Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP DALAM

AUDIT STRATEGIK
KELOMPOK 3:

 FITRA AYU (16101155310522)


 POPPY ANGGINA (1610115530538)
 PUTRI WULANDARI (16101155310539)
 RESA ARIANTI (16101155310542)
 RIAS INDRIANI (16101155310543)
 Syafira Aviola (16101155310549)
Kemampuan Konsep Dalam
Bisnis
Menurut Gary Hamel dalam bukunya ‘Leading
the revolution’ (2002) mengatakan inovasi
konsep bisnis meliputi 4 komponen utama,
yaitu:
1. Strategi inti (core strategy)
Komponen di mana perusahaan memilih
strategi untuk bersaing di dalam pasar bisnis.
Komponen ini terdiri dari misi bisnis, lingkup
pasar/produk, dan dasar untuk diferensiasi.
2. Sumber daya strategik (strategic
resource)
Sumber daya yang spesifik, keterampilan dan
proses yang tersedia hanya untuk perusahaan tersebut
merupakan apa yang disebut sebagai sumber daya
strategik. Sumber daya seringkali penting untuk
pelaksanaan strategi inti. Sumber daya strategik juga
mencakup keterampilan khusus (kompetensi inti),
proses sumber daya dan kemampuan yang perusahaan
pegang. Sebuah sumber daya strategis juga harus unik,
berharga kepada pelanggan dan dialihkan kepada
peluang baru.
3. Antarmuka pelanggan (customer
interface)
Antar muka pelanggan mengacu pada bagaimana
perusahaan berinteraksi dengan pelanggan.
4. Jaringan nilai (value network)
sebuah jaringan nilai adalah sekelompok pemasok,
mitra dan asosiasi independen yang sangat penting
untuk perusahaan. Seringkali anggota jaringan nilai
bertanggungjawab untuk proses yang terlibat dalam
pengiriman atau penciptaan produk atau jasa.
Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit)
Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit)
pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini :
1. Usulan dan pengenalan
Sebelum tahap audit dilakukan, auditor dan
manajemen perusahaan sebaiknya dipertemukan
dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam
kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan
perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap
aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi
perusahaan.
2. Survei pendahuluan 3.Penelaahan yang lebih rinci

Pada tahap ini, auditor Setelah aktivitas


melakukan penilaian fungsional yang akan
pendahuluan atas disudit diidentifikasi,
aktivitas yang akan selanjutnya ditentukan
dinilai. Hasilnya kriteria kinerjanya.
adalah berupa Puncak tahap ini
informasi mengenai adalah merumuskan
fungsional perusahaan dan mendesain
untuk memonitor program kerja yang
kinerja perusahaan. rinci untuk audit yang
lebih mendalam.
5. Pengembangkan dan
4. Pengujian detail
penelaahan temuan audit
Pada tahap ini, akan
ditentukan kemutakhiran, Dalam menilai kinerja
kelengkapan, dan akurasi data. operasional, pertama-tama
Tujuan secara keseluruhan yang perlu dilakukan
adalah mengidentifikasi area adalah mendefinisikan
yang akan menjamin perhatian standar operasional atau
manajemen. Pengujian audit
yang lebih rinci dapat
kriteria penilaian. Auditor
diarahkan terhadap, misalnya harus mempunyai cukup
sasaran dan tujuan dalam pengetahuan dan
anggaran yang telah pengalaman mengenai
diotorisasi, informasi yang ada aktivitas yang diaudit agar
bagi manajemen yang telah dapat mengembangkan
dimanfaatkan, dan aktivitas
operasional mencapai hasil
kriteria evaluasi yang
yang diharapkan. memadai.
6.Pelaporan
7. Tindak lanjut setelah audit
Keberhasilan pemeriksaan Tujuan penelaahan tindak
manajemen tergantung pada
lanjut adalah untuk
mutu laporan yang dihasilkan.
Laporan pemeriksaan memastikan bahwa
manajemen adalah alat formal rekomendasi yang
untuk memberitahukan dimasukkan dalam
manajemen puncak tentang laporan audit benar-
temuan auditor yang signifikan
serta rekomendasinya. Masalah benar telah dilaksanakan.
atau temuan yang tidak Apabila manajemen tidak
signifikan hendaknya tidak melakukan tindakan
dilaporkan. Kalau manajemen korektif yang dimaksud,
dapat diyakinkan untuk
bertindak sesuai dengan
carilah penjelasan
rekomendasi yang diberikan, mengapa manajemen
audit secara keseluruhan gagal melakukan hal itu.
barulah akan bermanfaat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai