SATU ARAH
Kelompok 5
ANOVA Satu Arah atau disebut juga One-way Analysis of Variance adalah jenis
uji statistik yang membandingkan varians dalam rata-rata grup dalam sampel
sambil mempertimbangkan hanya satu variabel atau faktor independen. Ini
adalah tes berbasis hipotesis, yang berarti bahwa ini bertujuan untuk
mengevaluasi beberapa teori yang saling eksklusif tentang data kita
a. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua kategori atau lebih yang dipilih dan
ditentukan oleh peneliti secara tidak acak. Kategori yang dipilih disebut tidak acak karena
peneliti tidak bermaksud menggeneralisasikan hasilnya ke kategori lain di luar yang diteliti
pada peubah itu.
b. Perbedaan antara kategori atau tingkatan pada peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau
kuantitatif
c. Setiap subyek merupakan anggota dari hanya satu kelompok pada peubah bebas, dan dipilih
secara acak dari populasi tertentu
ASUMSI ANOVA SATU ARAH
Asumsi ANOVA Satu Arah adalah sebagai berikut:
4. Data Homogen
Langkah Penyelesaian Analisis Varian Satu Arah
1. Pengujian Hipotesis Dengan F(Ratio Variance)
Distribusi F dikembangkan oleh R.A Fisher awal tahun 1920-an. Nama distribusi F
diberikan sebagai penghormatan kepadanya.
Distribusi F memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut :
1. Apabila derajat bebas pembilang dan penyebut lebih besar dari pada dua maka
kurva dari distribusi F tersebut merupakan kurva yang bermodus tunggal dan
condong ke kanan.
4. Untuk nilai probabilitas yang sama seperti 1% (1% dibawah kurva distribusi F),
nilai kritis F untuk daerah yang lebih rendah (sisi kiri ) adalah berbalikan dengan
nilai kritis F untuk daerah yang lebih tinggi (sisi kanan).
Distribusi F dapat digunakan antara lain untuk pengujian
hipotesis mengenai :
1. Persamaan tiga atau lebih rata-rata populasi yang
diperkirakan dengan teknik analisis varians (ANOVA =
analysis of variance) dan meliputi :
a. Analisis varians satu arah
b. Analisis varians dua arah; dan
2. Persamaan dua varians populasi yang diperkirakan.
2. Pengujian Hipotesis Beda Tiga Rata-Rata Atau
Lebih
Fα(v1;v2)
4. Membuat analisis variansnya
dalam bentuk tabel ANOVA
5. Kesimpulan
CONTOH SOAL :
Metode
A B C D E
5 9 3 2 7
4 7 5 3 6
8 8 2 4 9
6 6 3 1 4
3 9 7 4 7
jumlah 26 39 20 14 33
Ujilah dengan taraf nyata 5%, bahwa rata-rata lama (dalam minggu)
metode
bisa menunjukan hasil yang lebih baik adalah sama ?
Penyelesaian :
1. Formulasi Hipotesis
Ho = µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5
H1 = sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama
2. Taraf nyata (α) dan nilai F tabel :
α = 5% = 0,05 dengan
v1 = 5-1 = 4
v2 = 5(5-1) = 20
F0,05(4;20) = 2,87
3. Kriteria pengujian :
Ho diterima apabila F0 ≤ 2,87
Ho di tolak apabila F0 > 2,87
4. Analisis varians :
n=5 k=5
n1 = 5 n2 = 5 n3 = 5 n4 = 5 n5 = 5 N = 25
T1 = 26 T2 = 39T3 = 20 T4 = 14 T5 = 33 T = 132
SV JK Db RK F0
Rata-rata 51,75 2 25,875
kolom 0,223
error 1.971,2 17 115,95
Total 2.022,95 19
5. Kesimpulan
Karena F0 = 0,233 < F0,01(2;17) = 6,11, maka Ho diterima. Jadi, tidak
ada selisih nyata diantara nilai rata-rata yang diberikan oleh ketiga dosen
tersebut.
. Langkah Penyelesaian Analisis Varian Satu Arah
Menggunakan SPSS
Berikut ini adalah langkah langkah penyelesaian Analisis Varian Satu Arah menggunakan SPSS :
1. Input / buka data yang akan dianalisis pada 1 kolom dan pisahkan data sesuai kelompok dengan
membuat kolom baru untuk keterangan.
2. Pilih menu Analyze- Compare Means – One-Way ANOVA
3. Muncul kotak One-Way ANOVA , data yang akan diuji terletak di kiri dan pindahkan ke kanan
dengan tanda panah pada kolom Dependent List. Untuk pembagian kelompok, dipindahkan ke
kolom Factor list.
4. Klik tombol options dan pilih Homogeneity of Variance Test-Continue untuk uji homogenitas
data.
5. Klik tombol Post Hoc dan pilih uji lanjut yang akan dipilih
6. Klik ok
7. Pada output, lihat pada kolom Sig. pada tabel Test of
Homogeneity of Variances. Lalu interpretasikan adalah
bahwa jika nilainya di atas 0,05 () maka diinterpretasikan
sebagai varians setiap sampel sama atau homogen, dan jika
nilainya di bawah 0,05 (α) maka di interpretasikan sebagai
varians setiap sampel tidak sama atau tidak homogen.
8. Pada output, lihat pada kolom Sig. pada tabel ANOVA
pada baris Between Groups. Lalu interpretasikan adalah
bahwa jika nilainya di atas 0,05 (α) maka diinterpretasikan
sebagai mean setiap sampel sama, dan jika nilainya di
bawah 0,05 (α) maka diinterpretasikan sebagai mean setiap
sampel tidak sama.
CONTOH SOAL :
untuk mengetahui efek dari 3 macam
merek obat penurun tekanan darah.
Pasien dikelompokkan menjadi 3 macam,
yaitu pasien peminum obat merek A,
pasien peminum obat merek B dan pasien
peminum obat merek C Berikut data
tekanan darah dari 3 kelompok pasien :
125 2
125 2
tekanan_dar 125 2
ah kelompok 140 2
110 1 140 2
115 1 130 3
120 1 145 3
125 1 145 3
130 1 150 3
135 1 150 3
140 1 170 3
105 2 175 3
115 2
150 3
170 3
175 3
Karena dilakukan pengelompokan, maka data kelompok pasien perlu
dikodekan sebagai berikut
Kelompok 1 : pasien minum obat A
Kelompok 2 : pasien minum obat B
Kelompok 3 : pasien minum obat C
Title:
3. Masukkan variabel tekanan_darah pada kotak Dependent List
Masukkan variabel jenis_obat pada kotak Factor.
Kotak Factor digunakan untuk memasukkan data kategori. Lalu klik menu Options.
4. Aktifkan pilihan Descriptive dan Homogeneity of variance test.
Klik Continue
5. Klik menu Post Hoc
a. Output 1
Untuk pengujian varians apabila nilai siginifikasi (probabilitas) > 0.05 maka data mempunyai varians
sama.
Apabila nilai siginifikasi < 0.05 maka data mempunyai varians yang berbeda.
Dari data di atas terlihat bahwa nilai signifikasi probabilitas 0.708
maka data diatas mempunyai varians yang sama. (0.708 > 0.05).
Dengan demikian telah memenuhi sayarat uji ANOVA. Kita bisa melanjutkan analisis.
c. Output 3
Output ke – 3 ini memberi nilai untuk
menganalisa apakah terdapat perbedaan
rata – rata antara variabel yang diuji.