Anda di halaman 1dari 26

ASFIKSIA

Penyusun :
Delta Novita, S.Ked (19360091)
Ni Nyoman Pipit Trivitha , S.Ked(19360127)
Nurhajijah, S.Ked (19360131)
Rada Tri Rosi Kurnia, S.Ked (19360135)

Perseptor
Dr. Jims Ferdinan Possible, M.Ked, For, Sp.FM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG JULI-2020
I. DEFINISI ANOKSIA, ASFIKSIA DAN ASFIKSIA MEKANIK
ASFIKSIA
Suatu keadaan yang ditandai Berdasarkan
dengan bahasa Yunani:
terjadinya gangguan pertukaran udara
pernapasan, mengakibatkan oksigen Adarah → tidakberkurang (hipoksia) disertai dengan
Sphinx →Dengan
peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea). nadi demikian organ tubuh mengalami
“tidak(Budiyanto,
kekurangan oksigen dan terjadi kematian ada nadi” 1997).

HIPOKSIA/ANOKSIA ASFIKSIA MEKANIK


Keadaan dimana terjadi defisiensi Mati lemas yang terjadi bila udara
oksigen, yang mengakibatkan kerusakan pernapasan terhalang memasuki saluran
sel akibat penurunan respirasi oksidatif pernapasan diakibatkan oleh berbagai
aerob sel (Departemen Forensik & kekerasan (bersifat mekanik)
Medikolegal FK UI, 2009) (Budiyanto, 1997).
II. KLASIFIKASI ASFIKSIA
BERDASARKAN ETIOLOGI
Klasifikasi Asfiksia
Berdasarkan Etiologi

Asfiksia Mekanik/Kekerasan Alamiah/Penyakit Toksik/Racun


P. Jerat P.Tenggelam P. Tumor Laring P.Keracunan Narkotika
III. KLASIFIKASI HIPOKSIA/ANOKSIA
BERDASARKAN PERJALANAN KLINIS/PATOFISIOLOGI
1 Hipoksia/Anoksia-Anoksik 3 Hipoksia/Anoksia-Stagnan
Oksigen gagal masuk ke paru- Kegagalan oksigen yang di bawa oleh
paru karena ada halangan di darah menuju ke sel oleh karena aliran
jalan pernapasan. terhambat /pembuluh darah
menyempit.

2 Hipoksia/Anoksia-Anemik 4 Hipoksia/Anoksia-Histotoksik
Oksigen dalam darah tidak dapat
Kegagalan dalam mengangkut dipergunakan oleh jaringan karena racun.
oksigen ke dalam sirkulasi Dibagi dalam empat kelompok
darah akibat kandungan Hb (berdasarkan lokasi dan sumber):
menurun/reseptor pengikat O2 Ekstraseluler, Intraseluler, Metabolik,
sedikit/rendah. dan Substrat.
IV. FASE-FASE ASFIKSIA
FASE I O2 rangsang RR ↑, HR ↑, TD ↑
DISPNEU CO2 SSP  SIANOSIS (wajah dan tangan)
(+ 4 mnt)
Kesadaran mulai , FASE II
Kejang klonik,   O2,
Pupil dilatasi, TD , Merangsang KONVULSI
Penutupan lubang2 tbh, Kejang opisotonik, CO2  
SSP   (+ 2 mnt)
PETEKIE Kejang tonik
Menuju kehilangan
Kesadaran semakin ,
FASE III kesadaran, relaksasi otot-
Pupil dilatasi semakin Kegagalan
APNEU otot tubuh (pengeluaran
lebar, TD , Penutupan pernapasan
(+ 1 mnt) cairan  sperma,urin,
lubang2 tubuh, PETEKIE
SURFAKTAN & tinja)

Aktivitas sistem tbh lainnya menurun Pengeluaran cairan tbh  FASE IV


Pulsasi nadi hilang hingga hilang, namun pulsasi nadi(SURFAKTAN, tinja, air mata, air mani, TERMINAL
masih teraba air kencing, dll) (+ 30 detik)

ASFIKSIA
V. TANDA – TANDA ASFIKSIA SECARA UMUM

1. Lebam mayat berwarna lebih


TANDA PRIMER gelap (ungu gelap/tua)
2.Wajah sembab (bengkak & gelap)
1Sianosis 3. Mata terbuka
TANDA
4. Keluarnya cairan mani (laki laki)/cairan SEKUNDER
2Bintik perdarahan vagina (perempuan), urin, feses, air
(ptekie)/tardieu`s spot mata, dan cairan liur

Busa/buih sukar 5. Pada ibu hamil janin/air ketuban bisa keluar


3 pecah (surfaktan)
6. Kekejangan otot wajah
7. Cairan darah berwarna hitam dan encer
GAMBAR TANDA PRIMER

BUSA/BUIH SUKAR PECAH (SURFAKTAN) SIANOSIS PADA SIANOSIS PADA


UJUNG JARI MUKOSA BIBIR
Add Text Add Text Add Text
Get a modern Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation Presentation

Add Text Add Text Add Text


Get a modern Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation Presentation

Add Text Add Text Add Text


(PETECHIE)/
Get a modern Get a modern
PowerPoint TARDIEUS
PowerPoint
Presentation
Presentation
SPOT
LEBAM MAYAT BERWARNA LEBIH GELAP WJH SEMBAB & MATA SEDIKIT
KEKEJANGAN OTOT WJH TERBUKA

GAMBAR TANDA SEKUNDER

Your Picture Here

TERDAPAT TDPT CAIRAN KETUBAN PECAH & DARAH BERWARNA


CAIRAN MANI VAGINA JANIN KELUAR RAHIM HITAM DAN ENCER
VI. KLASIFIKASI ASFIKSIA MEKANIK
BERDASARKAN MEKANISME & PERISTIWA
1. Penekanan Jalan Nafas di Leher 4. Penekanan Otot Pernafasan
a. Gantung (Hanging) a. Himpit (Burking/Crush Asfiksia/
b. Jerat (Strangulation by ligature) Asfiksia Traumatik)
c. Cekik (Manual Strangulation)
2. Penekanan dan Penutupan Jalan/ 5. Penutupan Saluran Nafas Oleh Cairan
Saluran Pernafasan Bagian Luar a. Tenggelam (Drowning)
a. Bekap (Smothering)

3. Penekanan dan Penutupan Jalan/ 6. Berada di Ruang Hampa Udara


Saluran Pernafasan Bagian Dalam a. Ruang tertutup/di wajah dan ruang
a. Sumpal (Gagging) terbuka/bukan di wajah (Sufokasi)
b. Sedak (Chocking)
1. PENEKANAN SALURAN PERNAFASAN
1. GANTUNG
C. TANDA-TANDA (POST MORTEM) (HANGING)
GANTUNG

7.
PadaBentuk
umumnya: leher sering tdk simetris (panjang leher kiri & panjang leher
B. MEKANISME A. DEFINISI
1. kanan
Terdpttidaklukasama).
lecet tekan & geser yg melingkar di leher.
8.
2. Simpul tali tidak seperti
Luka berbentuk menempel huruf pada
V / kulit
hurufleher.
U (melingkar tdk sempurna).
Penekanan pd Pangkal lidah,
9.
3. Lidah terjulur di
Luka terletak danatas
tergigit
jakun.
leher akibat pallatum
Peristiwa dimana terjadi lilitan molle
& tekanan pd jln napas di
10.
4. Patah tulangleher
Permukaan cervical
luka 2
teraba dan 3
cekung & tdk rata/ kasar, Udara
dan berbatas tegas
benda (tali & oleh
Kekuatan suatu benda yg melingkar
dan uvula dileher, dimana
11. Terdapat iskemik
(jika menggunakan
kekuatan pada
bendapermukaan
lilitan & yg keras jejas
tekanannya dan bila
sempitdi tekan
dipengaruhi seperti
oleh tidak
dgtali/
tali.kabel).
berat
sejenisnya) penekanan terdorong keFKUI,
12.
5. Air liur keluar
Permukaan kontra
luka
tubuh terabalateral
(Dept. tidakdari
Forensik &jejas
begitu simpul.
cekung
Medikolegal & rata /bisa
1997). tidak kasar,ASFIKSIA
dan
yang menekan belakang
13. LM terletak
berbatas tidakdipengaruhi
pada bagian
tegas (jikatubuh terendah &
menggunakan ke pada
serta
benda masuk
daerah
yang lembutleherdan
di atas
luas
& melingkar di oleh BB & atas, epiglotis
tali.
seperti kain/ handuk). ke
leher tidak gravitasi tertekan
14.
6. Bila
Terdptsebab kematian
ekimosis korban mati lemas terdpt gambaran paru2
asfiksia.
sempurna/
15. Peristiwa gantung sering terjadisehingga laring
pd tindakan yang dilakukan diri sendiri
tidak lengkap tertutup
(bunuh diri).
D. KLASIFIKASI GANTUNG
D. GAMBAR BERDASARKAN
DARI CIRI TUBUH KORBAN
PERISTIWA GANTUNG
D. KLASIFIKASI GANTUNG BERDASARKAN SIMPUL TALI

LUKA DIATAS LEBAM LEHER SIMPUL TIDAK


JENIS LUKA LECET PARTIAL/UNCOMPLETE HANGING
DIATAS TALI MENEMPEL PD KULIT
JAKUN

TIPICAL ATIPICAL
HANGING HANGING
LEBAM M DI BAG.TERENDAH ISKEMIK EKIMOSIS
COMPLETE HANGING
1. PENEKANAN SALURAN PERNAFASAN
D. GAMBAR DARI CIRI PERISTIWA JERAT
B. JERAT (STRANGULATION BY LIGATURE)

C. A. DEFINISI (POST MORTEM) JERAT


TANDA-TANDA
B. MEKANISME
Pada
7. umumnya:
Lidah tidak terjulur dan tergigit
Penekanan1. 8.Terdpt
pdSimpul
Penekananluka/tali
jejas lecet
menempel
benda (jenis
asing pada Pangkal
luka
kulit
berupa :tali,
lecetlidah,
leher. tekan)
ikat yang melingkar
pinggang, leher.
rantai, stagen,
2. 9.
Luka
leher akibatkawat,
JERAT berbentuk
Patah tulang
kaos
DGN BENDA sptdan
huruf
trakea,
kaki YG os O pallatum
(melingkar
krikoid
sebagainya, molle
sempurna/atau
melingkari lengkap/utuh/menyatu
mengikat leher utuh).
Udara
LUKA SETINGGI JAKUN
3. Luka
benda (tali10. KERAS
yang terletak
& Terdpt Kekuatan
(TALI,
makin setinggi
iskemik
lama pada
DSB) jakun.
makin permukaan dan uvula
jejas bila
kuat sehingga di tekan
saluran dg tali. tertutup.
pernafasan
tidak
4. 11.
sejenisnya)Permukaan
DanAirtidak penekanan
luka
liur tidak teraba cekung
keluar
dipengaruhi olehterdorong
&berat
kontralateraltdkdrrata ke
/ kasar,
jejas
badan lukabisa
simpul. berbatas
(Budiyanto, A.,tegas ( jika
et al,
yang menekan menggunakan
12. LM terletak
1997). dipengaruhi
benda yang keras
disesuaikan belakang
dankorban.
kondisi & keseperti tali/ kabel).
sempit masuk ASFIKSIA
5. 13.
& melingkar Permukaan
diBila sebaboleh
luka tarikan
teraba tdk
kematian korban atas,
begitumati epiglotis
cekung
lemas&terdptrata gambaran
/ tdk ke
kasar,asfiksia.
luka berbatas tdk
tegas
leher 14. Sering kedua
( jikaterjadi ujung
menggunakan
pd benda
tindakan tertekan
yang
pembunuhan. lembut dan luas seperti kain/ handuk).
paru2
6. 15.
sempurna/ Bentuk leher sering
Tdk ditemukan simetris ( sehingga
tali ekimosis panjang leherlaringkiri & panjang leher kanan sama).
lengkap tertutup
MELINGKAR SEMPURNA SIMPUL MENEMPEL PADA KULIT LEHER
1. D.
PENEKANAN SALURAN
GAMBAR DARI PERNAFASAN
CIRI PERISTIWA CEKIK
C. TANDA-TANDAC.(POST
CEKIKMORTEM)
(MANUAL STRANGULATION)
CEKIK

Pada umumnya :
B. MEKANISME
1. Terdpt luka/ jejas lecet (jenis luka : lecet
A. DEFINISI 5. Tdk terdpt ekimosis.
tekan) yang tdk melingkar leher.
2. Luka berbentuk spt garis datar Pangkal lidah,tulang rawan lidah,
6. Patah
Penekanan pdPenekanan
LUKA BERBENTUK
(asimetris)/bulan sabit (luka CEKIKakibat
lecet pallatum
MENGGUNAKAN molle
tiroid/krikoid.
BULAN SABIT
leher dgnJARI
tangan, dan
TANGAN
menyebabkan Udara
yanguvula dinding saluran
UPAYA PERLAWANAN
leherkuku).
tekanan dengan nafas bagian
Kekuatan
atas tertekan & terjadi penyempitan tidak
saluran nafas
terdorong ke
tangan lukasehingga
3. Permukaan teraba penekanan
cekung & rata / tdktidak 7.
udara pernafasan dapat
Sering dijumpai
lewat bisa tanda
(Budiyanto, 1997).
kekerasan
(jari&telapak belakang & ke(sbg mekanisme pergumulan).
lainnya
kasar (jika menggunakandipengaruhi
kain), luka kasar masuk ASFIKSIA
tangan)/kaki/ta atas, epiglotis
dan berbatas tegas (jikaoleh menggunakan
tenaga tali ke
tertekan
danli/kain/dll
kuku). yang seseorang 8. Bila sebab kematian
paru2 korban mati lemas
menekan leher sehingga laring
terdpt gambaran asfiksia.
4. LM ditemukan didaerah tbh yg letaknya tertutup
terendah sesuai posisi tubuh korban saat 9. Sering terjadi pd tindakan pembunuhan
CEKIK MENGGUNAKAN CEKIK MENGGUNAKAN CEKIK MENGGUNAKAN
peristiwa terjadi.
LENGAN KAKI TELAPAK KAKI
4. GAMBAR DARI CIRI PERISTIWA BEKAP
3. TANDA-TANDADAN
2. PENEKANAN (POST MORTEM) BEKAP
PENUTUPAN JALAN /
SALURAN PERNAFASAN BAGIAN LUAR
Pada umumnya :
A. EKSTRALUMINER (BEKAP / SMOTHERING)
1. Terdapat luka/jejas memar & lecet (jenis luka :
6. Mata melotot.
lecet tekan, luka gores) pada hidungPenutupan
dan mulut. lubang hidung & mulut yg menghambat
1. Definisi
pemasukan udara ke paru-paru. Pembekapan menimbulkan
2. Luka terdapat pd mukosa bibir bagian dalam 7. Sering ditemukan serat2 pakaian diwajah korban
danLUKA DI DAERAH
permukaan kematian akibat
PEMBEKAPAN
hidung di dlm rongga hidung. dan TDKasfiksia
aroma (Boediyanto,
zat yang melumpuhkan.1997).
HIDUNG & BIBIR DALAM DISENGAJA
2. Mekanisme
3. Bentuk luka spt cetakan permukaan gigi 8. Lebam mayat terletak sesuai kondisi korban.
geligi/gusi yg tertekan

4. Tertutupnya lubang
Permukaan luka tidak terlaluUdara
cekungtdk
& rata /
dapat Udara
9. Bila tdk
sebab bisa msk
kematian korban mati lemas terdapat
tdkhidung & mulut
kasar, luka berbatas tegas. ke dlm
gambaran saluran
asfiksia.
msk ke rongga ASFIKSIA
(bersamaan/
PEMBEKAPAN mulut BUNUH pernapasan
hidung &USAHA DIRI
&paru2 PEMBEKAPAN
serentak)kulitTDK
5. Permukaan pd daerah penekananDENGAN MEMAKAI DISENGAJA
10. Sering terjadi pd tindakan & TANDA
pembunuhan.
DISENGAJA
pucat/iskemik. ZAT KIMIA PERLAWANAN
(KECELAKAAN)
3. PENEKANAN DAN PENUTUPAN JALAN /
SALURAN PERNAFASAN BAGIAN DALAM
B. INTRALUMINER (SUMPAL/GAGGING) & (SEDAK/CHOCKING)

3. 3.
2.POST
POST MORTEM
MORTEM
MEKANISME && GAMBAR
GAMBAR PERISTIWA
PERISTIWA SEDAK
SUMPAL
1. DEFINISI
1. Ditemukan benda asing (sisa
1. Ditemukan benda asing/sisanya Disumpal dg kain
serat,
Keadaandan sebagainya) di
Sumpal(gagging)
dmn terjadi rongga jalan nafas oleh benda
sumbatan
di daerah kerongkongan
Benda asing mulut.
asing, menekan palatum
yg mengakibatkan hambatan udara utk masuk ke paru-
(glotis).
Sumpalyang 2. Terdapatmole.
2.paru.
luka/jejas
Terdapat luka/jejas
memar
Lubang atau
hidung
memar atau Oksigen
menyumbat lecet
Sedak
(Gagging) lecet
pada rongga
Pd gagging mulut terdpt dlm orofaring
menyempit
sumbatan
pada daerah kerongkongan tidak dapatsedangkanASFIKSIA
(Choking) (permukaan
jalan napaschocking lidah, pallatum
(glotis). sumbatan terdpt lebih dlm masuk pd laryngofaring
ke
mole, gusi).
dalam 3.(Budiyanto,
Bila sebab1997).
kematian korban
Sedak(Choking)/ paru
3. Bila sebab kematian korban mati
(intraluminal) mati lemas terdapat
menekangambaran
glotis
lemas terdapat gambaran asfiksia
asfiksia. Tersedak
4. PENEKANAN OTOT PERNAFASAN
HIMPIT (ASFIKSIA TRAUMATIK/CRUSH ASFIKSIA/BURKING)

D.C.GAMBAR
CIRI-CIRIPERISTIWA
(POST MORTEM)
HIMPIT& GAMBAR PERISTIWA HIMPIT
B. MEKANISME
Pada umumnya:
A.DEFINISI
LUKA BERBATAS TEGAS
1. Terdpt luka (jenis luka: lecet tekan) & memar (berbatas tegas) pada
Adaya Suatu keadaan udara terhalang utk masuk & keluar paru-paru
dada/perut.
akibat Gangguan
gerakan napas terhenti oleh karena
tekanan
2. Patah
LUKA LECET tulang
& MEMAR dada. Udara tdktekanan
bisa dr luar (pada
ASFIKSIA
pada dada/perut) gerakan
yg menyebabkan rongga dada & paru-paru tdk
PD PERUT & DADA
3. Pakaian rusak. msk ke paru2
pernapasan
mengembang (Hoediyanto,
dada/perut
4. Terdpt benda asing spt serpihan tanah,2012).
batu, atau kayu.
5. Luka robek pada beban yg sangat berat.
6. Tanda-tanda asfiksia jika meninggal dlm keadaan asfiksia.
TERHIMPIT BATU
HIMPIT PADA DADA
C. KLASIFIKASI
5. PENUTUPAN TENGGELAM
SALURAN / DROWNING
PERNAFASAN OLEH CAIRAN
TENGGELAM
A. BERDASARKAN VOLUME/ DROWNING
CAIRAN YANG MASUK

1. Dry Drowning(Tdk Sadar) /Tipe I 2. Wet drowning (Sadar)/Tipe II


Cairan tdk masuk ke dlm saluran A. DEFINISICairan masuk ke dlm saluran nafas yg
pernapasan dmn jalan napas menutup mengganggu pernapasan &
karena spasme yg disebabkan adanya air. menyebabkan sistem sirkulasi kolaps.
Kematian akibat asfiksia karena terhalangnya udara masuk
B. MEKANISME
kedalam saluran pernafasan disebabkan tersumbat oleh cairan
B. BERDASARKAN JENIS AIR
(Dept. Forensik & Medikolegal
Masuk ke dlmFK USU, 2009).
1. Air Tawar/Tipe IIa saluran 2. AirUdara
Asin/Tipe IIb
Terhisapnya
Tenggelam pd air yg memiliki Tenggelam pd air yg memiliki
air/cairankonsentrasi
ke jalanelektrolit lebihpernapasan shg tidak
konsentrasi bisalebih tinggi ASFIKSIA
elektrolit
rendah daripada darah. menutup saluran masukdarah.
daripada ke
napas
pernapasan & paru2
paru2
D.Perbedaan
D. Perbedaanmekanisme
mekanismekematian
kematianpadapadatenggelam
tenggelam
berdasarkanjenis
berdasarkan jenisair:
air:

B.Tenggelam
A. Tenggelamdalam
dalamair
airtawar
asin

EDEMA
PAYAH JANTUNG
Pelepasan ion PULMONER
Perubahan FIBRILASI
(COD non asfiksia)
Konsentrasi kalium dari serabut (COD non asfiksia)
keseimbangan ion VENTRIKEL
Penyerapan air Air ditarik dari o.k: Sirkulasi
o.k: (COD non asfiksia)
elektrolit air asin otot jantung, K yg meningkat menjadi lambat
menyebabkan sirkulasi hemokonsentrasi, o.k: penurunan
> daripada dalam sehingga kadar ion dan kadar iondan
hipovolemi Na (akibat
tekanan darah dan
hemodilusi pulmonal ke dlm
kalium dalam turun dalamkadar
serum hemokonsentrasi)
darah kenaikan perubahan
jar. interstisial
plasma meningkat darahdalam dan beban jantung
magnesium keseimbangan ion
meningkat
darah

Kematian(terjadi
Kematian (terjadidalam
dalamwaktu
waktu8-9
5 menit)
menit)
E. TANDA-TANDA (POST MORTEM) TENGGELAM
Pada umumnya :

1. Kulit basah, dingin dan pucat 5. Washer woman hand (keriput, pucat dan
kering).
2. Sering ditemukan pasir & lumpur pd
tubuh, wajah, hidung, rambut, rongga 6. Kadang terdpt cadaveric spasme(terjadi
mulut, lambung, kerongkongan pd org yg sadar pd saat tenggelam).
3. Kadang-kadang terdpt cutis anserina
(Goose flesh) pada lengan, dan bahu 7. Mata merah karena iritasi oleh air
(pada air hangat/dingin) mekanisme
pertahanan diri dr suhu luar (aktivitas M. 8. LM di bagian kepala / wajah.
Erector pilli).
4. Buih putih halus pada mulut dan
9. Tanda-tanda asfiksia jika meninggal
hidung (cairan encer dan berbuih) yaitu
dlm keadaan asfiksia.
surfaktan.
F. GAMBAR DARI CIRI PERISTIWA TENGGELAM

SURFAKTAN PD MULUT
ISKEMIK, KERIPUT & KERING & HIDUNG

CADAVERIC SPASME CUTIS ANSERINA (Goose flesh)


F. GAMBAR DARI CIRI PERISTIWA TENGGELAM

DIATOME

TENGGELAM SELURUH TUBUH DIATOME

KEPALA DI
TENGGELAM SEBAGIAN TUBUH
BAG.TERBAWAH
6. BERADA DI RUANGAN HAMPA UDARA
SUFOKASI DI RUANG TERTUTUP DAN TERBUKA
A. DEFINISI
Kekurangan atau ketiadaan O2 bisa terjadi karena
korban berada dalam ruangan kecil tertutup
atau kepala dimasukkan kedalam plastik yang
di ikat di bagian leher (Dept. Forensik &
Medikolegal FK USU, 2009).
B. MEKANISME

Kekurangan Kebutuhan O2
Volume O2 tubuh tidak ASFIKSIA
disekitar mencukupi
korban kebutuhan tubuh
C. TANDA-TANDA D. GAMBAR DARI
(POST MORTEM) CIRI PERISTIWA
SUFOKASI SUFOKASI
MATA MELOTOT
Pada umumnya:
1. Terdapat mulut terbuka/
menganga.
2. Mata melotot dan trismus otot
wajah CADAVERIC SPASM MULUT MENGANGA
3. Tampak iskemik pada wajah (jika
plastik melekat erat pada wajah).
4. Adanya Cadaveric spasme.
5. Sering tidak ditemukannya jejas
yg signifikan.
6. Tanda-tanda asfiksia jika PLASTIK ME- SUFOKASI DI
SUFOKASI DI
meninggal dlm keadaan asfiksia LEKAT ERAT RUANG SEMPIT PEGUNUNGAN
PD WAJAH
KESIMPULAN

1. Pada kematian asfiksia terlihat tanda khas yg membedakan dg penyebab


kematian lainnya
2. Dari berbagai macam peristiwa yang terjadi di masyarakat yang tentunya
melibatkan kematian seseorang , itu sangatlah penting untuk di pelajari
tentang bagaimana kematian itu bisa terjadi
3. Kematian dikarenakan asfiksia sering digunakan pelaku kejahatan untuk
membunuh korban
4. Asfiksia menjadi salah satu cara kematian baik dalam kejadian kecelakaan,
bunuh diri, ataupun pembunuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Aflanie, I., Abdi, M., Setiawan, R., Muna. Roman's Forensic. Departemen
Kedokteran Kehakiman FK UNLAM-RSUD Ulin: Banjarmasin. 2011
Ahmadsumadi, S. Mati Tenggelam. Berkala Ilmu Kedokteran Universitas
Gadjah Mada: Yogyakarta. 1972
Amir, A. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara: Medan. 2007
Budiyanto, A., et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta. 1997
Hoediyanto. Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal edisi ke VII FK
Airlangga: Surabaya. 2010
Idries, A. M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Ed I. Binarupa Aksara:
Jakarta.1997
Simpson, K. Forensic Medicine. London: The English Language Book Society.
1982
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Stase Forensik & Medikolegal


Periode 12-25 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai