Anda di halaman 1dari 3

1.

4 Kompensasi
1.4.1 Pengertian Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi Menurut Martoyo (2007:116) 
Menurut Martoyo, bahwa pengertian kompensasi adalah pengaturan keseluruhan
pemberian balas jasa bagi employers maupun employees, bai ksecara langsung berupa
uang (finansial) maupun yang tidak langsung berupa uang (nonfinansial). 

2. Pengertian Kompensasi Menurut Hasibuan (2008: 118) 


Menurut Hasibuan, bahwa definisi kompensasi yang diuraikannya, berpendapat
bahwa pengertian kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung ataupun tidak langsung yang diterima karyawan dalam bentuk imbalan atas
jasa yang diberikan kepada perusahaan. 

3. Pengertian Kompensasi Menurut Sastrohardiwiryo (2005: 181) 


Menurut Sastrohardiwiryo, bahwa pengertian kompensasi adalah imbalan jasa
atau balasa jasa yang diberikan oleh perusahaan untuk para tenaga kerja, dimana
tenaga kerja telah memberikan sumbangan tenaga dan juga pikiran demi adanya
sebuah kemajuan perusahaan agar dapat berfungsi dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. 

4. Pengertian Kompensasi Mennurut Handoko


Menurut Handoko (dalam Gomez, 2003:129) bahwa pengertian kompensasi
adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai suatu balas jasa atas kerja
sama mereka. 

5. Pengertian Kompensasi Menurut Rivai (2004: 357) 


Menurut Rivai, bahwa pengertian kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh
karyawan sebagai suatu pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. 

6. Pengertian Kompensasi Menurut Andrew E 


Menurut Andrew (Dalam Mangkunegara, 2009:83) bahwa pengertian
kompensasi adalah proses administrasi upah ataupun gaji (kadang disebut
kompensasi) melibatkan pertimbangan atuapun keseimbangan perhitungan. 

7. Pengertian Kompensasi Menurut Sofyandi (2008:157) 


Menurut Sofyandi, bahwa pengertian kompensasi adalah suatu bentuk biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan agar perusahaan
memperoleh suatu imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawan. 

8. Pengertian Kompensasi Menurut Soekidjo (2009: 142) 


Menurut Soekidjo, bahwa pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima oleh karyawan sebagai suatu balasa jasa untuk kerja ataupun pengabdian bagi
mereka. 
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut terkait pengertian kompensasi, maka ditarik
sebuah kesimpulan bahwa pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh
karyawan, baik yang langsung atau tidak langsung, berupa gaji, upah, insentif, tunjangan, dll. 

1.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi 


Sistem pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawan dapat dipengaruhi dengan
berbagai faktor sebagai suatu tantangan setiap organisasi dalam menentukan kebijakan
kompensasi bagi karyawannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi adalah
sebagai berikut..

 Produktivitas. Organisasi berkeinginan untuk memperoleh keuntungan baik berupa


material atau non-material. 
 Kemampuan untuk Membayar. Pemberian kompensasi tergantung dari mampu untuk
membayar. Organisasi tidak memberikan kompensasi tidak melebihi kemampuannya. 
 Kesediaan untuk Membayar. Kesediaan ini berpengaruh atas kebijaksanaan
pemberian kompensasi karyawannya. 
 Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja. Banyak tidaknya tenaga kerja di pasaran kerja,
dapat mempengaruhi pemberian kompensasi. 
 Organisasi Karyawan. Adanya organisasi karyawan tersebu akan berpengaruh
terhadap kebijakan pemberian kompensasi. 
 Peraturan dan Perundang-Undangan. Hal demikian akan membantu bidang perburuan
(karyawan). Peraturan tersebut jelas mempengaruhi sistem pemberian kompensasi
bagi setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta. 

1.4.3 Bentuk Kompensasi

Kompensasi yang diberikan oleh organisasi kepada pekerjanya terdapat dalam


beberapa bentuk. Menurut Gary Dessler (203, p349-350) dalam Tjutju Yuniarsih (2009,
p125), membagi kompensasi kedalam tiga komponen, yakni :

1. Pembayaran uang secara langsung (direct financial payment) dalam bentuk upah, gaji,
insentif, komisi dan bonus. Pada dasarnya terdapat dua dasar penentuan upah pegawai
:
a) Berdasarkan waktu. Pada umurnya pegawai digaji atas dasar waktu pelaksanaan
pekerjaan, seperti karyawan pabrik atau buruh kasar biasanya dibayar atas upah
(wages) menurut jam atau harian. Sedangkan seorang pegawai digaji (salaried)
seperti para manajer, profesional dan administratif.
b) Upah borongan (piecework). Upah borongan mengaitkan kompensasi secara
langsung dengan jumlah produksi yang dihasilkan karyawan. Dalam versi
sederhana, upah karyawan dihitung dari standar satuan yang dihasilkan dalam
satu jam.
2. Pembayaran tidak langsung (indirect payment) dalam bentuk tunjangan seperti
asuransi dan liburan atas dana perusahaan. Tunjangan ini digolongkan dalam paket
kesejahteraan, dimana paket ini diberikan kepada seluruh pegawai berdasarkan
keanggotaan mereka dalam perusahaan. Dibawah ini adalah beberapa jenis
tunjangan :
a) Tunjangan bayaran suplemen menyediakan bayaran untuk tidak bekerja.
Tunjangan ini meliputi asuransi ketunakaryaan, uang liburan dan hari libur.
b) Tunjangan asuransi merupakan jenis lain lain dari bentuk kesejahteraan pegawai.
Pada umumnya perusahaan membaginya kedalam bentuk asuransi jiwa dan
perumah sakitan secara berkelompok, asuransi kecelakaan dan asuransi
ketidakmampuan.
3. Ganjaran nonfinansial (nonfinancial rewards) seperti hal-hal yang tidak mudah di
kuantifikasi, yaitu ganjaran- ganjaran seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam
kerja yang lebih luwes dan kantor yang lebih bergengsi.

Anda mungkin juga menyukai