Anda di halaman 1dari 22

JOURNAL READING

Tren Terbaru Steroid Modified Tinea di


Rumah Sakit Tersier di India
(Hot Trends of Steroid Modified Tinea
at Tertiary Care Hospital in India)
Disusun oleh:
Alief Mandala Utama
30101306861
Pembimbing:
dr. Endang Soekmawati, Sp.KK
Identitas Jurnal
• Hot Trends of Steroid Modified
Judul Tinea at Tertiary Hospital in India
• Kothiwala R, Kumar R, Bohara DS,
Penulis Rawat L, Meherda A, Chawla L,
dkk.

Tahun • Juli 2017

• International Multispeciality
Penerbit Journal of Health
Pendahuluan
Dermatofitosis merupakan sekelompok infeksi jamur
superfisial pada jaringan yang berkeratin, yaitu
epidermis, rambut, dan kuku.

Jamur penyebab dermatofitosis adalah kelompok


jamur:
o Microsporum
o Trichophyton
o Epidermophyton
Kortikosteroid topikal yang digunakan dalam kombinasi

dengan antifungi seringkali berupa molekul poten seperti

clobetasol propionat, obat tersebut tersedia secara bebas dan

sering disalahgunakan.

Hal ini menyebabkan dermatofitosis kronik yang resisten

terhadap pengobatan
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penggunaan kortikosteroid topikal pada pasien dengan
tinea, dan mengevaluasi luas penyakit, durasi,
resistensi, dan frekuensi penyalahgunaan.
Metode
Hospital based observational study

Tempat : Departement of dermatology, venereology and

leprology, JLN Medical College, Ajmer (Rajasthan) India.

Penelitian dilakukan pada 1239 pasien berusia 1-70 tahun

yang didiagnosis menderita secara klinis dan telah

memberikan persetujuan medis tertulis.


1239 Pasien

Pemeriksaan rinci untuk tinea

Anamnesis mengenai:
-Durasi
-Kualifikasi
-Kombinasi obat
-Pemberi obat
-Agen terkait dalam kombinasi obat

1000 pasien
ditemukan menggunakan kortikosteroid topikal
dalam berbagai bentuk

Wawancara dan pemeriksaan lengkap mengenai


penggunaan steroid topikal.
Hasil
Distribusi Jenis Kelamin berdasarkan Usia

Rasio Laki-laki : Perempuan = 2.11 : 1


Pemberi resep dengan penyalahgunaan steroid pada Tinea

#1

#2
#3

Staf paramedis dan ahli dermatologi merupakan pelaku utama pada pasien
di daerah perdesaan dibandingkan dengan pasien di daerah perkotaan.

Variasi tempat tinggal pasien berdasarkan jenis pemberi resep ditemukan


secara statistik signifikan (p<0.001)
Agen Penyebab
Jenis Kelamin x Agen Penyebab

Laki-laki Perempuan
1 • Clobetasol 1 • Clobetasol

2 • Bethmetasone 2 • Terapi yang tidak memadai

3 • Beclomethasone 3 • Betamethasone

4 • Terapi injeksi 4 • Beclomethasone

5 • Terapi yang tidak memadai 5 • Ring guard / Itch guard

6 • Hidrokortison 6 • Mometasone

7 • Formulasi multipel 7 • Terapi injeksi


Tingkat pendidikan x Durasi pemakaian obat
Diskusi
Dalam penelitian ini ditemukan jumlah penderita tinea yang

menggunakan kortikosteroid umumnya berjenis kelamin laki-

laki .

Laki-laki lebih rentan terhadap infeksi karena pajanan yang

tinggi dalam kegiatan militer, kegiatan sekolah dan olahraga,

dan akibat berbagai jenis sepatu dan kaoskaki yang digunakan


Dalam penelitian ini ditemukan jumlah penderita tinea yang

menggunakan kortikosteroid paling banyak pada usia 21-30

tahun.

Hal ini dapat disebabkan mudahnya kelompok usia tersebut

mengakses obat tersebut, ketidaktahuan dan ketidaksadaran

akan kesehatan, direkomendasikan oleh orang lain, perubahan

gaya hidup, dan penggunaan pakaian ketat.


Pasien yang tinggal di pedesaan lebih sering

menggunakan kortikosteroid topikal karena tidak

tersedianya pelayanan kesehatan, konsultasi

spesialis, higienitas yang buruk, dan bekerja di

lingkungan yang panas dan lembab.


Dalam penelitian ini ditemukan apoteker/ penjual obat di

apotek memiliki peran terbesar dalam masalah ini.

Hal ini disebabkan oleh peraturan pemerintah yang lemah.

Selain itu, terdapat suatu konsep di India, dimana penjual di

konter bahan kimia dianggap setara dengan dokter oleh

sejumlah orang awam.


Sebagian besar pasien menggunakan formulasi

tersebut selama ≥4 minggu karena sifat formulasi yang

cepat meredakan gejala dan perburukan gejala saat

obat dihentikan, sehingga membentuk lingkaran setan.


Kesimpulan
o Sebagian besar pasien dengan tinea menggunakan

berbagai jenis kortikosteroid.

o Apoteker merupakan pelaku utama dan clobetasol

merupakan agen utama penyebab steroid modified tinea.

o Mayoritas pasien menggunakan obat tersebut selama ≥ 4

minggu.
Kesimpulan
o Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan

kortikosteroid pada tinea telah menjadi suatu ancaman


karena produksi, penjualan, dan resep yang tidak etis dan
berakhir dengan penyalahgunaan obat oleh pasien.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai