Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SOSIO ANTROPOLOGI

Oleh:
NADIYA NOVITANIA PUTRI DIANA
D4 GIZI 1B
P17111193069
POLA MAKAN DAN POLA PENCARIAN
PENGOBATAN
IBU HAMIL DALAM PERSEPSI BUDAYA
SUKU MUNA KABUPATEN MUNA
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari
Tujuan Penelitian
Mengetahui bagaimana pola makan dan pola pencarian
pengobatan ibu hamil dalam persepsi budaya Suku Muna
Kabupaten Muna.
Metode Penelitian
Penelitian kualitatif dengan metode pendekatan eksploratif.
Penelitian eksploratif adalah salah satu jenis penelitian sosial
yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan
mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian.
Penelitian dilakukan dengan cara wawancara dengan teknik
pengambilan sampel snowball sampling.
Snowball sampling merupakan salah satu metode dalam
pengambilan sample dari suatu populasi.
Hasil Penelitian
1) Perilaku yang dipantang atau dianjurkan selama
kehamilan
2) Pola pencarian pengobatan ibu hamil
3) Pola makan ibu setelah melahirkan
4) Perilaku atau kebiasan yang dianjurkan setelah
melahirkan
1) Perilaku yang dipantang atau dianjurkan selama kehamilan

a. Makanan yang dianjurkan


Makanan hewani juga
nabati dan hasil Supaya bayi sehat dan kuat serta untuk kesehatan ibu.
olahannya

Karena kelapa nampak bersih dan bening diasosiasikan anak akan


Air kelapa cantik dan mempunyai kulit yang bersih setelah lahir.

b. Makanan yang dipantang

Mangga, Nanas Dianggap sifatnya panas sebap dapat menyebabkan keguguran

Terong, Diasosiasikan anak yang lahir kulitnya akan hitam karena terong
Jantung pisang dan jantung pisang setelah dimasak warnanya hitam
c. Perilaku atau kebiasaan yang dipantang selama kehamilan

Duduk dianak tangga dan Susah melahirkan, salah satu kaki bayi tersangkut pada saat
menjulurkan satu kaki dilahirkan.

Melingkarkan handuk,
Diasosiasikan akan menyulitkan bayi pada saat dilahirkan.
sarung, tali dileher

Membunuh biawak, ayam, serta Anak yang lahir dikhawatirkan cacat


binatang jenis lainnya dan bayi menyerupai hewan tersebut.

Sembarang bicara Apa yang diucapkan akan menurun kepada anaknya.


2) Pola pencarian pengobatan ibu hamil
a. Mengobati sendiri

Gejala dan gangguan


Rasa sakit masih dalam
kesehatan pada ibu hamil Dengan bekal informasi dari
taraf ringan maka
dianggap sesuatu hal yang dukun dan keluarga.
mengobati sendiri
wajar selama kehamilan
b. Tradisional (dukun)

Kunjungan ke dukun didasari faktor:


- Kepercayaan
- Mendapatkan perawatan dan pengobatan
- Mengontrol letak posisi bayi
- Mendapatkan nasehat dalam menjaga kehamilan.

c. Profesional (tenaga kesehatan)

TUJUAN: - Memastikan kesehatan kehamilan


- Mendapatkan perawatan
- Mendapat informasi mengenai kehamilan.

Frekuensi kunjungan ibu hamil pada umur kehamilan


pertama untuk memastikan kehamilan pertama pada bidan.
Kunjungan lain pada saat jadwal rutin posyandu tiap bulan.
3) Pola makan ibu setelah melahirkan
a. Makanan yang dianjurkan

Ikan bakar Nasi tanpa garam Sayur bening tanpa garam

Ada juga yang mengatakan hanya makan ikan bakar saja selama 44 hari karena
kepercayaan secara turun temurun dan ikan merupakan makanan yang bergizi.
b. Makanan yang dipantang

Garam Muka terlihat pucat atau kekuning-kuningan.

Menyebabkan kegemukan serta kandungan akan rusak dan


Ikan Basah
lama kelamaan menjadi tumor.

Terong
Menyebabkan usus turun atau juga ambeyen.
Pepaya

Setelah satu minggu


Karena dikhawatirkan tulang akan keropos sehingga urat
kelahiran baru bisa
ibunya akan lemah.
makan daun kelor
4) Perilaku atau kebiasan yang dianjurkan setelah melahirkan

■ Setelah anaknya dilahirkan, diangkat lalu disimpan didada sang ibu supaya dia cari
sendiri ASI ibunya.
■ Ibu mandi air panas selama 44 pagi dan sore hari supaya sisa-sisa darahnya keluar dan
tidak menggumpal yang akan menyebabkan tumor. Selain itu, juga supaya badan
ibunya bagus tidak pucat atau kekuning-kuningan.
■ Memakai stagen supaya badan bagus, perut tidak besar, kandungan diikat supaya perut
tidak membesar dan kandungan tidak turun, serta supaya tidak menyebabkan usus
turun.
■ Membakar beberapa buah kulit jagung, dikumpulkan lalu sang ibu berdiri di tengah-
tengah melangkahi api tersebut serta membakar kayu lalu berdiri melangkahi api
tersebut supaya ringan ketika berjalan.
Asupan Zat Gizi Suku Muna

Tabel hasil analisis diperoleh dari Jurnal Seminar Nasional Teknologi Terapan Inovasi dan
Rekayasa (SNT2IR) 2019 Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 82 (74,55%) anak asupan energinya kurang,
dan 28 (25,45) anak dengan asupan energinya cukup.
Kesimpulan
Beberapa ibu hamil yang terdapat pada Suku Muna Kabupaten Muna
masih tetap mempercayai dan menerapkan warisan budaya yang telah
diajarakan. Beberapa budaya membei efek positif seperti anjuran makan
ikan pada saat hamil, minum air kelapa, menjaga bahasa agar tidak
menurun ke anaknya, dan masih terdapar beberapa contoh positing
lainnya.
Namun, ada juga beberapa budaya yang sangat disayangkan jika
dikerjakan seperti contohnya tidak boleh makan garam, lalu setelah 1
minggu baru diizinkan makan daun kelor yang pada dasarnya makanan-
makanan tersebut mengandung gizi yang baik untuk tubuh.
Saran
Harapan saya, semoga kita sebagai tenaga kesehatan dapat
terus memberikan penyuluhan serta membagikan pengetahuan
kepada rakyat Indonesia yang sekiranya masih sedikit ilmu
mengenai hal ini. Dan semoga lambat laun bisa memilah mana
yang harus tetap dijalankan dan mana yang harus ditinggalkan
mengenai anjuran dan larangan dari budaya masing-masing
daerah.

Anda mungkin juga menyukai