Anda di halaman 1dari 3

Koefisien Kontingensi C

A.    Pengertian teknik korelasi koefisien kontingensi


Teknik Korelasi koefisien Kontigensi (Contingency Coefficient Corellation) adalah salah
satu teknik Analisis Korelasional Bivariat, yang dua buah variabel dikorelasikan adalah
berbentuk katagori atau merupakan gejala ordinal. Misalnya: tingkat pendidikan: tinggi,
menengah, rendah: pemahaman terhadap ajaran agama islam: baik, cukup. kurang dan
sebagainya.
B.     Lambang dan rumusnya
Kuat lemah, tinggi rendah, atau besar kecilnya korelasi antar dua variabel dapat diketahui
dari besar kecilnya angka Indeks korelasi yang di sebut Coefficient Contingency, Tekhnik
analisis ini dilambangkan dengan huruf C atau KK (Singkatan dari koefisien kotegensi).
Rumus untuk mencari Koefisien Korelasi Kontingensi adalah :
C = 
 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
            
C.    Cara memberikan interprestasi terhadap angka indeks korelasi kontingensi
Pemberian interprestasi terhadap angka indeks korelasi kontingensi C atau KK itu adalah
dengan jalan terlebih dahulu mengubah harga C menjadi Phi, dengan mempergunakan rumus
sebagai berikut :
Setelah harga Ødiperoleh, selanjutnya kita konsultasikan dengan Tabel nilai “r” product
moment dengan df sebesar N – nr. Nika angka indeks korelasi yang kita peroleh dalam
perhitungan (dalam hala ini C yang telah di ubah menjadi Phi dan di anggap rxy itu sama dengan
atau lebih besar dari pada rtabel’ maka Hipotensi nihil di tolak dan apabila lebih kecil daripada
rtabel maka hipotesis nihil diterima atau disetujui.

Fungsi:

Untuk mengetahui asosiasi atau relasi antara dua perangkat atribut. Apakah berlaku pada
populasinya.

Metode:
Rumus Koefisien Kontingensi
dimana:

Rumus Pearson Chi-Square


Contoh:
Suatu penelitian ingin mengetahui: “apakah ada perbedaan diantara mahasiswa Fakultas A dalam
hal kesukaannya terhadap beberapa jenis musik.?”
Hasil hitung: X2 = 8,5 
Yang akan dibuktikan: 
Ha  -> C  ≠ 0
H0  -> C  = 0
Besarnya koefisien kontingensi:

D.    Contoh cara menghitung angka indeks korelasi kontingensi


            Penelitian yang dilakukan dalam korelasi ini terdapat korelasi positif yang signifikan
antara semangat berolah raga dari kegairahan belajar. Sejumlah 200 orang subjek ditetapkan
sebagai sampel penelitian. Langkah pertama adalah mengetahui besarnya Kai kuadrat.
Data mengenai semangat berolah-raga dan
kegairahan belajar dari sejumlah 200 orang subjek
Semangat Besar Sedang Kecil Jumlah
Berolahraga
Gairah
belajar
Besar 18 12 10 40
Sedang 34 43 33 110
Kurang 10 10 30 50
Jumlah 62 65 73 N=200
            Dari tabel diatas dapat di ketahui bahwa  = 18,7194 . Maka dai itu Kai Kuadrat (χ2)=
18,7194
Lalu subsituskan kedalam rumus Koefisien Kontingensi
C atau KK       = 
                  
                   =   = 0,293
Interpretasi :
Ha  =  Ada korelasi positif yang signifikan antara semangat berolahraga dan kegairahan belajar.
Ho =  Tak ada korelasi positif yang signifikan antara semangat berolahraga dan kegairahan belajar.
Untuk memberikan ointerpretasi terhadap C atau KK itu, haga C terlebih dahulu dirubah menjadi
Ø  =  
Ø  =   = 0,306

Tabel Kerja Untuk Mengetahui Harga Kai Kuadrat


Dalam Mencari Angka Indeks Korelasi Kontingensi C
No. fo ft (fo-ft) (fo-ft)2

1 18 = 13,0 +5,6 31,36

2 12 = 14,6 -1,0 1,00


 = 34,1
3 10  = 35,75 -4,6 21,16

4 34  = 40,15 -0,1 0,01


 = 15,5
5 43  = 16,25 +7,25 52,5625

6 33 = 18,25 -7,15 51,1225

7 10 -5,5 30,25

8 10 -6,25 39,0625

9 30 +11,75 138,0625
Jumlah 200=N 0 =Ʃ (fo-ft) - 18,7194 = 
 Ʃ 

Anda mungkin juga menyukai