Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan konteks masalah yang dijelaskan, identifikasi masalah


muncul dalam pencarian ini adalah:
1. Peningkatan kasus ilegalitas karena peniruan atau merek.
2. Kurangnya kesadaran hukum badan usaha dalam mendaftarkan hak milik
3. intelektualitas.
4. Fenomena dimana pelaku bisnis lebih mementingkan pendapatan terlebih dahulu
daripada mendaftarkan merek dagang. 

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan konteks masalah seperti yang telah diuraikan di atas, secara lebih spesifik,
Masalah penelitian yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hukum perlindungan hak kekayaan intelektual diterapkan di indonesia?
2. Upaya perlindungan merek terkenal yang diterapkan di Indonesia dan hukum undang
undang yang meyertainya?
3. Apa status hak cipta dari merek dagang TBL Lincense LLC dengan Timberlake
Indonesia?
4. Bagaimana mekanisme penanganan perkara kepemilikan merek dagang TBL
Lincense LLC dengan Timberlake Indonesia?

LANDASAN TEORI
A. Perlindungan Hukum Hak Atas Merek di Indonesia
1. Istilah dan Pengertian Merek
Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis No. 20 Tahun 2016
mengatur hal tersebut. Merek dagang adalah tanda yang dapat direpresentasikan secara grafis
dalam bentuk gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, palet warna, dalam 2 (dua) dan/atau 3
(tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasinya. dari 2 (dua) faktor atau lebih untuk
membedakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perseorangan atau secara etis dalam
pembelian dan penjualan barang dan jasa.
Merek dagang pada dasarnya adalah tanda yang dikenal konsumen sebagai tanda pada suatu
barang. R Soekardono menganggap merek sebagai tanda bahwa produk tertentu
dipersonalisasi, bila perlu juga untuk personalisasi asal produk atau untuk memastikan
kualitas barang dibandingkan dengan barang serupa secara bebas. pekerja produksi atau
komersial atau badan hukum. Jika tidak ada perbedaan, itu tidak bisa disebut merek. Merek
dagang dapat berupa nama, merek dagang, logo atau simbol lainnya. Merek menjadi alat
untuk mengidentifikasi penjual atau pencipta merek. Lebih jauh lagi, merek sebenarnya
adalah janji penjual untuk secara konsisten memberikan citra, manfaat, dan layanan tertentu
kepada konsimen. Merek yang baik yakni merek menjamin kualitas dan merek lebih dari
sekedar simbol. 
B. Posedur Permohonan Merek
Saat memproses permohonan merek atau pendaftaran, 02 (dua) persyaratan, yaitu persyaratan
administrasi dan persyaratan pendaftaran merek karena merek adalah subjek terdaftar dan
harus memenuhi persyaratan berikut. Acara ini merupakan bagian integral dari pengajuan
aplikasi merek dagang. Merek siapa? diajukan untuk pendaftaran tidak akan diterima untuk
pendaftaran jika kondisi pertama tidak terpenuhi mengisi. Yang pertama adalah permintaan
administratif berupa dokumen lengkap, misalnya lengkapi formulir pendaftaran, sertakan dan
sertakan merek tertentu dan bayar biaya Stempel setoran. Persyaratan ini harus dipenuhi saat
mengajukan aplikasi merek dagang. Mengatur yang berkaitan dengan persyaratan
administratif tersebut diatur dalam Pasal 4 UU Merek. Dan filter kedua harus dipenuhi pada
saat mengajukan permohonan merek dan syarat kedua harus dipenuhi adalah Pasal 5 dan 6
UU Merek. Tidak semua aplikasi merek dagang diberikan oleh Kantor Kekayaan Intelektual
Nasional (selanjutnya disebut Departemen Umum) Aplikasi merek menghadapi tiga
kemungkinan, yaitu:  
Selain itu, permohonan juga harus ditolak oleh Departemen Umum jika ada masalah
termasuk dalam ruang lingkup Pasal 21 UU No. 20 2016. Istimewa
sebagai berikut:
● Gagal mendaftar
● Pendaftaran harus ditolak
● Diiterima/didaftarkan
Selain itu, permohonan juga harus ditolak oleh Departemen Umum jika salah satu dari
masalah berikut ini termasuk dalam ruang lingkup Pasal 21 UU No. 20 Tahun 2016. Secara
khusus sebagai berikut:
1. Adapun permohonan yang ditolak apabila Merek tersebut pada prinsipnya identik
atau dengan :
● Merek terdaftar milik pihak lain atau telah diklaim oleh pihak lain sehubungan dengan
barang dan/atau jasa yang sejenis;
● Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
● Merek dagang pihak ketiga terkenal untuk produk dan/atau layanan yang berbeda
memenuhi persyaratan tertentu;
2. Permohonan ditolak jika Penandatangan:
● Sama atau mirip dengan nama atau singkatan nama, gambar atau nama badan hukum
milik orang lain, kecuali disetujui secara tertulis oleh berlisensi;
● Meniru atau menyerupai atau menyingkat nama, bendera, simbol atau lambang atau
lambang negara, atau organisasi nasional, atau internasional, kecuali disetujui lain
secara tertulis oleh otoritas yang berwenang;
● Merupakan tiruan atau mirip dengan tanda, stempel, atau stempel resmi digunakan
oleh lembaga negara atau pemerintah kecuali diizinkan secara tertulis dari pihak
berwenang.
● Permohonan ditolak jika pemohon mengajukan dengan tidak jujur

C. .Pengakhiran Merek Dagang dan Pembatalan Merek Dagang

1. Penghapusam
● Penghapusan atas permintaan pemilik merek dagang Pemilik merek dagang pendaftar
dapat meminta Departemen Umum untuk menghapus merek dagangnya.
● Penghapusan atas inisiatif Menteri
Selain pemindahan atas permintaan pemilik merek, pembatalan merek terdaftar juga
dapat dilakukan atas prakarsa Menteri. 
2. Pembatalan
● Merek terdaftar dapat dicabut melalui perbuatan hukum yang diajukan oleh pihak
yang berkepentingan dengan alasan merek tersebut tidak dapat didaftarkan atau
ditolak, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 atau Pasal 21 Undang-Undang. 20 Tahun
2016 di Pengadilan Niaga. Upaya hukum pembatalan putusan pengadilan niaga
adalah kasasi. Tata cara pelaksanaan pembatalan akan diatur lebih lanjut dalam
peraturan pemerintah
D. Penanganan pelanggaran hukum dan perlindungan merek yang sudah terdaftar secara
hukum
Pemilik merek dagang terdaftar atau pemegang lisensi terdaftar dapat mengajukan keluhan
untuk kerusakan dan/atau keterlambatan dalam litigasi terkait, ganti rugi kepada pihak lain
mana pun siapapun dengan siapapun. Anda dapat menggunakan merek dagang apa pun yang
dimiliki. Selain itu, keputusan pengadilan dapat menyebabkan litigasi oleh pemilik merek
dagang terkenal. Setiap tindakan memiliki masalah apakah diajukan oleh pemilik merek
dagang terdaftar, penerima lisensi terdaftar, atau pemilik merek terkenal) harus diajukan ke
Pengadilan Niaga. Untuk menghindari kerugian perwakilan, pemilik merek dagang terdaftar,
sebagai penggugat, memiliki hakim, tetapi selalu selama inspeksi harus menghentikan
produksi, distribusi, bisnis produk dan/atau jasa yang menggunakan merek dagang. Anda
dapat mengajukan aplikasi merek dagang tidak benar. Jika tergugat menggunakan merek
dagang yang tidak sesuai dengan hak dan kewajibannya pengiriman, setelah keputusan
pengadilan terakhir, hakim dapat memerintahkan pengiriman atau klaim nilai barang kecuali
dalam sengketa, para pihak dapat penyelesaian sengketa melalui arbitrase atau alternatif
penyelesaian sengketa.

1) Keputusan sementara
Permintaan identifikasi harus disertai dengan bukti kepemilikan merek dagang, bukti awal
yang baik terkait pelanggaran merek dagang dan/atau klaim eksplisit dari permintaan,
pencarian, pengumpulan dan/atau barang menunjukkan pelanggaran merek dagang. secara
tertulis kepada pengadilan niaga di mana hal itu terjadi. Dokumen dilindungi untuk tujuan
bukti. Saat menyampaikan peraturan, pemohon harus memberikan jaminan berupa uang tunai
dan/atau bank garansi yang sesuai dengan nilai barang beku. Jika permintaan penetapan
disetujui, hakim niaga akan membuat keputusan di depan pengadilan. Putusan selanjutnya
adalah diserahkan kepada pihak yang tunduk pada putusan pendahuluan pengadilan di durasi
maksimal 1 x 24 jam.
Jika permintaan identifikasi ditolak, hakim pengadilan niaga akan memberi tahu alasan
keputusan kepada pemohon. Setelah peraturan sementara diundangkan, Pengadilan niaga
harus memanggil subjek dari perintah sementara yang diminta dinyatakan dalam waktu tujuh
hari sejak diundangkannya peraturan sementara. pesta itu berhak memberikan informasi dan
bukti merek dagang yang relevan dalam waktu paling lama tujuh hari terhitung sejak tanggal
diterimanya surat panggilan. Di samping itu Hakim pengadilan niaga harus memutuskan
apakah mempertahankan atau membatalkan putusan Pengadilan dalam waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal tanggal dikeluarkannya keputusan tersebut. Dalam
kasus konsolidasi keputusan sementara, Pemohon penetapan sementara berhak:
● Mendapatkan deposit yang telah dibayarkan
● Mengajukan gugatan ganti rugi atas kerusakan yang disebabkan oleh pelanggaran
merek dagang
● Melaporkan pelanggaran merek kepada Penyidik ​Kepolisian Negara Republik
Indonesia atau pencacah resmi.
2) Ketentuan Pidana Sngketa
Sanksi terkait pelanggaran penggunaan merek dagang dalam UU No. 20 Tahun 2016 diatur
dalam Bab XVIII tentang ketentuan tentang sanksi. Tingkatan pidana dalam undang-undang
ini sedikit lebih berat dari yang ditentukan dalam undang-undang sebelumnya 

METODE PENELITIAN
Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada suatu metode, sistem atau
gagasan untuk tujuan penelitian melalui analisis terhadap satu atau lebih fenomena hukum
tetentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Itu berarti,
penelitian yang dilakukan atau dinyatakan hanya dalam peraturan tertulis atau dokumen
hukum lainnya.
Sumber dokumen hukum meliputi dokumen hukum primer dan sekunder. Dokumen hukum
utama termasuk hukum dan kasus. Norma hukum terutama digunakan sebagai bahan hukum.
Untuk dokumen sekunder dalam bentuk semua publikasi hukum dokumen resmi. Publikasi
hukum meliputi buku teks, kamus hukum, jurnal hukum dan mengomentari keputusan
pengadilan.
Teknik pengumpulan data hukum diawali dengan pengumpulan data hukum primer berupa
hukum, data hukum sekunder berupa buku pegangan hukum dan jurnal melalui penelitian
kepustakaan, kemudian data hukum yang rinci mengenai dokumen hukum yang diperoleh
dan kesesuaiannya menyelesaikan masalah hukum yang diajukan.

Anda mungkin juga menyukai