Anda di halaman 1dari 6

PENYELESAIAN SENGKETA ATAS TANAH TUMPANG TINDIH

KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH YANG MENGALAMI


PEMBEBASAN LAHAN
Proposal Tesis
Diajukan sebagai Usulan Syarat Untuk Mengajukan Tesis
Pada Magister Kenotariatan (MKn)

Oleh :
HOSRIZAL
2019010461064

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2021
Latar Belakang Masalah

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

Subjek

Landasan Hukum :

Pasal 18 UU no 5/1960

Pasal 40-48 UU no 2/2012

Pasal 37-40, Pasal 62 PP 24/1997

Perpres 71/2012


Hak atas Tanah Overlapping Bukti Kepemilikannya Yang Hendak Di bebaskan
lahannya :

Objek

Objek penelitian : Putusan 575/Pdt.G/2019/PN.Bks

Para pihak : H. Encep Suherman dengan bukti kepemilikan sertifikat hak milik

Para pihak : Ahmad Damyanti Girik

Penyebab sengketa : adanya oknum pejabat pemerintah dan PPAT (camat) yang
melakukan jual beli atas tanah dengan kedua pihak yang bersengketa tersebut

Akibat ●
Pembebasan lahan yang hendak dilakukan dan diperuntukan
untuk pembangunan jalur LRT menjadi terkendala

Hukum
Rumusan Masalah, Tujuan dan
Kegunaan Penelitian
Rumusan ●
Bagaimana bentuk kepastian hukum PPAT atas akta jual beli yang
dibuat mengakibatkan terjadinya sengketa tumpang tindih kepemilikan
tanah?

Masalah

Bagaimana prosedur penyelesaian sengketa tumpang tindih
kepemilikan tanah yang hendak dilakukan pembebasan lahan?

Tujuan ●
Untuk mengetahui dan menganalisis kepastian hukum PPAT atas akta jual beli
yang dibuat mengakibatkan terjadinya sengketa tumpang tindih kepemilikan
tanah.

Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis prosedur penyelesaian sengketa tumpang
tindih kepemilikan tanah yang hendak dilakukan pembebasan lahan.

Kegunaan Kegunaan teoritis penelitian ini adalah sebagai karya ilmiah untuk pengembangan

ilmu hukum pada umumnya Hukum Perdata



Kegunaan praktis penelitian ini adalah sebagai masukan ilmiah kepada penegak
hukum dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tanggung jawab PPAT

Penelitian atas akta jual beli yang dibuat mengakibatkan terjadinya sengketa tumpang tindih
kepemilikan tanah
Teori Hukum Pada Kerangka Pemikiran

Teori Kepastian Teori Penyelesaian


Hukum Sengketa
Lon Fuller

Gatot P. Soemartono

Menurut

teori kepastian hukum yang Munculnya sengketa jika salah satu pihak menghendaki

dipergunakan adalah teori kepastian hukum pihak lain untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
sebagaimana dikemukakan oleh Lon Fuller. Lon tetapi pihak lainnya menolak berlaku demikian.
Fuller mendefinisikan kepastian dapat Pencarian berbagai jenis proses dan metode untuk
menyelesaikan sengketa yang muncul adalah sesuatu
mengandung beberapa arti, yakni adanya
yang urgent dalam masyarakat. Para ahli non hukum
kejelasan, tidak menimbulkan multitafsir, tidak banyak mengeluarkan energi dan inovasi untuk
menimbulkan kontradiktif, dan dapat mengekspresikan berbagai model penyelesaian sengketa
dilaksanakan. Hukum harus berlaku tegas di (dispute resolution). Berbagai model penyelesaian
dalam masyarakat, mengandung keterbukaan sengketa, baik formal maupun informal, dapat dijadikan
sehingga siapapun dapat memahami makna atas acuan untuk menjawab sengketa yang mungkin timbul
suatu ketentuan hukum. asalkan hal itu membawa keadilan dan kemaslahatan.
SEBAB AKIBAT TUMPANG TINDIH (OVERLAPPING) KEPEMILIKAN
HAK ATAS TANAH DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
•Masalah tumpang tindih kepemilikan tanah pada dasarnya dapat disebabkan oleh :
•Cacat Administrasi yang dilakukan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional,
•Kesalahan pengukuran dan pemetaan fisik tanah,
•Adanya oknum yang memperjual belikan tanah yang bukan haknya,
•Adanya oknum yang mempermudah pendaftaran tanah, tanpa adanya syarat formil dan materiil
pendaftaran tanah yang layak,
•Kurangnya ketelitian pihak pembeli dalam memeriksa objek tanah,
•Adanya oknum pihak pengembang yang melakukan jual beli tanah secara melawan hukum.
•Contoh Konkrit Tumpang tindih kepemilikan tanah pada pengadaan tanah untuk kepentingan
umum:
• perkara Putusan 575/Pdt.G/2019/PN.Bks, yang diketahui telah terjadi tumpang tindih
kepemilikan atas tanah, pada saat hendak dilakukan pengadaan tanah untuk kepentingan
umum.
• Terdapat sengketa tumpang tindih atas sertifikat hak milik yang dikuasai oleh H. Encep
Suherman, dan Girik yang dimiliki oleh Ahmad Damyanti, dimana berdasarkan hasil
pemeriksaan pengadilan diketahui antara sertifikat hak milik dan girik tersebut memang terjadi
tumpang tindih sehingga mengakibatkan terjadinya sengketa, dimana tumpang tindih tersebut
disebabkan adanya oknum pejabat pemerintah dan PPAT yang melakukan jual beli atas tanah
dengan kedua pihak yang bersengketa tersebut, sehingga mengakibatkan pembebasan lahan
yang hendak dilakukan dan diperuntukan untuk pembangunan jalur LRT menjadi terkendala
METODE PENELITIAN

Metode Spesifikasi Sumber


Penelitian Penelitian Hukum

Yuridis Normatif Didukung ●
Deskriptif Analisis

Data Sekunder
Empiris ●
Data sekunder merupakan

Penelitian hukum normatif adalah

Teknik analisa penelitian yang
penelitian hukum yang meletakan bertujuan untuk memberikan data kepustakaan yang di
hukum sebagai sebuah bangunan gambaran secara rinci, dalamnya mengandung
sistem norma. Sistem norma yang sistematis dan menyeluruh, bahan hukum, yaitu bahan
dimaksud adalah mengenai asas- mengenai segala sesuatu yang
asas, norma, kaidah dari peraturan
hukum primer, bahan
berhubungan dengan masalah hukum sekunder dan bahan
perundangan, putusan pengadilan,
yang dibahas.
perjanjian serta doktrin (ajaran). hukum tersier.

Anda mungkin juga menyukai