id
BAB III
MODEL PENELITIAN
1 Pengajuan Judul
2 Pembimbingan bab
I,II,III
3 Pembuatan dan
Validasi Instrumen
4 Seminar Proposal
5 Peijinan
8 Pembimbingan Bab
IV,V dan Penyususnan
Laporan
9 Ujian Skripsi
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan mengambil dua kelompok sampel secara acak, normal dan
homogen. Penelitian ini bersifat eksperimen karena penelitian ini menegaskan
hubungan kausal antara variabel-variabel yang akan diteliti. Tujuannya adalah
untuk menemukan fakta-fakta penyebab dan fakta-fakta akibat perbedaan
penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi
dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa. Dengan penelitian yang
dilakukan ini akan didapatkan hasil yang cermat dan objektif. Penelitian
dilakukan dengan mengambil dua kelompok sampel secara acak dalam bentuk
kelas dilanjutkan dengan uji t-matching untuk menentukan kesetaraan kelas agar
asumsi bahwa pengaruh hasil pembelajaran adalah benar-benar berasal dari model
pembelajaran yang digunakan. Kelas eksperimen I (XI MIA 6) diterapkan
pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing dan kelas eksperimen II (XI
MIA 7) diterapkan pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas termodifikasi.
Materi pelajaran yang diterapkan pada kedua kelas sampel sama, yakni materi
Termokimia. Hasil dari kedua kelompok tersebut akan dikaji dan dianalisa secara
statistik parametrik menggunakan uji Manova untuk data yang memenuhi
prasyarat normal dan homogen serta non-parametrik Kruskall wallis untuk data
yang tidak memenuhi prasyarat normal dan homogen. Data dibandingkan hingga
didapatkan hasil bagi kelas mana yang lebih memberikan pengaruh dari kedua
model pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar siswa.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester 2
SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2015-2016 yang terdiri dari 7 kelas.
2. Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini ada 2 kelas dari 7 kelas yang
ada dalam populasi, dengan rincian pembagian satu kelas sebagai kelas
eksperimen I menggunakan model inkuiri terbimbing dan satu kelas lainnya
commit tomodel
sebagai kelas eksperimen II menggunakan user inkuiri bebas termodifikasi.
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
uji kesamaan varian (homogenitas) dengan asumsi bawa data yang diambil
berasal dari sampel dengan populasi yang homogen. Hasil uji normalitas dan
homogenitas ditunjukan pada Tabel 3.2 dan 3.3
Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pengetahuan UAS Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015
H0 Diterima,
XI MIA 1 0,200 Sig.>0,05
Normal
H0 Diterima,
XI MIA 2 0,200 Sig.>0,05
Normal
H0 Diterima,
XI MIA 3 0,200 Sig.>0,05
Normal
H0 Diterima,
XI MIA 4 0,200 Sig.>0,05
Normal
H0 Diterima,
XI MIA 5 0,146 Sig.>0,05
Normal
H0 Diterima,
XI MIA 6 0,200 Sig.>0,05
Normal
H0 Diterima,
XI MIA 7 0,200 Sig.>0,05
Normal
Tabel 3.3 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Pengetahuan UAS Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015
Signifikansi Kriteria Keputusan
Hasil Belajar
H0 Diterima,
Siswa 0,089 Sig.>0,05
Varian Homogen
Dari kedua prasyarat diatas dapat diketahui bahwa data berasal dari
populasi yang terdistribusi normal dan sampel berasal dari varian yang sama,
maka selanjutnya dapat dilakukan uji kesamaan rata-rata menggunakan T
independent tes. Hasil uji T-matching dapat dilihat pada Tabel 3.4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
c. Uji T-matching
Tabel 3.4 Hasil Uji T-matching Hasil Belajar Pengetahuan UAS Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
Dimana :
X1 : Penerapan model inkuiri terbimbing
X2 : Penerapan model inkuiri bebas termodifikasi
T1 : Nilai test akhir kelompok yang diberikan perlakuan XI
T2 : Nilai test akhir kelompok yang diberikan perlakuan X2
Dalam Penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh penerapan dua
model pembelajaran yang berbeda yakni model inkuiri terbimbing dan model
inkuiri bebas termodifikasi terhadap nilai tes akhir masing-masing kelompok,
dimana test tersebut memuat kriteria keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk
mengukur hasil belajar siswa SMAN 1 Sukoharjo pada materi termokimia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
E. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini melibatkan 1 variabel bebas dan 2 variabel
terikat sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Variabel dependen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya varibel terikat (Variabel dependen) (Sugiyono
2010 :61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
a. Model pembelajaran inkuiri terbimbing
1) Definisi Operasional : Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah
kegiatan belajar menggunakan cara penyelidikan yang
dilakukan oleh siswa dimana penentuan masalah dan
sintak penyelesaiannya ditentukan oleh guru, tetapi
penemuan konsep tetap ditemukan oleh siswa itu
sendiri denga cara pemberian pertanyaan stimulus
oleh guru.
2) Indikator : Model Pembelajaran Inkuiri
3) Skala pengukuran : Nominal
4) Simbol : X1
5) Peranan : Variabel aktif yang dimanipulasi
b. Model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi
1) Definisi Operasional :Model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi
adalah kegiatan belajar menggunakan cara
penyelidikan secara bebas, tetapi dalam penentuan
masalah melalui pengamatan maupun eksplorasi
untuk memperoleh jawaban dan siswa harus didorong
untuk memecahkan masalah dalam kerja kelompok
mapun perseorangan
2) Indikator : Model Pembelajaran Inkuiri
3) Skala pengukuran : Nominal
4) Simbol : X2
5) Peranan commit
: Variabel to yang
aktif user dimanipulasi
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Kimia pada
pokok materi termokimia, yang terdiri dari:
a. Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi
1) Definisi Operasional : Kemampuan berpikir kritis ,logis, kreatif, analisis
evaluatif, kreatif, menampilkan dan membuat produk
yang valid dalam hal pengetahuan dan pengalaman
yang ada dan mendorong untuk terus tumbuh dalam
kemampuan intelektual
2) Indikator : Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi terhadap
materi termokimia
3) Skala pengukuran : Interval
4) Simbol : Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Y1)
b. Hasil Belajar
a) Respon sikap semala proses pembelajaran
1) Definisi Operasional : Prilaku yang tercermin dalam bentuk bahasa tubuh
yang merupakan aktualisasi pengalaman, perasaan,
sikap dan emosi seseorang yang muncul saat terjadi
proses interaksi terhadap aspek spiritual dan sosial
2) Indikator : hasil respon sikap selama proses pembelajaran
materi termokimia
3) Skala pengukuran : Nominal
4) Simbol :Respon sikap semala proses pembelajaran (Y2)
b) Aspek Keterampilan
1) Definisi Operasional : Domain belajar yang dilihat dari gerakan-gerakan
baik kaku maupun luwes, cepat maupun lambat dalam
melakukan sesuatu
2) Indikator : Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi terhadap
materi termokimia
3) Skala pengukuran : Interval
4) Simbol commit to(Y3)
: Keterampilan user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
4. Tes
Dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk penilaiain instrumen
aspek pengetahuan berupa soal essay yang menuntut Keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa dari kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Tes dilakukan
diakhir pembelajaran bab Termokimia.
G. Instrumen Penilaian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian dibagi menjadi dua yaitu
instrumen pelaksanaan pembelajaran dan instrumen pengambilan data
1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian berupa silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) baik pada pembelajaran menggunakan
model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi dan Lembar Kerja Siswa
(LKS).
2. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen pengambilan data pada penelitian ini berupa instrumen tes,
observasi, kuesioner , jurnal guru dan dokumentasi. Instrumen tes digunakan
untuk mengetahui Keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Instrumen
observasi, proyek dan laporan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
ranah keterampilan. Sedangkan pada ranah sikap digunakan tiga instrumen
sekaligus yakni kuesioner, observasi dan jurnal guru. Instrumen-instrumen
pengambilan data tersebut disusun oleh peneliti yang kemudian dikonsultasikan
kepada pembimbing dan diuji kevalidannya oleh validator.
H. Uji Coba Instrumen
Untuk mengetahui apakah instrumen yang telah dibuat benar-benar
instrumen yang layak diuji cobakan untuk penelitian, maka instrumen tersebut
harus valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
dan akan menghasilkan data yang sama (sugiyono 2010 : 173). Dengan
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam penelitian ini, diharapkan
hasil penelitian akan menjadi validcommit to userpula.
dan reliabel
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
Uji coba instrumen dilaksanakan pada salah satu kelas non eksperimen
XI MIA 2 SMA N 1 Sukoharjo sejumlah 36 siswa. Penentuan objek uji coba
dengan pertimbangan siswa kelas XI memiliki karakteristik yang hampir sama
dengan populasi yang akan diteliti. Maka dari itu dianggap ada kesetaraan tingkat
kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan kelas eksperimen, sehingga
diharapkan hasil uji coba instrumen dapat dipercaya. Tujuan dari uji coba
instrumen ini adalah untuk memperoleh validitas dan realibiltas instrumen. Selain
itu juga untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah sejauh mana suatu alat ukur atau tes melakukan
fungsinya atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Artinya sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Tes
yang valid adalah tes yang mampu mengukur apa yang hendak diukur, oleh
karena itu validitas selalu dikaitkan dengan tujuan tes.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang valid, peneliti
menggunakan dua model validasi yakni validasi isi atau Content Validity
(CV) dan validasi item. Validasi isi digunakan untuk mengukur kecocokan
diantara isi alat ukur (tes).Validasi ini dilakukan oleh para ahli dibidangnya,
yang ditunjuk sebagai panelis. Pengukuran validitas isi menggunakan rumus
dari Gregorry untuk menilai relevansi butir soal seperti persamaan dibawah
ini :
D
Content Validity (CV) =
A B C D
A = Jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis
B= Jumlah item yang kurang relevan menurut Panelis I dan relevan menurut
Panelis II
C= Jumlah item relevan menurut Panelis I dan yang kurang relevan menurut
Panelis II
D= Jumlah item yang relevan menurut kedua Panelis
Kriteria yang digunakan adalah jika CV > 0,700 maka analisis dapat
dilanjutkan. Hasil uji validitascommit
isi darito2 user
panelis dapat dilihat pada Tabel 3.6
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
rxy =
NX 2 2
X NY 2 Y
2
Keterangan rumus:
rxy : koefisien validitas
X : skor butir item nomor tertentu
Y : skor total
N : jumlah subyek
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 18 . Untuk
menentukan validitas dari setiap item soal maka rxy yang telah diperoleh
dibandingkan dengan rtabel. Taraf signifikansi yang dipakai adalah 5%,
validitas tes (rxy) selanjutnya disebut r hitung. Kemudian hasil perhitungan
dapat dionsultasikan dengan Tabel r product moment. Item dikatakan valid
bila harga r hitung ≥r tabel. Dengan jumlah 36 siswa dan taraf signifikansi 5%
diperoleh nilai rtabel sebesar 0,32. Persamaan tersebut digunakan untuk untuk
menentukan validitas item soal commit to user
dan angket.
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas product moment Instrumen Pengambilan data
No Instrumen Nomor soal r Jmlh Nomor soal r Jmlh
Validasi yang valid hitung yang tidak hitung
valid
1 Soal Tes 2 0,679 14 1 0,213 4
Keterampi 3 0,465 4 0,208
lan 5 0,642 15 0,256
Berpikir 6 0,520 17 0.211
Tingkat 7 0,740
tinggi 8 0,482
9 0,597
10 0,431
11 0,505
12 0,612
13 0,352
14 0,556
16 0,428
18 0,804
2 Angket 1 0,502 26 0
Penilaian 2 0,544
diri 3 0,529
4 0,400
5 0,452
6 0,536
7 0,656
8 0,644
9 0,732
10 0,622
11 0,598
12 0,572
13 0,544
14 0,726
15 0,561
16 0,394
17 0,557
18 0,582
19 0,636
20 0,640
21 0,514
22 0,506
23 0,621
24 0,545
25 0,541
26 0,422
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
Di mana :
r11 : koefisien reliabilitas tes
k : banyaknya item dalam tes
1 : Bilangan konstan
Si 2
: jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
2
St : varians skor total
Dalam penelitian ini untuk menilai realibilitas angket, juga
digunakan rumus alfa. Selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel,
dengan kriteria pengujian:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
1. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,07 berarti tes hasil
belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki
reliabilitas yang tinggi (reliabel)
2. Apabila r11 lebih kecil daripada 0,07 berarti tes hasil belajar yang sedang
diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi
(Sudijono 2008: 209)
Perhitungan uji realibilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 18.
Hasil uji ditunjukan pada Tabel 3.8
Tabel 3.8 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Pengambilan data
No Instrumen r11 Keputusan
1 Soal Keterampilan berpikir 0,761 Reliabel
tingkat tinggi
2 Angket penilaian diri 0,912 Reliabel
TK : indeks kesukaran
B: Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item
N : jumlah siswa
Skor maksimal: Besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari
suatu item
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
Biasanya siswa akan dibagi menajadi dua grup yakni kelompok atas dan
kelompok bawah. Indeks diskriminasi bernilai –(1) - +(1), semakin tinggi
nilai indeks suatu soal, maka semakin baik kualitas soal tersebut. Untuk
menentukan daya pembeda butir, digunakan formula point biserial.
Formula rumus korelasi point biserial adalah :
[ XKa XKb ]
rpbi =
Skortotal
dimana :
rpbi : koefisien korelasi point biserial
Xka : rerata skor kelompok atas
Xkb : rerata skor kelompok bawah
St : skor total
Kriteria daya pembeda butir :
0,0 - 0,2 jelek
0,21 - 0,4 cukup
0,41 - 0,7 baik
0,71 - 1,0 baik sekali
Tabel 3.10 Distribusi Daya Pembeda Instrumen Tes
Nomer Daya Nomer Daya
Keterangan Keterangan
Soal Pembeda Soal Pembeda
1 0,003 Jelek 10 0,233 cukup
2 0,533 Baik 11 0,261 cukup
3 0,311 Cukup 12 0,439 baik
4 0,017 Jelek 13 0,317 cukup
5 0,372 Cukup 14 0,411 Baik
6 0,303 Cukup 15 0,250 Cukup
7 0,572 Baik 16 0,311 Cukup
8 0,325 Cukup 17 0,156 Jelek
9 0,394 Cukup 18 0,269 cukup
faktorial 2X1 dengan sel tak sama. Sebelum melakukan uji Manova maka terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Prasayarat analisis
Uji persyaratan analis diperlukan untuk mengetahui apakah analisis data
untuk pengujian hipotesisi dapat dilanjutkan atau tidak. Karena dalam penelitian
ini menggunakan Analisis Multivariat (Manova) maka, uji prasyarat analisis yang
digunakan adalah uji Normalitas dan uji Homogenitas
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas ini dilakukan apabila belum adanya teori yang
menyatakan bahwa variabel yang diteliti berdistribusi normal . Uji normalitas
data adalah uji yang dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Suatu data dikatakan
berdistribusi normal apabila jumlah data diatas dan dibawah mean adalah
sama.. Normal atau tidaknya berdasarkan patokan distribusi normal dari data
dengan mean dan standar deviasi yang sama. Adapun prosedur yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Menentukan hipotesis
Hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini adalah sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan hipotesis alternatif
(H1) adalah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
2) Menetapkan statistik uji
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Kolmogorov
Smirnov dengan pertimbangan data yang digunakan adalah data ordinal
dan uji Kolmogorov Smirnov adalah uji yang lebih kuat daripada Chi-
square ketika asumsi-asumnya terpenuhi. Konsep dasar dari uji
normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan
distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal
baku. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 18
3) Menentukan taraf signifikansi (α)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
Jika probabilitas < α maka H0 ditolak yang artinya data berasal dari
populasi yang tidak homogen.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui hipotesis yang telah
diajukan ditolak atau diterima. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan uji Manova satu jalan.
a. Uji Manova
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis uji Manova
untuk menguji signifikansi efek satu variabel bebas yakni model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi
terhadap dua variabel terikat yakni terhadap keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan hasil belajar siswa yang meliputi respon sikap selama
pembelajaran dan aspek keterampilan SMAN 1 Sukoharjo pada pokok materi
Termokimia. Adapun langkah-langkah pengujian yang dilakukan peneliti
antara lain :
1) Menentukan hipotesis berdasarkan rumusan masalah
H01 : Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi terhadap Keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa SMA N 1 Sukoharjo
H11 : Ada pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan
inkuiri bebas termodifikasi terhadap Keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa SMA N 1 Sukoharjo
H02 : Ada pengaruh perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi terhadap hasil belajar yang
meliputi respon sikap dan keterampilan siswa SMA N 1 Sukoharjo
H12 : Tidak Ada pengaruh perbedaan penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi terhadap hasil belajar
yang meliputi respon sikap dan keterampilan siswa SMA N 1 Sukoharjo
2) Menentukan statistik uji dengan menggunakan P-value
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji Manova dengan
commit
bantuan software SPSS versi to user
18 untuk menguji hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
commit to user