Penyusun :
Delta Novita, S.Ked (19360091)
Ni Nyoman Pipit Trivitha , S.Ked(19360127)
Nurhajijah, S.Ked (19360131)
Rada Tri Rosi Kurnia, S.Ked (19360135)
Perseptor
Dr. Jims Ferdinan Possible, M.Ked, For, Sp.FM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG JULI-2020
I. DEFINISI ANOKSIA, ASFIKSIA DAN ASFIKSIA MEKANIK
ASFIKSIA
Suatu keadaan yang ditandai Berdasarkan
dengan bahasa Yunani:
terjadinya gangguan pertukaran udara
pernapasan, mengakibatkan oksigen Adarah → tidakberkurang (hipoksia) disertai dengan
Sphinx →Dengan
peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea). nadi demikian organ tubuh mengalami
“tidak(Budiyanto,
kekurangan oksigen dan terjadi kematian ada nadi” 1997).
2 Hipoksia/Anoksia-Anemik 4 Hipoksia/Anoksia-Histotoksik
Oksigen dalam darah tidak dapat
Kegagalan dalam mengangkut dipergunakan oleh jaringan karena racun.
oksigen ke dalam sirkulasi Dibagi dalam empat kelompok
darah akibat kandungan Hb (berdasarkan lokasi dan sumber):
menurun/reseptor pengikat O2 Ekstraseluler, Intraseluler, Metabolik,
sedikit/rendah. dan Substrat.
IV. FASE-FASE ASFIKSIA
FASE I O2 rangsang RR ↑, HR ↑, TD ↑
DISPNEU CO2 SSP SIANOSIS (wajah dan tangan)
(+ 4 mnt)
Kesadaran mulai , FASE II
Kejang klonik, O2,
Pupil dilatasi, TD , Merangsang KONVULSI
Penutupan lubang2 tbh, Kejang opisotonik, CO2
SSP (+ 2 mnt)
PETEKIE Kejang tonik
Menuju kehilangan
Kesadaran semakin ,
FASE III kesadaran, relaksasi otot-
Pupil dilatasi semakin Kegagalan
APNEU otot tubuh (pengeluaran
lebar, TD , Penutupan pernapasan
(+ 1 mnt) cairan sperma,urin,
lubang2 tubuh, PETEKIE
SURFAKTAN & tinja)
ASFIKSIA
V. TANDA – TANDA ASFIKSIA SECARA UMUM
7.
PadaBentuk
umumnya: leher sering tdk simetris (panjang leher kiri & panjang leher
B. MEKANISME A. DEFINISI
1. kanan
Terdpttidaklukasama).
lecet tekan & geser yg melingkar di leher.
8.
2. Simpul tali tidak seperti
Luka berbentuk menempel huruf pada
V / kulit
hurufleher.
U (melingkar tdk sempurna).
Penekanan pd Pangkal lidah,
9.
3. Lidah terjulur di
Luka terletak danatas
tergigit
jakun.
leher akibat pallatum
Peristiwa dimana terjadi lilitan molle
& tekanan pd jln napas di
10.
4. Patah tulangleher
Permukaan cervical
luka 2
teraba dan 3
cekung & tdk rata/ kasar, Udara
dan berbatas tegas
benda (tali & oleh
Kekuatan suatu benda yg melingkar
dan uvula dileher, dimana
11. Terdapat iskemik
(jika menggunakan
kekuatan pada
bendapermukaan
lilitan & yg keras jejas
tekanannya dan bila
sempitdi tekan
dipengaruhi seperti
oleh tidak
dgtali/
tali.kabel).
berat
sejenisnya) penekanan terdorong keFKUI,
12.
5. Air liur keluar
Permukaan kontra
luka
tubuh terabalateral
(Dept. tidakdari
Forensik &jejas
begitu simpul.
cekung
Medikolegal & rata /bisa
1997). tidak kasar,ASFIKSIA
dan
yang menekan belakang
13. LM terletak
berbatas tidakdipengaruhi
pada bagian
tegas (jikatubuh terendah &
menggunakan ke pada
serta
benda masuk
daerah
yang lembutleherdan
di atas
luas
& melingkar di oleh BB & atas, epiglotis
tali.
seperti kain/ handuk). ke
leher tidak gravitasi tertekan
14.
6. Bila
Terdptsebab kematian
ekimosis korban mati lemas terdpt gambaran paru2
asfiksia.
sempurna/
15. Peristiwa gantung sering terjadisehingga laring
pd tindakan yang dilakukan diri sendiri
tidak lengkap tertutup
(bunuh diri).
D. KLASIFIKASI GANTUNG
D. GAMBAR BERDASARKAN
DARI CIRI TUBUH KORBAN
PERISTIWA GANTUNG
D. KLASIFIKASI GANTUNG BERDASARKAN SIMPUL TALI
TIPICAL ATIPICAL
HANGING HANGING
LEBAM M DI BAG.TERENDAH ISKEMIK EKIMOSIS
COMPLETE HANGING
1. PENEKANAN SALURAN PERNAFASAN
D. GAMBAR DARI CIRI PERISTIWA JERAT
B. JERAT (STRANGULATION BY LIGATURE)
Pada umumnya :
B. MEKANISME
1. Terdpt luka/ jejas lecet (jenis luka : lecet
A. DEFINISI 5. Tdk terdpt ekimosis.
tekan) yang tdk melingkar leher.
2. Luka berbentuk spt garis datar Pangkal lidah,tulang rawan lidah,
6. Patah
Penekanan pdPenekanan
LUKA BERBENTUK
(asimetris)/bulan sabit (luka CEKIKakibat
lecet pallatum
MENGGUNAKAN molle
tiroid/krikoid.
BULAN SABIT
leher dgnJARI
tangan, dan
TANGAN
menyebabkan Udara
yanguvula dinding saluran
UPAYA PERLAWANAN
leherkuku).
tekanan dengan nafas bagian
Kekuatan
atas tertekan & terjadi penyempitan tidak
saluran nafas
terdorong ke
tangan lukasehingga
3. Permukaan teraba penekanan
cekung & rata / tdktidak 7.
udara pernafasan dapat
Sering dijumpai
lewat bisa tanda
(Budiyanto, 1997).
kekerasan
(jari&telapak belakang & ke(sbg mekanisme pergumulan).
lainnya
kasar (jika menggunakandipengaruhi
kain), luka kasar masuk ASFIKSIA
tangan)/kaki/ta atas, epiglotis
dan berbatas tegas (jikaoleh menggunakan
tenaga tali ke
tertekan
danli/kain/dll
kuku). yang seseorang 8. Bila sebab kematian
paru2 korban mati lemas
menekan leher sehingga laring
terdpt gambaran asfiksia.
4. LM ditemukan didaerah tbh yg letaknya tertutup
terendah sesuai posisi tubuh korban saat 9. Sering terjadi pd tindakan pembunuhan
CEKIK MENGGUNAKAN CEKIK MENGGUNAKAN CEKIK MENGGUNAKAN
peristiwa terjadi.
LENGAN KAKI TELAPAK KAKI
4. GAMBAR DARI CIRI PERISTIWA BEKAP
3. TANDA-TANDADAN
2. PENEKANAN (POST MORTEM) BEKAP
PENUTUPAN JALAN /
SALURAN PERNAFASAN BAGIAN LUAR
Pada umumnya :
A. EKSTRALUMINER (BEKAP / SMOTHERING)
1. Terdapat luka/jejas memar & lecet (jenis luka :
6. Mata melotot.
lecet tekan, luka gores) pada hidungPenutupan
dan mulut. lubang hidung & mulut yg menghambat
1. Definisi
pemasukan udara ke paru-paru. Pembekapan menimbulkan
2. Luka terdapat pd mukosa bibir bagian dalam 7. Sering ditemukan serat2 pakaian diwajah korban
danLUKA DI DAERAH
permukaan kematian akibat
PEMBEKAPAN
hidung di dlm rongga hidung. dan TDKasfiksia
aroma (Boediyanto,
zat yang melumpuhkan.1997).
HIDUNG & BIBIR DALAM DISENGAJA
2. Mekanisme
3. Bentuk luka spt cetakan permukaan gigi 8. Lebam mayat terletak sesuai kondisi korban.
geligi/gusi yg tertekan
4. Tertutupnya lubang
Permukaan luka tidak terlaluUdara
cekungtdk
& rata /
dapat Udara
9. Bila tdk
sebab bisa msk
kematian korban mati lemas terdapat
tdkhidung & mulut
kasar, luka berbatas tegas. ke dlm
gambaran saluran
asfiksia.
msk ke rongga ASFIKSIA
(bersamaan/
PEMBEKAPAN mulut BUNUH pernapasan
hidung &USAHA DIRI
&paru2 PEMBEKAPAN
serentak)kulitTDK
5. Permukaan pd daerah penekananDENGAN MEMAKAI DISENGAJA
10. Sering terjadi pd tindakan & TANDA
pembunuhan.
DISENGAJA
pucat/iskemik. ZAT KIMIA PERLAWANAN
(KECELAKAAN)
3. PENEKANAN DAN PENUTUPAN JALAN /
SALURAN PERNAFASAN BAGIAN DALAM
B. INTRALUMINER (SUMPAL/GAGGING) & (SEDAK/CHOCKING)
3. 3.
2.POST
POST MORTEM
MORTEM
MEKANISME && GAMBAR
GAMBAR PERISTIWA
PERISTIWA SEDAK
SUMPAL
1. DEFINISI
1. Ditemukan benda asing (sisa
1. Ditemukan benda asing/sisanya Disumpal dg kain
serat,
Keadaandan sebagainya) di
Sumpal(gagging)
dmn terjadi rongga jalan nafas oleh benda
sumbatan
di daerah kerongkongan
Benda asing mulut.
asing, menekan palatum
yg mengakibatkan hambatan udara utk masuk ke paru-
(glotis).
Sumpalyang 2. Terdapatmole.
2.paru.
luka/jejas
Terdapat luka/jejas
memar
Lubang atau
hidung
memar atau Oksigen
menyumbat lecet
Sedak
(Gagging) lecet
pada rongga
Pd gagging mulut terdpt dlm orofaring
menyempit
sumbatan
pada daerah kerongkongan tidak dapatsedangkanASFIKSIA
(Choking) (permukaan
jalan napaschocking lidah, pallatum
(glotis). sumbatan terdpt lebih dlm masuk pd laryngofaring
ke
mole, gusi).
dalam 3.(Budiyanto,
Bila sebab1997).
kematian korban
Sedak(Choking)/ paru
3. Bila sebab kematian korban mati
(intraluminal) mati lemas terdapat
menekangambaran
glotis
lemas terdapat gambaran asfiksia
asfiksia. Tersedak
4. PENEKANAN OTOT PERNAFASAN
HIMPIT (ASFIKSIA TRAUMATIK/CRUSH ASFIKSIA/BURKING)
D.C.GAMBAR
CIRI-CIRIPERISTIWA
(POST MORTEM)
HIMPIT& GAMBAR PERISTIWA HIMPIT
B. MEKANISME
Pada umumnya:
A.DEFINISI
LUKA BERBATAS TEGAS
1. Terdpt luka (jenis luka: lecet tekan) & memar (berbatas tegas) pada
Adaya Suatu keadaan udara terhalang utk masuk & keluar paru-paru
dada/perut.
akibat Gangguan
gerakan napas terhenti oleh karena
tekanan
2. Patah
LUKA LECET tulang
& MEMAR dada. Udara tdktekanan
bisa dr luar (pada
ASFIKSIA
pada dada/perut) gerakan
yg menyebabkan rongga dada & paru-paru tdk
PD PERUT & DADA
3. Pakaian rusak. msk ke paru2
pernapasan
mengembang (Hoediyanto,
dada/perut
4. Terdpt benda asing spt serpihan tanah,2012).
batu, atau kayu.
5. Luka robek pada beban yg sangat berat.
6. Tanda-tanda asfiksia jika meninggal dlm keadaan asfiksia.
TERHIMPIT BATU
HIMPIT PADA DADA
C. KLASIFIKASI
5. PENUTUPAN TENGGELAM
SALURAN / DROWNING
PERNAFASAN OLEH CAIRAN
TENGGELAM
A. BERDASARKAN VOLUME/ DROWNING
CAIRAN YANG MASUK
B.Tenggelam
A. Tenggelamdalam
dalamair
airtawar
asin
EDEMA
PAYAH JANTUNG
Pelepasan ion PULMONER
Perubahan FIBRILASI
(COD non asfiksia)
Konsentrasi kalium dari serabut (COD non asfiksia)
keseimbangan ion VENTRIKEL
Penyerapan air Air ditarik dari o.k: Sirkulasi
o.k: (COD non asfiksia)
elektrolit air asin otot jantung, K yg meningkat menjadi lambat
menyebabkan sirkulasi hemokonsentrasi, o.k: penurunan
> daripada dalam sehingga kadar ion dan kadar iondan
hipovolemi Na (akibat
tekanan darah dan
hemodilusi pulmonal ke dlm
kalium dalam turun dalamkadar
serum hemokonsentrasi)
darah kenaikan perubahan
jar. interstisial
plasma meningkat darahdalam dan beban jantung
magnesium keseimbangan ion
meningkat
darah
Kematian(terjadi
Kematian (terjadidalam
dalamwaktu
waktu8-9
5 menit)
menit)
E. TANDA-TANDA (POST MORTEM) TENGGELAM
Pada umumnya :
1. Kulit basah, dingin dan pucat 5. Washer woman hand (keriput, pucat dan
kering).
2. Sering ditemukan pasir & lumpur pd
tubuh, wajah, hidung, rambut, rongga 6. Kadang terdpt cadaveric spasme(terjadi
mulut, lambung, kerongkongan pd org yg sadar pd saat tenggelam).
3. Kadang-kadang terdpt cutis anserina
(Goose flesh) pada lengan, dan bahu 7. Mata merah karena iritasi oleh air
(pada air hangat/dingin) mekanisme
pertahanan diri dr suhu luar (aktivitas M. 8. LM di bagian kepala / wajah.
Erector pilli).
4. Buih putih halus pada mulut dan
9. Tanda-tanda asfiksia jika meninggal
hidung (cairan encer dan berbuih) yaitu
dlm keadaan asfiksia.
surfaktan.
F. GAMBAR DARI CIRI PERISTIWA TENGGELAM
SURFAKTAN PD MULUT
ISKEMIK, KERIPUT & KERING & HIDUNG
DIATOME
KEPALA DI
TENGGELAM SEBAGIAN TUBUH
BAG.TERBAWAH
6. BERADA DI RUANGAN HAMPA UDARA
SUFOKASI DI RUANG TERTUTUP DAN TERBUKA
A. DEFINISI
Kekurangan atau ketiadaan O2 bisa terjadi karena
korban berada dalam ruangan kecil tertutup
atau kepala dimasukkan kedalam plastik yang
di ikat di bagian leher (Dept. Forensik &
Medikolegal FK USU, 2009).
B. MEKANISME
Kekurangan Kebutuhan O2
Volume O2 tubuh tidak ASFIKSIA
disekitar mencukupi
korban kebutuhan tubuh
C. TANDA-TANDA D. GAMBAR DARI
(POST MORTEM) CIRI PERISTIWA
SUFOKASI SUFOKASI
MATA MELOTOT
Pada umumnya:
1. Terdapat mulut terbuka/
menganga.
2. Mata melotot dan trismus otot
wajah CADAVERIC SPASM MULUT MENGANGA
3. Tampak iskemik pada wajah (jika
plastik melekat erat pada wajah).
4. Adanya Cadaveric spasme.
5. Sering tidak ditemukannya jejas
yg signifikan.
6. Tanda-tanda asfiksia jika PLASTIK ME- SUFOKASI DI
SUFOKASI DI
meninggal dlm keadaan asfiksia LEKAT ERAT RUANG SEMPIT PEGUNUNGAN
PD WAJAH
KESIMPULAN