Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LEGALISASI PERUSAHAAN
Legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau
mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui oleh
masyarakat.
faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin
usaha yang dimiliki.
Bentuk-Bentuk Legalitas Perusahaan
beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha:
1. Nama Perusahaan
2. Merek
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Izin Usaha Industri (IUI)
5. Analsis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 1
Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang
dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan
usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau
perusahaan tersebut, dikenal oleh masyarakat,
dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan
dapat membedakan perusahaan itu dengan
perusahaan yang lain.
Nama perusahaan dapat diberikan dengan cara:
a. Berdasarkan nama pribadi pengusaha,
b. Berdasarkan jenis usaha yang dilakukannya,
c. Berdasarkan tujuan didirikannya
2
Pengakuan dan Pengesahan nama perusahaan

Ada pengakuan, apabila tidak ada pihak yang menyangkal


atau keberatan dengan adanya pengesahan nama
perusahaan yang bersangkutan.

Ada pengesahan, apabila perusahaan yang dipakai dalam


menjalankan usaha itu dibuat di muka notaries, diumumkan
dalam tambahan berita Negara dan di daftarkan dalam daftar
perusahaan dan tidak ada yang menyangkal atau keberatan
atas pemakaian nama perusahaan tersebut.

Apabila ada yang keberatan atas nama perusahaan, yang


bersangkutan dapat mengajukan secara tertulis kepada
menteri Perindustrian dan perdagangan dengan menyebutkan
alasan - alasannya.

3
2. Merek
Merek adalah tanda berupa gambar, susunan warna,
nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.

4
1. Syarat dan Tata Cara Permohonan
Menurut Pasal 7 UU No. 15 Tahun 2001 Jo Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis:
a. Permohonan diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia,
untuk merek bahasa asing atau di dalamnya terdapat huruf
selain huruf Latin wajib disertai terjemahannya dalam bahasa
Indonesia.
b. Permohonan ditandatangani pemohon atau kuasanya
dengan dilampiri bukti pembayaran biaya.
c. Permohonan untuk dua kelas barang atau lebih dan / atau
jasa dapat diajukan dalam satu permohonan yang diatur
dengan peraturan pemerintah.

5
2. Pemeriksaaan
Pasal 5
merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut
Mengandung salah satu unsur:
a. Bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, moralitas agama,
kesusilaan, atau ketertiban umum.
b. Tidak memiliki daya pembeda.
c. Telah menjadi milik umum.
d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.

6
Pasal 6,
Permohonan harus ditolak jika merek:
1. Terdapat persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan :
a. Merek orang lain yang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang
dan/atau jasa yang sejenis;
b. Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan jasa
sejenis; dan
c. Indikasi-geografis yang sudah terkenal.
2. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto dan nama badan
hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis yang
berhak.
3. Merupakan tiruan, menyerupai nama atau singkatan nama, bendera,
lambang atau simbol atau emblem/logo negara, lembaga nasional maupun
internasioanal, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.
4. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda, cap, atau stempel resmi yang
digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan
tertulis dari pihak yang berwenang.

7
3. Pengumuman
Pasal 25
Pengumumam dilakukan dengan mencantumkan:
a. Nama dan alamat lengkap pemilik merek dan
kuasanya.
b. Kelas dan jenis barang dan/atau jasa bagi merek
yang dimohonkan pendaftarannya.
c. Tanggal penerimaan.
d. Nama negara dan tanggal penerimaan pendaftaran
merek yang pertama kali dalam hal permohonan
diajukan dengan hak prioritas.
e. Contoh merek.
8
4. Keberatan dan Sanggahan atas Pendaftaran \
Merek
Pasal 24
Setiap pihak dapat mengajukan keberatan selama
jangka waktu tiga bulan terhadap merek secara
tertulis, dengan alasan serta disertai bukti yang kuat.

9
5. Sertifikat Merek
Sertifikat merek diberikan kepada orang atau badan hukum yang
mengajukan permohonan pendaftaran selambat-lambatnya 30
hari sejak merek didaftar di dalam Daftar Umum Merek (DUM),
sertifikat merek juga memuat jangka waktu berlakunya merek,
menurut ketentuan Pasal 28 adalah 10 tahun
Sertifikat tersebut memuat:
a. Nama dan alamat lengkap pemilik atau kuasanya merek yang
didaftar;
b. Tanggal pengajuan dan tanggal penerimaan;
c. Nama negara dan tanggal permohonan yang pertama kali
apabila permohonan tersebut diajukan dengan menggunakan
Hak Prioritas;
d. Etiket merek yang didaftar;
e. Kelas dan jenis barang dan/atau jasa yang mereknya didaftar;
f. Jangka waktu berlakunya merek. 10
6. Pengalihan Atas Merek Terdaftar
Pasal 40
hak atas merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan
karena pewarisan, wasiat, hibah, perjanjian, atau sebab-
sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan.

Pasal 43-48
pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi
kepada pihak lain dengan perjanjian dan wajib
dicatatkan ke Dirjen HKI, di mana pemilik merek masih
tetap berhak menggunakannya dan memberikan lisensi
kepada pihak lainnya.
11
SURAT ISIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP )
Dasar hukum :
SK MENPERINDAG NO. 1458 / KEP / XII / 84 Tentang SIUP.

SIUP adalah jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk


menjalankan usahanya secara sah. Atau suatu isin tertulis
untuk dapat melaksanakan kegiatan perdagangan.

Pasal 3, Tiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagang


an di wajibkan memiliki SIUP.

Pasal 10, tiga bulan setelah menjalankan usaha, perusahaan


yang bersangkutan harus di daftar.

12
1. Tata cara dan Syarat – syarat penerbitan SIUP
Pemilik atau penanggung jawab perusahaan mengisi
Dan Menandatangani surat permohonan isian dengan
Melampirkan dokumen – dokumen al :
a. Kopi AP
b. Tanda Pendaftaran di PN/kementrianperindag
c. Kopi SITU, HO.
d. Kopi KTP
e. Photo
f. Copy bukti pembayaran jaminan/administrasi
perusahaan.

13
Yang berwenang menerbitkan SIUP
1. Perusahaan Kecil dan Menengah diterbitkan oleh
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota/Wilayah atas nama
Menperindag.
2. Perusahaan Besar diterbitkan oleh Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Propinsi atas nama Menteri

14
2. Penggolongan SIUP (Surat Izin Usaha Dagang)
1. SIUP Besar dengan nilai diatas Rp.500.000.000
2. SIUP Menengah dengan nilai sampai dengan
Rp.200.000.000
3. SIUP Kecil dengan nilai diatas Rp.200.000.000,-
s/d Rp. 500.000.000,-

15
Yang Wajib Di Daftar
Semua perusahaan ( Pasal 5 ), kecuali Perjan dan
perusahaan kecil perorangan ( Pasal 6 ).
Tidak didaftar diancam pidana ( tentang kejahatan
maksimal 3 bulan /denda 3 juta rupiah ( pasal 32 ).

Pejabat penyelenggara pendaftaran


1. Pusat oleh Dirjen
2. Propinsi oleh Dinas Kementrianperindag
3. Kabupaten / kota oleh Dinas Kementrianperindag

Hapusnya daftar perusahaan al :


1. Perusahaan menghentikan kegiatan
2. Akta Pendirian Daluarsa (daftar 5 tahun)
3. Dihentikan atas dasar putusan Pengadilan Negeri16

Anda mungkin juga menyukai