Anda di halaman 1dari 18

SUKU BUNGA

1.NOBEL INDAH CLAWDYA ZEBUA 7203240025


2.SHARMA JULIANA SILABAN 7201240016
3.KRISTIN YENITA PURBA 7203240003
4.RUTH SEPTARIA HUTAPEA 7203240041
A. Pengertian Tingkat Bunga Menurut Teori Klasik dan
Keynes
◉ Menurut Teori Klasik, teori tingkat ◉ Teori Keynessian, Preferensi Liquiditas
suku bunga merupakan teori ◉ Teori penentuan tingkat suku bunga Keynes
permintaan penawaran terhadap
dikenal dengan teori liquidity
tabungan.  Teori ini membahas tingkat
preference.Keynes mengatakan bahwa
suku bunga sebagai suatu faktor
tingkat bunga semata-mata merupakan
pengimbang antara permintaan dan
fenomena moneter yang mana
penawaran daripada investable fund
pembentukannya terjadi di pasar uang.
yang bersumber dari tabungan.
 Artinya tingkat suku bunga ditentukan oleh
penawaran dan permintaan akan uang.

2
B. Pengertian Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Riil
-Suku bunga nominal adalah suku bunga yang belum mencakup inflasi sebagai
faktor penentu penurunan daya beli.
-Sedangkan suku bunga riil aka real interest rates adalah suku buga murni yang
sudah memasukkan inflasi sebagai faktor penentu penurunan daya beli. Sehingga
suku bunga ini menampilkan return bersih yang akan anda dapatkan setelah
dikurangi inflasi. Suku bunga nominal biasanya muncul di buku tabungan anda
atau di lembar tagihan kredit anda. Di Indonesia, besaran suku bunga nominal
diberi patok (benchmark) oleh Bank Indonesia melalui Bank Indonesia 7 Days
Repo Rate (BI7DRR). BI7DRR adalah kebijakan patokan suku bunga yang
diterapkan oleh Bank Indonesia sejak tahun 2017. Tujuan dari penerapan kebijakan
baru ini adalah agar transmisi kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia bisa lebih mudah dan cepat di aplikasikan.
3
C. Menghitung Suku Bunga Nominal dan Riil
Bagaimana Menghitung Suku Bunga Riil?
Mulailah dengan indeks harga konsumen (CPI) berikut dan data suku bunga nominal:
Data CPI
◉ Tahun 1: 100
◉ Tahun 2: 110
◉ Tahun 3: 120
◉ Tahun 4: 115
◉ Data Suku Bunga Nominal
◉ Tahun 1: -
◉ Tahun 2: 15%
◉ Tahun 3: 13%
◉ Tahun 4: 8% 4
C. Menghitung Suku Bunga Nominal dan Riil
Bagaimana Anda bisa mengetahui tingkat bunga riil untuk tahun kedua, tiga, dan empat? Mulailah
dengan mengidentifikasi notasi berikut:  i berarti tingkat inflasi,  n adalah tingkat bunga
nominal  dan  r adalah tingkat bunga riil. Anda harus mengetahui tingkat inflasi - atau tingkat inflasi
yang diharapkan jika Anda membuat prediksi tentang masa depan. Anda dapat menghitung ini dari
data CPI menggunakan rumus berikut:
◉ i = [CPI (tahun ini) - CPI (tahun lalu)] / CPI (tahun lalu)
◉ Jadi tingkat inflasi di tahun kedua adalah [110 - 100] / 100 = .1 = 10%. Jika Anda melakukan ini selama tiga tahun, Anda akan
mendapatkan yang berikut:
◉ Data Tingkat Inflasi
◉ Tahun 1: -
◉ Tahun 2: 10.0%
◉ Tahun 3: 9,1%
◉ Tahun 4: -4,2% 5
D. Pengertian dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku
Bunga

 Secara sederhana, suku bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang diberikan
bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
 Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada
nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah
kepada bank (jika nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman).

6
Faktor - faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar
sebagai berikut :

1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana / simpanan sedikit , sementara permohonan pinjaman meningkat ,
maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku
bunga simpanan akan menarik nasabah untuk menyimpan uang di bank. Demikian, kebutuhan
dana dapat dipenuhi. Sebaliknya jika bank kelebihan dana dipenuhi. Dimana simpanan banyak,
akan tetapi permohonan kredit sedikit , maka bank akan menurunkan bunga simpanan , sehingga
mengurangi minat nasabah untuk menyimpan. Atau dengan cara menurunkan juga bunga kredit ,
sehingga permohongan kredit meningkat.

7
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi, yang paling
utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga rata –
rata 16% per tahun , maka jika hendak membutuhkan dana cepat namun sebaliknya, untuk
bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing.

3. Kebijakan pemerintah
Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau minimal suku
bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan ketentuan batas minimal /
maksimal bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batas yang
sudah di tetapkan oleh pemerintah.

8
4. Laba yang diinginkan
Merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika diinginkan besar, maka
bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu , pihak bank harus
hati –hati dalam menentukan presentase laba / keuntungan yang diinginkan

5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman , maka akan semakin tinggi bunganya , hal ini
disebabkan besarnya kemungkinan risiko di masa mendatang. Demikian pula, sebaliknya jika
pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.

9
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan , maka semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal
pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid
seperti sertifikat deposito / rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk di
cairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.

7. Reputasi perusahaan.
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga sangat menentukan
tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya , karena biasanya perusahaan yang
bonafid kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relative kecil dan sebaliknya.

10
8. Produk yang kompetitif
Adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif,
bunga kredit yang diberikan relative rendah jika dibandingkan dengan dengan produk yang
kurang kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin, karena produk
yang dibiayai laku di pasaran.

9. Hubungan baik
Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi dua, yaitu : nasabah utama /
primer dan nasabah biasa / sekunder. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta
loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank, nasabah utama biasanya mempunyai
hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun
berbeda dengan nasabah biasa

11
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala
risiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan
bonafid , baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap
bank, sehingga bunga yang dibebankan pun berbeda. Demikian pula, sebaliknya jika
penjamin pihak ketiganya kurang bonafid / tidak dapat dipercaya , maka mungkin tidak
dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.

12
E. Komponen-Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit

1) Total biaya dana


Biaya untuk memperoleh simpanan setelah ditambahkan dengan cadangan wajib yang ditetapkan
pemerintah. Biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh
dana melalui produk simpanan . Semakin besar /mahal bunga yang dibebankan maka semakin tinggi
pula biaya dananya.

2) Laba yang diinginkan


Laba / keuntungan yang ingin diperoleh bank dan biasanya dalam presentase tertentu. Penentuan
besarnya laba juga sangat menentukan sektor – sektor yang dibiayai, misalnya jika projek
pemerintah untuk pengusahan kecil, maka labanya pun berbeda dengan yang komersial.

13
3) Cadangan risiko kredit macet
Cadangan terhadap macetnya kredit yang diberikan karena setiap kredit yang diberikan pasti
mengandung suatu risiko tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak
disengaja. Oleh karena itu, pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga untuk
menghadapinya.
4) Biaya operasi
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Biaya ini
terdiri dari biaya gaji , biaya administrasi , biaya pemeliharaan dan biaya – biaya lainnya.
5) Pajak
Yaitu pajak yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada
nasabah lainnya.

14
F. Jenis – Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
1. Suku bunga tetap (fixed)
Adalah suku bunga yang bersifat tetap dan tidak berubah, biasanya hanya sampai jangka
waktu tertentu. Contohnya adalah bunga KPR rumah murah atau rumah bersubsidi. Selain itu,
suku bunga tetap juga dapat digunakan dalam kredit kendaraan bermotor.

2. Suku bunga mengambang (floating)


Suku bunga mengambang mengikuti suku bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik,
maka suku bunganya ikut naik. Begitu juga sebaliknya jika suku bunga turun. Contohnya
adalah suku bunga KPR untuk periode tertentu. Misalnya untuk dua tahun pertama
diberlakukan suku bunga tetap, namun periode selanjutnya menggunakan suku bunga
mengambang.

15
3. Suku bunga flat
Suku bunga yang perhitungan bunganya tidak berubah di setiap periode cicilan. Misalnya, bank
memberikan kredit Rp15 juta selama 10 bulan dengan bunga 10 persen. Maka, setiap bulan nasabah
harus membayar sebesar Rp1.625.000, yang terdiri dari angsuran pokok pinjaman sebesar Rp1,5
juta, ditambah dengan angsuran bunga yang tidak berubah (flat) sebesar Rp125 ribu.

4. Suku bunga efektif


Suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan seiring dengan
menyusutnya utang yang sudah dibayarkan. Artinya, semakin sedikit pokok pinjaman, semakin
sedikit juga suku bunga yang harus dibayarkan. Misalnya, bank memberikan kredit dengan jangka
waktu 10 bulan sebesar Rp 15 juta, dengan bunga 10 persen per tahun (efektif). Jika dengan asumsi
suku bunga kredit di pasaran tidak berubah selama jangka waktu kredit, maka suku bunga yang
dibayarkan pada cicilan ke 10 tentu lebih kecil dari cicilan pertama.

16
5. Suku bunga anuitas
Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar agar
sama setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar
sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan
akan menjadi berbalik. Porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga
menjadi lebih kecil. Contohnya flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat
tetap selama masa kredit, lalu efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan
besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.

17
Thanks!
You can find me at @username & user@mail.me

18

Anda mungkin juga menyukai