Anda di halaman 1dari 37

JOURNAL READING

MURDERER WHO SPREAD TABLE SALT OVER


HIS VICTIM’S CORPSE UNINTENTIONALLY
PRESERVED IT FROM PUTREFACTION
C Behera, M Chauhan, S Devassy
Medico-legal Journal. 2020 0(0): 1-4.
DOI: 10.1177/0025817219898178

PEMBIMBING

dr. Adji Suwandono, S.H., Sp.F.


• Kasus pembunuhan dimana korban ditaburi garam dapur dan
Patient/Problem dikubur

• Dilakukan otopsi (pemeriksaan luar), dilakukan pemeriksaan


Intervention radiografi (X-ray)

Comparison • Tidak ada pembanding.

• Garam dapur menarik air dari tanah, mengubah lingkungan


Outcome yang tidak lembab menjadi lembab sehingga mempercepat
pembentukan adiposera di seluruh tubuh.
Abstrak
Adiposera merupakan perubahan yang terjadi setelah kematian (post-mortem) hingga terjadi pembusukan.
Penaburan garam dapur ke atas jenazah mempercepat penguraian dan menjauhkan karnivora serta penggigit
adalah ciri dari ritual penguburan. Peneliti menggambarkan penyembunyian pembunuhan yang tidak biasa
dimana penyerang meletakkan garam dapur di atas dan di sekitar mayat saat mengubur di hutan untuk
mempercepat penguraian (disintegrasi). Secara tidak terduga, adiposera yang melibatkan garam dapur dapat
mengawetkan tubuh dan cedera senjata api. Aspek tanatologi pada kasus ini membingungkan, karena
faktanya adalah garam dapur menarik air dari dalam tubuh hingga terjadi adiposera pada kondisi yang tidak
lembab. Terjadi pengecualian pada kasus ini, adiposera terbentuk dalam waktu satu minggu, pada kuburan
yang dangkal, penemuan pada kondisi ini sangat jarang terjadi dan tidak terlaporkan.

Kata kunci: garam; kepentingan medikolegal (adiposera); tanatologi; penyembunyian pembunuhan; corpus
delicti
Pendahuluan

Adipocere adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan post-


mortem dari zat lilin berminyak yang berasal dari hidrolisis dan hidrogenasi jaringan
adiposa. Warnanya bervariasi dari putih, abu-abu, merah muda atau kehijauan.
Sedangkan jika masih disertai adanya perdarahan warnanya tampak kemerahan.

Memiliki bau yang khas seperti keju atau amoniak. Di dalam matriks juga ditemukan
adanya sisa-sisa serat jaringan dan otot yang mengandung asam lemak palmitat,
oleat dan stearat. Hal inilah yang dapat menghambat pembusukan mayat karena
adanya keasaman jaringan
Jenazah yang dikuburkan di tanah yang lembab, direndam di dalam air atau yang
disimpan di dalam brankas dapat menyebabkan adipocere. Suhu yang hangat dapat
meningkatkan Clostridium perfringens yang dapat menghasilkan lesitinase
sehingga dapat mendukung terjadinya proses hidrolisis adiposa dan hidrogenasi.
Adipocere dapat terjadi pada suhu yang rendah di dalam kuburan. Umumnya dapat
terbentuk dalam waktu 3-12 bulan.
Pelaku pembunuh dapat mencegah penemuan mayat dalam persembunyian pelaku.
Namun biasanya saat mereka ditemukan sudah dalam dekomposisi lebih lanjut karena
adanya perubahan post-mortem. Proses adipocere terkadang tidak dapat di duga
bahkan pada tubuh jenazah yang diawetkan menggunakan garam. Bahkan jika jumlah
garam yang ditabur sangat banyak sekalipun oleh pelaku pembunuhan tidak dapat
mempercepat proses kehancuran. Sebaliknya, hal tersebut dapat membentuk
adipocere yang tidak terduga dalam waktu seminggu. Hal ini membutuhkan tinjauan
kembali dari bagian thanatology serta literatur yang berhubungan dengan adipocere
STUDI KASUS
Sejarah
• Jenazah almarhum ditemukan terkubur dalam hutan 1 minggu setelah almarhum
dinyatakan hilang.
Autopsi
• Jenazah laki-laki muda ditemukan dalam kondisi kedua tangan diikat.
• Tubuh dan pakaian direndam dalam lumpur dengan garam dapur.
Autopsi

Tampak adanya
adipocere pada
beberapa tempat
(dada, abdomen,
punggung).
Autopsi

Hasil X-ray terlihat


adanya 3 peluru.

Luka tembak terdapat


pada punggung bagian
kiri atas, dada kanan, dan
kulit kepala frontal kiri.
Autopsi
Adanya fraktur
kominutif frontal
dan fraktur tekan
yang memanjang
sampai ke tulang
temporal kanan.
Autopsi
Bubuk kristal yang
didapat dari
permukaan tubuh dan
kuburan almarhum
dikonfirmasi sebagai
garam dapur (natrium
klorida/ NaCl).
DISKUSI
Adipocere adalah fenomena taphonomic yang dapat memperpanjang
bukti dari pengawetan. Hal ini mengungkapkan faktor lingkungan dan
konstitusional yang berguna dalam penyelidikan forensik. Hal ini
memberikan gambaran tentang

waktu kematian
dengan dasar ilmiah yang
sifat kematian mendalam

dan cara terkena cidera


Cedera, terutama yang diakibatkan oleh
senjata api, dapat terawetkan dengan
baik dalam adipocere seperti yang
ditunjukkan dalam kasus ini.
Adipocere menyimpan bukti berupa
pencekikan yang kuat (Steward,
1979).

Smith (1942) melaporkan fraktur


hyoid antemortem serupa yang
terlihat pada sisa-sisa dengan
adipocere
Hyoid yang retak dalam
adipocere yang
menentukan pencekikan
pada wanita muda
(Dutra, 1944)

Kemungkinan strangulasi
yang kuat pada area leher
wanita muda
Adipocere juga dapat menyebabkan retensi
bukti toksikologi seperti yang dilaporkan oleh
(Inoue et al., 1996)

Pada kasus ini, seorang laki-laki berusia 24


tahun mati dalam mobil yang
ditenggelamkan pada sungai sekitar tiga
bulan. Pengawetan oleh adipocere
membantu otopsi yang mengungkap adanya
toluene serta diatom pada paru, hati, ginjal,
menunjukkan kematian dengan
penenggelaman.
Garam meja meningkatkan waktu pengawetan
anatomi mayat manusia. Coleman dan Kogan
menemukan natrium klorida dalam jumlah besar
dalam cairan pembalseman yang mencegah
pengeringan jaringan. Natrium klorida juga
digunakan dalam cairan pembalseman Basel
seperti yang dilaporkan oleh Kurz dan Gannal.
Garam meja untuk sementara waktu dapat
mengawetkan mayat di bawah tanah dengan alih alih
terjadi penarikan osmotik air yang berada di dalam sel
dengan menghambat pertumbuhan mikroba dan
dekomposisi oleh karena lingkungan yang sangat asin.

Membantu agar bau tersebut tidak keluar, serta


mencegah hewan hewan karnivora untuk melakuan
penggalian di tanah tempat mayat tersebut.

Sering dilakukan pada ritual penguburan


Dalam penelitian kali ini, pelaku meyakini bahwa garam meja akan
mempercepat pembusukan jenazah. Namun yang terjadi adalah
sebaliknya, adipocere menjadi hasil pengawetan luka senjata api
pembunuhan yang terdeteksi pada pemeriksaan post mortem.

Aufderheide dan Evans menganggap adipocere merupakan


bentuk mumifikasi yang dihasilkan dari faktor kimia yang
berlawanan.
Penelitian ini menekankan kemungkinan
diferensiasi yang lebih kecil antara
adipocere dan mumifikasi daripada yang
tersirat

Adipocere paling awal dilaporkan dalam


30-90 hari tetapi di sini terjadi dalam
waktu kurang dari seminggu Konsep thanatologis kuno dari adipocere
dibuat membingungkan oleh beberapa pihak dan
Sebagian besar adipocere terjadi secara tidak ada laporan yang ditunjukkan dalam
parsial tetapi kadang-kadang dapat penelitian ini.
melibatkan seluruh tubuh seperti yang
terlihat pada kasus ini
Kemungkinan garam meja menarik air dari
tanah di sekitarnya mengubah lingkungan
yang tidak lembab menjadi lembab dan
memfasilitasi adipocere menyebar
TELAAH KRITIS
Deskripsi Umum

Desain : Case report

Subjek : Jenazah laki-laki yang ditemukan di hutan 1 minggu setelah dilaporkan hilang

Judul : Tepat, lugas, dan eksplisit

Penulis : Dicantumkan dengan jelas, alamat institusi dan koresponden lengkap

Abstrak : Jelas, merangkum isi penelitian

Pendahuluan : Merangkum garis besar penelitian


Level of Evidence: Level 4 – Case report
ANALISIS V-I-A
• Jurnal ini merupakan publikasi case report membahas proses tanatologi dengan intervensi otopsi

V pemeriksaan luar dan dilakukan foto radiografi dengan kasus penyembunyian pembunuhan dengan
cara menaburkan garam dapur dan mengubur korban.

• Pada laporan kasus ini adiposera penting diketahui pada tanatologi untuk mengkonfirmasi waktu

I kematian, dan menunjukkan tempat kematian (pada tempat lembab atau kering), dan pengaruh
penaburan garam pada proses adiposera

• Laporan kasus ini dapat diaplikasikan pada lingkungan kami apabila ditemukan kasus penaburan garam

A pada kasus pembunuhan dan mengetahui proses tanatologi pengaruh penaburan garam pada
pembentukan adiposera
TELAAH KRITIS UNTUK
CASE REPORT
1.1. Apakah karakteristik demografis pasien dijelaskan dengan
.
jelas?


Tidak, data demografi yang disebutkan hanya jenis kelamin yaitu laki-
laki. Data lain seperti usia, ras, status perkawinan, pekerjaan, dan lain
lain tidak disebutkan
1.2. Apakah riwayat pasien digambarkan dengan jelas dan
. waktu kronologis?


Tidak, peneliti hanya menyatakan bahwa jenazah ditemukan
di hutan setelah menghilang selama 1 minggu
1.3. Apakah kondisi klinis pasien saat ini pada laporan
dijelaskan dengan jelas?
.


Ya, peneliti menjelaskan kondisi jenazah saat ditemukan
dengan jelas.
1.4. Apakah terdapat tes atau metode diagnostik dan
. hasilnya dijelaskan dengan jelas?


Ya, penulis menampilkan hasil pemeriksaan jenazah dan X
ray serta menjelaskan hasilnya dengan jelas
. 1.5. Apakah intervensi atau prosedur perawatan dijelaskan
dengan jelas?
• Ya, penulis menjelaskan mengenai intervensi pemeriksaan
yang dilakukan
6. Apakah kondisi klinis pasca intervensi dijelaskan dengan
jelas?
• Tidak. Hasil intervensi adalah hasil pemeriksaan jenazah
1.7 Apakah kejadian buruk (bahaya) atau kejadian tak terduga
. teridentifikasi dan dijelaskan?


Ya, terdapat kejadian tak terduga yang didiskusikan yaitu
munculnya adipocere yang lebih cepat pada penelitian ini
.

1.8. Apakah laporan kasus memberikan pelajaran yang bisa


diterapkan dalam dunia klinisi?
• Ya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai