Anda di halaman 1dari 97

PENGKAJIAN DAN POA:

POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. SARDJITO


ANGGOTA:

Fajar Arumningtyas 20/472512/KU/28814


Syara Khairunnisa H 20/472752/KU/22856
Ummi Noor Hasanah 20/472519/KU/22821
Anisa Resti Andariningtyas 20/472508/KU/22810
Ajeng Prilla Rosiana 20/472506/KU/22808
Shafa Nabilla Pradani 20/472751/KU/22855
Indah Dwi Handayani 20/472514/KU/22816
Barly Yusuf 20/472511/KU/22813
Annisa Rabbani 20/472509/KU/22811
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

• Pelayanan kesehatan sejatinya merupakan tempat dimana orang-orang mendapatkan pelayanan terhadap status
kesehatannya, baik sehat maupun dalam keadaan sakit. Rumah sakit merupakan suatu fasilitas kesehatan yang
menyediakan rawat inap dan rawat jalan dengan tenaga kesehatan profesional sebagai pemberi asuhan, sehingga rumah
sakit menjadi pusat pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2019).

• Para konsumen pelayanan kesehatan sangat memperhatikan terhadap pelayanan kesehatan dengan akses yang tepat dan
biaya yang efektif serta pelayanan yang berkualitas Dengan demikian, manajemen pelayanan kesehatan yang baik perlu
diperhatikan (Potter & Perry, 2005).

• Rumah sakit memiliki manajemen tersendiri yang mengurus beberapa hal seperti kualitas pelayanan,
sumber daya manusia, sumber daya alat dan prasarana, keuangan, dan sebagainya. Dalam manajemen
kualitas pelayanan terdapat manajemen keperawatan untuk menjaga kualitas layanan perawatan pasien.
A. LATAR BELAKANG

• Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan,
pengobatan dan bantuan terhadap pasien (Gillies, 1989). Kegiatan manajemen keperawatan menggunakan pendekatan
fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan (pengawasan dan
Evaluasi). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M (Man, Money, Material, Method,
Machine). Dalam setiap kegiatan manajemen selalu diawali dari Perencanaan dan diakhiri dengan Pengontrolan yang
merupakan suatu siklus yang berulang (Mugianti, 2016).
• Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito (RSUP Dr. Sardjito) sebagai pusat pelayanan kesehatan, pendidikan, serta
penelitian dan usaha-usaha lain di bidang kesehatan di Provinsi DIY memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan selalu berorientasi untuk kepentingan masyarakat. Organisasi dan manajerial yang baik sangat diperlukan
dalam keberlangsungan pelayanan di RSUP Dr. Sardjito dan dibagi menjadi manajemen pelayanan rawat inap (IRI) dan
instalasi rawat jalan (IRJ) atau poliklinik.
• Mahasiswa keperawatan dalam stase manajemen periode 27 September – 16 Oktober 2021 dituntut untuk dapat
mengaplikasikan materi manajemen keperawatan yang telah dipelajari untuk diterapkan dalam pelaksanaan
manajemen keperawatan di poliklinik. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar menyusun kegiatan guna
memecahkan masalah bersama dengan tim manajemen keperawatan poliklinik dan dosen pembimbing.
B. TUJUAN

Tujuan Khusus
Tujuan Umum
• Setelah melakukan praktik manajemen
• Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 3 minggu diharapkan
keperawatan selama 3 minggu di Poliklinik mahasiswa mampu:
RSUP Dr. Sardjito, mahasiswa mampu
memahami praktik manajemen keperawatan • Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan
baik pengelolaan sarana prasarana maupun manajemen keperawatan
kegiatan keperawatan dalam tatanan klinik • Mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen
dari segi kualitas maupun kuantitas. dalam tim asuhan keperawatan
• Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif
sesuai dengan kondisi ruangan
• Mengembangkan potensi diri untuk
meningkatkan kemampuan profesional
C. WAKTU DAN TEMPAT
PELAKSANAAN D. CARA PENGKAJIAN

• Pelaksanaan praktik manajemen • Wawancara dan observasi


keperawatan ini dilaksanakan di
Poliklinik Bedah RSUP Dr. Sardjito dan • Kuesioner
berlangsung selama 3 minggu, yaitu
pada tanggal 27 September – 16 • Studi dokumentasi laporan manajemen
Oktober 2021
periode sebelumnya
E. PRAKTIKAN

Mahasiswa Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan FK-KMK UGM yang
sedang menjalani stase praktik manajemen keperawatan periode 27 September –
16 Oktober 2021 di Poliklinik Bedah RSUP Dr. Sardjito dengan anggota:

1. Fajar Arumningtyas, S.Kep


2. Syara Khairunnisa H, S.Kep
3. Ummi Noor Hasanah, S.Kep
4. Anisa Resti Andariningtyas, S.Kep
5. Ajeng Prilla Rosiana, S.Kep
6. Shafa Nabilla Pradani, S.Kep
7. Indah Dwi Handayani, S.Kep
8. Barly Yusuf, S.Kep
9. Annisa Rabbani, S.Kep
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
A. PROFIL RUANG

Poliklinik Bedah merupakan bagian dari Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUP Dr.Sardjito. Secara umum, poli bedah
dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu bedah umum terletak di sayap selatan gedung lantai 2 IRJ dan bedah
orthopaedi traumatologi berada di sayap utara gedung lantai 2 IRJ. Poliklinik bedah di syap selatan memiliki sub
instalansi diantaranya poliklinik bedah anak, plastik, syaraf, digesti, bedah toraks kardiovaskular (BTKV), urologi, dan
umum. Poli bedah memiliki 6 ruangan untuk pelayanan pasien yaitu 2 ruang balut, ruang bedah umum, 2 ruang
urologi, dan ruang bypass (bedah anak, BTKV, plastik, dan syaraf). Sedangkan terdapat ruang lain seperti 1 loket
pendaftaran, 1 ruang kepala ruang, 2 ruang perawat (1 laki-laki dan 1 perempuan), dan ruang penyimpanan.
Poliklinik bedah di sayap utara terdiri dari poliklinik nyeri, poliklinik skoliosis dan tulang belakang, poliklinik tangan
dan bedah mikro, poliklinik gangguan panggul dan lutut, poliklinik tumor tulang, dan poliklinik kelainan tulang
anak. Terdapat 3 ruang periksa umum, 1 ruang periksa pengkajian nyeri, 1 ruang tindakan dan VAC, dan loket
pendaftaran
B. STRUKTUR
ORGANISASI
INPUT
1. Pasien
• Jumlah pasien poliklinik bedah Bulan Juni-27 September 2021
Ruangan Jumlah Pasien

Juni 2021 Juli 2021

Bedah Anak 263 orang Bedah Anak 136 orang

Bedah Digestive 500 orang Bedah Digestive 359 orang

Bedah Plastik 364 orang Bedah Plastik 193 orang

Bedah Thoraks dan Vaskuler 246 orang


Bedah Thoraks dan Vaskuler 402 orang
Bedah Umum 6 orang
Bedah Umum 9 orang
Bedah Orthopedi 679 orang
Bedah Orthopedi 1.403 orang
Bedah Saraf 398 orang
Bedah Saraf 649 orang
Bedah Urologi 538 orang
Bedah Urologi 811 orang
Total Juli 2021 2.555 orang
Total Juni 2021 4.401 orang
1. Pasien
• Jumlah pasien poliklinik bedah Bulan Juni-27 September 2021
Agustus 2021 1-27 September 2021

Bedah Anak 176 orang Bedah Anak 139 orang

Bedah Digestive 364 orang Bedah Digestive 401 orang

Bedah Plastik 226 orang Bedah Plastik 362 orang

Bedah Thoraks dan Vaskuler 306 orang Bedah Thoraks dan Vaskuler 363 orang

Bedah Umum 11 orang Bedah Umum 18 orang

Bedah Orthopedi 672 orang


Bedah Orthopedi 879 orang

Bedah Saraf 451 orang


Bedah Saraf 550 orang
Bedah Urologi 683 orang
Bedah Urologi 702 orang
Total Agustus 2021 2.889 orang
Total 1-27 September 2021 3.414 orang

Total pasien Juni-27 September 2021 13.259 orang

Sumber: SIMETRISS, 2021


1. Pasien
• Rata-Rata Kunjungan Harian di Poliklinik Bedah Juni-27 September
2021

No. Bulan Jumlah

1 Juni 220 orang

2 Juli 128 orang

3 Agustus 144 orang

4 1-27 September 170 orang

Sumber: SIMETRISS, 2021


1. Pasien
• Rata-Rata Kunjungan Harian di Poliklinik Bedah Juni-27 September
2021

No. Bulan Jumlah

1 Juni 220 orang

2 Juli 128 orang

3 Agustus 144 orang

4 1-27 September 170 orang

Sumber: SIMETRISS, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Umum Bulan
Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah % 6 Neoplasm of uncertain or unknown behaviour: 1 7%


Breast
1 Generalized enlarged lymph nodes 3 21%
7 Anal abscess 1 7%
2 Internal hemorrhoids without complication 2 14%
8 Open wound of other parts of foot 1 7%
3 Unspecified hemorrhoids without complication 2 14%
9 Neoplasm of uncertain or unknown behaviour: 1 7%
4 Nontoxic goitre, unspecified 1 7%
Other specified sites
5 External hemorrhoids without complication 1 7%
10 Neoplasm of uncertain or unknown behaviour: 1 7%
Bone and articular cartilage

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Orthopedi Bulan
Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah %


6 Talipes equinovarus 7 7%
1 Gonarthrosis, unspecified 18 19%
7 Malignant neoplasm: Long bones of lower limb 7 7%
2 Other specified intervertebral disc displacement 16 17%
8 Fracture of lower end of radius, closed 6 6%
3 Primary gonarthrosis, bilateral 12 12%
9 Nonunion of fracture [pseudarthrosis], lower leg 6 6%
4 Low back pain, unspecified site 8 8,5%
10 Spinal stenosis, lumbar region 6 6%
5 Juvenile idiopathic scoliosis, unspecified site 8 8,5%

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Thoraks dan
Vaskuler Bulan Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah %

1 Chronic kidney disease, stage 5 38 36% 6 Varicose veins of lower extremities without 7 7%
ulcer or inflammation
2 Embolism and thrombosis of arteries of lower 19 18%
extremities 7 Malignant neoplasm: Breast, unspecified 5 5%

3 Atrial septal defect 9 9% 8 Peripheral vascular disease, unspecified 4 4%

4 Hypertensive renal disease with renal failure 7 7% 9 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 4 4%
Trachea, bronchus, and lung
5 Malignant neoplasm: Bronchus or lung, 7 7%
unspecified 10 Tetralogy of Fallot 3 3%

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Digestive Bulan
Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah %


6 Other appendicitis 5 5%
1 Calculus of gallbladder without cholecystitis 25 25%
7 Calculus of bile duct without cholangitis or 5 5%
2 Malignant neoplasm of rectum 25 25% cholecystitis

3 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 9 9% 8 Internal hemorrhoids without complication 5 5%


Other specified sites
9 Obstruction of bile duct 5 5%
4 Unspecified jaundice 8 8%
10 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 4 4%
5 Malignant neoplasm: Colon, unspecified 6 6% Liver, gallbladder and bile duct

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Saraf Bulan
Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah %


6 Malignant neoplasm: Brain unspecified 9 6,6%
1 Benign neoplasm: Meninges, unspecified 44 32,5%
7 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 9 6,6%
2 Obstructive hydrocephalus 18 13% Brain, unspecified

3 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 14 10% 8 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 9 6,6%
Brain, supratentorial Other specified sites

4 Other specified intervertebral disc 11 8% 9 Other acquired deformity of head 5 3,7%


displacement
10 Benign neoplasm: Brain unspecified 5 3,7%
5 Hydrocephalus, unspecified 11 8%

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Urologi Bulan
Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah %


6 Obstructive and reflux uropathy, unspecified 10 6,6%
1 Other and unspecified hydronephrosis 37 24,6%
7 Malignant neoplasm of prostate 9 6%
2 Calculus of kidney 30 20%
8 Malignant neoplasm: Bladder, unspecified 9 6%
3 Hyperplasia of prostate 21 14%
9 Neuromuscular dysfunction of bladder, 7 4,6%
4 Retention of urine 11 7,3% unspecified

5 Urinary tract infection, site not specified 10 6,6% 10 Chronic kidney disease, stage 5 6 4%

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Anak Bulan
Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah %

6 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 2 5,7%


1 Unilateral or unspecified inguinal hernia, 6 17%
Connective and other soft tissue
without obstruction or gangrene

2 Constipation 6 17% 7 Other and unspecified abdominal pain 2 5,7%

8 Obstruction of duodenum 2 5,7%


3 Hirschprung disease 6 17%

4 Neoplasm of uncertain or unknown behavior: 4 11% 9 Congenital absence, atresia and stenosis of 2 5,7%

Other specified sites anus with fistula

10 Hypospadia, unspecified 2 5,7%


5 Malignant neoplasm of other and ill-defined 3 8,5%
sites: Abdomen

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poliklinik Bedah Plastik Bulan
Juni-27 September 2021

No. Jenis Penyakit Jumlah %

6 Craniosynostosis 3 5%
1 Hypertrophic scar 15 27%

7 Haemangioma, any site 3 5%


2 Unspecified cleft palate with unilateral cleft lip 14 25%

8 Fracture of mandibule, open 2 3,6%


3 Cleft lip, unilateral 6 11%

9 Fracture of malar and maxillary bone, closed 2 3,6%


4 Other granulomatous disorders of skin and 5 9%
subcutaneous tissue
10 Benign neoplasm: Skin of eyelid, including 2 3,6%
canthus
5 Disruption of operation wound, not elsewhere 3 5%
classified

Sumber: Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito, 2021


1. Pasien
No. Asal Daerah Pasien %

• Distribusi Pasien Berdasarkan 1 Daerah Istimewa Yogyakarta 57%

Tempat Tinggal di Poliklinik


2 Jawa Tengah 35%

3 Jawa Timur 3,55%

Bedah Plastik Bulan Juni-27 4 DKI Jakarta 0,96%

5 Jawa Barat 0,93%


September 2021 6 Kalimantan Barat 0,6%

7 Papua 0,48%

8 Banten 0,4%

9 Lampung 0,38%

10 Nusa Tenggara Timur 0,37%

Sumber: SIMETRISS, 2021


1. Pasien
• Distribusi 10 Rumah Sakit Asal No. Rujukan dari Rumah Sakit

1 RS PKU Muhammadiyah Gamping

Rujukan Terbanyak Bulan Juni-27 2 RSUD Bantul

September 2021
3 RS Panti Rapih

4 RSUD Wonosari

5 RS TK III 04.06.03 DR. Soetarto

6 RS Hermina Yogyakarta

7 RS Bethesda

8 RS Rajawali Citra Bantul

9 RS Palang Biru Kutoarjo

10 RSUD Tidar Magelang

Sumber: SIMETRISS, 2021


1. Pasien
• 10 Tindakan Terbanyak di
Poliklinik Bedah Bulan Juni-27
September 2021 No.
1
Jenis Tindakan
Ganti Verban
Jumlah
1162
2 Aff Hecting 456
3 Rawat Luka 130
4 Aff Drain 28
5 Aff DC 15
6 Perawatan Stoma 12
7 Pemasangan Jet Can 11
8 Necrotomi 9
9 NGT 7
10 Aff HD Cath 5

Sumber: Buku Monitoring Pasien, 2021


1. Pasien
Analisis Data

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa pada periode Juni-27 September 2021 terdapat 13.259 pasien yang
melakukan kunjungan di poliklinik bedah RSUP Dr. Sardjito. Kasus penyakit terbanyak pada poliklinik bedah plastik adalah
Hypertropic scar, pada poli bedah umum adalah Generalized enlarged lymph nodes, pada poli bedah orthopedi adalah
Gonarthrosis, unspecified, pada poli bedah thoraks dan vaskuler adalah CKD stage 5, pada poli bedah digestive adalah
Calculus of gallbladder without cholecystitis, pada poli bedah saraf adalah adalah Benign neoplasm: Meninges, unspecified,
pada poli urologi adalah Other and unspecified hydronephrosis, dan pada poli bedah anak adalah Unilateral or unspecified
inguinal hernia, without obstruction or gangrene. Untuk asal daerah pasien terbanyak dari Daerah Istimewa Yogyakarta,
kemudian diikuti oleh Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan asal rumah sakit rujukan terbanyak berasal dari RS PKU
Muhammadiyah Gamping. Untuk tindakan terbanyak yang dilakukan di Poliklinik Bedah adalah Ganti Verban.
2. Mahasiswa Praktik
• Mahasiswa Praktik di Poliklinik Bedah pada Bulan Juni-September 2021

Nama Institusi Lama Praktik (Hari) Jumlah

PSIK FK-KMK UGM 14 Juni-3 Juli (20 hari) 10 orang

Stikes Notokusumo 16-20 Agustus (5 hari) 8 orang

Stikes Notokusumo 23-27 Agustus (5 hari) 8 orang

Stikes Notokusumo 1-27 September (27 hari) 6 orang

PSIK FK-KMK UGM 27 September-16 Oktober 9 orang

Total Mahasiswa Praktik pada Bulan Juni-September 2021 41 orang

Sumber: Presensi Mahasiswa Praktik di Poliklinik Bedah RSUP Dr. Sardjito


2. Mahasiswa Praktik
Analisis Data

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa pada periode Juni-September 2021 terdapat peserta
didik dari program keperawatan yang berasal dari STIKES Notokusumo dan Universitas Gadjah
Mada sebanyak 41 orang. Pada data diatas dapat dilihat bahwa hampir setiap bulan terdapat
praktikan dimana data ini selaras dengan konsep rumah sakit pendidikan yang dimiliki oleh RSUP
Dr. Sardjito.
Unsur Input
Instrumental Input
1. Man: ketenagaan
• Kuantitas
o Jumlah rata-rata pasien harian di poliklinik = 166 pasien
o Jumlah jam perawatan pasien per hari di poliklinik bedah = 23 menit
o Jumlah jam efektif perawat dalam 1 hari = 7 jam

Kebutuhan perawat di poli bedah Rumah Sakit Sardjito adalah sebagai berikut:

(5060 x 23) : (7 x 60) + koreksi 15% = 3818 : 420 + 1,6= 10.3


(dibulatkan menjadi 10 orang)
1. Man: ketenagaan
• Berdasarkan perhitungan Douglas kebutuhan perawat poliklinik Bedah adalah:
Kebutuhan perawat
Waktu
Klasifikasi
Pagi Sore Malam

Minimal 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14

Intermediet 6 x 0,27 = 1,62 6 x 0,15 = 0,9 5 x 0,10 = 0,5

Maksimal 6 x 0,36 = 2,16 4 x 0,30 = 1,2 7 x 0,20 = 1,4

Jumlah 4,12 2,38 2,04

Jumlah perawat: 4,12


Ditambah perawat yang libur 1/3 x Jumlah perawat / hari = 6 orang

Kepala ruang = 1 orang


Jumlah perawat yang diperlukan menurut Douglas = 1 + 4,12 + 6 = 11,12
(dibulatkan menjadi 11orang)
1. Man: ketenagaan
Analisis Data

Hasil Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Poliklinik Bedah

Metode Hasil Yang ada Keterangan


Doughlas 11 orang 7 orang Kekurangan 4 orang
Depkes 10 orang 7 orang Kekurangan 3 orang

Saat ini jumlah perawat yang bertugas di poliklinik bedah sebanyak 6 perawat + 1 KaRu, dimana seharusnya tenaga keperawatan yang ideal di
poliklinik bedah menurut perhitungan Depkes, 2005 adalah 10 orang, sedangkan menurut Douglas 1984 adalah 11 orang. Sehingga di poliklinik
bedah Rumah Sakit Sardjito masih kekurangan tenaga keperawatan sebanyak 3 orang, sedangkan dengan perhitungan Douglas kekurangan 4
orang teaga keperawatan. Solusi yang saat ini dilakukan oleh poliklinik bedah untuk mengatasi kekurangan tenaga keperawatan adalah dengan
menerima tenaga keperawatan magang sebanyak 1 orang dan meminta relawan dari bagian lain untuk membantu perawatan di hari-hari tertentu.
Dalam penghitungan jumlah perawat poliklinik bedah menggunakan ABK (Analisis Beban Kerja). Akan tetapi sistem tersebut baru dilakukan dan
belum ditindak lamjuti dari pihak SDM.
1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Perawat Di Poliklinik Bedah


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Perawat Di Poliklinik Bedah


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Perawat Di Poliklinik Bedah


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Perawat Di Poliklinik Bedah


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Perawat Di Poliklinik Bedah

Sumber : Data Pegawai, 2021


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Dokter Di Poliklinik Bedah


No Nama Dokter Jabatan

1 dr. Andi Dwihantoro Ph.D, Sp.BA Bedah anak 10 dr. Supomo, Sp.BTKV Bedah BTKV

2 dr. Eko, Sp.BA Bedah Anak 11 dr. Rachmat Andi, Sp.B Bedah Saraf

3 dr. Akhmad Makmud, Sp.B, Sp.BA Bedah Anak 12 dr. Wiryawan Manusubroto, Sp.B Bedah Saraf

4 dr. Imam Sofii., Sp.B-KBD Bedah Digestive 13 dr. Endro Basuki, Sp.BS (K), M. Bedah Saraf

5 dr. Nurcahya Setyawan, Sp.B-KBD Bedah Digestive 14 dr. Sakti Ronggowardhana B Bedah Urologi

6 dr. Rosadi Seswandana, Sp.B, Sp Bedah Plastik 15 dr. Prahara Yuri Bedah Urologi

7 dr. Ishandono Dachlan, Sp.B, Sp Bedah Plastik 16 dr. R.Danarto Bedah Urologi

8 dr. Siti Isya Wahdini, Sp.Bp-RE Bedah Plastik 17 dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U Bedah Urologi

9 dr. Yunanto Kurnia, Sp.BTKV Bedah BTKV 18 dr. Tanaya Ghinorawa, Sp.U Bedah Urologi

Sumber : Data Pegawai, 2021


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Tenaga Kesehatan Lain Di Poliklinik Bedah


No Nama Perawat Jabatan PK MK Status Pendidikan Pelatihan yang pernah diikuti
kepegawaian
  Nofiatun Khasanah, A.Md.Kep PA     Relawan D3 Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan tahun 2018
1

2 Annisa PA     Relawan    

3 Liolita PA     Relawan    

Sumber : Data Pegawai, 2021


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Tenaga Lain Di Poliklinik Bedah

No Nama Ketenagaan Jabatan Status kepegawaian Pendidikan Pelatihan yang pernah diikuti

- Pelatihan kerja jurusan keperawatan dengan sub


jurusan asisten perawat (selama 944 jam) tahun 2008
1 Beni Hadi Santoso PH Pramu D1 Asisten Perawat
- Refreshing Pelatihan Dasar Wajib Angkatan 001 tahun
2019

- Pelatihan kerja jurusan kesehatan dengan sub jurusan


asisten perawat (selama 1118 jam) tahun 2019
2 Vania PH Pramu D1 Asisten Perawat
- PKL di RSU Mitra Paramedika selama 2 bulan Desember
2018-Februari 2019

3 Dania PH Pramu   -  

Sumber : Data Pegawai, 2021


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Tenaga Lain Di Poliklinik Bedah

4 Anndes OB Operator Billing   -  

D1 Asisten
5 Kurniasih OB Operator Billing -  
Perawat

Sumber : Data Pegawai, 2021


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Data Distribusi Tenaga Lain Di Poliklinik Bedah

4 Anndes OB Operator Billing   -  

D1 Asisten
5 Kurniasih OB Operator Billing -  
Perawat

Sumber : Data Pegawai, 2021


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Uraian Tugas Perawat Di Poliklinik Bedah

No Tugas Perawat Uraian


1. Pengkajian
2. Perencanaan tujuan dan intervensi
3. Implementasi
1 Asuhan Keperawatan
4. Evaluasi
5. Dokumentasi
6. Discharge planning
1. Perawat menerima berkas pendaftaran
2. Perawat melakukan input pendaftaran
2 Administrasi pendaftaran
3. Perawat memanggil pasien ke meja pengkajian
4. Perawat memasukkan berkas ke ruang dokter

1. Perawat menerima berkas setelah periksa dokter


3 Billing 2. Perawat melakukan administrasi akhir pasien
3. Perawat memberikan surat kontrol, resep obat, dan nota pembayaran

Sumber : Observasi langsung dan wawancara


1. Man: ketenagaan
• Kualitas

Analisis Data

Berdasarkan UU RI No. 38 tahun 2014, tentang jenjang pendidikan keperawatan yang diakui oleh Undang-
Undang, tenaga keperawatan di poliklinik bedah sudah sesuai yaitu tenaga keperawatan dengan minimal jenjang
pendidikan DIII keperawatan dan telah memiliki STR. Dari 7 perawat yang ada di poliklinik bedah, 2 perawat
merupakan perawat klinik IV (PK IV), 1 perawat merupakan perawat klinik III (PK III), 2 perawat merupakan
perawat klinik II (PK II), dan 2 perawat merupakan perawat klinik II (PK I). Selain itu terdapat 3 tenaga
keperawatan dengan status magang.
 
Pelatihan yang diikuti oleh perawat bermacam-macam dan masih ada beberapa yang belum mendapatkan
pelatihan wound care sebagai tindakan terbanyak yang ada di poli. Terkait pelatihan saat ini sedang
direncanakan oleh rumah sakit adanya pelatihan untuk perawat di poli bedah. Hal ini dilakukan untuk
pencegahan terjadinya infeksi dan update ilmu terkait wound care pada saat perawatan luka di poli bedah.
2. Money
Berdasarkan wawancara kepada pembimbing dan perawat poliklinik bedah RSUP dr. Sardjito berada dibawah
koordinasi Kemenkes. Pendapatan RSUP dr. Sardjito berasal dari dana masyarakat (BPJS, pasien umum) dan dari
Kementerian Kesehatan. Dalam pengajuan dana, Poliknikik Bedah akan menyusun Proposal RKT sesuai dengan
kebutuhan Poli terkait operasional dan mengajukannya pada pihak RS..

Analisis Data
Poliklinik Bedah memiliki sumber dana dan pengelolaan keuangan yang terintegrasi bersama dengan bagian
keuangan RSUP dr. Sardjito. Pengajuan dana di Poli dilakukan 1 tahun sebelumnya. Pengajuan dilakukan satu arah
bahwa setelah prioritas kebutuhan disetujui, Poli mendapatkan dana sesuai dengan RKT yang telah diajukan.
3. Material
Inventarisasi Alat-alat Medis dan Keperawatan di Poliklinik Bedah

Standar
No Nama Alat Rasio Data Keterangan
Ruangan
1 GV set     60 Kondisi baik
2 Minor set     6 Kondisi baik
3 Uretra set     3 Kondisi baik
4 Businasi uretra     3 Kondisi baik
5 Businasi anal     1 Kondisi baik
6 Korentang     4 Kondisi baik
7 Emergency kit     1  
8 Tabung oksigen     4 Kondisi baik
9 Gipsaw     2 Kondisi baik
10 NGT     Sesuai  
amprah
PH
11 Kateter silicon dan latek     Sesuai  
amprah
PH
12 Kanul cateter     1 Kondisi baik
13 Eyewash     2 Kondisi baik
14 Spuit ukuran 1-10 cc     Sesuai   Sumber : File inventaris alat
amprah
PH
15 Bengkok     7 Kondisi baik
3. Material
Inventarisasi Alat Tenun di Poliklinik Bedah
No Nama Alat Bahan/warna Jumlah Keterangan

1 Perlak Hijau, coklat 5 Baik

2 Stik laken Hijau, biru 15 Baik

Inventarisasi Alat Tenun di Poliklinik Bedah


No Nama Alat Jumlah

1 Hazmat 9

2 Kimono 20

Sumber: Data observasi


3. Material
Inventarisasi Alat Perkantoran dan Rumah Tangga
9 Sampiran 8  
No Nama Alat Data Keterangan
10 Tempat linen kotor 1  
1 Troli 2  
11 Tempat sampah   Setiap ruangan ada
1 pasang limbah
2 Kursi tunggu dalam 64  
medis dan domestik
3 Kursi dalam bagian ortho 16  
12 Tempat sampah limbah 1  
4 Kursi depan ortho 44   medis sitotoksis

13 Kulkas 1  
5 Kursi depan bedah 56  
14 Dispenser 1  
6 Bed pasien 17  
15 Printer 2  
7 Komputer 23  
16 Televisi 1  

8 Tiang infus 2   17 Kipas angin 2  

Sumber: Data observasi


3. Material
Daftar Buku Bantu Di Poliklinik Bedah

No Jenis Buku Jumlah

1 Buku Presensi Mahasiswa 1

2 Buku Kamar Tindakan 1

3 Buku Tindakan Poli Urologi 1

4 Buku Ekspedisi Poliklinik Bedah 1

5 Buku Meeting Morning 1

Sumber: Data observasi


3. Material
Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh alat yang dimiliki Poliklinik Bedah RSUP Dr. Sardjito,
kebutuhan jumlah alat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Berdasarkan data hasil observasi
didapatkan bahwa mesin yang ada di Poliklinik Bedah dalam kondisi baik. Pengecekan secara
berkala yaitu setiap bulan sekali dan kalibrasi juga dilakukan. Namun pendokumentasian perlu
lebih ditingkatkan karena setelah dilakukan kalibrasi masih ada yang belum terdokumentasikan di
lembar monitoring.
4. Metode
Standar: berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, perawat belum menjalankan standar asuhan
keperawatan secara lengkap. Berdasarkan hasil observasi pada web Simetris Sardjito, data yang terdokumentasi lengkap hanya
pengkajian. Perawat telah melakukan asuhan keperawatan dimulai pengkajian hingga evaluasi, namun data selain pengkajian tidak
terdokumentasi secara lengkap. Hal tersebut terjadi karena banyaknya jumlah pasien, sehingga perawat kekurangan waktu untuk
mengisi.

Struktur Organisasi: berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, poliklinik bedah telah memiliki struktur
organisasi, namun saat ini memang sudah tidak ada aturan untuk dicetak dan dipajang.

Media Informasi: Hasil observasi menunjukkan terdapat media informasi berupa kartu terkait “Alur Pelayanan Pasien Poliklinik
Instalasi Rawat Jalan”. Kartu tersebut dipergunakan sebagai media edukasi perawat kepada pasien dan keluarga.

SPO, PAK, SAK, dan Prosedur Tetap : Poliklinik bedah RSUP Dr. Sardjito sudah memiliki SPO, SAK, dan Protap, akan tetapi belum
diperbaharui. Selain itu, Poliklinik bedah RSUP Dr. Sardjito telah memiliki berbagai SPO yang berlaku. SPO tersebut berada dalam
web dan tidak tercetak Berikut adalah SPO yang dimiliki Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. Sardjito.
4. Metode
Daftar Standar Prosedur Operasional
No. Standar Prosedur Operasional 11 SPO Merawat luka dehiscence (dengan banyak eksudat)

1 SPO Memakai masker 12 SPO Merawat water seal drainage (WSD)

13 SPO Melepas kateter menerap


2 SPO Membantu pasien mobilisasi dengan bantuan alat
14 SPO Memasang kateter menetap pasien wanita
3 SPO Merawat pasien pasca tracheostomy
15 SPO Melaksanakan komunikasi secara langsung
4 SPO Melakukan irigasi luka
16 SPO Merawat luka tracheostomi
5 SPO Mencuci tangan biasa
17 SPO Memasang kateter menetap pada pasien pria
6 SPO Perawatan kateter menetap
18 SPO Membantu pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda
7 SPO Mmeberikan penyuluhan kesehatan atau sebaliknya

8 SPO Melakukan irigasi kolostomi 19 SPO Pelaksanaan kewaspadaan universal precaution

9 SPO Mencuci tangan aseptik 20 SPO Merawat luka stoma

10 SPO Merawat luka kronis 21 SPO Penggunaan APD

Sumber: Simetriss Dokumen RSUP Dr. Sardjito


4. Metode
Daftar Panduan Asuhan Keperawatan (PAK) RSUP Dr. Sardjito dengan 10 Kasus Terbanyak
No. Nama Penyakit Diagnosis Keperawatan 4 Fraktur Tibia - Nyeri akut
6 BPH (Benigna - Nyeri akut
1 Fraktur Klavikula - Nyeri akut - Cemas
- Defisiensi pengetahuan
- Hambatan mobilitas fisik Prostatic - Gangguan eliminasi
- Ansietas
Hiperplasia) urin
- Ketidakefektifan perfusi
- Risiko infeksi
jaringan
- Cemas
2 Fraktur Mandibula Pra bedah - Risiko infeksi
- Nyeri akut - Defisiensi
- Defisit perawatan diri: Makan pengetahuan
- Risiko infeksi 5 Fraktur Tulang Belakang - Nyeri akut
- Defisiensi pengetahuan - Ketidakefektifan pola nafas - Resiko infeksi
- Ansietas - Inkontinensia Defekasi
Pasca bedah - Inkontinensia urin refleks
- Nyeri akut
- Defisiensi pengetahuan 7 Hernia Nukleus - Nyeri akut
- Risiko infeksi
- Ansietas Pulposus - Ansietas
- Resiko dekubitus
- Defisit perawatan diri: Mandi - Resiko infeksi
3 Fraktur Femur - Nyeri akut - Hambatan mobilitas fisik
- Risiko infeksi - Risiko disfungsi 8 Meningioma - Risiko perfusi jaringan
- Defisiensi pengetahuan neurovaskuler perifer otak tidak efektif
- Ansietas
- Risiko infeksi
- Risiko dekubitus - Gangguan mobilitas
- Risiko jatuh
- Risiko konstipasi fisik
- Defisit perawatan diri: Mandi - Hambatan mobilitas fisik
- Hambatan mobilitas fisik - Difisit perawatan diri
- Risiko jatuh
- Resiko Infeksi

Sumber: Simetriss Dokumen RSUP Dr. Sardjito


4. Metode
Daftar Panduan Asuhan Keperawatan (PAK) RSUP Dr. Sardjito dengan 10 Kasus Terbanyak
9 Cholelithiasis - Nyeri Akut
- Ansietas
- Defisiensi pengetahuan
- Kerusakan integritas kulit
- Resiko infeksi
- Defisit perawatan diri: Mandi
- Hambatan mobilitas fisik

10 Acute Limb Ischemia - Nyeri akut


- Cemas
- Hambatan mobilitas fisik
- Kerusakan integritas jaringan
- Ketidakefektifan perfusi
jaringan
- Kurang perawatan diri:
Mandi
- Gangguan gambaran diri
- Risiko infeksi

Sumber: Simetriss Dokumen RSUP Dr. Sardjito


4. Metode
Standar Asuhan Keperawatan RSUP Dr. Sardjito dengan 10 Kasus Terbanyak

No. 6   Standar Asuhan      


No. Judul SAK Jumlah Inventaris Ket
Dokumen Keperawatan Klien
1   Standar Asuhan       dengan BPH
Keperawatan Klien (Benign Prostatic
dengan Fraktur Hiperplasia)
Klavikula

7   Standar Asuhan      
2   Standar Asuhan      
Keperawatan Klien
Keperawatan Klien
dengan Fraktur dengan Hernia
Mandibula Nukleus Pulposus

3   Standar Asuhan       8   Standar Asuhan      


Keperawatan Klien Keperawatan Klien
dengan Fraktur dengan
Femur
Meningioma
4   Standar Asuhan      
9   Standar Asuhan      
Keperawatan Klien
dengan Fraktur Keperawatan Klien
Tibia dengan
Cholelithiasis
5   Standar Asuhan      
Keperawatan Klien 10   Standar Asuhan      
dengan Fraktur Keperawatan Klien
Tulang Belakang
dengan Acute Limb
Ischemia
4. Metode
Prosedur Tetap Keperawatan Khusus Bedah RSUP Dr. Sardjito

No. Protap Tindakan Keperawatan No. Protap Prosedur Tetap Perawatan Pasien dengan
8 03.5.1.102.3.08
1 Prosedur Tetap Persiapan Pre Operasi 03.5.1.102.3.01 Gastroskisis
2 Prosedur Tetap Perawatan Pasien Post Operasi 03.5.1.102.3.02 Prosedur Tetap Perawatan Pre & Post Operasi
9 03.5.1.102.3.09
Prosedur Tetap Perawatan Pre & Post Operasi Ompalocel
3 03.5.1.102.3.03
OREF Prosedur Tetap Perawatan Pre Operasi
10 03.5.1.102.3.10
Prosedur Tetap Perawatan Pre & Post Operasi Craniotomi
4 03.5.1.102.3.04
ORIF Prosedur Tetap Perawatan Post Operasi
11 03.5.1.102.3.11
Prosedur Tetap Perawatan Pre & Post Operasi Craniotomi
5 03.5.1.102.3.05
Skin Graft Prosedur Tetap Perawatan Pre Operasi
12 03.5.1.102.3.12
Prosedur Tetap Perawatan Pasien dengan Laminektomi
6 03.5.1.102.3.06
WSD/drain thorax Prosedur Tetap Perawatan Post Operasi
13 03.5.1.102.3.13
Prosedur Tetap Perawatan Pre & Post Operasi Laminektomi
7 03.5.1.102.3.07
TURP & Open Prostat Supra Pubik 14 Prosedur Tetap Observasi Kesadaran Umum 03.5.1.102.3.14

Sumber: Buku Prosedur Tetap Khusus Keperawatan Bedah RSUP Dr. Sardjito, 2007
4. Metode
Analisis Data
Struktur organisasi merupakan suatu hal yang penting di ruangan, karena pasien dan keluarga perlu
mengetahui struktural ruangan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, di Poliklinik
Bedah RSUP Dr. Sardjito sudah terdapat struktur organisasi seperti nama dan disertai jabatan seperti Ka. Ruang, Ka
Tim, PA, dan pramu husada sudah dicantumkan.
Hasil observasi juga menunjukkan bahwa sudah terdapat media informasi berupa kartu terkait “Alur Pelayanan
Pasien Poliklinik Instalasi Rawat Jalan”. Kartu tersebut dipergunakan sebagai media edukasi perawat kepada pasien
dan keluarga. Namun terkait variasi dan materi daripada media edukasi tersebut perlu ditingkatkan.
Poliklinik bedah RSUP Dr. Sardjito sudah memiliki memiliki SPO, SAK, dan Protap (Prosedur Tetap), akan tetapi
belum diperbaharui. Selain itu, Poliklinik bedah RSUP Dr. Sardjito telah memiliki berbagai SPO yang berlaku. SPO
tersebut berada dalam web dan tidak tercetak Berikut adalah SPO yang dimiliki Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr.
Sardjito.
5. Machine
No Nama Mesin Ada/Tidak ada Jumlah
7 Oksimeter Ada 1
1 Komputer Ada 23
8 Uroflowmeter Ada 2
2 Bedside monitor Ada 1
9 Urodinamik Ada 1
3 Hepafilter Ada 1
10 Pisau elektrik Ada 1
4 Vacum luka Ada 10
11 USG Ada 1
5 Tensimeter Ada 4
12 Timbangan Ada 3
6 Termometer digital Ada 2

Sumber: Buku
Peralatan, 2021
5. Machine

Mesin dan peralatan dikelola oleh pramu husada yang bertanggung jawab
secara langsung kepada kepala ruang. Berdasarkan wawancara dengan perawat
poli, semua terkait inventarisasi dilakukan pencatatan pada buku peralatan
inventaris yang terdapat di poli. Kerusakan alat dan pengajuan alat diusulkan
melalui kepala ruang. Tahap selanjutnya, kepala ruang akan menyampaikan
kepada pihak atau bagian terkait pengadaan alat.
5. Machine
Analisis Data
Ada pendokumentasian pada semua alat yang ada di Poliklinik Bedah, dimana database nya juga sudah
dipastikan masuk pada data induk rumah sakit dr. Sardjito sejak pertama kali pengadaan alat-alat tersebut.
Pemeliharaan dilakukan secara rutin dan terjadwal oleh BPFK Surabaya (Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan)
dan dipertanggaungawabkan langsung ke rumah sakit (bagian pengadaan dan pemeliharaan alat) serta
dilaporkan secukupnya ke Poli terkait. Poin-poin daripada pemeliharan adalah nomerisasi alat inventaris,
tanggal kalibrasi, tanggal berlaku alat, kondisi alat pada saat dilakukan pemeliharaan dan keterangan-
keterangan tambahan bila diperlukan.
Berdasarkan data hasil observasi didapatkan bahwa mesin yang ada di Poliklinik Bedah dalam kondisi baik
namun pendokumentasian perlu ditingkatkan karena setelah dilakukan pengecekan dan kalibrasi masih ada
yang belum terdokumentasikan di lembar monitor poliklinik sebelum akhirnya dilaporkan ke pusat.
PROSES
OUTPUT

1.Efisiensi ruang rawat (waktu tunggu)


Waktu tunggu rawat jalan menurut Permenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 adalah waktu yang
diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis. Standar waktu tunggu rawat
jalan adalah ≤ 60 Menit.

.
Analisis Waktu Tunggu

120 113
105
100 97

80
66
Juni
60
Juli
Agustus
40 september

20

0
menit
OUTPUT

Dari penelitian yang dilakukan oleh Susanti et al (2015) dapat disimpulkan bahwa
pendaftaran online memiliki waktu tunggu yang lebih singkat dibandingkan dengan
pendaftaran langsung.

.
Analisis Cara
Pendaftaran
120%

100%
100%

80%
63%
60% online
51% 49% offline
40% 37%

20%

0%
0%
Juni Juli Agustus
OUTPUT

2. Hasil evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Pasien


a. Instrumen A (Dokumentasi)
b. Instrumen B (Indikator mutu)
c. Instrumen C

.
OUTPUT
a. Instrumen A

Hasil studi dokumentasi tentang proses asuhan keperawatan di Poliklinik Bedah mendapatkan hasil rata-

rata sebesar 42,5% dengan rincian sebagai berikut:

1) Aspek pengkajian dengan capaian 74,9%

2) Aspek diagnosa dengan capaian 50%

3) Aspek perencanaan dengan capaian 50%

4) Aspek tindakan dengan capaian 64,5%

5) Aspek evaluasi dengan capaian 50%

6) Aspek catatan asuhan keperawatan dengan capaian 20%


OUTPUT

b. Instrumen B (Kepuasan)

Dilakukan survey langsung kepada pengunjung poliklinik bedah


menggunakan kuesioner dengan sampel minimal 62 pelanggan dan
didapatkan 64 orang yang menjadi responden
OUTPUT

Kepuasan pelanggan menurut Permenkes Nomor


129/Menkes/SK/II/2008 adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Tujuan indikator
mutu kepuasan pelanggan adalah terselenggaranya pelayanan rawat
jalan yang mampu memberikan kepuasan pelanggan. Standar
kepuasan pelanggan pada rawat jalan adalah ≥ 90 %.
OUTPUT
Kepuasan Pasien (%)
70
64
60
50 tidak menjawab
tidak puas
40 kurang puas
puas
30 27
sangat puas
20
10 5
4
0
4,6% 64% 26,5%
.
OUTPUT
c. Instrumen C
Pada instrumen C terdapat 10 observasi tindakan yang dilakukan yaitu: Mencuci tangan pada 5 momen, menggunakan sarung
tangan, menggunakan masker, menggunakan alat disposable hanya sekali pakai, merendam alat non disposable pada larutan
desinfektan, perawat menggunakan baju gown saat tindakan, 1 set alat steril digunakan untuk 1 pasien, membuang benda tajam
pada tempat sampah, mensterilkan alat-alat steril, dan membuang sampah sesuai dengan kategorinya.
Hasil presentasi yang diperoleh dari observasi oleh mahasiswa mengenai terhadap 6 perawat yang bertugas di Poliklinik Bedah

adalah 83,3%

.
OUTPUT

2.Kepuasan Perawat
Kepuasan perawat diukur menggunakan instrumen yang terdiri dari 30 item pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengukuran kepuasan kerja perawat terdapat beberapa hasil yang
dapat disimpulkan berdasarkan sub variabel gaji, otonomi, kebijakan organisasi,
interaksi, promosi dan status profesional.

.
OUTPUT
2) Kepuasan Profesi lain terhadap Perawat

.
ACTUATTING

 Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer keperawatan untuk mengawali dan
melanjutkan kegiatan yang sudah ditetapkan menggunakan perencanaan dan pengorganisasian
untuk mendapatkan tujuan yang sudah direncanakan.

 Seorang manajer akan melakukan pengarahan kepada setiap karyawannya, apabila didalam
perusahaan tersebut sedang mengalami suatu permasalahan atau apa yang sedang dikerjakan
tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

 Pengarahan yang baik akan terlihat dalam bentuk 5W 1H.


ACTUATTING

 (What) Apa yang harus dilakukan oleh staff perawat/perawat pelaksana

 (Who) Siapa yang akan melaksanakan suatu pekerjaan

 (When) Jam berapa seharusnya dilakukan (saat jam masuk sampai jam
pulang)

 (Why) Kenapa pekerjaan itu harus dilakukan

 (Where) Dimana akan dilakukan pekerjaan tersebut


ACTUATTING
ACTUATTING
4. CONTROLLING

A. KAJIAN TEORI

Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana
yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki.

Pengawasan sebagai fungsi manajemen berusaha untuk menyeimbangkan kesenjangan sehingga dapat
dideteksi secara dini, dicegah, dikendalikan atau dikurangi.

Pengawasan berfungsi untuk mengembangkan efisiensi penggunaan sumber daya, efektivitas, dan tugas-
tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih terjamin.
4. CONTROLLING

A. KAJIAN TEORI
Tugas manajerial dalam fungsi pengawasan memperhatikan beberapa prinsip:
• Pengawasan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur.
• Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting dalam upaya mencapai
tujuan organisasi.
• Standar untuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf
• Kontrol sebagai pengukuran dan koreksi kinerja untuk meyakinkan bahwa sasaran dan
kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta alat untuk
memperbaiki kinerja.
4. CONTROLLING

B. KAJIAN DATA
4. CONTROLLING

C. ANALASIS DATA

Fungsi controlling atau pengawasan oleh kepala ruang di Poliklinik Bedah RSUP Dr. Sardjito sudah berjalan
dengan sangat baik, dengan pencapaian nilai 100%. Keseluruhan indicator pengawasan sudah dilakukan,
baik melalui inspeksi, laporan langsung secara lisan, laporan tertulis, pengawasan tidak langsung melalui
daftar hadir, mendengar laporan kepala tim terkait pelaksanaan tugas maupun, mengevaluasi dan mencari
solusi terkait kendala yang ada di ruangan.
OUTPUT
OUTPUT

1.Efisiensi ruang rawat (waktu tunggu)


Waktu tunggu rawat jalan menurut Permenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 adalah waktu yang
diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis. Standar waktu tunggu rawat
jalan adalah ≤ 60 Menit.

.
Analisis Waktu Tunggu

120 113
105
100 97

80
66
Juni
60
Juli
Agustus
40 september

20

0
menit
OUTPUT

Dari penelitian yang dilakukan oleh Susanti et al (2015) dapat disimpulkan bahwa
pendaftaran online memiliki waktu tunggu yang lebih singkat dibandingkan dengan
pendaftaran langsung.

.
Analisis Cara
Pendaftaran
120%

100%
100%

80%
63%
60% online
51% 49% offline
40% 37%

20%

0%
0%
Juni Juli Agustus
OUTPUT

2. Hasil evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Pasien


a. Instrumen A (Dokumentasi)
b. Instrumen B (Indikator mutu)
c. Instrumen C

.
OUTPUT
a. Instrumen A

Hasil studi dokumentasi tentang proses asuhan keperawatan di Poliklinik Bedah mendapatkan hasil rata-

rata sebesar 42,5% dengan rincian sebagai berikut:

1) Aspek pengkajian dengan capaian 74,9%

2) Aspek diagnosa dengan capaian 50%

3) Aspek perencanaan dengan capaian 50%

4) Aspek tindakan dengan capaian 64,5%

5) Aspek evaluasi dengan capaian 50%

6) Aspek catatan asuhan keperawatan dengan capaian 20%


OUTPUT

b. Instrumen B (Kepuasan)

Dilakukan survey langsung kepada pengunjung poliklinik bedah


menggunakan kuesioner dengan sampel minimal 62 pelanggan dan
didapatkan 64 orang yang menjadi responden
OUTPUT

Kepuasan pelanggan menurut Permenkes Nomor


129/Menkes/SK/II/2008 adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Tujuan indikator
mutu kepuasan pelanggan adalah terselenggaranya pelayanan rawat
jalan yang mampu memberikan kepuasan pelanggan. Standar
kepuasan pelanggan pada rawat jalan adalah ≥ 90 %.
OUTPUT
Kepuasan Pasien (%)
70
64
60
50 tidak menjawab
tidak puas
40 kurang puas
puas
30 27
sangat puas
20
10 5
4
0
4,6% 64% 26,5%
.
OUTPUT
c. Instrumen C
Pada instrumen C terdapat 10 observasi tindakan yang dilakukan yaitu: Mencuci tangan pada 5 momen, menggunakan sarung
tangan, menggunakan masker, menggunakan alat disposable hanya sekali pakai, merendam alat non disposable pada larutan
desinfektan, perawat menggunakan baju gown saat tindakan, 1 set alat steril digunakan untuk 1 pasien, membuang benda tajam
pada tempat sampah, mensterilkan alat-alat steril, dan membuang sampah sesuai dengan kategorinya.
Hasil presentasi yang diperoleh dari observasi oleh mahasiswa mengenai terhadap 6 perawat yang bertugas di Poliklinik Bedah

adalah 83,3%

.
OUTPUT

2.Kepuasan Perawat
Kepuasan perawat diukur menggunakan instrumen yang terdiri dari 30 item pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengukuran kepuasan kerja perawat terdapat beberapa hasil yang
dapat disimpulkan berdasarkan sub variabel gaji, otonomi, kebijakan organisasi,
interaksi, promosi dan status profesional.

.
OUTPUT
2) Kepuasan Profesi lain terhadap Perawat

.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai