ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
DI BANGSAL MELATI 4 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Tugas Mandiri
Stase Praktik Keperawatan Dasar
Disusun Oleh:
Barly Yusuf
20/472511/KU/28813
Prosedur pemenuhan nutrisi pada pasien atau klien yang tidak mampu secara
mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu memenuhi melalui oral (mulut),
enteral (pipa lambung) atau parenteral.
a. Pemberian nutrisi melalui oral
Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi per oral secara mandiri.
b. Pemberian nutrisi melalui pipa lambung
Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan.
Pemberian nutrisi melalui pipa lambung menggunakan Nasogastric Tube
(NGT).
c. Pemberian nutrisi parenteral
Merupakan suatu bentuk pemberian nutrisi yang langsung melalui pembuluh
darah tanpa melalui saluran pencernaan. Pemberian nutrisi parenteral dilakukan
pasien yang tidak dapat dipenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral.
Tujuan pemberian nutrisi parenteral adalah untuk mempertahankan
kebutuhan nutrisi. Nutrisi parenteral total (TPN), pemberian nutrisi melalui jalur
intravena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan
infus. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat
seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino seperti PanAmin
G, dan cairan yang mengandung lemak seperti Intralipid.
Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui
vena antikubital pada vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis
interna dan eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat
dilakukan pada sebagian vena di daerah tangan dan kaki.
B. Nilai-nilai Normal
1. Nilai normal pengkajian nutrisi
BMI : 19,8-26
Ketebalan lipatan kulit trisep (mm):
Pria 12,5
Wanita 16,5
Lingkar lengan tengah (cm):
Pria 29,3
Wanita 28,5
Lingkar otot lengan tengah (cm):
Pria 25,3
Wanita 23,2
Albumin (g/dl) 3,5-5
Transferin (mg/dl) 230-400
Jumlah limfosit total (jumlah/mm3) 1500-4000
II. Hal-hal Yang Perlu Dikaji Pada Klien Yang Mengalami Gangguan
Kebutuhan Nutrisi
V. DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M. 2013. Nursing
Interventions Classification (NIC) 6th edition. St. Louis: Mosby.
Herdman, T.H., & Kamitsuru, S. (Eds.). 2014. NANDA International Nursing
Diagnoses: Definition & Classification, 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell.
Morhead, S., Jhonson, M., Maas. ML., Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) 5th edition. St. Louis: Mosby.
Mulatsih, Sutaryo, Sunarto, Allen, Yeow, Sofia. 2009. Karakteristik Klinis Pasien
Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dengan Fusi Gena TEL-AML1, BCR-ABL, dan
E2A-PBX1. Sari Pediatri 11(2):118-123.
Nurjannah, Intansari. 2014. ISDA: Intan’s Screening Diagnoses Assesment. Versi
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Moco Media.
Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi 4, Volume 1. Jakarta: EGC.
Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC.
Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2007. Kebutuhan Dasar Manusi & Proses Keperawatan. Edisi
3. Salemba Medika. Jakarta.