Anda di halaman 1dari 12

Case Science Session

TETANUS
Oleh : Amalia Rizkyani

Pembimbing : dr. Mirna M Iskandar, Sp.S


PENDAHULUAN

TETANUS  penyakit akut yang


disebabkan oleh neurotoksin Clostridium tetani  masuk
Clostridium tetani. kedalam tubuh melalui luka
Di negara berkembang ↑,
pada kulit oleh karena
Ditandai dengan : mortalitas tetanus > 50% ±
terpotong , tertusuk ataupun
jumlah kematian 800.000-
- Rigiditas otot luka bakar serta pada infeksi
1.000.000 orang/tahun,
- Spasme otot tali pusat (Tetanus
Neonatorum).
- Ketidakseimbangan otonom
TINJAUAN PUSTAKA
TETANUS adalah penyakit yang mengenai system saraf disebabkan oleh tetanospasmin
yaitu neurotoksin yang dihasilkan bakteri Clostridium tetani

s/d 1000.000
kasus/tahun
Negara belum Tanah
2002 213.000 kasus berkembang (non- Benda mati
Tetanus neonatorum 85% imunisasi) Kotoran hewan
50% kematian perinatal Kotoran manusia

Angka kematian 0-60%


KLASIFIKASI

Kriteria PATTEL JOAG Grading


• Kriteria 1 rahang kaku, spasme • Derajat 1 (ringan)  Kriteria 1 / 2
terbatas, disfagia, kaku otot tulang (tidak ada kematian)
belakang • Derajat 2 (sedang)  1 & 2, inkubasi
• Kriteria 2  spasme tanpe > 7 hari/onset >48 jam (10% †)
mempertimbangkan frekuensi dan • Derajat 3 (berat)  3 kriteria, + 3 / 4
derajat keparahan • Derajat 4 (sangat berat)  minimal 4
• Kriteria 3  massa inkubasi ≤7 hari kriteria (60% †)
• Kriteria 4  Waktu onset ≤48 jam • Derajat 5  5 kriteria (84% †)
• Kriteria 5  peningkatan temperature
rektal 40oC / Axila 37,6oC
Klasifikasi Ableet’s
• Derajat 1 (ringan) 
KLASIFIKASI
• Trismus ringan-sedang
• Spastik umum
• Penyulit pernafasan (-)

• Derajat 2 (sedang) 
• Trismus sedang
• Rigiditas lebih jelas
• Spasme ringan/singkat
• Penyulit pernafasan (+) takipneu

• Derajat 3 (berat)  Trismus berat


• Spasme spontan/lama/
• Penyulit nafas (+) takipneu,takikardia
• Aktivitas otonom meningkat

• Derajat 4 (sangat berat)  grade 3 + gangguan otonom yang berat, “autonomic storm”
ETIOLOGI
 65% luka Clostridium tetani
 Kayu
 Logam
 Serpihan duri

 Abses Gangren
 OMA
 Bedah gigi
BG(+)
 Melahirkan Obligat anaerob
Spora (+)
Eksotoxintetanospasmin
dan tetanolisin
PATOFISIOLOGI
 S por a Ct  Po r t
d’e n tr e

 Anaerob?spora
vegetative 
tetanospasmin dan
tetanolisin

 Neurotransmiter 
menghambat impuls inhibitor
PATOFISIOLOGI
 Neuron motoric alfa  motoric

 Neuron simpatetik

 Spasme Otot wajah  axon pendek

 Otot perifer jarang

 Toksin di neuron x antitoksin

 Pemulihan  tumbuh saraf baru


dan sinaps baru.
MANIFESTASI
 GENERALIZED TETANUS
 Lokal Trismus, demam, kaku
leher
 Batang tubuh, anggota badan
 Risus sardonikus
 Opistotonus
 Kejang
 Kaku otot laring  apneu
 Otonom  aritmia
 OtakHipotalamus&simpatik
 shock, Heart Failure
DIAGNOSIS
 Anamnesis (luka,Infeksi)
 Pemeriksaan Fisik
 Trismus
 Risus S.
 Opistotonus
 Perut papan
 Kejang
 Gngguan nafas
 Otonom distkeringat,suhu
badan tinggi, retensi urin, alvi
 fraktur
DIAGNOSIS BANDING
 Meningitis
 Ensefalitis
 Rabies
 Trismus proses local
(asimetris)
KESIMPULAN

Tetanus adalah penyakit akut yang disebabkan oleh toksin bakteri Clostridium tetani
yang masuk ke tubuh melalui luka.

Toksin  tetanospasmin menghasilkan gejala klinis : rigiditas otot, spasme otot


dan ketidakseimbangan otonom.

Prinsip pengobatan :
1. Memutus Sumber Toksin, 2. Netralisasi Toksin, 3. Menekan Efek Toksin, 4. Suportif

Anda mungkin juga menyukai