Anda di halaman 1dari 26

LOGO

ANALISIS TINGKAT
KESEHATAN PERBANKAN

Oleh:
Syarifatul Hidayah 1610536045
Suciana Wulandari 1710536023
Nike Yolanda 1710536026
Contents

1 Risk Based Bank Rating

2 CAMEL/ CAMELS

3 RGEC

4 BASEL II

www.themegallery.com
Risk Based Bank Rating

Berdasarkan Peraturan Bank


Indonesia Pasal 2 Ayat 3,
Bank wajib melakukan
Penilaian tingkat kesehatan
bank dengan menggunakan
pendekatan berdasarkan
risiko (Risk Based Bank
Rating) baik secara
individual maupun secara
konsolidasi.

www.themegallery.com
Risk Based Bank Rating

RBBR merupakan penilaian


yang komprehensif dan
terstruktur terhadap hasil
integrasi antara profil risiko
dan kinerja yang meliputi
penerapan tata kelola yang
baik, rentabilitas, dan
permodalan.

www.themegallery.com
Risk Based Bank Rating

Landasan dalam menilai tingkat


kesehatan bank:
1. Berorientasi resiko
2. Proporsionalitas
3. Materialitas dan Signifikansi
4. Komprehensif dan Terstruktur

www.themegallery.com
Mekanisme Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Secara Individual:
1. Penilaian profil risiko (risk profile)
A. Penilaian risiko inheren
B. Penilaian Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko
2. Penilaian Good Corporate
Governance (GCG)
3. Penilaian Rentabilitas (Earnings)
4. Penilaian Permodalan (Capital)

www.themegallery.com
Mekanisme Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Secara Konsolidasi:
Bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank
secara konsolidasi dengan menggunakan pendekatan
resiko (Risk-based Bank Rating) dengan cakupan penilaian
terhadap banyak faktor-faktor.

Bagi bank yang melakukan penilaian tingkat kesehatan


bank secara konsolidasi, maka :
 Mekanisme penetapan peringkat setiap faktor penilaian
dan penetapan peringkat komposit tingkat kesehatan bank
secara konsolidasi, dan
 Pengkategorian peringkat setiap faktor penilaian dan
peringkat komposit secara konsolidasi.

www.themegallery.com
Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan
Bank
Peringkat komposit tingkat kesehatan bank
ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif
dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor
dengan memperhatikan materialitas dan signifikansi
masing-masing faktor :
a. Peringkat Komposit 1 (PK-1)
b. Peringkat Komposit 2 (PK-2)
c. Peringkat Komposit 3 (PK-3)
d. Peringkat Komposit 4 (PK-4)
e. Peringkat Komposit 5 (PK-5)

www.themegallery.com
Penilaian Kesehatan dengan CAMELS

Rasio CAMELS (capital, assets,


management, earning, liquidity and
sensitivity) adalah rasio yang
menggambarkan suatu hubungan atau
perbandingan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain yang
terdapat dalam laporan keuangan suatu
lembaga keuangan.

www.themegallery.com
CARA PENILAIAN DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF

Penilaian kesehatan bank meliputi:


 Penilaian terhadap faktor strategis (faktor CAMELS) dengan
mengkuantifikasikan komponen dari masing-masing faktor.
 Perhitungan pelaksanaan ketentuan yang mempengaruhi hasil
penilaian seperti:
1. Pelaksanaan pemberian KUK
2. Pelaksanaan pemberian kredit ekspor (Bank Campuran,
Kantor Bank Asing)
3. BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)
4. PDN (Posisi Devisa Netto)
 Faktor judgement
1. Perselisihan intern
2. Campur tangan pihak luar bank
3. Window dressing
4. Praktik bank dalam bank
5. Kesulitan likuiditas mengakibatkan tidak turut serta dalam
kliring

www.themegallery.com
 Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
20/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 ditetapkan
empat predikat tingkat kesehatan bank sebagai
berikut:

NILAI KREDIT PREDIKAT

1 Sehat (S) 81 s.d < 100

2 Cukup Sehat (CS) 66 s.d < 81

3 Kurang Sehat (KS) 51 s.d < 66

4 Tidak Sehat (TS) 1. s.d < 51

www.themegallery.com
CARA PENILAIAN KESEHATAN BANK DENGAN PENDEKATAN CAMELS

 Bank wajib memelihara tingkat


kesehatan bank sesuai dengan
ketentuan kecukupan modal, kualitas
aset, kualitas manajemen, likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas, dan aspek
lain yang berhubungan dengan usaha
bank dan wajib melakukan kegiatan
usaha sesuai dengan prinsip kehati-
hatian.

www.themegallery.com
CAMEL

Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan Bank


Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

No Rasio CAMELS Bobot (%)

1 Capital 25

2 Asset 30

3 Management 20

4 Earning 10

5 Liquidity 10

6 Sensitivity 5

www.themegallery.com
1.  Capital

Dalam hal ini untuk mengukur capital bank dengan
menggunakan perhitungan rasio Capital Adequacy Ratio
(CAR). Rasio CAR merupakan alat untuk mengukur kecukupan
modal bank dengan membandingkan modal dengan asset
beresiko. Pada dasarnya CAR adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan
resiko.

CAR =
Keterangan:
ATMR : Aktiva tertimbang menurut resiko

www.themegallery.com
2. Aset
  Ada beberapa alat ukur untuk menilai
rasio aktiva bank yaitu aspek kualitas
aktiva produktif (KAP) dan penyisihan
penghapusan aktiva produktif (PPAP).
Adapun rumus KAP adalah sebagai berikut:
KAP =

Keterangan:
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasi (APYD) = pembiayaan kurang
lancar + pembiayaan diragukan + pembiayaan macet

www.themegallery.com
3. Manajemen
Penilaian terhadap faktor manajemen meliputi
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai
berikut:
 Kualitas manajemen umum;
 Penerapan manajemen kepatuhan terutama
pemahaman manajemen atas kepatuhan bank.

Tujuan penilaian faktor manajemen adalah untuk


menilai kemampuan manajemen dalam menjalankan
usaha bank berdasarkan ketentuan yang diatur oleh
Bank Indonesia yang tercantum dalam. Undang-
undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

www.themegallery.com
Earning
Tujuan analisis rasio earning, yaitu:
 Untuk mengukur atau menghitung
laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu.
 Untuk menilai perkembangan laba
dari tahun ke tahun.
 Untuk mengukur produktivitas
seluruh dana perusahaan yang
digunakan oleh perusahaan, baik
modal pinjaman maupun modal
sendiri.
www.themegallery.com
5. Liquidity
  
 Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur
likuiditas bank adalah Financing to Deposit Ratio
(FDR) dan Short Term Mismatch (STM). Rasio FDR
menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Berikut
rumus rasio
FDR =

www.themegallery.com
Sensitivity
Adapun
   rasio yang digunakan untuk
mengukur nilai sensitivitas atas resiko
pasar adalahMarket Risk (MR) dan
Interest Rate Risk Ratio (IRRR).
 MR =
Keterangan:
 Ekses Modal adalah kelebihan modal dari modal minimum yang
ditetapkan yang khusus digunakan untuk antisipasi risiko suku
bunga.
 Potensial loss nilai tukar adalah (trading book valas + banking
book valas) x fluktuasi nilai tukar.
 Fluktuasi nilai tukar berdasarkan skenario analisis atas perubahan
nilai tukar

www.themegallery.com
Beda Camel dengan RGEC
 Capital CAMELS vs Capital RGEC
 Asset Quality + Liquidity + Sensitifity
to Market Risk = Risk Profile
 Management CAMELS vs Good
Corporate Governance RGEC
 Earnings CAMELS vs Earnings RGEC

www.themegallery.com
BASEL II
Merupakan rekomendasi hukum dan 
ketentuan perbankan kedua, sebagai
penyempurnaan Basel I, yang diterbitkan
oleh Komite Basel. Rekomendasi ini ditujukan
untuk menciptakan suatu standar
internasional yang dapat digunakan regulator
perbankan untuk membuat ketentuan berapa
banyak modal yang harus disisihkan bank
 sebagai perlindungan terhadap risiko
keuangan dan operasional yang mungkin
dihadapi bank.

www.themegallery.com
Framework tersebut disusun dalam tiga pilar yaitu:
 Pilar 1 yang terkait dengan persyaratan modal
minimum yang harus disediakan oleh masing-masing
bank untuk mengcover eksposur kredit, pasar dan
operasional.
 Pilar 2 khusus terkait dengan proses review dalam
rangka pengawasan yang bertujuan untuk
memastikan bahwa tingkat permodalan bank
mencukupi untuk mengcover risiko bank secara
keseluruhan.
 Pilar 3 terkait dengan disiplin pasar dan rincian
mengenai batas minimum untuk pengungkapan
kepada publik.

www.themegallery.com
Kesimpulan
Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi Bank
yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank atau dalam
pengertian lain tingkat kesehatan Bank adalah suatu
cerminan bahwa sebuah bank dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Penilaian tujuan kesehatan Bank adalah untuk
menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat,
cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat. Bagi bank yang
sehat agar tetap mempertahankan kesehat­annya, sedangkan
bank yang sakit untuk segera mengobati penyakit­nya.
Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak yang
terkait, karena kegagalan perbankan akan berakibat buruk
terhadap perekonomian. Pihak-pihak yang berkepentingan
dalam laporan keuangan terdiri dari pihak eksternal dan pihak
internal.

www.themegallery.com
Bank Indonesia menilai tingkat kesehatan bank dengan
menggunakan pendekatan kualitatif atas berbagai
aspek yang berpengaruh terhadap kondisi suatu bank.
Metode atau cara penilaian tersebut kemudian dikenal
dengan metode CAMELS yaitu Capital, Asset quality,
Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to
Market Risk. Kriteria sensitivity to market
risk merupakan aspek tambahan dari metode penilaian
kesehatan bank yang sebelumnya, yaitu CAMEL.
Analisis CAMELS digunakan untuk menganalisis dan
mengevaluasi kinerja keuangan bank umum di
Indonesia.

www.themegallery.com
Selain dengan menggunakan metode CAMEL/CAMELS
tingkat kesehatan bank juga dapat dinilai dengan
menggunakan Basel II. Basel II adalah rekomendasi 
hukum dan ketentuan perbankan kedua, sebagai
penyempurnaan Basel I, yang diterbitkan oleh Komite
Basel. Rekomendasi ini ditujukan untuk menciptakan
suatu standar internasional yang dapat digunakan
regulator perbankan untuk membuat ketentuan berapa
banyak modal yang harus disisihkan bank sebagai
perlindungan terhadap risiko keuangan dan operasional
 yang mungkin dihadapi bank. Basel II mengusung
konsep “tiga pilar” yaitu persyaratan modal minimum
(pilar 1), tinjauan pengawasan (pilar 2), serta
pengungkapan informasi (pilar 3).

www.themegallery.com
LOGO

Anda mungkin juga menyukai