Anda di halaman 1dari 52

SGD MODUL VI PERNAFASAN

SKENARIO 1
SKENARIO
EFEK MENYELAM PADA PERNAFASAN
Menyelam pada kedalaman akan memengaruhi sistem
pernapasan. Masuknya wajah ke dalam air merangsang
reseptor di sekitar mata dan hidung sehingga menimbulkan
reflex apnea yang mencegah inhalasi air. Alat bantu bernapas
memberikan tekanan pada gas inspirasi penyelam.
Peningkatan tekanan ini juga menyebabkan lebih banyak
nitrogen yang terlarut dalam aliran darah sesuai hukum gas
yang berpengaruh pada pernafasan. Bila penyelam naik ke
permukaan secara cepat, maka nitrogen yang terlarut tidak
sempat keluar dari aliran darah menyebabkan gangguan
berupa decompression sickness, dengan gejala pada sistem
pernapasan berupa batuk, dyspnoe dan nyeri dada.
TERMINOLOGI
• Apnea : tidak adanya pernapasan.
• Nitrogen : pembentuk protein dan asam
nukleat.
• Decompression sickness : suatu keadaan
medis dimana akumulasi nitrogen yang
terlarut setelah menyelam membentuk
gelembung udara yang menyumbat aliran
darah serta sistem saraf
• Dyspnoe : sesak nafas
IDENTIFIKASI MASALAH
• Menyelam pada kedalaman akan memengaruhi
sistem pernapasan.
• Masuknya wajah ke dalam air merangsang
reseptor di sekitar mata dan hidung sehingga
menimbulkan refleks apnea.
• Bila penyelam naik ke permukaan secara cepat,
maka nitrogen yang terlarut tidak sempat keluar
dari aliran darah menyebabkan gangguan berupa
decompression sickness, dengan gejala pada
sistem pernapasan berupa batuk, dyspnoe dan
nyeri dada.
ANALISA MASALAH
MAPPING CONCEPT
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu menganalisis :
a. Anatomi-histologi dan fisiologi sistem pernafasan
b. Proses bernapas (ventilasi, difusi, perfusi)
c. Hukum gas yang berpengaruh pada pernapasan (hokum
Boyle, hokum La place, hokum Dalton, hokum Henry)
d. Pengaturan pernapasan (kimiawi dan neural, reseptor)
2. Menjelaskan mekanisme pertahanan paru
3. Menjelaskan gejala dan tanda penyakit sistem
pernapasan
4. Menjelaskan pemeriksaan penunjang pada penyakit
sistem pernapasan.
BELAJAR MANDIRI
Anatomi Sistem Pernafasan
Sistem Pernafasan Atas
Sistem Pernafasan Atas

1. Hidung/ Nasal
• Bagian eksternal : kulit disangga kartilago
dan tulang hidung.
• Internal : selaput lendir / konka nasalis
(inferior, medial, superior)
• Fungsi :
 Sebagai saluran udara pernafasan
 Penyaring udara pernafasan oleh bulu hidung
 Menghangatkan udara pernafasan oleh mocusa
 Membunuh kuman yang masuk.
2. Faring / tekak / tenggorok
• Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan
dan jalan makanan
• Ke atas dengan rongga hidung, ke depanh dengan rongga
mulut, ke bawah depan ke laring, bawah belakang dengan
esofagus.
3. Laring/ pangkal tenggorok
• Fungsi utama memungkinkan Vokalisasi /pembentuk suara
• Melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing
dan memudahkan batuk
• Menghubungkan faring dan trachea.
4. Trachea/ Batang Tenggorok
• Terdiri dari 16-20 cincin cartilago berbentuk
cincin ( hurup C )
• Panjang trachea 9-11cm
• Selaput lendir berbulu getar di bag dalam
disebut Sel bersilia berfungsi mengeluarkan
benda asing.
• Yg memisahkan trachea menjadi brunkus kiri
dan kanan di sebut KARINA.
Sistem Pernafasan Bawah
SISTEM PERNAFASAN BAWAH/ PARU-
PARU
1. Bronkus
• Terletak di ketinggian vertebra torakalis ke
IV dan V
• Bronkus kanan lebih pendek dan lebar,
terdiri 6-8 cincin, mempunyai 3 cabang.
• Bronkus kiri lebih panjang dan ramping,
terdiri 9-12 cincin,mempunyai 2 cabang.
2. Bronkiolus
3. Alveoli
• Fungsi pertukaran O2 dan CO2
• Terdiri dari sekitar 700jt gelembung paru,
bila di bentangkan sekitar 90m2
• Terdiri 3 sel aveolar ( Tipe 1 membentuk
dinding alveolar, Tipe 2 aktif secara
metabolik, mensekresi surfactan, Tipe 3 sbg
Magrofag )
4. Alveolus
PARU -PARU
• Terletak di dalam rongga dada, menghadap
rongga mediastinum, di depan jantung.
• Terbagi 2 yaitu:
• Paru kanan: 3 lobus, 10 segment ( superior 5
segment, medial 3 segment, inferior 2
segment)
• Paru Kiri: 2 lobus, 10 segment ( Superior 5
segment, Inferior 5 segment)
• Di bungkus 2 Pleura :
• Pleura viseralis ( langsung membungkus
paru2)
• Pleura Parietalis ( melapisi rongga dada
sebelah dalam)
• Mediastinum adalah dinding yg membagi
rongga thorak menjadi 2 bagian.
FUNGSI SISTEM
PERNAPASAN(RESPIRASI)
• Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen
(O²) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel  dan karbondioksida (CO²)
yang dihasilkan dari metabolisme tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Proses Respirasi
• Peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 ke dalam tubuh serta
menghembuskan udara yang banyak
mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi
keluar dari tubuh.
BERNAFAS
• Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya
udara melalui alat-alat pernapasan.
• Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan
udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan
atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya
intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16
– 20 kali.
Fisiologi Pernafasan
• Bernafas : perpindahan oksigen (O2) dari udara
menuju ke sel-sel tubuh dan keluarnya
karbondioksida (CO2) dari sel-sel menuju udara
bebas
PERNAFASAN EKSTERNAL
• Difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler
alveolus
PERNAFASAN INTERNAL
• proses transfer O2 dan CO2 antara kapiler-
kapiler dan sel tubuh
Perubahan diafragma pada saat
ekspirasi dan inspirasi
DUA TEMPAT PERTUKARAN GAS
D I PARU-PARU DI JARINGAN
•Oksigen memiliki tekanan • Oksigen pindah
yang tinggi di dalam paru-
paru dan mengalir ke
menuju ke jaringan
dalam darah • CO2 berpindah ke
• CO2 memiliki tekanan dalam darah
yang tinggi di dalam darah
dan akan mengalir ke luar
Pergerakan udara
Oxygen
 Mengikat hemoglobin di dalam sel darah
merah
 Hemoglobin menangkap O2 di dalam kondisi
hangat dan pH rendah
Karbon dioksida
 20% mengikat hemoglobin, 70% dlm bentuk
bicarbonate dalam darah
 Sel darah merah mengubah CO2 menjadi
HCO3-
Mekanisme Pernafasan

Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup


melingkupi paru. Dalam keadaan normal paru seakan melekat
pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan
tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan
intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama
berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar
pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir
sehingga udara masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga
dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan
intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir
keluar.
FISIOLOGI PERNAPASAN
• VENTILASI
• DIFUSI
• TRANSPORTASI
• PERTUKARAN GAS DALAM JARINGAN
VENTILASI
• VENTILASI PULMUNAL: Masuk keluarnya udara
antara atmosfir dg alveoli paru.
• Prinsif Fisika : udara mengalir dari tempat
tekanan ke tempat tekanan yang rendah. ( Paru
adalah struktur elastis dapat mengembang dan
mengempis seperti balon, sesuai perubahan
volume rongga dada.
• Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas bagi pergerakan paru
dalam rongga thorax. Dibentuk dlm jumlah yg
sama dg yg dikeluarkan ke saluran Limfatik.
DIFUSI
• Gerakan pertukaran O2 dan CO2 didalam
alveoli dan darah didalam kapiler
sekitarnya.
• Difusi oksigen dari alveoli ke pembuluh
darah paru dan difusi karbondioksida
dalam arah sebaliknya melalui membran
pernafasan.
Prinsip-prinsip Fisis Pertukaran Gas ;
Difusi O2 dan CO2 melalui membran
pernafasan
• Difusi Gas berdasarkan Molekul: makin tinggi
tekanan gas makin rapat molekul gas, makin
besar energi unuk saling berbenturan.
• Difusi Netto Gas Satu Arah – Efek Gradien
Konsentrasi : Difusi mengalir dari tempat
dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah.
Difusi Gas melalui Jaringan
• Daya larutnya yang tinggi dalam lipid
• Pembatas utama kecepatan difusi gas adalah
melalui air jaringan (tissue water), misalnya
melalui membran sel.
• Difusi gas melalui jaringan membran
pernafasan, hampir sama dengan difusi gas
melalui air.
• Udara alveolus mempunyai komposisi
konsentrasi gas yang tidak sama dengan udara
atmosfer.
Difusi gas Melalui Membran Pernafasan
• Alveolus sangat tipis di dalamnya terdapat
jaringan kapiler yg hampir padat dan saling
berhubungan sebagai suatu lembaran aliran
darah.
• Gas alveolus berada sangat dekat dengan darah
alveolus.
• Membran ini dikenal sbg membran pernafasan
atau membran paru.
Faktor2 yg mempengaruhi kecepatan
difusi Gas melalui Membran Pernafasan.
• Ketebalan Membran( edema, fibrosis,
ketebalan>>)
• Luas permukaan membran (lobektomi, emfisema)
• Koefisien difusi gas dalam substansi membran
( berbanding lurus dg kelarutan gas dan
berbanding terbalik dg akar pangkat 2 molekul)
• Perbedaan tekanan antara kedua sisi membran
(perbedaan tekanan parsial gas dalam alveoli dg
tekanan dalam darah).
Transportasi gas (perfusi)
Adalah: Proses perpindahan gas dr paru ke jaringan dan dr jaringan
ke peru dgn bantuan aliran darah. oksigen kapiler jaringan tubuh
karbondioksida jar. Tbh kapiler
 Trasportasi gas oksigen:
⦁     Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%)
⦁     Larut dlm plasma (3%)
  Transport karbondioksida:
⦁      Larut dlm plasma
⦁      Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine 30%
⦁      Sebagai HCO3
TRANSPORTASI DALAM DARAH
PENGANGKUTAN O2 & CO2 OLEH DARAH
Transport Oksigen dalam Arteri
• 98% darah paru teroksigenasi sampai PO2 104
mmHg
• 2% langsung dari aorta lewat sirkulasi
bronkhial menyuplai jaringan Paru dg PO2
hampir sama dg Vena 40mmHg (ALIRAN
PINTAS).
Transport Oksigen dalam keadaan
terlarut
• 3% jumlah total, bandingkan 97% yang di
transport Hb.
• Bila seseorang menghirup O2 pada PO2s
alveoli sangat tinggi, jumlah yg di transport
dlm bentuk terlarut menjadi berlebihan,
sehingga terjadi kelebihan yg serius dalam
jaringan dan mengakibatkan keracunan O2.
Transport Karbondioksida dalam darah
• Transport CO2 lebih mudah di banding O2
pada orang normal dlm keadaan istirahat.
• Bentuk2 Kimia CO2 saat di transport: Untuk
memulai proses transport CO2, maka CO2
dalam bentuk gas berdifusi keluar dari sel
jaringan dalam bentuk molekul CO2 yang
terlarut. Waktu memasuki kapiler CO2 segera
bereaksi secara kimia dan fisika.
Transport Karbondioksida dalam darah
• Hanya sebagian kecil CO2 di transport dalam
bentuk terlarut ke paru (7%)
• Transport CO2 dalam bentuk ion bikarbonat. CO2
yg terlarut dalam darah bereaksi dg air
membentuk asam karbonat,
• Enzim karbonik anhidrase pd eritrosit
mengkatalis reaksi ini memungkinkan sejumlah
besar CO2 beraksi dg cairan eritrosit bahkan
sebelum darah tersebut meninggalkan jaringan.
.
• Selanjutnya Asam Karbonat berdisosiasi jadi ion H
& ion Bikarbonat. Sebagian besar ion H bercampur
dg Hb dlm Eritrosit sebabprotein Hb merupakan
dapar asam-basa kuat. Sebaliknya banyak ion
HCO3 berdifusi dari eritrosit ke dalam plasma.
Sementara ion Clorida berdifusi ke dlm eritrosit
dan menggantikannya (chlorid Shift). sehingga
kadar Cl vena lebih dari kadar Cl arteri.
• Dibawah pengaruh Karbonat Anhidrase, gabungan
CO2 dg air dlm eritrosit bersifat reversible dan dua
arah, meliputi sekitar 70% proses transpor CO2.
Hukum Boyle
• Hukum Boyle : “Tekanan pada ruangan tertutup
berbanding terbalik dengan volume nya”
• Bila rongga dada mengembang Volume paru
akan meningkat dan tekanan udara paru akan
turun maka udara luar akan masuk ke dalam
paru (INSPIRASI)
• Bila volume thorak menurun, volume paru juda
menurun, dan tekanannya meningkat sehingga
udara keluar dari paru-paru(EKSPIRASI).
• Pada pernafasan normal ( Eupnea/quiet
Breathing) inspirasi berlangsung aktif oleh
kontraksi otot, pada ekspirasi berlangsung
pasif oleh daya elastisitas (elastic recoil)
jaringan.
• Saat latihan atau secara sadar melakukan
ekspirasi secara kuat, terdapat tambahan
aktifitas kontraksi otot.
.
• Otot yang bekerja saat inspirasi normal untuk
mengembangkan cavum thorax :
 Musculus Diafragma, berkontraksi menjadi
datar.
 M Intercostalis Externa, meregangkan costa dan
sternum ke depan.
• Saat INSPIRASI DALAM selain kontraksi kedua
otot di atas, di tambah dengan otot:
 M Sternocleido Mastoideus
 Musculus Scalenus.
• Otot Yang Bekerja Saat EKSPIRASI
. Normal ( Quiet
Ekspirasi) berlangsung pasif, terjadi relaksasi
musculus;
 Diafragma sehingga melengkung ke atas (superior)
 Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali ke
posisi istirahat.
• Sedang Pada EKSPIRASI Kuat (dalam) terjadi
Kontraksi:
M Intercostalis Interna
M Rectus Abdominalis
M Tranversus Abdominalis
M Obligus Eksterna
M Obligus Interna.
.
Selama berlangsung nya Ventilasi Paru
(Pernafasan) yang berupa Inspirasi dan Ekspirasi
terjadi perubahan:
• Volume paru
• Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi (0-(-1) cm
• H2O, naik saat ekspirasi (0-(+1)cm H2O))
• Tekanan pleura (intra pleura)
Tekanan transpulmoner
• Beda tekanan alveolus dan pleura.
Merupakan beda tekanan alveoli dan tekanan
permukaan luar paru. Merupakan nilai
elastisitas dalam paru yang cenderung
mengempiskan paru pada tiap titik
pengembangan disebut tekanan daya lenting
paru.
HUKUM HENRY
• Hukum henry menyebutkan bahwa pada sebuah
bejana yang berisi air dan udara, bila tekanan udara
ditingkatkan maka akan terjadi pelarutan udara
kedalam zat cair tersebut proporsi seiring dengan
peningkatan tekanan udara. Saat tekanan dalam
bejana tersebut sudah cukup tinggi, apabila tekanan
udara dikurangi secara perlahan-lahan, maka gas yang
terlarut akan dibebaskan secara perlahan kembali ke
udara tanpa membentuk gelembung udara. Lain
halnya bila tekanan tersebut dikurangi secara cepat,
maka udara yang terlarut didalam zat cair akan
dibebaskan secara cepat pula, dan membentuk
gelembung udara seperti air mendidih (boiling water).
HUKUM DALTON
• DALTON
• Hukum ini menyatakan bahwa; tekanan total gas
dari suatu campuran gas sama dengan jumlah
tekanan-tekanan par­sial gas-gas penyusunnya.
Hukum ini berhubungan dengan campuran gas-
gas dalam tabung selam yang digunakan dalam
penyelaman SCUBA.
• Komposisi udara yang kita hirup secara umum
terdiri dari 80% N2 dan 20% O2. Demikian pula
halnya dengan komposisi udara dalam tabung
SCUBA yang digunakan oleh penyelam

Anda mungkin juga menyukai