Anda di halaman 1dari 10

ATURAN KODING MORBIDITAS

ATURAN
KODING MORBIDITAS
• Aturan Umum ; Yang bertanggungjawab
terhadap penulisan dan penentuan diagnosis
adalah dokter yang merawat pasien .
• Pedoman Pencatatan Diagnosis ; detail dan
spesifisitas, diagnosis yang tdk jelas atau
simptom, kondisi non-morbid (Z), kondisi
ganda, sebab luar, pengobatan terhadap
sequelae
• Pedoman Koding Diagnosis Utama dan
Diagnosis Lain ; menentukan diagnosis utama
dan diagnosis lain, koding utk kode ganda, kode
kombinasi, kode utk suspek, simptom, kode utk
kondisi multipel, koding sebab luar, koding
sequelae, koding akut&kronis, koding utk
kondisi akibat prosedur (post-procedural)
• Aturan Reseleksi ; pedoman bagi koder apabila
pencatatan diagnosis tidak relevan atau tidak
sesuai dengan hasil analisis dokumen, dan
dokter PJ tidak dapat memberikan klarifikasi 
MB 1-5
• KEKHUSUSAN BAB DALAM ICD-10
Tiap Bab dalam ICD-10 mengandung notes-
notes, specificity.
Misalnya; inclusion, exclusion
• CODING GUIDELINES (ICD-10 CM)
Misalnya ; Proses penyakit sebagai bagian
integral dari perjalanan penyakit tidak di kode
tambahan (symptom, signs, stadium), dll
• FAKTOR-FAKTOR LAIN
Kebijakan/Regulasi, Sarana/Prasarana,
Kelengkapan Dokumen
KODING PROSEDUR MEDIS
• PRINSIP : Multiple Coding
• Prosedur pemeriksaan yang relevan meliputi semua
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, yang dianggap
membawa/
memberikan pengaruh terhadap manajemen pasien
pada episode perawatan kali ini.
• Prosedur utama adalah prosedur yang paling signifikan,
yang dilakukan untuk mengobati/mengatasi diagnosis
utama.

extracted from Clinical Casemix Handbook


Instruksi Khusus
Kode Juga (Code Also)
 Instruksi “code also” dalam daftar tabulasi
berarti “beri kode ini juga jika prosedur lain
dilakukan”
Hapus Kode (Omit Code)
 Sebaliknya jika ada istilah “Omit Code” yang
berarti koder tdk perlu mengkode prosedur ini
jika menjadi pendahuluan atau bagian dari
prosedur lain

Anda mungkin juga menyukai