LEGAL OPINI
Legal opini dibuat dan disediakan atas permintaan klien kami Yudica Varalea
Elvana
1. LATAR BELAKANG
a. Apakah dibenarkan dalam hal ini pelapor melaporkan tindak pidana setiap orang
dengan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada keseluruhannya
dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang/jasa sejenis yang
diproduksi dan/atau diperdagangkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 100
ayat (1) UU No 20 Tahun 2016 ?
3. DASAR HUKUM
a. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis;
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja;
d. Perpu Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian
Hukum dan HAM
f. Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkum HAM) Nomor 67 Tahun
2016 tentang Pendaftaran Merek sebagaimana diubah dengan Permenkum
HAM Nomor 12 Tahun 2021.
4. ANALISIS HUKUM
a. Apakah dibenarkan dalam hal ini pelapor melaporkan tindak pidana setiap
orang dengan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang/jasa
sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 100 ayat (1) UU No 20 Tahun 2016.
b. Ketentuan dalam pasal 100 ayat (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak
menggunakan Merek yang sama pada keseluruhannya dengan Merek
terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi
dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua
miliar rupiah)
Bahwa dalam pasal 103 Jelas disebutkan bahwa dalam pasal 100 sampai
dengan pasal 102 adalah delik aduan, maka kita harus secara cermat dan
Gambar ini adalah sheeby kosmetik yang sudah mendapatkan lisensi dari
kementrian terkait dibuktikan dengan telah terisinya tanggal berakhir
perlindungan yaitu pada tanggal 15 September 2031 sesuai dengan UU No
20 tahun 2016 masa perlindungan selama 10 (sepuluh) tahun.
Hak atas merek adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara
kepada pemilik merek yang telah mendaftarkan mereknya untuk jangka
waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek itu atau memberikan ijin
kepada pihak lain untuk menggunakanya, Pasal 1 ayat (5) UU No 20 Tahun
2016 tentang merek dan Indikasi Geografis.
Dalam hal ini apa yang menjadi dasar penetapan tersangka adalah karna
adanya aduan terkait hak atas merek sheeby collagen yang dipalsukan oleh
Sdr. Yudica Varalea Elvana, pada kenyataanya penyidik tidak
memperhitungkan penetapan tersangka harus minimal 2 (dua) alat bukti,
apakah bisa pihak pelapor menunjukan bukti sertifikat kepemilikan merek
shabby collagen yang dipermasalahkan.
5. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan kajian terhadap perkara yang menimpa klien kami,
maka kami menyimpulkan bahwa proses penetapan tersangka dan dilakukan
penahanan terhadap klien kami cacat hukum, karna pada faktanya pelapor
pun belum memengang lisensi atau sertifkat kepemilikan merek berdasarkan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.