Anda di halaman 1dari 22

NASKAH

Nama : Yuda Sakti Susena


Asal Instansi : Universitas Negeri Surabaya
TTL : Nganjuk, 12 Januari 2000
Cp : -085536915975
-@ydskt12
Skenario atau screenplay atau Naskah
Cerita adalah sebuah naskah cerita yang
menguraikan urutan-urutan adegan,
tempat keadaan dan dialog yang disusun
dalam konteks struktur dramatik.

Skenario adalah Sebuah cerita yang


nantinya dapat dibuat menjadi
media Audio Visual.

Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film.
 Kamu Butuh

 Sudut Pandang Yang Berbeda Dengan Orang Lain


 Berfikir Visual
 Kreatif
DASAR-DASAR PENULISAN NASKAH
A.KARAKTER
Secara Umum kepribadian manusia dibagi 4 menurut temperamennya (Hipocrates) yaitu

1. Sanguinis 2. Koleris
Kekuatan :-Banyak bicara Kekuatan :-Berkemauan keras
-Ramah -Tekun-Berjiwa bebas
-Bersemangat (Antusias) -Optimistis
-Supel- -Praktis
Gampang jatuh kasihan -Produktif
-Periang -Tegas
Kelemahan :-Lemah kemauan -Pemimpin
-Tidak tenang Kelemahan :-Peramah
-Tidak disiplin -Sarkastis-Menguasai
-Gelisah -Tidak acuh
-Tidak dapat diandalkan -Bangga
-Egosentris -Puas diri
-Bising-Berlebih-lebihan -Tidak berperasaan
-Licik
A.KARAKTER
Secara Umum kepribadian manusia dibagi 4 menurut temperamennya (Hipocrates) yaitu

3. Melankolik 4. Flegmatik
Kekuatan :-Berbakat Kekuatan :-Tenang
-Cermat -Lembut hat
-Peka i-Dapat diandalkan
-Perfeksionis -Efisien
-Suka Keindahan -Konservatif-
-Idealistis Praktis
-Setia -Pemimpin
Kelemahan :-Egosentris Kelemahan :-Kikir
-Pemurung -Penakut
-Pesimistis -Tidak tegas
-Teoritis- -Penonton
Tidak praktis- -Suka melindungi diri sendiri
Tidak ramah -Egois
-Pendendam
B.STORYTELLING TRIANGLE
Menurut banyak penulis ada 4 elemen dasar dalam membangun sebuah cerita yaitu :
B.STORYTELLING TRIANGLE
Menurut banyak penulis ada 4 elemen dasar dalam membangun sebuah cerita yaitu :

1.Characters
Seperti yang telah disebut sebelumnya adalah The
Who.Untuk poin ini perlu diingat dalam pemberian
nama, kita bisa mendapatkan dari kamus atau kita
kembangkan dari apa yang terlintas di kepala kita, dan
untuk tokoh-tokoh utama sebisa mungkin kita
membuat nama yang nantinya gampang diingat oleh
penonton, ngga usah terlalu panjang atau susah
B.STORYTELLING TRIANGLE
Menurut banyak penulis ada 4 elemen dasar dalam membangun sebuah cerita yaitu :

2.The Plot
Adalah The What, apa yang karakter inginkan dan apa yang
terjadi ? contoh yang paling sederhana, Gemblung ingin
berangkat ke kantor pagi-pagi untuk presentasi ke klien dan
atasan, sayangnya dia telat bangun dan jam sudah menunjukkan
waktu masuk kantor sudah dekat, ketika ingin mandi, tiba-tiba
Gemblung mempunyai ide yaitu mandi di kantor, di tengah jalan
tiba-tiba dia baru ingat bahwa keran kamar mandi belum
dimatikan sehingga dia harus pulang ke rumah untuk mengambil
mematikan keran air dan akhirnya Gemblung telat juga sampai di
kantor, akibatnya presentasinya gagal, badan bau dan kena
marah oleh atasan.Jadi Plot adalah serangkaian konflikdan
penyelesaian yang berujung pada klimax.
B.STORYTELLING TRIANGLE
Menurut banyak penulis ada 4 elemen dasar dalam membangun sebuah cerita yaitu :
3.The Story
Adalah The Where, When, How dan Why. Where dan When adalah detil
awal, mereka penting karena menentukan bagaimana para karakter dan
sekitarnya bereaksi serta bersikap. Sekedar contoh orang kota pasti
berbeda sikapnya dengan orang pedesaan. Plot di atas pasti terjadi di
sebuah kota besar, plot tersebut tidak bisa dipindahkan ke daerah
Gunung Kidul 1200-an.Bagaimana mengembangkan pertanyaan “Apa
yang diinginkan oleh karakter kita?” adalah dengan menggali bagaimana
cara mereka untuk mencapai tujuannya. Kemudian kita memperhatikan
mengapa setiap peristiwa yang ada di
dalam plot dapat berhubungan dengan karakter-karakter dan
penonton.Akhirnya, Cerita tersebut mempunyai dampak kepada
Gemblung, atasannya, karakter lain dan yang paling penting kepada
penonton. Mengapa para penonton harus peduli akan keterlambatan
Gemblung serta akibat-akibatnya? Disinilah letaknya cerita.
B.STORYTELLING TRIANGLE

Struktur tiga babak


Setelah memperhatikan semua jabaran di atas maka bisa ditarik
kesimpulan bahwa fungsi dari storytelling adalah menjaga dan
memainkan momentum
maksud dari momentum adalah sebuah kejadian akan mengakibatkan
reaksi kejadian lain, lalu reaksi tersebut menjadikan reaksi kejadian
berikutnya begitu seterusnya. Jadi dengan memainkan momentum
itulah yang menentukan menarik atau tidak film kita. Untuk itu
diperlukan manajemen momentum atau
struktur momentum yang tersusun denganbaik
B.STORYTELLING TRIANGLE

1. Problem
Sebuah Film biasanya dimulai dengan masalah atau persoalan,
atau problem, tanpa itu bisa juga tetapi akan sulit memulai cerita.

contoh seperti cerita di atas ketika Gemblung telat bangun ternyata


waktu sudah siang padahal ada sebuah presentasi yang harus dia
laksanakan. Nah, sebuah problem sudah digulirkan, maka cerita bisa
berjalan. Penonton mengerti ada apa, dan mulai tertarik
kelanjutannya atau bahkan berusaha untuk menduga-duga endingnya
Turning POin
B.STORYTELLING TRIANGLE

2. Development
mengembangkan persoalan yang muncul dalam rangka
memecahkan Problem, caranya dengan menjaga momentum dan
fokus alur film untuk itu kuncinya ada di Action Point. Sebuah titik
penentu perubahan momentum yang dibagi menjadi 3 :.
B.STORYTELLING TRIANGLE
2. Development
mengembangkan persoalan yang muncul dalam rangka memecahkan Problem, caranya
dengan menjaga momentum dan fokus alur film untuk itu kuncinya ada di Action Point.
Sebuah titik
penentu perubahan momentum yang dibagi menjadi 3 :.
1.Barrier
Berfungsi sebagai penghambat usaha tokoh cerita dalam mencapai tujuannya.
2.Complication
Tidak seperti Barrier yang bertumpu pada satu titik kejadian kemudia langsung ada
akibatnya, complication terdiri dari beberapa kejadian yang tidak segera menghasilkan
akibat
3.Reversal
Mirip dengan Barrier, tapi dampak yang dihasilkan tidak hanya berbelok, melainkan berbalik
180 derajat
B.STORYTELLING TRIANGLE
3. Resolution
Banyak sekali cara dalam mengembangkan dan menyelesaikanceruta . Dalam situasi yang
genting biasanya keputusan yang diambil sangat ekstrem dan mengadung resiko, biasanya
banyak film cenderung kepada keputusan aksi fisik, tetapi bukan berarti aksi fisik adalah
jalan satu-satunya dalam menyelesaikan cerita
Sebuah cerita tidak lengkap kalau tidak ada dramanya ibarat kita
makan nasi putih cuma pake lauk biasa ngga pake sambel. Nah,
unsur drama itulah ”sambel” buat sebuah cerita.Drama terbangun
dari sebuah atau beberapa konflik.
Ada 3 bentuk utama dari Konflik yaitu :
a.Individual vs Individual.
Inilah bentuk konflik yang bersifat langsung sebagai contoh jagoan tradisional lawan
penjahat.
b.Individual vs Nature.
Disini sebuah individu melawan kekuatan alam atau kekuatan yang di luar kontrol individu
tersebut sebagai contoh sebuah karakter melawan takdir.
c.Individual vs self.
Mungkin inilah bentuk konflik yang paling dinamis dan dramatik, kita bisa menyebutnya
konflik dalam diri sendiri. Biasanya seorangkarakter berusaha memilih satu diantara dua
pilihan yang kebetulan sangat berarti bagi dirinya
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
NASKAH (SCRIPT)
A.PERENCANAAN
Ketika membuat cerita kita harus banyak mencari referensi yang sesuai dengan tema dan cerita yang ingin
kita buat, bisa dari buku, film, majalah, koran, internet dsb.Tapi ketika kita ingin membuat sebuah naskah
yang nantinya akan menjadi panduan pembuatan animasi, kita penulis harus melatih Visual Thinking seperti
yang dijelaskan pada pertemuan pertama.Kita juga harus menginventarisir konflik, maksudnya untuk menjaga
momentum, caranya dengan membaca sinopsis sampai hapal dan kita merasakan ada konflik, persahabatan,
percintaan, petualangan dsb kemudian kita susun rencana dan membuat prioritas di bagian mana konflik-
konflik itu kita tempatkan.
B.OUTLINE
Nah, setelah semuanya siap maka langkah berikutnya untuk membuat naskah adalah membuat
Outline.Mahluk apa sih tuh Outline ? Outline atau Treatment atau Breakdown (Bahasa komik) berisi cerita
atau alur cerita dalam setiap adegan dari para tokohnya secara kasar belum ada dialog, jadi bisa diartikan
sinopsis per adegan dalam setiap babak dari para tokoh.
Contoh Outline :
Sinopsis PION #1
Siang hari di dalam ruangannya Haryo sedang menghadapi kebingungan di dalam hatinya ketika menemukan
bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Organisasi tentang masa lalunya, maka dia memutuskan untuk
menyelinap ke dalam ruang komputer utama Organisasi pada malam hari.
Outline PION #1
Scene 1
Int. Ruang kerja Haryo –siang.
Haryo sedang mengerjakan sesuatu di komputernya, tiba-tiba di hadapannya terlihat layar komputer
menunjukkan bahwa data yang dicari oleh Haryo sudah terhapus. Haryo tertegun dan
mencobanya lagi tetapi sia-sia, Dia bertanya dalam hati mengapa data yang menyangkut dengan masa lalunya
sudah terhapus. Di tengah kebingungannya tiba-tiba Ekspresi wajah Haryo terlihat bahwa dia merencanakan
sesuatu
C.NASKAH (SKENARIO JADI)
etika kita menulis Skenario ada sebuah kata mutiara (menurut saya) yaitu naskah harus cair tapi juga kaku,
maksudnya naskah kita jangan buat rumit alias njelimet tapi juga harus detil dalam menjelaskan setiap
adegan dalam film, ngga njelimet maksudnya kita juga membuat terlalu detil dalam menuliskan bahasa
kamera biarkan yang menentukan sutradara atau Storyboard artist karena biasanya mereka akan berkreasi
sendiri dan nantinya akan dibagi per shot (cut) oleh mereka yang disesuaikan dengan dialog yang ada.
C.NASKAH (SKENARIO JADI)

Anda mungkin juga menyukai