Anda di halaman 1dari 5

ANGGI NABILA HARNI

1900542021

REVIEW 2

Perbedaan Antara Natural, Social, dan Humanities Sciences

A. Natural Sciences
Ilmu alam (Inggris:natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang
digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan
hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. Ilmu alam mempelajari aspek-
aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan
bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia
alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga
digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan
filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam(biasa disingkat IPA).

 Objek Ilmu Alam

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu tentang alam, maka obyek penyelidikan adalah alam
semesta sejauah berada dalam waktu dan ruang. “ manusia yang seharusnya menarik perhatian kita
itu, adalah sebagian dari suatau alam tak terhingga dan ia sendiri di antara makhluk-makhluk hidup
bertubuh, bisa atau memiliki kesanggupan untuk mempertimbangkan (mengawasi,
mempertimbangkan) alam ini, mengadakan percobaan-percobaan dan menduga adanya hubungan-
hubungan dan undang-undang antara kenyataan-kenyataan. Ia juga menjadi obyek dari percobaan-
percobaan dan perhatian pengawas. Kalau kita mengetahui bahwa pengetahuan adanya undang-
undang yang berlaku atas dunia hidup itu bisa menerangi arti dari manusia dengan menerangkan
wujudnya di muka bumi, tali-tali yang mempersatukan dia dengan bentuk-bentuk hidup lainnya dan
perbedaan-perbedaan yang memberi sifat-sifat kepadanya, maka kita harus mempelajari evolusi
(perkembangan) dari seluruh dunia dari awalnya, tanpa lupa bahwa observasi kita itu bisa
tertutupoleh alat observasi kita sendiri.”

Ciri-ciri dasar pertama yang menandai ilmu-ilmu kealaman adalah, bahwa ilmu- ilmu itu
melukiskan kenyataan menurut aspek-aspek yang memungkinkan registrasi indrawi secara langsung.
Data-data indrawi yang merupakan objeknya, harus dimengerti tepat menurut penampakannya.
Bahan-bahan ini disaring, diselidiki, diawasi, diidentifikasi dan diklasifikasikan secara ilmiah, yaitu
digunakannya instrumen- instrumen sebagai alat bantu. Eksperimentasi Ilmu-ilmu kealaman mampu
menjangkau objek potensi-potensi alam yang semula sulit diamati, seperti elektron dan multi-
protein.

 Cabang-cabang Ilmu Alam

Ilmu-ilmu pengetahuan alam (Natural Sciences) terbagi atas beberapa cabang, yaitu:
1. Antropologi fisik
2. Ilmu kedokteran
3. Ilmu farmasi
4. Ilmu pertanian
5. Ilmu pasti
6. Ilmu alam
7. Ilmu teknik
8. Geologi

 Metode Ilmu Alam

Alam yang menampakkan dirinya kepada kita (the world of appearance,the phenomenal world)
dipelajari oleh ilmu pengetahuan alam dengan suatu metode sebagai berikut,[10]

1. Pengamat-amatan dengan seksama (observasi metodis)


2. Penggolongan (klasifikasi)
3. Analisa data atau fakta yang di peroleh dari observasi itu menurut kecerdasan akal, dengan
maksud menemukan hubungan yang logis antara fakta itu dan memahami makna relatifnya
4. Menarik kesimpulan induktif dan deduktif dari hasil-hasil analisa itu
5. Penglukisan (deskripsi fungsional)
6. Percobaan (exprimen atau observasi yang disengaja secara sistimatis.
Metode yang digunakan dalam ilmu alam bersifat siklus-empirik[11] yang menunjuk pada dua
hal pokok, yaitu siklus yang mengandaikan adanya suatu kegiatan yang dilaksanakan secara
berulang-ulang, dan empirik yang menunjuk pada sifat bahan yang diselidiki (bersifat indrawi).

B. Social Sciences

Ilmu sosial (Inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode
ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif.

 Cabang-cabang Ilmu Sosial

Ilmu sosial memiliki beberapa cabang, di antaranya:

1) Ilmu hukum ilmu yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
2) Ilmu Ekonomi; ilmu yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam
masyarakat.
3) Ilmu Antropologi Budaya dan Sosial
4) Publistik dan Jurnalistik
5) Ilmu Jiwa Sosial
6) Ilmu Pendidikan; ilmu yang mempelajari tentang masalah yang berkaitan dengan belajar,
pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral.
7) Ilmu Politik; ilmu yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk
Negara).
8) Psikologi; ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental manusia.
9) Sejarah; ilmu yang mempelajari tentang masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia.
10) Sosiologi; ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan hubungan antar manusia di
dalamnya.

 Objek kajian ilmu Sosial

Setiap ilmu pengetahuan ditentukan oleh obyeknya. Ada dua macam obyek ilmu pengetahuan,
yaitu: obyek materia dan obyek forma. Obyek materia ialah seluruh lapangan atau bahan yang
dijadikan obyek penyelidikan suatu ilmu. Obyek forma ialah obyek materia yang disoroti oleh suatu
ilmu, sehingga membedakan ilmu yang satu dariilmu lainnya, jika berobyek materia yang sama.[4]

Pada garis besarnya obyek ilmu pengetahuan ialah alam dan manusia. Maka dalam hal ini obyek
penyelidikan ilmu sosial adalah manusia, tegasnya tingkah laku manusia.

 Metode Social Sciences

Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan
objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam.
Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif.
Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku
manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti
ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda
kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia
serta implikasi dan konsekuensinya.

Ilmu-ilmu sosial belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh
bagian terbesar masyarakat, disebabkan ilmu-ilmu tersebut belum berkembang. Sedangkan yang
menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang berubah-ubah. Oleh karena itu, hingga kini
belum diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat
secara lebih mendalam. Lain halnya dengan ilmu alam yang telah lama berkembang, sehingga telah
mempunyai kaidah- kaidah dan dalil-dalil yang teratur dan diterima oleh masyarakat. Hal ini
disebabkan karena objeknya bukan manusia.

Menurut Elgin F. Hunt metode ilmu (dalam hal ini : ilmu pengetahuan ilmu sosial) itu meliputi enam
bagian, yaitu:

1. Observasi
2. Perumusan masalah
3. Mengumpulkan dan mengklafikasikan fakta tambahan yang baru
4. Mengadakan generalisasi
5. Perumusan hipotesa
6. Mengadakan testing dan verifikasi

C. Humaniora Sciences

Humaniora merupakan studi yang memusatkan perhartiannya pada kehidupan manusia,


menekankan unsur kreativitas, kebaharuan, orisinalitas, keunikan. Humaniora berusaha mencari
makna dan nilai, sehingga bersifat normatif. Dalam bidang humaniora rasionalitas tidak hanya
dipahami sebagai pemikiran tentang suatu objek atas dasar dalil-dalil akal, tetapi juga hal-hal
yang bersifat imajinatif.
Kita dapat memahami perbuatan dengan mengungkap pikiran,perasaan dan keinginannya.
Ilmu kemanusiaan tidak hanya mampu mengetahui apa yang telah diperbuat manusia tetapi
juga pengalaman batin (erlebnis), pikiran, ingatan, keputusan nilai dan tujuan yang
mendorongnya berbuat .
Perbuatan atau tindakan merupakan ekspresi jiwa manusia, ide dan arti yang diharapkan
oleh individu maupun masyarakat, yang berupa kata, sikap, karya seni dan juga lembaga-
lembaga sosial. Kita akan memahami ekspresi (ausdruck) dengan menghayati kembali dalam
kesadaran kita sendiri, penghayatan yang menimbulkan ekspresi tadi.
Humanities sebagai sekelompok ilmu pengetahuan mencakup: bahasa, baik bahasa modern
maupun klasik: linguistik: kesusastraan: sejarah, kritisisme, teori dan praktek seni, dan semua
aspek ilmu-ilmu sosial yang memiliki isi humanistic dan menggunakan metode humanistic”.

 Objek Kajian Ilmu Humaniora

Dalam kajian ini ilmu humaniora dan sosial sama–sama mempelajari manusia atau tingkah
laku sebagai objeknya, akan tetapi yang membedakan keduanya adalah obyek formanya,
artinya sudut pandang yang di soroti dari obyek- obyek tersebut, sebagaimana yang tertera
dalam cabang ilmu masing-masing.

Peneliti ilmu kemanusiaan harus berusaha seperti hidup dalam objeknya, atau membuat
objek hidup dalam dirinya. Dengan penghayatan tersebut akan memudahkan munculnya
verstehen atau pemahaman. Dalam konteks ilmu sejarah, dengan menghayati kembali masa
lampau, sejarawan akan memperluas dan membuat berkembang kepribadiannya,
menggabungkan pengalaman pada masa lalu ke dalam pengalaman masa kini.

 Cabang- cabang Ilmu Humaniora

Adapun cabang-cabang dari ilmu pengetahuan (studi humanitas, humanities studies)


humaniora adalah sebagai berikut:

1) Ilmu agama
2) Ilmu filsafat
3) Ilmu bahasa
4) Ilmu seni
5) Ilmu jiwa.

 Metode Ilmu Humaniora

Dr Winarno Suracman dalam bukunya Pengantar Penyelidikan llmiah menerangkan sepuluh


langkah (dalam hal ini: ilmu-ilmu humaniora)itu meliputi enam bagian, yaitu:

1) Pemilihan masalah
2) Studi ekspolorasi
3) Rumusan teori dan anggapan dasar
4) Rumusan hipotesa
5) Penetapan teknik penguji hipotesa
6) Penyusunan agenda
7) Pengumpulan data
8) Pengolahan data
9) Penyimpulan, dan
10) Puplikasi hasil penyelidikan

Perbedaan Antara Natural, Social, dan Humanities Sciences

Ilmu sosial dan ilmu alam merupakan dua disiplin ilmu yang berbeda, baik dari segi objek
kajian, metode maupun cabang-cabangnya. Ilmu sosial mempelajari manusia dari segi hubungannya
dengan manusia lain, ia bersifat subjektif dan berdasarkan penafsiran, persepsi, generalisasi, asumsi
dan sebagainya. Perkembangannya dari masa ke masa cenderung dinamis karena adanya kasus-
kasus atau faktor-faktor baru dari kasus-kasus lama.

Sedangkan ilmu alam, ia mempelajari alam dengan seluruh unsur-unsurnya, ia bersifat lebih
objektif, matematis, dan berdasarkan bukti-bukti empiris serta perhitungan, kelemahannya
cenderung lambat, statis dan itu-itu saja. Jadi dapat juga dikatakan bahwa jika ilmu sosial mengkaji
tentang hubungan timbal-balik manusia dengan manusia lainnya, maka ilmu alam mengkaji alam
yang menjadi tempat hidup bagi manusia itu sendiri.

Dan yang terakhir ialah ilmu humaniora salah satu ilmu yang memahami perbuatan dengan
mengungkap pikiran, perasaan dan keinginannya. Ilmu kemanusiaan tidak hanya mampu
mengetahui apa yang telah diperbuat manusia tetapi juga pengalaman batin (erlebnis), pikiran,
ingatan, keputusan nilai dan tujuan yang mendorongnya berbuat .

SUMBER:

http://kumbungcinta.blogspot.com/2010/02/ilmu-ilmu-alam-sosial-dan-humaniora.html

https://ikhwanmr.blogspot.com/2016/02/metode-ilmu-pengetahuan-sosial-alam-dan.html

http://scienceclass-socialmindset.blogspot.com/2010/11/social-science-vs-natural-science.html

Anda mungkin juga menyukai