Anda di halaman 1dari 25

LfeuAPORAN TEKNOLOGI KARET 2

KUNJUNGAN PAMERAN PLASTIK DAN KARET

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Nama Anggota kelompok :
1. Annisa Rakhma (1516001)
2. Adelia Hajar Diastirini (1516003)
3. Raissa Chalis Alfian (1516004)
4. Meita Alvira P ramesti (1516005)
5. Nur Kholifah (1516009)
6. Titansari Ismeinuri (1516011)
7. Dia Mulyaningsih (1516012)
8. Maula Aulia Untsa (1516019)
9. Mariyatul Hasanah (1516022)
10. Triyati (1516023)
11. Dheandra Azani Maghfira (1516025)
12. Haryati Yudi (1516027)
13. Meidy Asyari Endriyani (1516029)
14. Cikalifia Putri Ichsan (1516057)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA POLIMER


POLITEKNIK STMI JAKARTA
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Kunjungan Pameran Plastik dan Karet ini untuk mata kuliah Teknologi Karet 2
sebagai bagian dari proses pembelajaran di kampus.

Laporan kunjungan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk menambah
pengetahuan khususnya mengenai karet. Semoga laporam ini bermanfaat untuk
memberikan kontribusi kepada mahasiswa prodi Teknik Kimia Polimer sebagai
tambahan materi pembelajaran.

Dan tentunya saya menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kepada dosen, saya terima masukan dan sarannya demi
perbaikan pembuatan laporan saya di masa yang akan datang.

Jakarta, 10 Desember 2019

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di era modern saat ini semakin banyak peralatan-peralatan yang menggunakan
bahan yang bersifat elastis dan tidak mudah pecah. Semakin meningkatnya
kebutuhan tersebut berarti kebutuhan akan karet juga meningkat dengan
sendirinya sesuai dengan kebutuhan manusia. Karet merupakan polimer
hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi yang dikenal sebagai lateks yang
diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet (Hevea Brasiliensis)
tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis.

Industri di bidang karet akhir-akhir ini semakin berkembang pesat. Produk yang
dibuat dari bahan karet terdapat beberapa macam, semua produk-produk tersebut
memiliki nilai dan kegunaan yang berbeda-beda. Produk-produk yang terbuat dari
bahan karet saat ini semakin banyak diminati oleh masyarakat luas, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas, dari produk - produk sederhana sampai produk barang
teknik yang memerlukan persyaratan khusus.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Karet?
2. Bagaimana proses pengolahan Karet Mentah ?
3. Apa saja jenis-jenis karet?
4. Macam-macam produk yang terbuat dari karet?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Karet
2. Untuk mengetahui proses pengolahan karet mentah
3. Untuk mengetahui jenis-jenis karet
4. Untuk mengetahui produk-produk yang terbuat dari karet
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Karet


a. Tanaman Karet
Tanaman karet berasal dari bahasa latin yaitu Hevea braziliensis. Tanaman karet
mula-mula ditemukan di lembah sungai Amazone (Brazil). Tanaman karet dapat
tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon dewasa dapat mencapai
15-25 meter. Batangnya biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan diatas.
Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang
tangkai anak daun utama 3-20 cm. panjang tangkai anak daun 3-10 cm dan pada
ujungnya terdapat kelenjar. Anak daun berbentuk eliptis, memanjaang dengan
ujung meruncing, tepinya rata dan gundul. Biji karet terdapat dalam setiap ruang
buah. Jumlah biji biasanya ada 3-6 buah sesuai dengan jumlah ruang. Ukuran biji
besar dan memiliki kulit yang keras. Warnanya coklat kehitaman dan bercak-
bercak berpola yang khas. Tanaman karet adalah tanaman dikotil sehingga
memiliki akar tunggang.
Secara lengkap, struktur botani tanaman karet adalah :
a. Divisi : Spermatophyta
b. Sub Divisi : Angiospermae
c. Kelas : Dicotyledonae
d. Ordo : Euphorbiales
e. Family : Euphobiaceae
f. Genus : Hevea
g. Species : Hevea braziliensis
Tanaman karet ini apabila digores/disayat pada kulit batangnya akan
mengeluarkan cairan pekat berwarna putih yang disebut lateks. Lateks ini akan
kering dan menggumpal apabila dibiarkan lebih dari 2 jam. Pohon karet ini baru
boleh dipanen (diambil lateksnya) setelah berusia 5 tahun dan memiliki usia
produktif 25 sampai 30 tahun. Lateks inilah yang selanjutkan akan diolah menjadi
bentuk baru (Produk barang jadi). Lateks yang masih dalam bentuk cairan
menjadi bahan baku produk seperti balon karet, mainan, permen karet, sarung
tangan karet, kondom dan lain-lain. Sedangkan lateks yang sudah kering disebut
kompo dapat diubah menjadi bahan baku ban mobil, conveyor belt, karet
pelindung pada bodi mobil dan lain-lain.

II.2 Proses Pengolahan Karet Mentah


Proses pengolahan karet mentah atau karet alam telah mengalami beberapa
perkembangan teknis. Getah pohon karet atau biasa disebut dengan lateks
merupakan bahan baku karet yang digunakan untuk membuat berbagai macam
produk baik untuk keperluan rumah tangga, ataupun kebutuhan lainnya seperti sol
sepatu, ban kendaraan, serta berbagai produk lainnya yang terbuat dari karet.
Adapun tahapan proses pengolahan karet mentah tersebut adalah :

Getah pohon karet yang biasa disebut dengan lateks awalnya dipisahkan terlebih
dahulu dengan kandungan karet didalamnya dengan cara tertentu agar dapat
meghasilkan produk berupa koagulan. Kemudian koagulan tersebut selanjutnya
diproses menjadi karet alam setengah jadi, proses pembuatan karet setengah jadi
ini dilakukan dengan teknik tertentu. Proses pengolahan karet mentah terdapat 3
jenis yaitu karet lembaran, karet dengan bentuk menyerupai crepes, dan karet
dengan bentuk blok atau bongkahan. Penjelasan untuk ketiga proses pengolahan
karet tersebut adalah sebagai berikut :
 Karet Lembaran
Lateks yang dikumpulkan dari beberapa sumber dicampur didalam sebuah tangki
besar, proses ini disebut dengan proses pencampuran. Proses pencampuran
penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kesegaran, keseragaman, dan
konsistensi dari karet alam itu sendiri. Setelah proses pencampuran dilanjutkan ke
proses penggumpalan atau biasa disebut dengan proses koagulasi, dalam proses
ini campuran karet tersbut ditambahkan dengan bahan koagulan agar dapat
menggumpal. Setelah itu karet berupa gumpalan-gumpalan tersebut digiling untuk
menghasilkan lembaran karet dengan ketebalan yang seragam. Selanjutnya
lembaran-lembaran karet tersebut dikeringkan dengan cara dijemur atau dilakukan
proses pengasapan dengan kondisi suhu tertentu. Proses pengolahan karet
lembaran ini masih banyak dilakukan oleh petani-petani pada perkebunan kecil
milik rakyat.
 Crepes
Karet dalam bentuk crepes dapat diproses baik dalam bentuk lateks ataupun
mangkuk karet. Metode pengolahan karet bentuk crepes ini tidak jauh beda
dengan pengolahan karet lembaran. Langkah tambahan penting dalam membuat
karet crepes adalah penghilangan pigmen karotenoid kuning dalam lateks. Selain
itu proses penggumpalan lateks dilakukan dengan cara bertahap yaitu :
a. Tahap pertama adalah menghasilkan produk yang stabil
b. Tahap kedua biasa disebut fraksi, dalam proses ini bahan baku karet yang
berwarna kuning diolah menjadi crepe warna pucat dimana crepe memiliki
kelas yang relatif rendah
Gumpalan karet alam yang terbentuk kemudian dicuci dan dimasukan kedalam
mesin rol berputar dengan kecepatan yang berbeda dan menghasilkan karet dalam
bentuk crepe tipis. Crepes yang dihasilkan yang berbentuk lembaran tipis
kemudian dikeringkan pada area terbuka atau diabwah sinar matahari.
 Blok Karet atau Bongkahan Karet
Proses pengolahan blok karet ini merupakan proses pengolahan yang baru
dikembangkan untuk memproduksi karet alam dengan tingkat kualitas tertentu.
Proses pengolahan blok karet ini menggunakan mesin yang relatif canggih dan
membutuhkan daya atau tenaga yang lebih besar. Proses pengolahan blok karet
terlihat pada flow chart berikut ini :

Gambar 1. Flow Chart Pengolahan Blok Karet


II.3 JENIS-JENIS KARET
1. Karet Alam
Karet alam mempunyai sifat daya elastisitas dan daya lentur yang baik, plastis dan
tidak mudah panas, dan tidak murah retak, berbagai jenis karet alam yaitu :
a. Bahan Olah Karet
Bahan olah karet yaitu bahan mentah yang digunakan untuk pengolahan di pabrik.
Terdiri dari lateks kebun, lembar angin, lapisan (slab) tipis, gumpalan (lumb)
segar. Semuanya berasal langsung dari pohon karet atau telah mengalami proses
pengolahan yang minimal oleh penyadap.
b. Karet Alam Konvensional
Karet yang telah diolah dari bahan lateks alami. Secara garis besar terdiri atas 2
golongan yaitu lembaran (sheet) dan lembaran tebal (crepe). Karet alam
konvensional terbagi atas beberapa jenis seperti Ribbed Smoked Sheet (RSS),
White Creep and Pale Creep, Estate Brown Crepe, Compo Crepe, Thin Brown
Crepe Remills, Thick Blanket Crepe Amber, Plat Bark Crepe, Pure Smoked
Blanket Crepe, Off Crepe
c. Lateks Pekat
Bahan untuk pembuatan barang yang tipis dan bermutu tinggi.
d. Karet Bongkah
Berasal dari karet remah yang dikeringkan dan di kilang menjadi bandela-bandela
dengan ukuran yang ditentukan.
e. Karet Spesifikasi Teknis (Crumb Rubber)
Karet yang dibuat secara khusus. Sehingga mutu teknisnya terjamin yang
penetapannya didasarkan pada sifat-sifat teknis. Karet ini dikemas dalam
bongkahan kecil dengan berat dan ukuran seragam.
f. Karet Ban (Tyre Rubber)
Karet setengah jadi, sehingga bisa langsung digunakan oleh konsumen, seperti
untuk membuat ban.
g. Karet Reklaim (Reclaimed Rubber)
Karet yang didaur ulang dari karet bekas, seperti bekas roda-roda karet berjalan
pabrik, bekas ban mobil. Kelebihan karet ini adalah daya lekatnya bagus, kokoh,
awet dan tahan lama, relatif lebih tahan terhadap bensin dan minyak pelumas
dibandingkan karet alam yang baru dibuat. Kekurangannya adalah kurang kenyal
dan kurang tahan gesekan.

2. Karet Sintesis
Karet sintesis terdiri atas 2 macam yaitu karet sintesis untuk kegunaan umum
seperti SBR (Styrene Butadiene Rubber), BR (Butadiene Rubber), atau PR
(Polybutadiene Rubber), IR (Isoprene Rubber) dan karet sintesis untuk kegunaan
khusus seperti karet yang memiliki ketahanan terhadap minyak, oksidasi, panas
atau sihu tinggi dan kedap gas diantaranya IIR (Isobutene Isoprene Rubber), NBR
(Nytrite Butadine Rubber), CR (Chloroprene Rubber), dan EPR (Etylene
Propylene Rubber).

Kelebihan karet sintesis dibandingkan karet alam yaitu tahan minyak karena karet
ini banyak digunakan untuk pembuatan pipa karet untuk minyak dan bensin, seal,
gasket. Karet CR mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet
pembungkus kabel, seal, gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas
digunakan untuk campuran pembuatan ban kendaraan bermotor, pembalut kabel
listrik, serta pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.

II.4 Macam-macam Produk Karet


Produk yang dihasilkan dari bahan karet sangat banyak. Setiap produk dihasilkan
dengan menggunakan bahan karet yang berbeda-beda ada yang menggunakan
katret alam, ada yang menggunakan karet sintetis, bahkan ada pula yang
menggunakan keduanya. Produk-produk tersebut memiliki kegunaan yang
berbeda-beda. Adapun beberapa contoh produk yang terbuat dari karet adalah :
1. Ban Kendaraan
Ban kendaraan merupakaan salah satu jenis produk yang terbuat dari bahan karet.
Ban terbentuk dari campuran karet alam dan karet sintetis serta bahan tambahan
lainnya. Ban merupakan benda yang digunakan pada setiap kendaraan seperti
sepeda, motor, mobil, dll. Ban memiliki fungsi sebagai media penahan berat
kendaraan, atau media yang berhubungan langsung atau bersentuhan langsung
dengan jalan sehingga ban dapat memindahkan garay gerak, gaya pengereman dll.
2. Hose atau Selang Karet
Hose adalah komponen yang berfungsi sebagai penghantar cairan atau penghantar
zat-zat lainnya. Hose atau selang dapat terbuat dari beberapa jenis bahan seperti
metal, non metal, dan semi metal, namun saat ini hose umumnya terbuat dari
bahan karet.
3. Sarung Tangan Lateks
Sarung tangan lateks merupakan salah satu produk yang terbuat dari karet. Sarung
tangan lateks berfungsi untuk melindungi tangan dari bahan-bahan kimia ataupun
kandungan-kandungan lain. Umumnya sarung tangan lateks digunakan oleh
tenaga medis dan para peneliti di laboratorium.
4. Sol Sepatu
Sol sepatu merupakan alas yang terdapat di bagian bawah sepatu atau sandal. Sol
sepatu berfungsi sebagai alas bagian bawah sepatu atau sandal, selain itu sol
sepatu juga berfungsi sebagai pelindung kaki.
5. Fan Belt, V belt, dan Belt Conveyor
Fan Belt, V Belt, dan Belt Conveyor merupakan produk yang terbuat dari karet.
Ketiganya memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai media perantara untuk
menggerakan benda lain.
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Hasil Kunjungan Pameran Plastik dan Karet di JI-Expo Kemayoran


Pada hari sabtu tanggal 23 November 2019 saya mengunjungi pameran plastik
dan karet di JI-Expo Kemayoran untuk menambah ilmu dan pengetahuan
mengenai produk karet, selain itu tujuan saya mengunjungi pameran tersebut
adalah untuk mencari tahu tentang bagaimana proses pembuatan produk karet,
bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut, standar yang
digunakan untuk produk tersebut. Informasi terkait proses pembuatan produk,
bahan baku yang digunakan serta standar yang digunakan saya dapatkan dari
beberapa perusahaan yang bergerak dibidang industri karet. Dalam kunjungan ini
saya mendapatkan 3 Perusahaan yang bergerak dibidang industri karet. Adapun
perusahaan nya yaitu :
1. PT Supervulkanin Adijaya
2. PT Kemenangan
3. PT Arista Latindo
Kami akan membahas proses pembuatan produk dan standar yang digunakan di
PT Kemenangan.
III.1.1 PT Kemenangan
PT Kemenangan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri karet.
Perushaan ini memproduksi berbagai jenis produk karet diantaranya adalah dock
fender, hose atau selang karet, bearing pad, roll, dll. Bahan baku yang digunakan
dalam pembuatan produk-produk yang dihasilkan oleh PT Kemenangan tentunya
berbeda-beda, bahan baku tersebut digunakan sesuai dengan produk yang akan
diproduksi. Produk yang dihasilkan di PT Kemenangan yaitu

III.1.1.1 Hose
Bahan baku untuk pembuatan Hose adalah compound karet yang terdiri dari karet
alam dan beberapa bahan tambahan seperti filler dan bahan-bahan aditif lainnya.
Proses pembuatan hose dilakukan dengan menggunakan alat-alat yaitu open mill,
mesin pemotong, mesin mandrel, dan mesin pemanas. Adapun alur proses
pembuatan hose adalah :

Proses pembuatan hose diawali dari persiapan bahan baku, jika seluruh bahan
baku telah siap bahan baku tersebut diproses pada alat Open Mill untuk proses
pencampuran atau mixing, proses mixing dilakukan sampai semua bahan baku
tersebut tercampur secara merata atau homogen, bahan baku yang telah tercampur
rata atau homogen biasa disebut compound, kemudian compound dipotong sesuai
dengan ukurannya dengan menggunakan alat pemotong compound, setelah itu
compound yang sudah dipotong diproses pada mesin mandrel, pada mesin
mandrel terjadi proses pelapisan bahan baku yaitu compound dengan filler, setelah
proses pelapisan bahan pada mesin mandrel kemudian hose tersebut dipanaskan di
dalam mesin pemanas untuk proses pematangan, kemudian hose yang telah
melalui proses pematangan akan dilepas dari mesin mandrel, setelah itu hose
tersebut akan diuji kualitasnya, jika semua proses pengujian selesai dan hose
tersebut dinyatakan lulus uji laboratorium maka hose tersebut dikemas dan dapat
dikirim kepada pelanggan. Flow chart pembuatan hose terlihat pada gambar III.1
berikut :

Persiapan Open Mill Mesin Mesin


bahan baku Pemotong Mandrel

Pengujian Pelepasan dari Pemanasan di


pengemasan
produk mesin mandrel mesin pemanas

Gambar III.2 Flow chart pembuatan Hose

III.1.1.2 Dock Fender


A. Pengertian Dock Fender
Bantalan Karet Dermaga adalah suatu produk yang terbuat dari karet yang
digunakan sebagai bantalan dermaga yang berfungsi sebagai penyerap energi
benturan saat terjadi kontak antara kapal dengan dermaga atau dengan kapal lain.
Keadaan seperti ini merupakan kondisi yang umum terjadi pada industri kelautan
atau maritim. Bantalan Karet Dermaga memiliki sifat-sifat seperti berikut :
1. Sangat elastis dan mudah menerima tekanan besar
2. Kuat dan tidak mudah mengalami deformasi plastis
3. Sangat baik untuk menahan korosi material yang diakibatkan oleh air laut
4. Memiliki daya serap energi yang tinggi
5. Ketahan fender dapat bertahan cukup lama

Tujuan utama dari pemasangan bantalan karet adalah untuk menjaga benturan
antara kapal dengan dermaga atau dengan kapal lain pada saat berlabuh serta agar
dapat meminimalisasi risiko kerusakan pada kapal, perahu, ataupun dermaga.
Bantalan karet sudah digunakan sejak lama, dan tersedia dalam berbagai bentuk,
spesifikasi, dan kegunaan yang berbeda-beda. Dan saat ini telah banyak
dikembangkan jenis-jenis bantalan karet baru seperti jenis pneumatic dll. Bantalan
karet dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (awet) dan bebas dari
masalah penurunan kinerja dan karakteristik. Bantalan karet diproduksi dari
berbagai jenis kompon karet baik karet alam maupun karet sintetis yang
disesuaikan dengan persyaratan yang dibutuhkan.

Gambar III.3 Bantalan Dermaga

B. Jenis-jenis Bantalan Karet Dermaga


a. Bantalan Karet Dermaga tipe Super Cell
Bantalan Karet dermaga tipe super cell merupakan salah satu jenis bantalan karet
dermaga yang sudah banyak digunakan sebagai pelindung agar dapat mengurangi
benturan yang terjadi antara kapal dengan dinding dermaga.
Gambar 3. Bantalan Karet Tipe Super Cell

Fungsi utama dari super cell rubber fender adalah sebagai penyangga atau
penahan antara kapal dengan dinding. Karet fender dermaga type super cell dapat
melindungi kapal dan dinding yang sering bertabrakan terutama pada saat kapal
berlabuh. Desain rubber fender ini sangat hemat dan efektif pada penggunaannya
karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Rubber fender jenis ini dapat
melindungi kapal dan dinding dermaga yang sering bertabrakan dengan berbagai
kemampuannya yang tahan terhadap berbagai rotasi atau perputaran kapal.

Umumnya karet fender type super cell terbuat dari karet alam dengan kerangka
logam. Super cell rubber fender tersedia dalam berbagai macam ukuran sehingga
dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa keunggulan super cell rubber
fender :
 Memiliki gaya reaksi rendah
 Memiliki kapasitas penyerapan energi benturan yang tinggi per satuan berat
 Mempunyai kekuatan geser yang sangat baik
 Sangat efektif sehingga sangat ekonomis

Karet fender ini juga memiliki usia pemakaian yang sangat panjang sehingga
aman digunakan terutama pada dermaga laut. Pemasangannya yang melingkar
dengan kuat dan menggunakan karet fender yang berkualitas membuat rubber
fender jenis ini dapat bekerja dengan sangat stabil, sehingga sangat membantu
aktivitas di pelabuhan. Karet fender dermaga type super cell / super cell rubber
fender bentuk geometrisnya efisien dan sederhana dan telah terbukti dapat bekerja
dengan baik setelah diuji coba.
Gambar 4. Pemasangan Bantalan Karet Dermaga tipe Super Cell

b. Bantalan Karet Dermaga Tipe Cone


Cone marine rubber fender adalah salah satu model terbaru dari desain rubber
fender. Karet fender jenis ini memiliki kinerja yang optimal dan efisien.
Desain cone marine rubber fender yang berbentuk kerucut dapat membantu
kinerja karet fender ini, karena dapat membuat fender tetap stabil meskipun
mendapat tekanan yang besar dan cone marine rubber fender ini mempunyai
kekuatan geser yang sangat baik. Cone marine rubber fender ini lebih tahan
terhadap beban tekanan yang lebih besar. Dengan desain cone marine rubber
fender yang berbentuk kerucut ini, maka pada saat karet fender bertabrakan
dengan kapal, tidak hanya menunjukkan gaya reaksi yang rendah, tetapi cone
marine rubber fender ini juga memiliki kapasitas penyerapan energi yang besar.

Gambar 5. Bantalan Karet Dermaga tipe Cone


Penyerapan energi oleh cone marine rubber fender kira-kira dua kali lebih besar
dibandingkan dengan super cell rubber fender yang memiliki spesifikasi yang
sama. Sehingga jenis cone fender ukuran kecil dapat menggantikan jenis super
cell fender yang relatif besar. Tetapi jika kapal berlabuh dengan sudut kecil (<10°)
maka lebih cocok menggunakan super cell rubber fender. Sistem cone
marine rubber fender merupakan generasi terbaru yang memiliki kinerja yang
paling bagus dibandingkan dengan sistem fender yang lainnya. Cone
marine rubber fender memiliki sifat yang tahan lama, kuat, dan stabil.
Desain cone rubber fender serbaguna cocok untuk berbagai aplikasi.

Cone marine rubber fender memiliki cara pemasangan yang hampir sama dengan
pemasangan super cell rubber fender. Seluruh sistem terdiri dari
badan cone rubber fender dan frontal panel yang dilengkapi dengan lapisan luar
bantalan UHMW-PE dan sistem rantai (rantai tarik, rantai berat, rantai geser).
Lapisan luar bantalan UHMW-PE membantu mengurangi gaya gesek dan tekanan
gaya lambung kapal.

Gambar 6. Pemasangan Bantalan Karet Dermaga tipe Cone

c. Bantalan Karet Dermaga tipe D


Karet fender dermaga type D / D rubber fender banyak dipakai pada kapal penarik
/ kapal penyeret (tugboat), kapal tongkang / kapal ponton, kapal kerja (seperti
kapal penangkap ikan, dan kapal pengangkut), dan kapal percontohan. Selain di
dermaga, dan teluk bongkar muat, karet fender type D ini banyak dipasang di
dalam interior bangunan gudang, pabrik, atau di bagian belakang truk bongkar
muat untuk melindungi dinding saat pembongkaran atau pemuatan barang.

Gambar 7. Bantalan Karet Dermaga tipe D

Karet fender dermaga type D pada kapal berfungsi sebagai sabuk di bagian sisi
kapal dan sebagai fender pelindung terhadap tenaga gesekan atau dorongan. Karet
fender dermaga type D ini adalah salah satu jenis dari karet fender dermaga yang
banyak dan umum digunakan di seluruh dunia. Jenis karet fender dermaga type
D ini cocok untuk digunakan pada dermaga kecil sebagai pelindung kapal-kapal
yang akan atau sedang berlabuh.

Beberapa penggunaan lain yang umum pada karet fender dermaga type D ini
adalah sebagai berikut :

 Speedboat yang biasanya ada di dermaga-dermaga kecil


 Dermaga apung / dermaga ponton
 Jembatan apung / jembatan ponton
 Mesin/peralatan besar lain di sekitar dermaga yang membutuhkan karet
fender dermaga type D ini
 Area loading dock
 Area tempat parkir mobil
 Pengaman dinding pada area pergudangan
 Pengaman pada bagian-bagian truk atau kendaraan besar yang lainnya.

D rubber fender ini juga memiliki ketahanan dalam jangka waktu yang sangat
lama karena fisiknya yang sangat kuat. Meskipun karet fender dermaga type
D cukup ringan, namun dapat bekerja untuk melindungi kapal dan
dermaga dengan aman karena D rubber fender ini memiliki kemampuan
penyerapan energi dan gaya reaksi yang tinggi terhadap benturan dibandingkan
dengan karet fender dermaga type silinder / cylindrical rubber fender.

Karet fender type D yang berkualitas kuat dan tahan lama. Karet fender type D ini
dapat diproduksi dalam berbagai macam ukuran dan spesifikasi dengan cara
ekstrusi ataupun dicetak dengan molding. Agar karet fender type D ini bisa
memenuhi berbagai kebutuhan, ukuran radius dan panjang karet fender type
D bisa diproduksi / diatur sesuai kebutuhan.

Gambar 8. Pemasangan Bantalan Karet Dermaga tipe D

d. Bantalan Karet Dermaga tipe V


Marine rubber fender type V adalah salah satu jenis rubber fender yang tangguh,
dapat bekerja dengan stabil, memiliki desain yang sederhana, dan tahan lama.
Memberikan kemampuan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan untuk
aktivitas berlabuh. Jenis rubber fender ini memilikistabilitas yang baik dan
keterikatan kuat dengan bahan lainnya sebagai struktur pendukung. Marine rubber
fender type V ini memiliki kinerja lebih tinggi dari beberapa jenis karet
fender lainnya.
Gambar 9. Bantalan Karet Dermaga tipe V
Jenis karet fender ini digunakan untuk mencegah kerusakan pada lambung kapal
dan beberapa bagian kapal lainnya. Marine rubber fender type V memiliki
kapasitas penyerapan energi yang cukup tinggi sehingga mampu menahan
benturan beban yang sangat berat dari kapal-kapal yang berlabuh. Selain
itu rubber fender type V ini juga memiliki gaya reaksi dan penyerapan energi yang
lebih tinggi dari pada karet fender dermaga type silinder.

Pemasangan marine rubber fender type V ini cukup mudah sehingga dapat lebih
ekonomis. Karet fender dermaga type V ini dapat dipasang secara vertikal
maupun horizontal. Jenis karet fender type V ini dapat digunakan untuk pinggiran
dermaga dan juga kapal karena memiliki bentuk yang lebar di bagian bawah
dan lebih kecil di bagian atasnya. Karet fender dermaga type V memiliki variasi
ukuran serta memiliki kemampuan untuk menahan benturan atau penyerapan
energi yang cukup tinggi. Ukuran dari rubber fender type V ini dapat disesuaikan
dengan fungsi atau kebutuhan dan struktur dari pelabuhan.

Gambar 10. Pemasangan Bantalan Karet Dermagab tipe V


e. Bantalan Karet Dermaga tipe W
Bantalan Karet Dermaga tipe W dirancang untuk digunakan dalam kondisi
ekstrem dan untuk menyerap gundukan dan ketukan yang berlebihan. Jenis fender
ini sangat cocok untuk aplikasi pada haluan dan buritan kapal tunda, kapal kerja
dan pemecah es. Alur pada bagian atas fender memberikan cengkeraman ekstra
dan tekanan rendah saat mendorong. Dengan dua kaki yang fleksibel juga
memungkinkan pemasangan fender W dengan jari-jari besar atau kecil dengan
mudah menggunakan batang pemandu.

Fender W terbuat dari karet yang sangat tahan lama. Panjangnya seringkali tidak
lebih dari 2000 mm dan diproduksi dengan cara kompresi-cetak. Dimensi yang
paling umum disimpan dalam stok dan karenanya dapat disampaikan dalam waktu
singkat. Fender W, Fender M, dan Fender lubang kunci tidak dapat saling
dipertukarkan.

Gambar 11. Bantalan Karet Dermaga tipe W

f. Bantalan Karet Dermaga tipe Silinder


Karet fender dermaga type silinder / marine cylindrical rubber fender adalah salah
satu sistem fender sederhana yang digunakan sebagai bantalan tempat kapal
berlabuh.

Rubber fender dengan desain ini dapat digunakan dengan fleksibel dan mudah
dalam pemasangannya. Cylindrical rubber fender ini sudah digunakan selama
bertahun-tahun sebagai pelindung kapal dan dermaga. Sistem karet fender
dermaga type silinder ini merupakan sistem yang paling umum dipergunakan
di seluruh dunia. Karet fender dermaga type silinder ini memiliki fisik yang tebal,
kuat, dan dapat melindungi kapal dari abrasi / aus. Seperti jenis rubber
fender lainnya, marine cylindrical rubber fender ini juga memiliki gaya reaksi
yang lebih rendah daripada tingkat energinya. Rubber fender ini diproduksi oleh
proses pencetakan kompresi di bawah tekanan dan suhu tinggi yang dapat
menghasilkan senyawa karet homogen yang tidak berpori, sehingga meningkatkan
kemampuan dari karet fender dermaga jenis ini.

Gambar 12. Bantalan Karet Dermaga tipe Silinder

Karet fender dermaga type silinder ini memiliki bentuk desain silinder berongga
yang dapat diproduksi dengan ukuran yang fleksibel dengan kombinasi antara
ukuran panjang dan diameternya. Ukuran ini ditentukan sesuai dengan berbagai
persyaratan dan kebutuhan. Karet fender type silinder ini umumnya diproduksi
dengan kisaran ukuran diameter luar sekitar 15 cm hingga 2,6 m. Marine
cylindrical rubber fender memiliki reaksi yang progresif sehingga cocok
digunakan pada pelabuhan tempat berlabuhnya berbagai jenis kapal baik untuk
kapal besar dan juga kapal kecil. Hal inilah yang membuatnya menjadi salah satu
sistem fender yang paling umum digunakan untuk sarana dermaga dan kelautan.

Daya tahan rubber fender umumnya akan bergantung pada keadaan lingkungan
alam di sekitarnya seperti: suhu, dampak lapisan ozon, intensitas cahaya matahari,
polusi, kadar garam, air, minyak, jenis kapal, frekuensi kapal yang berlabuh. Ada
berbagai metode untuk pemasangan atau instalasi karet fender dermaga type
silinder ini. Salah satunya dengan cara sederhana yaitu memasangnya dengan
menggunakan pengikat rantai, dapat dilihat seperti gambar berikut.
Gambar 13. Pemasangan Bantalan Karet Dermaga tipe Silinder

g. Bantalan Karet Dermaga Tipe M


Rubber fender type M adalah karet bumper yang efektif untuk melindungi tugboat
atau kapal tunda dengan cara menyerap energi yamg terjadi pada saat terjadi
benturam. Tug boat rubber fender type M umumnya dipasang pada bagian buritan
dan haluan kapal, dan juga seringkali dikombinasikan pemasangannya dengan
type rubber fender lain seperti rubber fender type silinder atau rubber fender type
D. Hal ini dilakukan untuk lebih meminimalisasi efek benturan yang terjadi.
Benturan Tug boat rubber fender type M sesuadengan namanya memiliki bentuk
dan profil rubber fender yang menyerupai huruf M.

Gambar 14. Bantalan Karet Dermaga tipe M

Keunggulan tug boat rubber fender type M:


 Adanya lekukan pada bagian atas rubber fender tersebut akan memberikan
tambahan pegangan sehingga tidak mudah tergelincir
 Mudah dipasang pada tug boat yang memiliki radius lengkungan yang
cukup tajam
 Pada bagian bawah terdapat bagian tambahan yang memberikan
kemudahan pada saat memasang rubber fender tersebut ke tugboat
 Struktur dan bentuk dari rubber fender tugboat type ini didesain untuk
mengurangi terjadinya efek tekanan besar yang terjadi pada saat tugboat
sedang melakukan proses pendorongan kapal lain terutama yang memiliki
bentuk dan berat yang jauh lebih besar.

Tug boat rubber fender type M juga dapat digunakan untuk beberapa keperluan
pada area atau kapal lain seperti:
 Kapal tongkang
 Kapal ponton
 Area sudut yang terdapat pada dermaga
 Dan pemakaian lainnya

h. Bantalan Karet Dermaga Tipe A


Rubber Fender Type A dengan panjang cukup ekstrim , biasanya dipasang/diinstal
pada dermaga,rich atau anjungan pengeboran Minyak dengan tujuan untuk
melindungi lambung kapal atau tanker baik yang ada diatas permukaan air
maupun yang didalam air sehingga lambung kapal tidak bersentuhan langsung
dengan struktur derrmaga atau anjungan.

Rubber Fender Type A mempunyai design yang kokoh / kuat karena pada bagian
dasarnya ditanam steel plate (Bottom steel Plate). Rubber Fender Type A
mempunyai tingkat kestabilan yang dinamis terhadap gaya dari luar dari berbagai
arah.

Gambar 15. Bantalan Karet Dermaga tipe A

C. Proses Pembuatan Dock Fender


Langkah-langkah pembuatan dock fender diawali dengan persiapan bahan baku
dan bahan pengisi kemudian penimbangan bahan baku dan bahan pengisi setelah
persiapan bahan baku sudah siap kemudian masuk dalam proses penggilingan
tujuannya untuk mencampurkan bahan baku supaya tercampur sempurna dan
homogen. Setelah kompon karet sudah melalui proses penggilingan, maka hasil
kompon karet tersebut dicetak sesuai dengan cetakan yang diinginkan. Proses
vulkanisasi sebelum dilakukan pengujian, kompon karet yang dihasilkan dan
sudah dicetak harus divulkanisasi dahulu dalam bentuk slab dengan menggunakan
alat hydraulic press dengan suhu 150℃ dan tekanan 150 kg/𝑐𝑚2 . Waktu
vulkaniasi disesuaikan dengan proses curing pada setiap kompon karet. Hasil dari
proses vulkanisasi dalam bentuk slab tersebut diuji kekerasan dengan
menggunakan alat uji kekerasan serta uji sobek dengan menggunakan alat uji
tarik. Setelah Bantalan Karet Dermaga sudah melewati proses-proses kemudian
produk sebelum dikemas dilakukan pengujian terlebih dahulu, setelah produk
dinyatakan lulus uji atau masuk dalam spesifikasi yang sudah ditentukan
kemudian produk tersebut dikemas dan siap dikirim kepada pelanggan.

Ada beberapa Standar yang diterapkan oleh PT Kemenangan Rubber diantaranya


adalah :

1. IALA (International Association of Marine Aids to Navigation and


Lighthouse Authorities)
2. PIANIC (Permanent International Association of Navigation Congresses)
3. SNI (Standar Nasional Indonesia)
4. KADIN (Kamar Dagang dan Industri/ Indonesian Chambers of Commerce
and industry)
5. APINDO (Association of Indonesian Employers)

BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Rubber Engineering
Basic Hose Coupling Training
Rubber Hose by NCR
Hose and Fittings by YOKOHAA
http://www.jgbhose.com/Data_Returns/testmethod.asp
https://www.resato.com/en/pressure-testing/hose-industry/hydrostatic-pneumatic-
tests/leak-test

Anda mungkin juga menyukai