Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

Hak Atas Kekayaan Intelektual

Dikerjakan Oleh :

RINOX LEWI WATTIMENA

20010000018

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2021
SOAL

1. Sebutkan definisi Merek menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2016


tentang Merek dan Indikasi Geografis!
2. Jelaskan tentang konsep kepemilikan hak merek !
3. Sebutkan dan jelaskan 1 contoh kasus PIDANA merek !
JAWABAN

1.

Undang-Undang No 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis

- Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa


gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk
2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau
kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan
barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum
dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
- Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal
suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan
geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari
kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik
tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Merek dan
Indikasi Geografis diatur dengan UU Nomor 20 tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis.

2.

Pendaftaran suatu hak merek memiliki proses dan memakan waktu


yang lama. Agar bisa mempunyai gambaran yang jelas, maka berikut ini
adalah cara dan juga syarat yang harus diketahui untuk mendapatkan hak
merek.

Hal pertama yang harus lakukan adalah mengajukan pendaftaran pada


Dirjen HKI. Permohonan ini dibuat dengan rangkap dua dan menggunakan
bahasa Indonesia menggunakan suatu formulir permohonan yang sudah
disediakan.

Di dalam permohonan tersebut, beberapa hal yang sebaiknya dicantumkan


adalah:

- Tanggal, bulan, dan tahun permohonan dibuat


- Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon hak merek
- Nama lengkap dan alamat pemegang surat kuasa hanya bila
diperlukan
- Warna-warna jika merek yang dimohonkan pendaftarannya
menggunakan unsur warna tertentu khusus.
- Nama negara dan tanggal permintaan hak merek yang pertama kali
dalam hal permohonan yang diajukan dengan Hak Prioritas
- Kelas produk barang atau jasa dan uraian jenis produk barang atau
jenis kuasanya.
Adapun beberapa dokumen yang harus selalu Anda perhatikan adalah:

- Fotokopi KTP
- Fotokopi akta pendirian badan hukum yang sebelumnya sudah
disahkan oleh notaris
- Fotokopi surat peraturan kepemilikan bersama
- Surat kuasa khusus
- Tanda biaya pembayaran permohonan hak merek
- 10 helai label merek atau etiket merek
- Surat pernyataan yang isinya adalah bahwa merek yang dimohonkan
pendaftarannya adalah murni milik Anda

Dalam hal ini, etiket atau label merek adalah contoh yang
memvisualisasikan merek yang diajukan. Jika merek yang diajukan berwujud
tiga dimensi, maka lemparkanlah bentuk dari karakteristik merek tersebut,
yaitu gambar yang bisa dilihat dari depan, belakang atas, bawah, dan
samping. Bila itu berupa suara, maka label merek yang dilampirkan adalah
berupa suatu notasi dan juga rekaman suara.

Untuk hal biaya, maka tergantung dari kelas produk barang atau jasa yang
didaftarkan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2019, tarif
pendaftaran merek jenis UMKM adalah Rp500.000 secara online, dan bila
Offline adalah Rp600.000. Sedangkan untuk usaha selain UMKM atau umum,
tarifnya adalah Rp1.800.000 bila online, dan Rp2.000.000 bila offline.
Berdasarkan tarif tersebut, bisa kita lihat bahwa pendaftaran secara online
lebih murah daripada offline. Untuk itu, daftarkanlah merek secara online.

Setelah permohonan pendaftaran merek sudah diajukan, maka pihak Dirjen


HKI nantinya akan melakukan pemeriksaan formalitas dan juga substantif. Di
dalam tahap pemeriksaan formalitas, nantinya seluruh persyaratan Anda
akan diperiksa. Bila terdapat kekurangan, maka pihak Dirjen HKI akan
memberikan kesempatan pada Anda untuk bisa melengkapinya.

Bila sudah lolos pemeriksaan formalitas, maka selanjutnya adalah


pemeriksaan substantif. Dalam tahap ini, maka permohonan nantinya akan
diperiksa untuk bisa memastikan bahwa Anda tidak menyalahi peraturan
yang sudah ditetapkan.

Setelah pemeriksaan substantif selesai, permohonan pendaftaran bisa saja


ditolak dengan berbagai alasan seperti yang sudah tercantum di dalam Pasal
20 ayat 2 dan ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2016 terkait Merek dan juga indikasi
geografis. Untuk itu, sebaiknya lakukanlah riset merek sebelum Anda
mendaftarkannya.
Apabila telah lolos pemeriksaan substantif dan tidak terdapat masalah dari
permohonan pendaftaran merek yang diajukan, merek akan resmi terdaftar
dengan bukti diterbitkannya sertifikat merek oleh Menteri Hukum dan HAM.

3.

Kasus Gudang Garam VS Gudang Baru.

Sengketa merek bukan kali ini terjadi, namun gugatan emiten 'raksasa'
rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terhadap perusahaan rokok Gudang
Baru terkait dengan merek dagang membuat persoalan ini ramai lagi di
publik.

Berdasarkan definisinya, sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1 UU Nomor 15/2001


tentang Merek, disebutkan Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama,
kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.

Di Pasal 3 disebutkan, Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek
untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut
atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.

Pada 22 Maret lalu, GGRM menggugat perusahaan rokok Gudang Baru


terkait dengan merek dagang. Gugatan ini dilayangkan perseroan kepada
pemilik Gudang Baru, Ali Khosin terkait kasus perdata khusus hak kekayaan
intelektual. Gudang Garam mendaftarkan gugatan ini pada 22 Maret 2021 di
Pengadilan Negeri Surabaya dengan nomor perkara 3/Pdt.Sus-
HKI/Merek/2021/PN Niaga Sby.

Mengacu data Sistem Penelusuran Informasi PN Surabaya, Gudang Garam


dalam petitumnya, di antaranya menyatakan,

- Pertama, mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


- Kedua, menyatakan bahwa Merek Gudang Garam dan lukisan milik
penggugat adalah merek terkenal.
- Ketiga, merek Gudang Garam dan Gudang Baru bersama lukisannya
mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan
yang dimiliki Gudang Garam.

Gudang Garam juga menilai, merek Gudang Baru sebagai tergugat telah
diajukan atas dasar dengan itikad tidak baik dan menyatakan batal merek
pendaftaran tersebut.
"Memerintahkan tergugat untuk tunduk dan melaksanakan putusan ini dan
mencoret pendaftaran merek Gudang Baru," tulis Gudang Garam, dalam
petitumnya.

Tidak hanya itu, perseroan juga memerintahkan kepada tergugat untuk


menolak semua permohonan pendaftaran merek-merek dengan basis kata
Gudang Baru, Gudang Baru Origin, dan Gedung Baru yang diajukan
permohonannya oleh Tergugat I, perusahaan-perusahaan milik Tergugat I dan
afiliasinya. Informasi saja, kasus ini masih berlangsung di PN Surabaya.
Sebelumnya, perseroan juga pernah menggugat Ali Khosin pada 29 Mei 2013
lalu terkait masalah merek di PN Surabaya.

Hasilnya, Gudang Garam dinyatakan menang oleh Mahkamah Agung, baik


pidana maupun perdata. Ali Khosin dihukum 10 bulan penjara dalam kasus
pidana merek tersebut. Ali juga kalah dalam kasus perdata.

Anda mungkin juga menyukai