Anda di halaman 1dari 46

Uji Chi Kuadrat

1. Riska Riski
2. Abdur Rahim Catur Putra
3. Ranggoani
4. Nahda
A. PENGERTIAN TES CHI KUADRAT
• Tes Chi Kuadrat yaitu teknik analisis komprasional yang mendasarkan diri
pada perbedaan frekuensi dari data yang sedang kita selidiki.
• Chi square test atau tes kai kuadrat tergolong ke dalam jenis statistik
nonparametrik sehingga chi square test tidak memerlukan syarat data
berdistribusi normal (Sufren dan Natanael, 2013).
B. KARAKTERISTIK TES CHI KUADRAT

• Nilai Chi Square selalu positif karena merupakan hasil pengkuadratan.


• Terdapat beberapa kelompok distribusi Chi Square, yaitu distribusi Chi
square dengan dk=1, 2, 3, dst.
• Datanya berbentuk diskrit atau nominal.
C. PENGGUNAAN CHI KUADRAT

Untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel


atau satu variabel

Tes Chi Kuadrat


Untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel
dapat digunakan atau 2 variabel

Untuk menguji hipotesis asosiatif yang


berskala nominal
D. CHI SQUARE UNTUK UJI HIPOTESIS
DESKRIPTIF SATU SAMPEL
• Menurut Sugiyono (2013), Chi square satu sampel adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua
atau lebih klas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Yang dimaksud
hipotesis deskriptif dapat merupakan estimasi/dugaan terhadap ada tidaknya
perbedaan frekuensi antara kategori satu dan kategori lain dalam sebuah sampel
tentang sesuatu hal.
• Rumus :
Contoh untuk 3 kategori klas:
• Suatu SMK x di Kota A ingin membuka jurusan baru, sehingga ingin
mengetahui jurusan apa yang banyak diminati. Untuk itu dilakukan
survey ke beberapa sekolah yang memiliki jurusan-jurusan tata
busana, tata boga, kecantikan. Menurut survey, diketahui dari 375
siswa sebanyak 85 siswa memilih jurusan tata boga, 116 memilih
jurusan tata busana, dan 174 siswa memilih kecantikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka :
Perhitungan Manual:
• Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Kecenderungan siswa dalam memilih jurusan SMK.
• Variabel penelitiannya jurusan SMK.
• Sampel : Jumlah sampel 375 siswa terdiri atas 3 jurusan. 85 siswa memilih
jurusan tata boga, 116 memilih jurusan tata busana, dan 174 siswa memilih
kecantikan
• Tempat penelitian: Beberapa SMK di Kota A
• Data hasil penelitian: terdapat pada tabel berikut
• Hipotesis:
H0 : Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan tidak berbeda (peluang 3 jurusan untuk dipilih siswa adalah sama)
Ha : Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan berbeda (peluang 3 jurusan untuk dipilih siswa adalah tidak sama)
• Kriteria pengujian hipotesis
Bila Nilai Chi square hitung lebih kecil dari nilai Chi square tabel, maka H0 diterima dan bila lebih besar atau sama
dengan nilai tabel, maka Ha diterima.
• Pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Tabel, maka dapat diketahui bahwa Chi square
hitung = 32,66. Dalam hal ini dk = N-1 = 3-1 = 2. Berdasarkan dk 2 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square
tabel = 5,99. Chi square hitung lebih besar dari chi square tabel (32,66 > 5,99). Dengan demikian H0 ditolak dan
Ha diterima.
• Kesimpulan
Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan SMK berbeda, dan berdasarkan data jurusan kecantikan paling banyak
diminati siswa.
• Saran untuk SMK x
Jurusan yang dibuka adalah kecantikan, karena paling banyak diminati siswa.
E. CHI SQUARE UNTUK UJI HIPOTESIS
KOMPARATIF DUA SAMPEL INDEPENDEN

• Menguji komparatif dua sampel independen berarti menguji signifikansi perbedaan


nilai dua sampel yang tidak berpasangan.
• Sampel independen biasanya digunakan dalam penelitian yang menggunakan
pendekatan penelitian survey, sedangkan sampel berpasangan banyak digunakan
dalam penelitian eksperimen.
• Chi square digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya
berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat menggunakan
rumus yang telah ada atau dapat menggunakan tabel kontingensi 2x2 (2 baris x 2
kolom) (Sugiyono, 2013).
F. TES CHI KUADRAT UNTUK MENGETES PERBEDAAN
FREKUENSI VARIABEL GANDA YANG SEL-SELNYA
BERFREKUENSI 10 ATAU LEBIH DARI 10

• Apabila variabel yang kita cari perbedaan frekuensinya adalah variabel ganda
dan sel-selnya berfrekuensi 10 atau lebih dari 10, maka sebagaimana
dikemukakan oleh Henry E. Garrett, rumus yang dipergunakan adalah:
CONTOH DAN LANGKAH
PERHITUNGANNYA

• Sejumlah 80 orang Pegawai Negeri yang dikelompokkan menjadi dua


kategori yaitu Pegawai Golongan III keatas (30 orang) dan Pegawai
Golongan II kebawah (50 orang), telah ditetapkan sebagai sampel yang
diambil secara random dalam kegiatan penelitian yang antara lain bertujuan
ingin mengetahui bagaimana sikap para pegawai negeri tersebut terhadap
kemungkinan dilakukannya pemotongan gaji pada setiap bulan, untuk
ditabung sebagai asuransi pensiun. Mereka diminta menjawab salah satu
diantara dua jawaban, yaitu: “Setuju” atau “Tidak Setuju”.
15 orang menjawab
“Setuju”
Dari sejumlah 30
orang pegawai
golongan III keatas 15 orang lainnya
menjawab “Tidak
Setuju”
40 orang menjawab
“Setuju”
Dari sejumlah 50
orang pegawai
golongan II kebawah 10 orang lainnya
menjawab “Tidak
Setuju”
• Persoalan yang harus dijawab adalah: “Apakah berdasarkan pada data tersebut
diatas kita dapat menyatakan bahwa diantara kedua golongan Pegawai Negeri
yang berbeda golongan/pangkatnya itu terdapat perbedaan sikap yang
signifikan tentang kemungkinan dipotongnya gaji mereka pada setiap bulan
untuk keperluan asuransi pensiun?”
• Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita rumuskan lebih dahulu Hipotesis
Alternatif dan Hipotesis Nihilnya:
Ha : “Ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diobservasi dan
frekuensi teoritisnya.”
Ho : “Tidak ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diobservasi
dan frekuensi teoritisnya.”
• Dari tabel 9.4 telah kita ketahui:
N = 80
Frekuensi observasi pada sel A = 15.
Frekuensi observasi pada sel B = 15.
Frekuensi observasi pada sel C = 15.
Frekuensi observasi pada sel D = 15.
• Dengan mensubstitusikannya ke dalam rumus kai kuadrat, maka:
• Dengan demikian Hipotesis Nihil yang menyatakan tidak adanya perbedaan
antara frekuensi yang diobservasi dan frekuensi teoritisnya ditolak. Karena
kecenderungan para Pegawai Negeri tersebut diatas adalah “Setuju” (55 dari
80 orang = 68,75%), maka dengan adanya perbedaan yang signifikan antara
frekuensi yang diobservasi dan frekuensi teoritisnya itu, cukup mantap untuk
dapat dilaksanakannya pemotongan gaji para pegawai tersebut pada setiap
bulan, untuk tabungan asuransi pensiun mereka.
G. TES CHI KUADRAT UNTUK MENGETES PERBEDAAN
FREKUENSI DARI VARIABEL GANDA, DIMANA TERDAPAT
SEL YANG BERFREKUENSI KURANG DARI 10 (DENGAN
KOREKSI YATES)
• Jika diantara sel-sel dalam tabel kontingensi kita terdapat sel yang
berfrekuensi kurang dari 10, maka dalam perhitungan untuk memperoleh
harga chi kuadrat, perlu dilakukan koreksi, yaitu dengan menggunakan rumus
koreksi Yates sebagai berikut:
Contoh dan langkah perhitungannya

• Misalnya sejumlah 50 orang siswi SMTA dan 30 orang siswa SMTA diminta
menjawab “Setuju” atau “Tidak Setuju” terhadap ajakan untuk membentuk
Catur Warga setelah mereka kelak berumah-tangga (Suami-Istri plus 2 orang
anak). Jawaban mereka sebagai berikut:
• Kita rumuskan lebih dahulu Ha dan Ho –nya:
Ha : “Di kalangan para siswa dan siswi SMTA ada/terdapat perbedaan sikap yang signifikan
terhadap ajakan untuk membentuk “Catur Warga” setelah mereka berumah-tangga.”
Ho : “ Di kalangan para siswa dan siswi SMTA tidak ada/tidak terdapat perbedaan sikap yang
signifikan terhadap ajakan untuk membentuk “Catur Warga” setelah mereka berumah-
tangga.”
H. TES CHI KUADRAT UNTUK
MENGETES PERBEDAAN PERSENTASE
• Rumus yang digunakan sebagai berikut.
Contoh dan langkah perhitungannya
• Misalkan sejumlah 400 orang mahasiswa pada sebuah Perguruan Tinggi
Agama Islam ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian yang dilaksanakan
dengan tujuan antara lain untuk mengetahui apakah di kalangan para siswa
yang berbeda sekolah asalnya (SMTA Agama dan SMTA Umum) terdapat
perbedaan prestasi belajar dalam bidang studi ilmu. Tafsir yang signifikan.
Dari jumlah 400 orang mahasiswa itu, 62,595 diantaranya bersekolah asal dari
SMTA Agama, sedangkan 37,5% lainnya bersekolah asal dari SMTA Umum.
• Pertama-tama: Merumuskan Ha dan Ho –nya :
Ha : “Di kalangan para mahasiswa PTAI yang berbeda sekolah asalnya,
terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan dalam bidang studi
Ilmu Tafsir.”
Ho : “Di kalangan para mahasiswa PTAI yang berbeda sekolah asalnya, tidak
terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan dalam bidang studi
Ilmu Tafsir.”
Kedua: Mengetes kebenaran/kepalsuan kedua hipotesis diatas, dengan
mempergunakan Teknik Analisis Chi Kuadrat. Untuk keperluan
tersebut kita siapkan Tabel Perhitungganya:
I. TES CHI KUADRAT UNTUK
MENGETES SIGNIFIKAN KORELASI
• Adapun pedoman yang kita pegang disini adalah:
1. Jika harga chi kuadrat observasi ( o ) sama atau lebih besar daripada harga
kritik chi kuadrat yang tercantum pada Tabel ( ) (yang berarti bahwa
diantara faktor yang diselidiki perbedaanna itu ternyata secara signifikan
t

memang berbeda) maka adanya perbedaan yang signifikan itu mengandung


makna pula bahwa faktor yang sedang diselidiki korelasinya, ternyata secara
signifikan memang ada korelasinya. Dengan demikian Hipotesis Nihil yang
menyatakan tidak adanya korelasi yang signifikan antara faktor yang satu
dengan faktor lainnya ditolak.
2. Jika harga chi kuadrat observasi lebih kecil daripada harga kritik chi kuadrat
yang tercantum pada tabel chi kuadrat (yang berarti bahwa diantara faktor
yang diselidiki perbedaannya itu ternyata secara signifikan tidak berbeda)
maka tidak adanya perbedaan yang signnifikan itu mengandung makna pula
bahwa diantara faktor yang sedang diselidiki atau dicari korelasinya itu,
ternyata memang tidak ada korelasinya yang signifikan.
Rumus yang digunakan untuk mengetes signifikan korelasi sebagai berikut.
Contoh dan cara perhitungannya
J. TES KAI KUADRAT UNTUK
MENGETES SIGNIFIKAN NORMALITAS
DISTRIBUSI
• Kai Kuadrat juga dapat dipergunakan untuk mengetes signifikan normalitas
distribusi, yaitu untuk menguji hipotesis nihil yang mengatakan bahwa
“frekuensi yang diobservasi dari distribusi nilai-nilai yang sedang diselidiki
normalitas distribusinya, tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi
teorintiknya dalam Distribusi Normal Teoritis”.
Contoh dan perhitungannya
• Misalkan dari sejumlah 618 orang calon yang mengikuti Tes Seleksi Penerimaan
Calon Mahasiswa Baru pada sebuah Perguruan Tinggi Islam, berhasil dihimpun data
berupa nilai hasil tes seleksi dalam mata ujian pendidikan moral Pancasila,
sebagaimana tertera pada daftar IX!
• Soal
Bertitik tolak dari data berupa nilai hasil tes dalam mata ujian Pendidikan Moral
Pancasila tersebut, ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa “Frekuensi yang
diobservasi (f) dari Distribusi Nilai Hasil Tes Pendidikan Moral Pancasila yang
diikuti oleh 618 orang calon itu, tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi
teoritisnya (f) dalam Distribusi Normal Teoritis.”
• Langkah kedua:
Mencari Mean (NIlai Rata-rata hitung) dara data yang disajiakan pada table 9.12
(LihatTabel 9.13)
• Langkah Ketiga :
Mencari Deviasi Standarnya:
Perhitungan untuk mencari mean dan deviasi standar dari data disajikan pada
table 9.12
Thanks for Attention
By. Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai