Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS ASAM

AMINO
In Rahmi Fatria Faar, M.Farm
Pengertian
• Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya –NH2).
Keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama
(disebut atom C “alfa” atau α). Gugus karboksil memberikan
sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa
Pengertian
• . Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik:
cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa
pada larutan asam. Ini terjadi karena asam amino mampu
menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa
yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya
sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun
protein.
Struktur
• Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus yaitu gugus amina (NH2), gugus
karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R,
dari residu) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα (C-alfa) sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C
yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena
gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut
merupakan asam α-amino.
Struktur
• Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα (C-alfa) sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C
yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena
gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut
merupakan asam α-amino.
• Kromatografi kertas dapat digunakan untuk
mengidentifikasi/memisahkan asam amino dalam suatu
campuran.
Dasar Teori
• Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh
bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama.
Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa
padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase
gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam
dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-
sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak
pada laju yang berbeda pula.
Kromatografi Kertas
• Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap
yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai.
• Beberapa senyawa dalam campuran bergerak sejauh dengan
jarak yang ditempuh pelarut; beberapa lainnya tetap lebih
dekat pada garis dasar. Jarak tempuh relative pada pelarut
adalah konstan untuk senyawa tertentu sepanjang anda
menjaga segala sesuatunya tetap sama, misalnya jenis kertas
dan komposisi pelarut yang tepat.
• Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai R f. Untuk
setiap senyawa berlaku rumus sebagai berikut:
Aplikasi
• Posisi pelarut depan ditandai dengan pensil dan kromatogram lalu
dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin
bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa berwarna,
utamanya coklat atau ungu.
Aplikasi
• Asam-asam amino yang bereaksi dengan ninhidrin
membentuk suatu produk yang disebut ungu Ruhmann.
Reaksi ini biasanya digunakan sebagai uji bercak untuk
mendeteksi adanya asam amino pada kertas kromatografi.
Adapun reaksi umum secara keseluruhannya, adalah sebagai berikut :

ninhidrin
anion ungu

+ RCHO + CO2 + 3H2O + H+


Aplikasi
• Kromatografi kertas merupakan pemisahan berdasarkan
sistem partisi, dimana fase diamnya berupa kertas saring dan
fase geraknya berupa cairan pelarut (eluen). Pelarut (eluen)
yang digunakan merupakan campuran beberapa larutan.
• Asam-asam amino ini dilarutkan ke dalam etanol dan
ditambahkan setetes HCl pekat. Dalam hal ini terjadi reaksi
esterifikasi. Adanya gugus karboksilat, menyebabkan asam
amino dapat terjadi reaksi esterifikasi oleh adanya alkohol
dalam kondisi asam.
Aplikasi
• Tetapi hasil ester yang diperoleh ini tidak stabil karena dapat
bereaksi lebih lanjut sesamanya menghasilkan siklis amida
(diketopiperazina). Jadi, penambahan etanol dan HCl pekat
bertujuan untuk melarutkan asam amino tersebut, sehingga
mudah untuk dipisahkan lebih lanjut.
• Kemudian dimasukkan ke dalam chamber/botol reagent yang
telah dijenuhi oleh uap eluen.
Aplikasi
• Kemudian chamber ditutup rapat agar terjadi pemisahan yang
sempurna. Pemisahan asam amino dengan cara kromatografi
kertas disebabkan adanya perbedaan koefisien partisi antara
air dan pelarut organik. Perbedaan koefisien partisi
menunjukkan perbedaan laju rambatan pada permukaan
kertas dari air dan pelarut organik yang merambat secara
perlahan
Aplikasi
• Ketika kertas kromatografi yang telah ditotolkan sampel asam
amino, maka akan terjadi pemisahan, dimana pelarut organik
merambat ke atas melalui kapiler kertas mengangkut
campuran asam amino yang ada ditotolkan pada kertas
kromatografi. Asam amino yang paling larut di dalam pelarut
organik, akan diangkut paling cepat dan asam amino yang
paling kurang larut akan tertinggal paling bawah.
Aplikasi
• Molekul-molekul nonpolar dalam campuran akan memiliki
sedikit interaksi dengan molekul-molekul air dan molekul-
molekul yang melekat pada selulosa, dan karena akan
menghabisakan banyak waktunya untuk larut dalam pelarut
yang bergerak. Maka sampel yang paling atas merupakan
sampel yang paling larut dalam pelarut yang artinya bersifat
paling non polar dibandingkan sampel asam amino lainnya.
• Molekul-molekul seperti ini akan bergerak sepanjang kertas
diangkut oleh pelarut. Mereka akan memiliki nilai R f yang
relatif tinggi.
• Dengan kata lain, molekul-molekul polar akan memiliki atraksi
yang tinggi untuk molekul-molekul air dan kurang untuk
pelarut yang non polar. Dan karenanya, cenderung untuk larut
dalam lapisan tipis air sekitar serat lebih besar daripada
pelarut yang bergerak. Karena molekul-molekul ini
menghabiskan waktu untuk larut dalam fase diam dan kurang
dalam fase gerak, molekul-molekul tidak akan bergerak
sangat cepat pada kertas.
Contoh
• Sebuah contoh yang baik adalah kromatogram yang
dihasilkan dari campuran asam amino.Kromatogram dapat
dikeringkan dan ditambahkan dengan larutan
ninhidrin.Ninhidrin bereaksi dengan asam amino
menghasilkan senyawa-senyawa berwarna khas ungu-biru
sampai kecoklatan atau kuning.
Contoh
• Asam amino merupakan jenis zat tidak berwarna, sehingga
untuk mengetahui letak noda diperlukan pereaksi lokasi, maka
pada kertas kromatografi disemprotkan larutan ninhidrin.
Dalam percobaan ini digunakan larutan ninhidrin yang
disemprotkan pada kertas kromatografi setelah dikeringkan,
sehingga noda-noda pada kertas kromatografi dapat terlihat
yakni noda yang berwarna ungu. Terbentuknya noda
berwarna ungu ini disebabkan karena terjadinya reaksi antara
hidrat dari triketon siklik (ninhidrin) dengan asam amino.
Kesimpulan
• Kromatografi kertas dapat digunakan untuk
mengidentifikasi/memisahkan asam amino dalam suatu
campuran.
• Dengan eluen organik yang bersifat polar maka semakin besar
harga Rf, semakin bersifat polar sampel asam amino tersebut.
Daftar Pustaka
• Anwar, Chairil, Bambang Purnowo, Harno Dwi Pranowo dan
Tutik Dwi Wahyuningsih. 1996. Pengantar Praktikum Kimia
Organik. Jakarta: Depdikbud.
• Clark, Jim. 2007. Kromatografi Kertas (online).
http://www.chem-is-try.org/author/Jim_Clark/
• Fessenden dan Fessenden. 1994. Kimia Organik Jilid 2 Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai