“TUGAS”
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
PEMERINTAH KOTA MALANG
Jl. Terusan Raya Dieng No 62-64 65146 Jawa Timur – Indonesia
Phone : +62 341 568395, Fax : +62 341 564994
Email : fh@unmer.ac.id / fhukum@yahoo.com
Website : www.fh.unmer.ac.id
SOAL
- Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo,
nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk
2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari
2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang
diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang
dan/atau jasa.
- Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut
memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau
produk yang dihasilkan. Merek dan Indikasi Geografis diatur dengan UU Nomor
20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Hal pertama yang harus lakukan adalah mengajukan pendaftaran pada Dirjen HKI.
Permohonan ini dibuat dengan rangkap dua dan menggunakan bahasa Indonesia
menggunakan suatu formulir permohonan yang sudah disediakan.
- Fotokopi KTP
- Fotokopi akta pendirian badan hukum yang sebelumnya sudah disahkan oleh
notaris
- Fotokopi surat peraturan kepemilikan bersama
- Surat kuasa khusus
- Tanda biaya pembayaran permohonan hak merek
- 10 helai label merek atau etiket merek
- Surat pernyataan yang isinya adalah bahwa merek yang dimohonkan
pendaftarannya adalah murni milik Anda
Dalam hal ini, etiket atau label merek adalah contoh yang memvisualisasikan merek
yang diajukan. Jika merek yang diajukan berwujud tiga dimensi, maka lemparkanlah
bentuk dari karakteristik merek tersebut, yaitu gambar yang bisa dilihat dari depan,
belakang atas, bawah, dan samping. Bila itu berupa suara, maka label merek yang
dilampirkan adalah berupa suatu notasi dan juga rekaman suara.
Untuk hal biaya, maka tergantung dari kelas produk barang atau jasa yang didaftarkan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2019, tarif pendaftaran merek
jenis UMKM adalah Rp500.000 secara online, dan bila Offline adalah Rp600.000.
Sedangkan untuk usaha selain UMKM atau umum, tarifnya adalah Rp1.800.000 bila
online, dan Rp2.000.000 bila offline. Berdasarkan tarif tersebut, bisa kita lihat bahwa
pendaftaran secara online lebih murah daripada offline. Untuk itu, daftarkanlah merek
secara online.
Setelah permohonan pendaftaran merek sudah diajukan, maka pihak Dirjen HKI
nantinya akan melakukan pemeriksaan formalitas dan juga substantif. Di dalam tahap
pemeriksaan formalitas, nantinya seluruh persyaratan Anda akan diperiksa. Bila
terdapat kekurangan, maka pihak Dirjen HKI akan memberikan kesempatan pada Anda
untuk bisa melengkapinya.
Sengketa merek bukan kali ini terjadi, namun gugatan emiten 'raksasa' rokok PT
Gudang Garam Tbk (GGRM) terhadap perusahaan rokok Gudang Baru terkait dengan
merek dagang membuat persoalan ini ramai lagi di publik.
Di Pasal 3 disebutkan, Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara
kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu
tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada
pihak lain untuk menggunakannya.
Pada 22 Maret lalu, GGRM menggugat perusahaan rokok Gudang Baru terkait dengan
merek dagang. Gugatan ini dilayangkan perseroan kepada pemilik Gudang Baru, Ali
Khosin terkait kasus perdata khusus hak kekayaan intelektual. Gudang Garam
mendaftarkan gugatan ini pada 22 Maret 2021 di Pengadilan Negeri Surabaya dengan
nomor perkara 3/Pdt.Sus- HKI/Merek/2021/PN Niaga Sby.
Gudang Garam juga menilai, merek Gudang Baru sebagai tergugat telah diajukan atas
dasar dengan itikad tidak baik dan menyatakan batal merek pendaftaran tersebut.
"Memerintahkan tergugat untuk tunduk dan melaksanakan putusan ini dan mencoret
pendaftaran merek Gudang Baru," tulis Gudang Garam, dalam petitumnya.
Tidak hanya itu, perseroan juga memerintahkan kepada tergugat untuk menolak semua
permohonan pendaftaran merek-merek dengan basis kata Gudang Baru, Gudang Baru
Origin, dan Gedung Baru yang diajukan permohonannya oleh Tergugat I, perusahaan-
perusahaan milik Tergugat I dan afiliasinya. Informasi saja, kasus ini masih berlangsung
di PN Surabaya. Sebelumnya, perseroan juga pernah menggugat Ali Khosin pada 29 Mei
2013 lalu terkait masalah merek di PN Surabaya.
Hasilnya, Gudang Garam dinyatakan menang oleh Mahkamah Agung, baik pidana
maupun perdata. Ali Khosin dihukum 10 bulan penjara dalam kasus pidana merek
tersebut. Ali juga kalah dalam kasus perdata.