Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama Anggota kelompok :
1. Annisa Rakhma (1516001)
2. Adelia Hajar Diastirini (1516003)
3. Raissa Chalis Alfian (1516004)
4. Meita Alvira P ramesti (1516005)
5. Nur Kholifah (1516009)
6. Titansari Ismeinuri (1516011)
7. Dia Mulyaningsih (1516012)
8. Maula Aulia Untsa (1516019)
9. Mariyatul Hasanah (1516022)
10. Triyati (1516023)
11. Dheandra Azani Maghfira (1516025)
12. Haryati Yudi (1516027)
13. Meidy Asyari Endriyani (1516029)
14. Cikalifia Putri Ichsan (1516057)
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Kunjungan Pameran Plastik dan Karet ini untuk mata kuliah Teknologi Karet 2
sebagai bagian dari proses pembelajaran di kampus.
Laporan kunjungan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk menambah
pengetahuan khususnya mengenai karet. Semoga laporam ini bermanfaat untuk
memberikan kontribusi kepada mahasiswa prodi Teknik Kimia Polimer sebagai
tambahan materi pembelajaran.
Dan tentunya saya menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kepada dosen, saya terima masukan dan sarannya demi
perbaikan pembuatan laporan saya di masa yang akan datang.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di era modern saat ini semakin banyak peralatan-peralatan yang menggunakan
bahan yang bersifat elastis dan tidak mudah pecah. Semakin meningkatnya
kebutuhan tersebut berarti kebutuhan akan karet juga meningkat dengan
sendirinya sesuai dengan kebutuhan manusia. Karet merupakan polimer
hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi yang dikenal sebagai lateks yang
diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet (Hevea Brasiliensis)
tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis.
Industri di bidang karet akhir-akhir ini semakin berkembang pesat. Produk yang
dibuat dari bahan karet terdapat beberapa macam, semua produk-produk tersebut
memiliki nilai dan kegunaan yang berbeda-beda. Produk-produk yang terbuat dari
bahan karet saat ini semakin banyak diminati oleh masyarakat luas, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas, dari produk - produk sederhana sampai produk barang
teknik yang memerlukan persyaratan khusus.
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Karet
2. Untuk mengetahui proses pengolahan karet mentah
3. Untuk mengetahui jenis-jenis karet
4. Untuk mengetahui produk-produk yang terbuat dari karet
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Getah pohon karet yang biasa disebut dengan lateks awalnya dipisahkan terlebih
dahulu dengan kandungan karet didalamnya dengan cara tertentu agar dapat
meghasilkan produk berupa koagulan. Kemudian koagulan tersebut selanjutnya
diproses menjadi karet alam setengah jadi, proses pembuatan karet setengah jadi
ini dilakukan dengan teknik tertentu. Proses pengolahan karet mentah terdapat 3
jenis yaitu karet lembaran, karet dengan bentuk menyerupai crepes, dan karet
dengan bentuk blok atau bongkahan. Penjelasan untuk ketiga proses pengolahan
karet tersebut adalah sebagai berikut :
Karet Lembaran
Lateks yang dikumpulkan dari beberapa sumber dicampur didalam sebuah tangki
besar, proses ini disebut dengan proses pencampuran. Proses pencampuran
penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kesegaran, keseragaman, dan
konsistensi dari karet alam itu sendiri. Setelah proses pencampuran dilanjutkan ke
proses penggumpalan atau biasa disebut dengan proses koagulasi, dalam proses
ini campuran karet tersbut ditambahkan dengan bahan koagulan agar dapat
menggumpal. Setelah itu karet berupa gumpalan-gumpalan tersebut digiling untuk
menghasilkan lembaran karet dengan ketebalan yang seragam. Selanjutnya
lembaran-lembaran karet tersebut dikeringkan dengan cara dijemur atau dilakukan
proses pengasapan dengan kondisi suhu tertentu. Proses pengolahan karet
lembaran ini masih banyak dilakukan oleh petani-petani pada perkebunan kecil
milik rakyat.
Crepes
Karet dalam bentuk crepes dapat diproses baik dalam bentuk lateks ataupun
mangkuk karet. Metode pengolahan karet bentuk crepes ini tidak jauh beda
dengan pengolahan karet lembaran. Langkah tambahan penting dalam membuat
karet crepes adalah penghilangan pigmen karotenoid kuning dalam lateks. Selain
itu proses penggumpalan lateks dilakukan dengan cara bertahap yaitu :
a. Tahap pertama adalah menghasilkan produk yang stabil
b. Tahap kedua biasa disebut fraksi, dalam proses ini bahan baku karet yang
berwarna kuning diolah menjadi crepe warna pucat dimana crepe memiliki
kelas yang relatif rendah
Gumpalan karet alam yang terbentuk kemudian dicuci dan dimasukan kedalam
mesin rol berputar dengan kecepatan yang berbeda dan menghasilkan karet dalam
bentuk crepe tipis. Crepes yang dihasilkan yang berbentuk lembaran tipis
kemudian dikeringkan pada area terbuka atau diabwah sinar matahari.
Blok Karet atau Bongkahan Karet
Proses pengolahan blok karet ini merupakan proses pengolahan yang baru
dikembangkan untuk memproduksi karet alam dengan tingkat kualitas tertentu.
Proses pengolahan blok karet ini menggunakan mesin yang relatif canggih dan
membutuhkan daya atau tenaga yang lebih besar. Proses pengolahan blok karet
terlihat pada flow chart berikut ini :
2. Karet Sintesis
Karet sintesis terdiri atas 2 macam yaitu karet sintesis untuk kegunaan umum
seperti SBR (Styrene Butadiene Rubber), BR (Butadiene Rubber), atau PR
(Polybutadiene Rubber), IR (Isoprene Rubber) dan karet sintesis untuk kegunaan
khusus seperti karet yang memiliki ketahanan terhadap minyak, oksidasi, panas
atau sihu tinggi dan kedap gas diantaranya IIR (Isobutene Isoprene Rubber), NBR
(Nytrite Butadine Rubber), CR (Chloroprene Rubber), dan EPR (Etylene
Propylene Rubber).
Kelebihan karet sintesis dibandingkan karet alam yaitu tahan minyak karena karet
ini banyak digunakan untuk pembuatan pipa karet untuk minyak dan bensin, seal,
gasket. Karet CR mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet
pembungkus kabel, seal, gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas
digunakan untuk campuran pembuatan ban kendaraan bermotor, pembalut kabel
listrik, serta pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.
III.1.1.1 Hose
Bahan baku untuk pembuatan Hose adalah compound karet yang terdiri dari karet
alam dan beberapa bahan tambahan seperti filler dan bahan-bahan aditif lainnya.
Proses pembuatan hose dilakukan dengan menggunakan alat-alat yaitu open mill,
mesin pemotong, mesin mandrel, dan mesin pemanas. Adapun alur proses
pembuatan hose adalah :
Proses pembuatan hose diawali dari persiapan bahan baku, jika seluruh bahan
baku telah siap bahan baku tersebut diproses pada alat Open Mill untuk proses
pencampuran atau mixing, proses mixing dilakukan sampai semua bahan baku
tersebut tercampur secara merata atau homogen, bahan baku yang telah tercampur
rata atau homogen biasa disebut compound, kemudian compound dipotong sesuai
dengan ukurannya dengan menggunakan alat pemotong compound, setelah itu
compound yang sudah dipotong diproses pada mesin mandrel, pada mesin
mandrel terjadi proses pelapisan bahan baku yaitu compound dengan filler, setelah
proses pelapisan bahan pada mesin mandrel kemudian hose tersebut dipanaskan di
dalam mesin pemanas untuk proses pematangan, kemudian hose yang telah
melalui proses pematangan akan dilepas dari mesin mandrel, setelah itu hose
tersebut akan diuji kualitasnya, jika semua proses pengujian selesai dan hose
tersebut dinyatakan lulus uji laboratorium maka hose tersebut dikemas dan dapat
dikirim kepada pelanggan. Flow chart pembuatan hose terlihat pada gambar III.1
berikut :
Tujuan utama dari pemasangan bantalan karet adalah untuk menjaga benturan
antara kapal dengan dermaga atau dengan kapal lain pada saat berlabuh serta agar
dapat meminimalisasi risiko kerusakan pada kapal, perahu, ataupun dermaga.
Bantalan karet sudah digunakan sejak lama, dan tersedia dalam berbagai bentuk,
spesifikasi, dan kegunaan yang berbeda-beda. Dan saat ini telah banyak
dikembangkan jenis-jenis bantalan karet baru seperti jenis pneumatic dll. Bantalan
karet dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (awet) dan bebas dari
masalah penurunan kinerja dan karakteristik. Bantalan karet diproduksi dari
berbagai jenis kompon karet baik karet alam maupun karet sintetis yang
disesuaikan dengan persyaratan yang dibutuhkan.
Fungsi utama dari super cell rubber fender adalah sebagai penyangga atau
penahan antara kapal dengan dinding. Karet fender dermaga type super cell dapat
melindungi kapal dan dinding yang sering bertabrakan terutama pada saat kapal
berlabuh. Desain rubber fender ini sangat hemat dan efektif pada penggunaannya
karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Rubber fender jenis ini dapat
melindungi kapal dan dinding dermaga yang sering bertabrakan dengan berbagai
kemampuannya yang tahan terhadap berbagai rotasi atau perputaran kapal.
Umumnya karet fender type super cell terbuat dari karet alam dengan kerangka
logam. Super cell rubber fender tersedia dalam berbagai macam ukuran sehingga
dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa keunggulan super cell rubber
fender :
Memiliki gaya reaksi rendah
Memiliki kapasitas penyerapan energi benturan yang tinggi per satuan berat
Mempunyai kekuatan geser yang sangat baik
Sangat efektif sehingga sangat ekonomis
Karet fender ini juga memiliki usia pemakaian yang sangat panjang sehingga
aman digunakan terutama pada dermaga laut. Pemasangannya yang melingkar
dengan kuat dan menggunakan karet fender yang berkualitas membuat rubber
fender jenis ini dapat bekerja dengan sangat stabil, sehingga sangat membantu
aktivitas di pelabuhan. Karet fender dermaga type super cell / super cell rubber
fender bentuk geometrisnya efisien dan sederhana dan telah terbukti dapat bekerja
dengan baik setelah diuji coba.
Gambar 4. Pemasangan Bantalan Karet Dermaga tipe Super Cell
Cone marine rubber fender memiliki cara pemasangan yang hampir sama dengan
pemasangan super cell rubber fender. Seluruh sistem terdiri dari
badan cone rubber fender dan frontal panel yang dilengkapi dengan lapisan luar
bantalan UHMW-PE dan sistem rantai (rantai tarik, rantai berat, rantai geser).
Lapisan luar bantalan UHMW-PE membantu mengurangi gaya gesek dan tekanan
gaya lambung kapal.
Karet fender dermaga type D pada kapal berfungsi sebagai sabuk di bagian sisi
kapal dan sebagai fender pelindung terhadap tenaga gesekan atau dorongan. Karet
fender dermaga type D ini adalah salah satu jenis dari karet fender dermaga yang
banyak dan umum digunakan di seluruh dunia. Jenis karet fender dermaga type
D ini cocok untuk digunakan pada dermaga kecil sebagai pelindung kapal-kapal
yang akan atau sedang berlabuh.
Beberapa penggunaan lain yang umum pada karet fender dermaga type D ini
adalah sebagai berikut :
D rubber fender ini juga memiliki ketahanan dalam jangka waktu yang sangat
lama karena fisiknya yang sangat kuat. Meskipun karet fender dermaga type
D cukup ringan, namun dapat bekerja untuk melindungi kapal dan
dermaga dengan aman karena D rubber fender ini memiliki kemampuan
penyerapan energi dan gaya reaksi yang tinggi terhadap benturan dibandingkan
dengan karet fender dermaga type silinder / cylindrical rubber fender.
Karet fender type D yang berkualitas kuat dan tahan lama. Karet fender type D ini
dapat diproduksi dalam berbagai macam ukuran dan spesifikasi dengan cara
ekstrusi ataupun dicetak dengan molding. Agar karet fender type D ini bisa
memenuhi berbagai kebutuhan, ukuran radius dan panjang karet fender type
D bisa diproduksi / diatur sesuai kebutuhan.
Pemasangan marine rubber fender type V ini cukup mudah sehingga dapat lebih
ekonomis. Karet fender dermaga type V ini dapat dipasang secara vertikal
maupun horizontal. Jenis karet fender type V ini dapat digunakan untuk pinggiran
dermaga dan juga kapal karena memiliki bentuk yang lebar di bagian bawah
dan lebih kecil di bagian atasnya. Karet fender dermaga type V memiliki variasi
ukuran serta memiliki kemampuan untuk menahan benturan atau penyerapan
energi yang cukup tinggi. Ukuran dari rubber fender type V ini dapat disesuaikan
dengan fungsi atau kebutuhan dan struktur dari pelabuhan.
Fender W terbuat dari karet yang sangat tahan lama. Panjangnya seringkali tidak
lebih dari 2000 mm dan diproduksi dengan cara kompresi-cetak. Dimensi yang
paling umum disimpan dalam stok dan karenanya dapat disampaikan dalam waktu
singkat. Fender W, Fender M, dan Fender lubang kunci tidak dapat saling
dipertukarkan.
Rubber fender dengan desain ini dapat digunakan dengan fleksibel dan mudah
dalam pemasangannya. Cylindrical rubber fender ini sudah digunakan selama
bertahun-tahun sebagai pelindung kapal dan dermaga. Sistem karet fender
dermaga type silinder ini merupakan sistem yang paling umum dipergunakan
di seluruh dunia. Karet fender dermaga type silinder ini memiliki fisik yang tebal,
kuat, dan dapat melindungi kapal dari abrasi / aus. Seperti jenis rubber
fender lainnya, marine cylindrical rubber fender ini juga memiliki gaya reaksi
yang lebih rendah daripada tingkat energinya. Rubber fender ini diproduksi oleh
proses pencetakan kompresi di bawah tekanan dan suhu tinggi yang dapat
menghasilkan senyawa karet homogen yang tidak berpori, sehingga meningkatkan
kemampuan dari karet fender dermaga jenis ini.
Karet fender dermaga type silinder ini memiliki bentuk desain silinder berongga
yang dapat diproduksi dengan ukuran yang fleksibel dengan kombinasi antara
ukuran panjang dan diameternya. Ukuran ini ditentukan sesuai dengan berbagai
persyaratan dan kebutuhan. Karet fender type silinder ini umumnya diproduksi
dengan kisaran ukuran diameter luar sekitar 15 cm hingga 2,6 m. Marine
cylindrical rubber fender memiliki reaksi yang progresif sehingga cocok
digunakan pada pelabuhan tempat berlabuhnya berbagai jenis kapal baik untuk
kapal besar dan juga kapal kecil. Hal inilah yang membuatnya menjadi salah satu
sistem fender yang paling umum digunakan untuk sarana dermaga dan kelautan.
Daya tahan rubber fender umumnya akan bergantung pada keadaan lingkungan
alam di sekitarnya seperti: suhu, dampak lapisan ozon, intensitas cahaya matahari,
polusi, kadar garam, air, minyak, jenis kapal, frekuensi kapal yang berlabuh. Ada
berbagai metode untuk pemasangan atau instalasi karet fender dermaga type
silinder ini. Salah satunya dengan cara sederhana yaitu memasangnya dengan
menggunakan pengikat rantai, dapat dilihat seperti gambar berikut.
Gambar 13. Pemasangan Bantalan Karet Dermaga tipe Silinder
Tug boat rubber fender type M juga dapat digunakan untuk beberapa keperluan
pada area atau kapal lain seperti:
Kapal tongkang
Kapal ponton
Area sudut yang terdapat pada dermaga
Dan pemakaian lainnya
Rubber Fender Type A mempunyai design yang kokoh / kuat karena pada bagian
dasarnya ditanam steel plate (Bottom steel Plate). Rubber Fender Type A
mempunyai tingkat kestabilan yang dinamis terhadap gaya dari luar dari berbagai
arah.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Rubber Engineering
Basic Hose Coupling Training
Rubber Hose by NCR
Hose and Fittings by YOKOHAA
http://www.jgbhose.com/Data_Returns/testmethod.asp
https://www.resato.com/en/pressure-testing/hose-industry/hydrostatic-pneumatic-
tests/leak-test