Anda di halaman 1dari 17

SESI 4

KONSEP DASAR UJI HIPOTESIS


• Pengertian hipotesis
• Hipotesis statistiks
• Metode uji hipotesis
• Langkah uji hipotesis
Hipotesis
• Jawaban sementara dari pertanyaan
penelitian yang dibangun dari teori dan
temuan yang sudah ada
• Menyatakan kaitan antar variabel sebab
dengan akibat
• Menyatakan subjek penelitian
• Memberikan arah perancangan & analisis
Pemberian testosteron dosis tinggi tidak menurunkan
kadar estrogen pada tikus putih betina dewasa
Hipotesis Statistiks
• Untuk mengubah hipotesis menjadi tesa,
maka hipotesis perlu diuji kebenarannya
dengan data emperis
• Hipotesis penelitian dijabarkan menjadi
hipotesis statistik Ho dan Ha
• Ho berisikan pernytaan negatif dan Ha
sebaliknya
Ho: 1 - 2 = 0 : tidak terjadi perbedaan estrogen
antara klp perlakuan dan kontrol
Ha: 1 - 2 # 0 : terjadi perbedaan estrogen antara
klp perlakuan dan kontrol
Uji hipotesis dua/satu arah
1=kontrol dan 2=eksperimen
• DUA ARAH • SATU ARAH
Ho: 1 - 2 = 0 Ho: 1 - 2 ≤ 0
Ha: 1 - 2 # 0 Ha: 1 - 2 > 0

Ditolak Diterima Ditolak Diterima Ditolak


Metode Uji Hipotesis
Disain Parametrik Nonparametrik
Compare mean 2 Independent Mann-Whitney
sample bebas Samples T Test
Compare mean 2 Paired samples T
sample berpasangan Test
Compare mean > 2 One way anova Kruskal-Wallis
sampel bebas
Asosiasi Pearson Correlation Spearman rank
Linier regression correlation
Compare risk Chi-square
(proporsi atau rate) Fisher Exact
Logistik regression
Poisson regression
Langkah Uji Hipotesis
• Tetapkan hipotesis statistik yang diuji
• Pilih metode uji hipotesis
• Test asumsi
• Hitung nilai statistik
• Simpulkan
Test Asumsi
Uji statistik parametrik memiliki asumsi:
• Data berdistribusi normal
– Test K-S (sampel bebasr) atau Shapiro-Wilks
(sampel kecil)
– Normal, bila nilai p > , tidak normal bila p ≤ 
• Variasi data antar kelompok yang
dibandingkan homogen
– Levene test
– Homogen bila p > , tidak homogen bila p ≤ 
Simpulan Uji Hipotesis Beda Mean
Ho: 1 - 2 = 0
• Menggunakan CI beda mean
– Ho diterima bila angka nol di dalam CI
CI 95% ( -1,5 – 5,6)
– Ho ditolak bila angka nol di luar CI
CI 95% (-5,6 – -1,5)
CI 95% (1,5 – 5,6)
• Menggunakan nilai p
– Ho diterima bila nilai p > 
– Ho ditolak bila nilai p ≤ 
Simpulan Uji Hipotesis Beda Risk
Ho: RR = 1 atau Ho: OR = 1
• Menggunakan CI beda mean
– Ho diterima bila angka 1 (satu) di dalam CI
CI 95% ( -1,5 – 5,6)
– Ho ditolak bila angka 1 (satu) di luar CI
CI 95% (-5,6 – -1,5)
CI 95% (1,5 – 5,6)
• Menggunakan nilai p
– Ho diterima bila nilai p > 
– Ho ditolak bila nilai p ≤ 
Simpulan statistik bisa bias
• Data invalid
– Instrument, prosedur pengukuran, observer bias
• Disain seperti
– Selection dan historical bias
• Analisis,
– Metode tidak tepat, covariate tidak dikontrol
– Jumlah sampel terlalu kecil
Statistical dan Practical Significant
• Statistical signifikan menunjukan bahwa hasil
yang didapat bukan oleh karena faktor
kebetulan atau bukan karena sampling error
(nilai p)
• Practical signifikan menunjukan bahwa hasil
memilki arti praktis (effect size)
• Sering terjadi, secara statistik signifikan, tetapi
secara praktis tida ada maknanya
Effect Sise
Hipotesis Uji Statistik Effect Size
Beda Mean Uji t Mean difference
d = beda mean/sdpooled
One way anova Π2 = SSG/SST
Asosiasi Korelasi Koefisien korelasi (r)
Regrsi Koefisen determinasi
(R2)
Beda Risk Chi-square OR, RR, PR
Regresi Logistik OR (exp b)
Regresi poisson RR (exp b)
ilustrasi
Penelitian efek pil KB terhadap fungsi hati
(kohort retrospective)
•Kelp terpapar > 3 th pakai pil KB
– SGOT: range 12 – 30, mean 26
•Klp kontrol tidak pakai pil KB
– SGOT: range 9 – 25, mean 15
•Uji statistik beda mean p = 0,015
•Simpulan: kadar SGOT klp pil lebih tinggi dari
kontrol
Kasus 1
• Penelitian efek pemberian ekstrak idah buaya
terhadap profil lemak tikus jantan obase. 20
binatang coba dialkokasikan secara random
menjadi klp perlakuan dan kontrol.
Pengukuran fropil lemak dilakukan setelah
perlakuan.
• Bagaimana hipotesis penelitiannya
• Metode uji hipotesis yang dipakai
Kasus 2
• Penelitian efek pemberian ekstrak lidah buaya
terhadap profil lemak tikus obase. 10tikus
jantan dan 10 tikus betina dialkokasikan
secara random menjadi klp perlakuan dan
kontrol. Pengukuran fropil lemak dilakukan
setelah perlakuan.
• Bagaimana hipotesis nya
• Metode uji hipotesis yang dipakai
Kasus 3
• Penelitian efek pemberian ekstrak lidah buaya
terhadap profil lemak tikus jantan obase. 20 binatang
coba dialkokasikan secara random menjadi klp
perlakuan1 (dos 80%), perlkuan 2 (dos 75%),
perlakuan 3 (dos 50%), dan kontrol. Pengukuran
fropil lemak dilakukan setelah perlakuan.
• Bagai mana Hipotesis statistiknya
• Metode uji hipotesis yang dipakai
Kasus 5
• Penelitian efek pemberian ekstrak lidah buaya
dan ekstrak anggur terhadap profil lemak tikus
jantan obase. 20 binatang coba dialkokasikan
secara random menjadi 4 klp perlakuan .
Pengukuran fropil lemak dilakukan setelah
perlakuan.
• Identifikasi dan klasifikasi variabel pel
• Rancangan yang dipakai
• Metode uji hipotesis yang dipakai

Anda mungkin juga menyukai