• Pengertian hipotesis • Hipotesis statistiks • Metode uji hipotesis • Langkah uji hipotesis Hipotesis • Jawaban sementara dari pertanyaan penelitian yang dibangun dari teori dan temuan yang sudah ada • Menyatakan kaitan antar variabel sebab dengan akibat • Menyatakan subjek penelitian • Memberikan arah perancangan & analisis Pemberian testosteron dosis tinggi tidak menurunkan kadar estrogen pada tikus putih betina dewasa Hipotesis Statistiks • Untuk mengubah hipotesis menjadi tesa, maka hipotesis perlu diuji kebenarannya dengan data emperis • Hipotesis penelitian dijabarkan menjadi hipotesis statistik Ho dan Ha • Ho berisikan pernytaan negatif dan Ha sebaliknya Ho: 1 - 2 = 0 : tidak terjadi perbedaan estrogen antara klp perlakuan dan kontrol Ha: 1 - 2 # 0 : terjadi perbedaan estrogen antara klp perlakuan dan kontrol Uji hipotesis dua/satu arah 1=kontrol dan 2=eksperimen • DUA ARAH • SATU ARAH Ho: 1 - 2 = 0 Ho: 1 - 2 ≤ 0 Ha: 1 - 2 # 0 Ha: 1 - 2 > 0
Ditolak Diterima Ditolak Diterima Ditolak
Metode Uji Hipotesis Disain Parametrik Nonparametrik Compare mean 2 Independent Mann-Whitney sample bebas Samples T Test Compare mean 2 Paired samples T sample berpasangan Test Compare mean > 2 One way anova Kruskal-Wallis sampel bebas Asosiasi Pearson Correlation Spearman rank Linier regression correlation Compare risk Chi-square (proporsi atau rate) Fisher Exact Logistik regression Poisson regression Langkah Uji Hipotesis • Tetapkan hipotesis statistik yang diuji • Pilih metode uji hipotesis • Test asumsi • Hitung nilai statistik • Simpulkan Test Asumsi Uji statistik parametrik memiliki asumsi: • Data berdistribusi normal – Test K-S (sampel bebasr) atau Shapiro-Wilks (sampel kecil) – Normal, bila nilai p > , tidak normal bila p ≤ • Variasi data antar kelompok yang dibandingkan homogen – Levene test – Homogen bila p > , tidak homogen bila p ≤ Simpulan Uji Hipotesis Beda Mean Ho: 1 - 2 = 0 • Menggunakan CI beda mean – Ho diterima bila angka nol di dalam CI CI 95% ( -1,5 – 5,6) – Ho ditolak bila angka nol di luar CI CI 95% (-5,6 – -1,5) CI 95% (1,5 – 5,6) • Menggunakan nilai p – Ho diterima bila nilai p > – Ho ditolak bila nilai p ≤ Simpulan Uji Hipotesis Beda Risk Ho: RR = 1 atau Ho: OR = 1 • Menggunakan CI beda mean – Ho diterima bila angka 1 (satu) di dalam CI CI 95% ( -1,5 – 5,6) – Ho ditolak bila angka 1 (satu) di luar CI CI 95% (-5,6 – -1,5) CI 95% (1,5 – 5,6) • Menggunakan nilai p – Ho diterima bila nilai p > – Ho ditolak bila nilai p ≤ Simpulan statistik bisa bias • Data invalid – Instrument, prosedur pengukuran, observer bias • Disain seperti – Selection dan historical bias • Analisis, – Metode tidak tepat, covariate tidak dikontrol – Jumlah sampel terlalu kecil Statistical dan Practical Significant • Statistical signifikan menunjukan bahwa hasil yang didapat bukan oleh karena faktor kebetulan atau bukan karena sampling error (nilai p) • Practical signifikan menunjukan bahwa hasil memilki arti praktis (effect size) • Sering terjadi, secara statistik signifikan, tetapi secara praktis tida ada maknanya Effect Sise Hipotesis Uji Statistik Effect Size Beda Mean Uji t Mean difference d = beda mean/sdpooled One way anova Π2 = SSG/SST Asosiasi Korelasi Koefisien korelasi (r) Regrsi Koefisen determinasi (R2) Beda Risk Chi-square OR, RR, PR Regresi Logistik OR (exp b) Regresi poisson RR (exp b) ilustrasi Penelitian efek pil KB terhadap fungsi hati (kohort retrospective) •Kelp terpapar > 3 th pakai pil KB – SGOT: range 12 – 30, mean 26 •Klp kontrol tidak pakai pil KB – SGOT: range 9 – 25, mean 15 •Uji statistik beda mean p = 0,015 •Simpulan: kadar SGOT klp pil lebih tinggi dari kontrol Kasus 1 • Penelitian efek pemberian ekstrak idah buaya terhadap profil lemak tikus jantan obase. 20 binatang coba dialkokasikan secara random menjadi klp perlakuan dan kontrol. Pengukuran fropil lemak dilakukan setelah perlakuan. • Bagaimana hipotesis penelitiannya • Metode uji hipotesis yang dipakai Kasus 2 • Penelitian efek pemberian ekstrak lidah buaya terhadap profil lemak tikus obase. 10tikus jantan dan 10 tikus betina dialkokasikan secara random menjadi klp perlakuan dan kontrol. Pengukuran fropil lemak dilakukan setelah perlakuan. • Bagaimana hipotesis nya • Metode uji hipotesis yang dipakai Kasus 3 • Penelitian efek pemberian ekstrak lidah buaya terhadap profil lemak tikus jantan obase. 20 binatang coba dialkokasikan secara random menjadi klp perlakuan1 (dos 80%), perlkuan 2 (dos 75%), perlakuan 3 (dos 50%), dan kontrol. Pengukuran fropil lemak dilakukan setelah perlakuan. • Bagai mana Hipotesis statistiknya • Metode uji hipotesis yang dipakai Kasus 5 • Penelitian efek pemberian ekstrak lidah buaya dan ekstrak anggur terhadap profil lemak tikus jantan obase. 20 binatang coba dialkokasikan secara random menjadi 4 klp perlakuan . Pengukuran fropil lemak dilakukan setelah perlakuan. • Identifikasi dan klasifikasi variabel pel • Rancangan yang dipakai • Metode uji hipotesis yang dipakai