Anda di halaman 1dari 36

PELAKSANAAN INSTRUMEN PEMANTAUAN MANDIRI

SECTIO CAESARIA DI RSIA PURI BUNDA MALANG TAHUN


2021
dr. Merry Nuthea, MMRS
Profil RSIA Puri Bunda Malang

Kota
Malang
 Alamat : Jl. Simpang Sulfat Utara No

RS Khusus
60A
Tipe C
Menkes RI  Pemilik/Status : PT. Putraning Husada/ Rumah

Sakit Swasta
Akreditasi
Paripurna
KARS/2019  Diresmikan : 12 Maret 2007
 Izin Operasional: KEPUTUSAN DINKES KOTA MALANG
TT sebelum
covid 70 TT
TT setelah No.445/320/35.73.302/2018 (berlaku s.d 2
covid 66TT

Oktober 2023)
PROFIL RUMAH SAKIT
Visi :
Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Pilihan
Utama di Kota Malang dan Sekitarnya

Misi :
• Pelayanan Yang Sopan Santun dan Penuh Perhatian.
• Pelayanan Yang Cepat, Tepat dan Terjangkau.
• Mewujudkan Karyawan Yang Penuh Loyalitas, jujur Dan
Tanggung jawab.
• Mengutamakan Keselamatan, Kesembuhan Dan
Kepuasan Pasien.

Motto :
Aman dan Nyaman Kami Utamakan
PELAYANAN SPESIALIS
● Obstetri dan Ginekologi
● Penyakit Anak
● Penyakit Dalam
● Penyakit Bedah Umum
● Konservasi Gigi
● Andrologi
● Penyakit Kulit dan Kelamin
● Anastesi
● Patologi Klinik
● Radiologi
SDM RSIA PURI BUNDA
Dokter Spesialis • Obstetry Gynecology 7 orang
• Anak 3 orang
• Bedah 1 orang
• Penyakit Dalam 2 orang
• Anestesi 2 orang
• Patologi Klinik 1 orang
• Konservasi Gigi 2 orang
• Andrologi 1 orang
• Radiologi 1 orang
• Kulit kelamin 1 orang

Dokter Umum 11 orang


Perawat 71 orang
Tenaga Kesehatan Lain Bidan 42 orang Perekam Medis 11 org
Apoteker 3 orang Radiografer 1 orang
TTK 7 orang ATLM 5 orang
Ahli Gizi 2 orang

Tenaga Non Kesehatan 47 orang


TOTAL 200 orang
PELAYANAN KESEHATAN RS KHUSUS IBU DAN ANAK
KELAS C
IGD dan PONEK
Pelayanan Medik :

1. Rawat jalan spesialis dasar , subspesialis dan


spesialis lain

2. Instalasi Rawat Inap

3. Instalasi Gawat Darurat


4. Unit Rawat Intensif : HCU
 NICU level 2
 HCU

5. Unit Kamar Operasi


6. Unit Kamar bersalin

NICU Lev 2
PELAYANAN KESEHATAN RS KHUSUS IBU DAN
ANAK KELAS C
Kamar Jenazah
Pelayanan Penunjang Medik :
RADIOLOGI
1. Pelayanan Anastesi 7. Laundry

2. Pelayanan laboratorium PK8. UPSRS

3. Pelayanan Radiologi 9. IT
4. Pelayanan Nonmedik : 10. Kamar Jenazah
- Farmasi
- Rekam medis LAB CSSD

- CSSD
5. Pengolahan makanan/ gizi

6. Pelayanan darah
-Panitia Etik -Tim PKRS -Tim Farmasi dan Terapi -Tim K3RS
-Panitia PMKP -Tim PPI -Tim Penapisan Teknologi -Tim ADHOC
-Panitia RM -Tim Ponek -Tim KMKB -Tim anti fraud
PENETAPAN TARIF TINDAKAN PERSALINAN RSIA
PURI BUNDA

Paket tindakan 1. Meningkatkan kepatuhan CP


persalinan (np dan SC) (mencegah over treatment,over
prescription, over utility )
Keutamaan
tidak banyak variasi yang
yang
ditemukan dalam CP
Sasaran diperoleh
2. Audit klinis : meningkatkan
kepatuhan PPA terhadap
panduan praktek masing2 PPA
3. Meningkatkan kepatuhan
terhadap fornas
Ekonomi menengah ke
4. Meningkatkan kepatuhan
bawah
terhadap program PPRA
PERBANDINGAN ANGKA PERSALINAN TERHADAP
TINDAKAN NP DAN SC DI RSIA PURI BUNDA
4000

3500
• Dari tahun 2017 – tahun
3000 2020 angka SC di RSIA Puri
Bunda cenderung tidak
2500 66,6 mengalami perubahan
64,3%
% 64
62%
%
2000 • Dari tahun 2017- tahun
2020 angka NP di RSIA Puri
1500 35,7 38% 36% Bunda cenderung tidak
% 33,4
% mengalami perubahan
1000
• Persentase pelayanan
500 pasien JKN dari tahun
2017-2020 rata-rata 83%
0
2017 2018 2019 2020

TOTAL NP SC
Perbandingan Angka Persalinan NP dan SC Peserta JKN di RSIA Puri Bunda

3000

2500

67% 64%
2000 65% 61%
Rata-rata persalinan NP pasien JKN
di RSIA Puri Bunda : 35,7%
1500
39% 36
35% 33% % Rata-rata persalinan SC pasien JKN
di RSIA Puri Bunda : 64,3%
1000

500

0
2017 2018 2019 2020

Tot persalinan NP SC
Perbandingan Angka Persalinan Pasien JKN untuk Tindakan NP dan SC di
RSIA Puri Bunda dan FKRTL Malang Raya
80%
72% 71% 71% 72%
67%
70% 65% 64%
61%
60%
Persalinan NP RSIA Puri Bunda
50% > persalinan NP FKRTL di
39% Malang Raya
40% 35% 36%
33%
28% 29% 29% 28% Persalinan SC RSIA Puri Bunda
30%
< persalinan SC FKRTL di
Malang Raya
20%

10%

0%
2017 2018 2019 2020

NP JKN Mlg NP RSPB SC JKN Mlg SC RSPB


PELAKSANAAN PENGISIAN INSTRUMEN
PEMANTAUAN MANDIRI SECTIO CAESARIA
DI RSIA PURI BUNDA
TATA LAKSANA PENGISIAN

• Sosialisasi dan Pengisian


self asesment melibatkan
PPA (DPJP, perawat,bidan)
di unit IGD,poli rajal, Pengumpulan dan • Melakukan analisa
kaber,Lab,OK,ranap,perina, pengolahan data terhadap hasil
NICU,HCU pengolahan data
disertai rekomendasi
PENGISIAN SELF
ASESMENT • Dilakukan oleh
Pelaporan kepada
(pertengahan Okt sekretaris Tim KMKB ketuaTim KMKB dan
2020-Maret 2021) oleh bersama anggota umpan balik
unit-unit terkait (Kains dan karu)
HASIL PENGUMPULAN DATA KRITERIA PENILAIAN INDIKATOR
STRUKTUR BULAN OKTOBER 2020- MARET 2021

NO INDIKATOR PENILAIAN
YA TIDAK
1 Rumah Sakit memiliki dokter spesialis obstetrik dan ginekologi, √
anak, serta anestesi yang standby dan/atau on-call 24
jam
2 Rumah Sakit memiliki: √
(a) ruang operasi, √
(b) rawat inap kebidanan, √
(c) ruang perawatan khusus bayi √
3 Rumah Sakit memiliki ruang perawatan intensif dewasa √
4 Rumah Sakit memiliki ruang perawatan intensif bayi √
5 Rumah Sakit memiliki UGD kebidanan atau ruang khusus √
kegawatan obstetrik dalam area UGD yang sesuai standar
untuk stabilisasi
HASIL PENGUMPULAN DATA KRITERIA PENILAIAN INDIKATOR
STRUKTUR BULAN OKTOBER 2020- MARET 2021

NO INDIKATOR PENILAIAN
YA TIDAK
6 Rumah Sakit memiliki USG yang standby atau mobile di ruang ruang √
rawat inap kebidanan atau UGD kebidanan
7 Rumah Sakit memiliki peralatan medis maternal dan neonatal √
esensial
8 Rumah Sakit memilki unit transfusi darah atau kerjasama PMI √
untuk menjamin aksesibilitas produk darah
9 Rumah Sakit memiliki fasilitas lengkap untuk menangani √
kegawatan atau resusitasi neonatal
10 Rumah Sakit memiliki clinical pathway untuk tindakan SC √
11 Komite Medik Rumah Sakit memiliki Tim Audit Medik dan √
melaksanakan program audit medik di Rumah Sakit
HASIL PENGUMPULAN DATA KRITERIA PENILAIAN INDIKATOR PROSES
BULAN OKTOBER 2020- MARET 2021
NO INDIKATOR PENILAIAN PASIEN PASIEN SELURUH KETERANGAN
BPJS NON BPJS PASIEN
1 Jumlah pasien yang melakukan ANC 86,5% 85,5% 86% Beberapa pasien juga kontrol di
minimal 3x di Rumah Sakit tersebut tempat praktek DPJP
2 Jumlah pasien yang memiliki dan 86,7% 88,3% 87,5% Sebagian dokter masih
membawa buku pink KIA sebelum menggunakan kartu kontrol praktek
SC masing-masing, ada perubahan
metode pengisian KIA
3 Jumlah pasien yang datang dengan 99,7% 100% 100% Beberapa pasien yang tampak sakit
KU baik sebelum tindakan SC ringan atau tampak tidak sakit
4 Jumlah pasien dengan KU baik 100% 100% 100% Beberapa pasien yang tampak sakit
setelah tindakan SC ringan atau tampak tidak sakit
5 Jumlah pasien yang datang dengan 100% 100% 100%
GCS normal (14-15) sebelum SC
6 Jumlah pasien SC dengan 0,4% 0,4% 0,4% Tidak disertai gejala syok
perubahan TD sistolik > 30 mmHg
sebelum dan setelah SC disertai
gejala syok
NO INDIKATOR PENILAIAN PASIEN PASIEN SELURUH KETERANGAN
BPJS NON BPJS PASIEN
7 Jumlah pasien yang diperiksa darah 100% 100% 100%
lengkap sebelum SC (Hb, Leukosit,
Trombosit, Ht)
8 Jumlah pasien yang diperiksa darah 100% 100% 100%
lengkap setelah SC (Hb,
Leukosit,Trombosit, Ht)
9 Jumlah pasien yang diperiksa: 100% 100% 100%
(a) PT/APTT atau
(b) CT/BT sebelum dilakukan SC
10 Jumlah pasien yang dilakukan transfusi 0,7% 1,3% 1%
darah sesuai indikasi dan/atau memiliki
Hb < 8 g/dL sebelum SC
11 Jumlah pasien yang diketahui golongan 58,8% 63,6% 61,2% Pasien yang diketahui
darah sebelum SC golongan darah umumnya
diketahui karena melakukan
persiapan darah ke PMI
12 Jumlah pasien yang diperiksa urinalisis 42% 42% 42% Sesuai perintah DPJP
sebelum tindakan SC terutama untuk sistol > 130
NO INDIKATOR PENILAIAN PASIEN PASIEN SELURUH KETERANGAN
BPJS NON BPJS PASIEN

13 Jumlah pasien yang memiliki data USG 91% 93,4% 92,2% Pasien yang tidak memiliki USG
sebelum SC umumnya pasien rujukan yang
harus dilakukan tindakan dan
ANC selama kehamilan di bidan
14 Jumlah pasien yang memiliki data 100% 100% 100%
laboratorium HIV sebelum SC

15 Jumlah pasien yang memiliki data 100% 100% 100%


laboratorium Hepatitis sebelum SC

16 Jumlah pasien yang asesmen 100% 100% 100%


persalinannya menggunakan partograf
ditulis lengkap sebelum SC
17 Jumlah pasien yang dilakukan SC
sesuai dengan indikasi :
(a) PEB 8,03% 8,37% 8,2%
NO INDIKATOR PENILAIAN PASIEN PASIEN SELURUH KETERANGAN
BPJS NON BPJS PASIEN

(b) Ketuban Pecah Dini 15,5% 13,9% 14,7%

(c) Bekas Sectio 15,8% 17,8% 16,8%

(d) Kelainan Letak Janin 13,7% 14,7% 14,2%

(e) Gagal Induksi 7,2% 7,8% 7,5%

(f) Kelainan Letak Plasenta 5,3% 4,76% 5,03%

(g) Persalinan Tidak Maju 11,3% 10,5% 10,9%


NO INDIKATOR PENILAIAN PASIEN PASIEN SELURUH KETERANGAN
BPJS NON BPJS PASIEN
(h) Disproporsi Kepala Panggul 9,3% 10,9% 10,1%
(i) Lain-lain 13% 12% 12,5% a.i fetal distress, high
myopi, post date, gemelli,
oligohidramnion, dll
Diagnosis Kehamilan
18 Nullipara, janin tunggal, presentasi 58,8% 48,8% 53,8%
kepala, usia kehamilan ≥ 37 minggu, lahir
spontan
19 Nullipara, janin tunggal, presentasi kepala, 16,9% 7,1% 12%
usia kehamilan ≥ 37 minggu, lahir dengan
induksi
20 Multipara, tanpa riwayat perlukaan uterus. 55,7% 55,7% 55,7%
janin tunggal, presentasi kepala, usia
kehamilan ≥ 37 minggu, lahir spontan
21 Multipara, tanpa riwayat perlukaan uterus, janin 20,2% 19,2% 19,7%
tunggal, presentasi kepala, usia kehamilan ≥ 37
minggu, lahir dengan induksi atau SC
NO INDIKATOR PENILAIAN PASIEN PASIEN SELURUH KETERANGAN
BPJS NON BPJS PASIEN
22 Multipara, memiliki riwayat perlukaan 21,5% 35,9% 28,7%
uterus, janin tunggal, presentasi kepala,
usia kehamilan ≥ 37 minggu
23 Nullipara, janin tunggal, sungsang 5,8% 6,4% 6,1%
24 Multipara, janin tunggal, sungsang, 5,6% 7% 6,3%
memiliki riwayat perlukaan uterus
25 Seluruh kehamilan dengan janin 0,4% 0,4% 0,4%
multipel, memiliki riwayat perlukaan
uterus
26 Seluruh kehamilan dengan janin 7,7% 6,3% 7%
tunggal, posisi janin oblik atau
melintang, memiliki riwayat perlukaan
uterus
27 Seluruh kehamilan dengan janin 2,4% 1,4% 1,9%
tunggal, presentasi kepala, usia
kehamilan ≤ 36 minggu, memiliki
riwayat perlukaan uterus
HASIL PENGUMPULAN DATA KRITERIA PENILAIAN INDIKATOR LUARAN BULAN
OKTOBER 2020- MARET 2021

NO INDIKATOR JUMLAH KETERANGAN


1 Jumlah pasien meninggal (Ibu) pasca dilakukan tindakan SC 0%

2 Jumlah pasien meninggal (Ibu) pasca dilakukan tindakan SC yang 0%


merupakan pasien rujukan

3 Jumlah pasien yang mengalami komplikasi pasca tindakan SC (syok 0%


hipovolemik, syok lain, sepsis, gagal ginjal, gagal jantung, ARDS,
atau
komplikasi lainnya)
4 Jumlah pasien yang mengalami perluasan Tindakan (ligasi, B- 0%
lynch, histerktomi, pembedahan lain akibat cedera organ)
5 Jumlah pasien yang memerlukan perluasan pengobatan (transfusi 4,4% Dilakukan tranfusi krn kadar Hb <8
darah, hemodialisis, heparin) g/dl

6 Jumlah pasien yang saat pulang membutuhkan perawatan 0,6% Pasien dengan komplikasi SC
lanjutan sehingga membutuhkan kontrol
lebih lanjut pasca SC
7 Jumlah neonatus meninggal pasca dilakukan tindakan SC di 0,3% Pasien dengan diagnosa multiple
Rumah Sakit Setempat congenital, fetal distress
HASIL PENGUMPULAN DATA KRITERIA PENILAIAN INDIKATOR
LUARAN BULAN OKTOBER 2020- MARET 2021

NO INDIKATOR JUMLAH KETERANGAN

8 Jumlah neonatus meninggal pasca dilakukan tindakan SC di 0%


Rumah Sakit setempat yang Ibunya merupakan pasien rujukan

9 Jumlah neonatus yang mengalami komplikasi pasca tindakan SC 1%


(RDS, Sepsis, HIE) di Rumah Sakit setempat

10 Jumlah neonatus yang memerlukan perluasan pengobatan (CPAP, 0,3% Pasien memerlukan alat bantu
Ventilator, Transfusi) di Rumah Sakit setempat ventilator

11 Jumlah neonatus yang saat pulang membutuhkan perawatan 6,3% Bayi lahir dengan prematur,
lanjutan di Rumah Sakit setempat BBLR, asfiksia

12 Jumlah tarif pembiayaan SC Rumah Sakit tidak melebihi tarif 100% Dengan status bayi SC dapat di
INACBGs (persentasenya) klaim

13 Jumlah tarif pembiayaan persalinan 0% Semua tarif NP RS melebihi


pervaginam RS yang tidak melebihi tarif INACBGs INACBGs
(persentasenya)
Penerapan Self Asesment SC dalam Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan RS

Meningkatkan pelayanan RS untuk segera


mengadakan layanan bank darah
PENERAPAN SELF ASESMENT SC DALAM PELAKSANAAN INDIKATOR MUTU
KEUANGAN
Tarif tindakan persalinan NP

Kerugian piutang
KESIMPULAN

INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR


STRUKTUR PROSES LUARAN

• RSIA Puri Bunda memenuhi • Tidak ada perbedaan • Indikator luaran pada self
keseluruhan penilaian perlakuan skrinning px bpjs asesmen SC penetapan
indikator struktur dan px non bpjs indikator mutu prioritas pada
• Diagnosa indikasi SC layanan persalinan di RS
terbanyak px bpjs dan non • Membantu RS dalam
bpjs sama yaitu KPD, bekas mengidentifikasi pelayanan
SC dan kelainan letak janin dan sarpras yang perlu
ditingkatkan di lingkup RS
• Dibutuhkan diskusi lebih lanjut
dengan seluruh para
pemangku kepentingan pada
semua lini berkenaan dengan
tarif INA CBG’S untuk layanan
persalinan
REKOMENDASI

1. Dalam self asesment diperlukan nilai rujukan pada


setiap indikator untuk dapat menilai hasil kinerja RS
sesuai standar yang diharapkan

2. Dibutuhkan waktu lebih lama agar self asesment dapat


digunakan sebagai evaluasi indikator kinerja pelayanan

3. Ada umpan balik kepada pihak rumah sakit setelah


melakukan pelaporan self asesment agar rumah sakit
secara keseluruhan dapat memahami maksud dan
tujuan dilakukannya self asesment tersebut
TERIMA KASIH
PENGALAMAN RS SELAMA MELAKSANAKAN INSTRUMEN
PEMANTAUAN MANDIRI SC BERKAITAN DENGAN INDIKATOR
KINERJA
• Belum 100% pasien yang ANC di RS dilakukan skrining baik dari PKM, klinik,praktek dokter
pribadi RS berkoordinasi dengan PKM utk meningkatkan layanan skrining
• Belum 100% pasien kontrol membawa buku KIA, beberapa menggunakan kartu kontrol
SKRINNING masing-masing DPJP RS meningkatkan upaya penggunaan buku KIA

• Memudahkan dalam melakukan pengelompokan diagnosa serta tindakan persalinan yang


Diagnosis dilakukan di rumah sakit
Kehamilan

• Membantu RS dalam mengidentifikasi pelayanan dan sarpras yang perlu ditingkatkan di


Pelayanan lingkup RS
dan sarpras
KESIMPULAN
PERBANDINGAN TARIF SC

Anda mungkin juga menyukai