Disusun Oleh :
Brilian Gema Morentera (1805104006)
1
Dimana:
x 2 = Chi square
f́ = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
Contoh untuk 3 kategori klas:
Suatu SMK x di Kota A ingin membuka jurusan baru, sehingga ingin
mengetahui jurusan apa yang banyak diminati. Untuk itu dilakukan survey ke beberapa
sekolah yang memiliki jurusan-jurusan tata busana, tata boga, kecantikan. Menurut
survey, diketahui dari 375 siswa sebanyak 85 siswa memilih jurusan tata boga, 116
memilih jurusan tata busana, dan 174 siswa memilih kecantikan. Dengan probabilitas
5%
Berdasarkan hal tersebut, maka :
Perhitungan Manual:
Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Kecenderungan siswa dalam memilih jurusan SMK.
Variabel penelitiannya jurusan SMK.
Sampel : Jumlah sampel 375 siswa terdiri atas 3 jurusan. 85 siswa memilih jurusan tata
boga, 116 memilih jurusan tata busana, dan 174 siswa memilih kecantikan
1) Tempat penelitian: Beberapa SMK di Kota A
2) Data hasil penelitian: terdapat pada tabel berikut
Tabel : Frekuensi yang disurvey dan yang diharapkan pemilih jurusan
SMK
Jurusan
3) Hipotesis:
H0 : Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan tidak berbeda (peluang 3
jurusan untuk dipilih siswa adalah sama)
Ha : Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan berbeda (peluang 3 jurusan
untuk dipilih siswa adalah tidak sama)
2
4) Kriteria pengujian hipotesis
Bila Nilai Chi square hitung lebih kecil dari nilai Chi square tabel, maka
H0 diterima dan bila lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka Ha
diterima.
5) Pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Tabel, maka
dapat diketahui bahwa Chi square hitung = 32,66. Dalam hal ini dk = N-1
= 3-1 = 2. Berdasarkan dk 2 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi
square tabel = 5,99. Chi square hitung lebih besar dari chi square tabel
(32,66 > 5,99). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
6) Kesimpulan
Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan SMK berbeda, dan berdasarkan data
jurusan kecantikan paling banyak diminati siswa.
7) Saran untuk SMK x
Jurusan yang dibuka adalah kecantikan, karena paling banyak diminati
siswa.
Contoh Kasus :
Seorang peneliti ingin mengetahui terdapat “hubungan antara jenis kelamin seseorang
dengan tingkat pendidikan yang dicapai penduduk Kota Madiun “. Sampel diambil dari
33 orang yang .
Hipotesis :
Langkah-langkah :
a. Klik variable viewtulis jenis kelamin pada kolom nama tambah label dengan
jenis kelamin
3
b. Klik view pada variable jenis kelamin pada kotak value tulis angka 1pada
kolom label tulis laki-lakiadd pada kotak value lagi tulis angka 2, kemudian
pada kotak label tulis perempuan add.
c. Pada kolom nama tambah variable pendidikan , kemudian pada kolom label tulis
pendidikan dan klik valuepada kotak value tulis 1 , dan pada kotak label tulis
SMAadd. Pada kotak value tulis 2, pada kotak label tulis diplomaadd,
seterusnya sampai S1 dengan value 3 dan S2 dengan value 4
4
d. Analisis chi square : analyzedescriptive statisticcrosstab
f. Pilih Statistic, centang uji chi square klik continue ,lalu pilih ok dan muncul
output spss
5
2.3. Interpretasi output
Dasar pengambilan keputusan uji chi square yaitu :
a. Jika nilai asymp sig <0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak sebaliknya jika
asymp sig >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Dari tabel chase processing summary menjelaskan pada kolom N ( jumlah data)
adalah 33 dan kolom percent menunjukkan 100% berarti semua data dimasukkan tidak
ada yang dibuang. tabel chi square , dimana diketahui nilai pearson chi square
asymptotic significance 2 sided, terdapat nilai 0,548. Dari nilai asymp sig 0,548>0,05
maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan
dengan tingkat pendidikan dan jenis kelamin pada penduduk Kota Madiun.
6
square digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya
berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat menggunakan rumus
yang telah ada atau dapat menggunakan tabel kontingensi 2x2 (2 baris x 2 kolom)
(Sugiyono, 2013).
Untuk menguji hipotesis ini, hitung jumlah individu dari tiap kelompok yang
termasuk ke dalam berbagai kategori dan bandingkan jumlah individu dari satu
kelompok dalam berbagai kategori dengan kelompok lainnya.
Tabel Kontingensi :
Sampel Frekuensi pada: Jumlah Sampel
Obyek I Obyek II
Sampel A A B A+B
Sampel B C D C+D
Jumlah A+C B+D N
N = jumlah sampel
Rumus :
Contoh :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara jenis sekolah
(SMA/SMK) dengan minat lulusan untuk melanjutan studi ke perguruan tinggi atau
bekerja.. Jenis sekolah dikelompokkan menjadi dua yaitu SMA dan SMK. Sampel
pertama sebanyak 80 orang, sampel kedua sebanyak 70 orang. Berdasarkan angket yang
diberikan kepada sampel lulusan SMA, maka dari 80 orang tersebut yang memilih
melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak 60 orang, dan yang memilih bekerja
sebanyak 20 orang. Selanjutnya dari kelompok sampel lulusan SMK memilih
melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak 20 orang, dan yang memilih bekerja
sebanyak 50 orang
Berdasarkan hal tersebut, maka :
1) Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Kecenderungan lulusan dalam memilih untuk melanjutan studi ke
perguruan tinggi atau bekerja.
2) Variabel penelitiannya :
1) Variabel Independen : Jenis sekolah
7
2) Variabel dependen : Minat lulusan
3) Rumusan Masalah:
Adakah perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan untuk melanjutan
studi ke perguruan tinggi atau bekerja.
4) Sampel : Terdiri dari dua kelompok sampel independen yaitu kelompok
lulusan SMA dengn jumlah 80 orang dan kelompok lulusan SMK dengn
jumlah 70 orang.
5) Hipotesis:
H0 : Tidak terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
Ha : Terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
6) Kriteria pengujian hipotesis
Dengan dk = 1 dan probabilitas 5%. H 0 diterima bila nilai Chi square
hitung lebih kecil dari nilai Chi square tabel dan bila lebih besar atau sama
dengan nilai tabel, maka Ha diterima.
7) Penyajian data
Data hasil penelitian disusun ke dalam tabel:
Tabel : Frekuensi minat lulusan
1) Perhitungan
Berdasarkan tabel tersebut dan menggunakan rumus chi square 2 sampel
independen, dapat dihitung:
−1
2
(x) =
(
150 ¿ 60.50−20.20∨
2 )
150 ²
8
150 ( ¿ 3000−400∨−75 ) ²
¿
( 80 ) ( 70 ) ( 80 ) (70)
150 ( 2600−75 ) ²
¿
5600.5600
150.6375625
¿
31360000
956343750
¿
313600 00
= 30,50
Dengan dk = 1 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel =
3,84. Ternyata nilai Chi square hitung = 35,86 > Chi square tabel 3,84.
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
2) Kesimpulan
Jadi Terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan, dimana
lulusan SMA lebih cenderung memilih melanjutkan studi ke perguruan
tinggi dan lulusan SMK cenderung memilih bekerja.
Perhitungan SPSS
Contoh Kasus 2
Sampel Minat lulusan Jumlah Sampel
Melanjutkan Bekerja
studi
Lulusan SMA 7 3 10
Lulusan SMK 8 12 20
Jumlah 15 15 30
Langkah-langkah
a. Buka Variable View → Isi nama dengan Minat dan Jenis sekolah
9
b. Isi value label minat
10
e. Klik anlyze → descriptive statistic → crosstabs
11
2.4. Interpretasi output SPSS
Dengan df = 1 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel = 3,84. Ternyata
nilai Chi square hitung = 2,400 < Chi square tabel 3,84. Dengan demikian H 0 diterima
dan Ha ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan.
12
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Chi square dapat dihitung menggunakan data kategori. Datanya berbentuk diskrit
atau nominal. Hasil dari chi kuadrat selalu positif karena hasilnya selalu dikuadratkan.
Hasil chi kuadrat hitung jika lebih kecil dari chi kuadrat tabel maka hasilnya adalah
tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Tetapi jika hasilnya lebih besar dari chi kuadrat
tabel maka terjadi perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan semakin
besar hasil dari chi kuadrat hitung terhadap chi kuadrat tabel maka semakin signifikan
perbedaannya.
13