Anda di halaman 1dari 9

SISTEM

PENGHANTARAN
OBAT MELALUI
MATA
Radif Helmy 110118368 / S2
Handy Hanggoda 110118415 / S2
Bayu Anggara Putra 110118426 / S2
Faktor yang Mempengaruhi Drug
Permeation
1. Ionization and pH
• Sebagian besar obat dapat terionisasi, tetapi untuk melewati
penghalang lipid epitel dan endotel, obat diperlukan dalam keadaan
hidrofobik / tak terionkan.
• pH mudah dipengaruhi oleh delivery vehicle, sehingga dapat
digunakan untuk mengoptimalkan penyerapan
2. Ikatan Protein 3. Pigmentation and
drug affects
Obat terikat pada protein Pada mata dengan warna
dalam cairan air mata tertentu, efek farmakologi
mungkin tidak menembus yang dihasilkan lebih rendah
kornea, karena sebagian besar dikarenakan memiliki jumlah
molekul protein tambahan aktivitas enzim di kornea dan
akan terhalang dan sulit. iris-ciliary body yang lebih
besar.
4. Distribusi Obat 5. Drug Penetration Melalui
dalam Mata Sklera dan Konjungtiva
Sklera dapat menjadi jalur
Jumlah obat yang mencapai penetrasi untuk beberapa obat,
anterior chamber dari mata terutama obat dengan permeasi
dilihat dari : kornea rendah. Obat dapat
1. Laju kehilangan obat dari berdifusi melintasi sklera melalui
daerah prekornea. tiga jalur yang mungkin:

2. Tingkat penyerapan obat oleh 1.melalui ruang perivaskular


kornea 2.melalui media berair
mucopolysaccharides seperti gel
3.melintasi fibril kolagen sklera.
Faktor Yang Mempengaruhi Drug
Retention
1. Penempatan Obat Tetes Mata Yang Tepat
Penggunaan obat tetes mata yang akurat dan tepat dapat
sangat meningkatkan efektivitas pemberian obat, karena
kapasitas kantung konjungtiva tergantung pada posisi kepala
dan teknik pemberian.
2. Pengaruh volume yang diteteskan

Ketika formulasi ophtalmic dimasukan ke dalam mata, makan akan


bercampur dengan lapisan air mata prekorneal. Tekanan osmotik
campuran tergantung pada osmolaritas air mata dan formulasi
ophtalmic. Jika tekanan osmotik yang diperoleh dalam batas yang
ditentukan, maka tidak ada rasa tidak nyaman yang akan dialami,
tetapi jika tekanan osmotik di luar batas tersebut, maka pasien
akan mengalami iritasi yang menimbulkan air mata refleks dan
berkedip.
3. Pengawet
Pada konsentrasi tinggi, pengawet dapat menyebabkan iritasi
dan kerusakan pada permukaan mata. Dalam kekuatan lebih
besar dari 0,01%, benzalkonium klorida dapat merusak epitel
kornea dengan deskuamasi. Gangguan pada sawar kornea
meningkatkan absorpsi nonselektif dari beberapa senyawa
dengan kelarutan air dan berat molekul yang berbeda.

4. Efek Obat Yang Diberikan Secara Sistemik


Dinamika lapisan air mata dapat dipengaruhi oleh agen farmakologis
yang diberikan secara sistemik dan adjuvant yang diterapkan secara
lokal. Timolol yang dioleskan mengurangi aliran air mata sedangkan
pilocarpine merangsang aliran air mata. Benzalkonium klorida ajuvan
mengganggu film air mata sedangkan metilselulosa meningkatkan
stabilitas film air mata.
Aplikasi Sediaan Solid Devices/Solid Matrix
Devices Untuk Pengobatan Mata.
Orthokeratology  

Prosedur penggunaan lensa kontak rigid gas permeable desain khusus pada
malam hari saat tidur untuk membentuk ulang permukaan kornea dengan
tujuan menghilangkan kelainan refraksi (mata minus dan silinder) dan
menghambat kenaikan minus pada anak anak yang minusnya cepat
bertambah
Dari berbagai penelitian jangka pendek maupun panjang pada
penggunaan Orho-K, hasilnya sangat memuaskan. Ortho-K terbukti
mampu menurunkan pregresivitas mata minus (myopia)

Ortho-K memiliki beberapa keunggulan, yaitu tidak invasif, tidak


membutuhkan tindakan bedah, namun kekurangannya bersifat
sementara. Begitu pengguna berhenti menggunakan Ortho-K, kornea
akan kembali ke bentuk semula beberapa hari kemudian, sehingga
pengguna dapat kembali menggunakan kacamata atau lensa kontak
kapanpun mau. Dan pengguna dapat menjalani LASIK atau ReLEx
SMILE setelah penggunaan Ortho-K dihentikan dalam kurun waktu
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai