20056
Vol. 4 No. 1, April 2017: 13-27
ISSN : 2355-6226
E-ISSN : 2477-0299
RINGKASAN
Waduk Darma merupakan salah satu waduk yang penting di Jawa Barat dengan luas 425 ha.
Waduk ini memberikan manfaat kepada perikanan, air irigasi, air baku PDAM dan pariwisata.
Berbagai kegunaan waduk tersebut berpotensi menimbulkan ekternalitas di Waduk Darma.
Eksternalitas yang dirasakan adalah adanya pertumbuhan eceng gondok yang cepat menyebar
di permukaan perairan dan menyebabkan ekternalitas negatif, hal ini dapat diduga karena
adanya pemberian pakan yang berlebih (over feeding) dari budidaya KJA.
Eksternalitas negatif tersebut berupa penurunan produksi perikanan, gangguan saluran
irigasi, penyumbatan saluran PDAM, dan terganggunya perjalanan perahu wisata. Oleh karena
itu, penting untuk mengkaji estimasi nilai manfaat dan nilai eksternalitas negatif dari
pemanfaatan Waduk Darma tersebut. Untuk mengestimasi nilai ekonomi pemanfaatan
menggunakan metode harga pasar (market price method), residual imputation approach (RIA/Water
Rent), dan pendekatan Travel Cost Methode (TCM) atau biaya perjalanan individu. Untuk
mengestimasi nilai kerugian eksternalitas menggunakan metode Change of Productivity (CoP) dan
metode pendapatan yang hilang (Loss of Earning). Hasil penelitian menunjukkan total nilai
manfaat langsung Waduk Darma adalah Rp.1.142.945.174.610/tahun, dan total nilai kerugian
dari eksternalitas negatif adanya eceng gondok sebesar Rp.169.087.933.326/tahun.
Kata kunci : nilai eksternalitas, nilai manfaat, pembatasan KJA, valuasi ekonomi, waduk
Darma
13
Dindin Syawaludin Pratama, Yusman Syaukat, Meti Ekayani Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
Nilai kerugian sebesar 10% dari total nilai adalah sebagai sumber air irigasi (44%), tandon
manfaat ekonomi, namun apabila dibiarkan air (reservoir) (31%), pengendali banjir (10%),
atau tidak ada upaya penanggulangannya perikanan (8%), wisata alam (3%), lainnya (4%).
maka kerugian tersebut akan tetap ada dan Demikian pula dengan Waduk Darma yang
mungkin akan semakin tinggi nilai merupakan salah satu objek wisata andalan di
kerugiannya. kabupaten Kuningan dengan luas 425 ha, telah
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
REKOMENDASI KEBIJAKAN yaitu kegiatan perikanan, air irigasi, air baku
Pemerintah sebagai pengelola Waduk Darma PDAM dan pariwisata.
perlu bertindak tegas untuk membatasi Disisi lain pemanfaatan waduk juga
kepemilikan KJA sesuai daya dukung mengakibatkan eksternalitas negatif. Kegiatan
kawasan, hal ini agar dosis pemberian pakan perikanan merupakan pendapatan penting bagi
dan pertumbuhan eceng gondok dapat sebagian masyarakat sekitar Waduk Darma
dikendalikan. (KPWD, 2017). Pengusahaan ikan oleh
Adanya mekanisme dalam upaya membatasi masyarakat berupa keramba jaring apung (KJA)
jumlah KJA di Waduk Darma yaitu antara dan nelayan perairan umum (NPU), sedangkan
lain adanya kepemilikan surat ijin, KJA yang saat ini KJA merupakan usaha andalan bagi
tidak digunakan akan diangkut petugas, kuota masyarakat. Banyaknya KJA di Waduk Darma
ijin usaha (transferable quota), adanya aturan ijin mengakibatkan adanya pencemaran air waduk
usaha yang dapat dari endapan kelebihan pakan ikan yang tidak
dipindahtangan/diperjualbelikan (transfer semua dimakan oleh ikan dalam KJA.
permit), mengidentifikasi jumlah KJA serta Adanya endapan sisa pakan ikan memicu
pendaftaran ulang untuk menghindari adanya cepatnya pertumbuhan eceng gondok hingga
KJA ilegal. hampir menutupi permukaan waduk.
Keberadaan eceng gondok ini mengakibatkan
Adanya payung hukum berupa Peraturan
kerugian bagi nelayan, petani dan pelaku usaha
Menteri PUPR dan Peraturan Bupati
perahu wisata. Oleh karena itu penting diketahui
Kuningan yang mengatur jumlah KJA ideal,
seberapa besar nilai manfaat dan kerugian
cara pemberian pakan ikan, mekanisme
pemanfaatan Waduk Darma, sebagai dasar
pendaftaran, retribusi dan surat ijin usaha
pertimbangan dalam pengelolaan Waduk Darma
perikanan serta mengatur sanksi baik pidana
yang dapat memberikan manfaat secara
maupun denda bagi KJA illegal dan yang
berkelanjutan.
melakukan pelanggaran.
II. METODOLOGI
I. PENDAHULUAN
Penelitian dilaksanakan di Waduk Darma,
Waduk merupakan suatu ekosistem yang
tepatnya di Desa Jagara Kecamatan Darma
banyak memberikan manfaat baik langsung
Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat, yang
maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia
dipilih secara sengaja (purposive sampling) dengan
dan lingkungan. Merujuk pada KLH (2010)
pertimbangan bahwa sebagian besar kawasan
bahwa secara umum fungsi waduk antara lain
14
Vol. 4 No. 1, April 2017 Estimasi Nilai Ekonomi dan Eksternalitas Negatif Pemanfaatan Waduk Darma
waduk berada di Desa Jagara (seluas 283 ha atau pertimbangan masyarakat atau pihak-pihak yang
69.8% dari total luasan waduk). Selain itu lokasi benar-benar mendapatkan manfaat dan kerugian
objek wisata Waduk Darma berada di desa dalam pemanfaatan Waduk Darma yaitu petani
tersebut. ikan KJA, nelayan perairan umum, petani padi di
Pengambilan sampel untuk responden saluran irigasi Waduk Darma, pengunjung obyek
dilakukan dengan menggunakan Purposive wisata, pemilik perahu wisata dan masyarakat
Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan lokal. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan
pertimbangan tertentu (Sugiyono. 2013). Dalam November 2016 s.d bulan Mei 2017. Jumlah
penelitian ini sampel dipilih dengan responden dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah responden berdasarkan kegiatan pemanfaat air dari Waduk Darma
Jml Populasi Jumlah Sampel
Jenis Responden
(KK) (org)
Petani Ikan Keramba Jaring Apung (KJA) 78 43
Nelayan Tangkap 30 30
Irigasi Petani Sawah 120 54
Pengunjung Objek Wisata 100 orang/hari 50
PDAM Tirta Kamuning 1 1
Pelaku usaha perahu wisata 14 14
Jumlah 191
15
Dindin Syawaludin Pratama, Yusman Syaukat, Meti Ekayani Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
16
Vol. 4 No. 1, April 2017 Estimasi Nilai Ekonomi dan Eksternalitas Negatif Pemanfaatan Waduk Darma
Keterangan: Keterangan:
BP = Total Biaya Perjalanan (Rp) CoPij : Perubahan produksi ikan/padi
BTr = Biaya Transportasi selama rekreasi (Rp) (kg/tahun)
BKr = Biaya Konsumsi di tempat rekreasi (Rp) Q1ij : Kuantitas produksi sebelum terjadinya
BKh = Biaya Konsumsi harian (Rp) eksternalitas untuk petani ikan/padi ke-
BLn = Biaya Lain-lain yang dikeluarkan di i (kg/tahun)
tempat rekreasi (Rp) Q2ij : Kuantitas produksi sesudah terjadinya
Untuk mengetahui nilai surplus konsumen eksternalitas untuk petani ikan/padi ke-
(SK) dari data hasil dari nilai biaya perjalanan i (kg/tahun)
HP : Harga pasar (Rp)
responden ditabulasi dan selanjutnya untuk
n : Jumlah responden
melakukan analisis regresi (r) menggunakan
ij : Petani ikan/padi ke-i (1,2,3,...n)
program pengolah data statistik, sehingga
diperoleh nilai surplus konsumen (SK) per 2. Penurunan debit air baku PDAM
responden, melalui pendekatan individual dapat Untuk mengestimasi nilai kerugian dari
dirumuskan (Fauzi. 2006): pemanfaatan air baku (PDAM) menggunakan
pendekatan metode pendapatan yang hilang
(11)
(Loss of Earning). Berikut rumus yang digunakan
Keterangan: dalam perhitungan ini (Garrod dan Willis 1999):
Ski = Surplus konsumen responden ke-i
HPPDAM= N (13)
Vi = Jumlah kunjungan responden ke-i
β1 = Koefisien biaya perjalanan Keterangan:
i = Responden ke-1 (1,2,3,…, n) HPPDAM = Hilangnya pendapatan PDAM
(Rp/tahun)
Nilai Ekonomi Pemanfaatan Rekreasi (NEPR)
PRi = Pendapatan harian PDAM
didapatkan dengan mengalikan rata-rata surplus
(Rp/hari)
konsumen dan jumlah kunjungan wisata selama
LBi = Lama tidak produksi air bersih
satu tahun PDAM (hari/tahun)
NEPR= Jml kunjungan . N = Jumlah populasi yang terkena
dampak (PDAM) (unit)
B. Nilai kerugian (eksternalitas) akibat
n = Jumlah responden (PDAM) (unit)
eceng gondok:
i = Responden ke-i (1,2,3,....,n)
1. Penurunan produksi Perikanan akibat
(PDAM)
kualitas air dan penurunan debit air
irigasi akibat kuantitas air 3. Berkurangnya perjalanan perahu wisata
Metode perhitungan biaya perubahan Untuk mengestimasi nilai kerugian
produksi ikan dan padi sebelum dan sesudah berkurangnya perjalanan perahu wisata
adanya eksternalitas negatif, dengan pendekatan menggunakan pendekatan metode pendapatan
yang hilang (Loss of Earning). Berikut rumus yang
Change of Productivity (CoP) yaitu, sebagai berikut
digunakan dalam perhitungan ini (Garrod.,
(KLH. 2012):
Willis. 1999):
(12)
17
Dindin Syawaludin Pratama, Yusman Syaukat, Meti Ekayani Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
18
Vol. 4 No. 1, April 2017 Estimasi Nilai Ekonomi dan Eksternalitas Negatif Pemanfaatan Waduk Darma
Berdasarkan Tabel 2 bahwa menghitung nilai menkonversi luas lahan dari 100 bata menjadi
ekonomi pemanfaatan perikanan sangat penting hektar (ha) dimana 1 ha sebesar 7,142 bata dan 1
dilakukan, hal ini untuk mengetahui seberapa bata adalah 14 m2. Kepemilikan lahan masing-
besar manfaat Waduk Darma bagi masyarakat masing petani di saluran irigasi Waduk Darma
dan lingkungan. Sehingga apabila fungsi waduk ada 100 bata, 200 bata sampai dengan 600 bata.
sebagai usaha perikanan terganggu maka akan Apabila diestimasi dalam setahun, akan
kehilangan nilai ekonomi yang cukup besar. diperoleh jumlah rata-rata produksi padi sawah
responden sampel tersebut adalah 258.525
2. Nilai Ekonomi Pemanfaatan Air kg/tahun atau 258.5 ton/tahun dengan total luas
Nilai ekonomi pemanfaatan air terbagi lahan responden adalah 15,68 ha. Waduk Darma
menjadi 2 yaitu irigasi dan air baku. Saluran selain pemanfaatan untuk air irigasi
irigasi di Kabupaten Kuningan terdiri dari dua dimanfaatkan juga oleh PDAM untuk
sumber yaitu sungai dan waduk, waduk yang penyediaan air baku. PDAM Tirta Kamuning
telah memberikan kontribusi dan manfaat bagi telah melayani pemasangan untuk pelanggan
peningkatan produksi pertanian khususnya padi aktif sebanyak 42.262 unit dimana kurang lebih
adalah Waduk Darma yang terletak di bagian 93,46% diantaranya berjenis pelanggan Rumah
barat Kabupaten Kuningan. Daya tampung air Tangga. Cakupan meliputi 20 Kecamatan dari
maksimum Waduk Darma saat ini adalah total kecamatan yang ada di Kabupaten
40.000.000 m3 dan menyuplai air irigasi seluas Kuningan sebanyak 32 kecamatan serta 128
22.060 ha yang dialirkan melalui Saluran Irigasi desa/kelurahan dari total desa di Kabupaten
Primer Bendungan Surakatiga (BPSDAD, 2001). Kuningan sebanyak 376 desa/kelurahan.
Keadaan di lapangan diketahui rata-rata Pelayanan terhadap penduduk kabupaten telah
penggunaan lahan petani sawah per orang adalah mencapai 26,48% (PDAMTK, 2017).
per 100 bata atau 1.400 m2. Sehingga peneliti
Tabel 3. Estimasi Nilai ekonomi Pemanfaatan Air pada saluran irigasi Waduk Darma
No Uraian Satuan Hasil
A Air Irigasi
Jumlah Responden (a) orang 54
rata-rata kepemilikan lahan responden (0,14 ha) (b) bata 2
Harga rata-rata beras GKG responden (c) Rp/kg 6.000
Jumlah produksi seluruh responden per tahun (d) kg 258.525
Jumlah penerimaan seluruh responden per tahun (e = c x d) Rp/tahun 1.551.150.000
Jumlah biaya seluruh responden per tahun (f) Rp/tahun 959.868.300
Jumlah pendapatan seluruh responden per tahun (g = e - f) Rp/tahun 591.281.700
Jumlah luas lahan seluruh responden per tahun (h) ha 15,68
Rp/ha/tahu
Penerimaan per ha per tahun (i = g/h) 37.709.292
n
Luas seluruh lahan irigasi (j) ha 22.060
Estimasi Nilai Ekonomi Pemanfaatan Irigasi (k = i x j) Rp/tahun 831.866.983.546
B Air Baku PDAM
Total penerimaan tahun 2016 (a) (Rp/tahun) 32.417.895.435
Total biaya produksi, kecuali biaya untuk sumber daya air (b) (Rp/tahun) 31.028.403.805
Estimasi Nilai ekonomi pemanfaatan air baku (water rent)
(Rp/tahun) 1.389.491.630
(c = a – b)
Estimasi Nilai ekonomi pemanfaatan air (Rp/tahun) 833.256.475.176
Sumber: Data primer dan sekunder diolah (2017)
19
Dindin Syawaludin Pratama, Yusman Syaukat, Meti Ekayani Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
Berdasarkan Tabel 3, diketahui nilai ekonomi responden adalah sebanyak 1−3 kali dalam
pemanfaatan air sebesar Rp.833.256.475.176/ waktu satu tahun terakhir, sehingga diperoleh
tahun, dengan nilai pemanfaatan air irigasi jauh jumlah responden berkunjung sebanyak 138
lebih besar dibandingkan dengan nilai air baku kali/tahun, Untuk memperoleh nilai SK
PDAM. Hal ini menunjukan bahwa banyak dilakukan analisis regresi linier berganda antara
petani padi jauh lebih besar mendapatkan variabel jumlah kunjungan (Y) sebagai variabel
manfaat dari keberadaan Waduk Darma sebagai terikat/dependent dan biaya perjalanan (BP)
penyedia air dibandingkan dengan PDAM sebagai variabel bebas/independent melalui
sebagai produsen air bersih dan masyarakat program pengolah data statistik.
sebagai pemanfaatnya. Nilai ekonomi Hasil data pengolahan analisis regresi
pemanfaatan air ini sangat besar sehingga apabila berganda menunjukkan: Y= 3.5218 –
Waduk Darma tidak dijaga dan dipelihara maka 0.00000328 BP, menerangkan bahwa semakin
nilai ekonomi tersebut dapat hilang atau tinggi biaya perjalanan ke suatu objek wisata
berkurang. maka akan turun minat wisatawan untuk
mengunjungi objek wisata tersebut. Rincian
3. Nilai Ekonomi Pemanfaatan Rekreasi perhitungan nilai manfaat wisata berdasarkan
Jumlah responden sebanyak 50 orang dengan metode Travel Cost Method (TCM) dapat dilihat
rata-rata jumlah kunjungan pada masing-masing pada Tabel 4.
Tabel 4 menerangkan bahwa pada tahun suatu lokasi wisata sehingga mereka bersedia
2016 jumlah wisatawan yang berkunjung di untuk berkunjung kembali. Selain itu,
Objek Wisata Waduk Darma mencapai 128.601 berpengaruh juga terhadap nilai penerimaan
wisatawan, objek wisata ini ramai dikunjungi retribusi obyek wisata yang berada di bawah
dengan wisatawan dengan jumlah yang cukup pengelolaan Perusahaan Daerah Aneka Usaha
tinggi terutama di saat-saat waktu liburan (PDAU) Kabupaten Kuningan.
sekolah, tahun baru dan liburan Idul Fitri.
Jumlah kunjungan dapat mencerminkan tingkat
kepuasan dan kesenangan wisatawan terhadap
20
Vol. 4 No. 1, April 2017 Estimasi Nilai Ekonomi dan Eksternalitas Negatif Pemanfaatan Waduk Darma
B. Nilai Kerugian atau melebihi 8 kali lipat dari anjuran ideal usaha
Keramba jaring apung (KJA) merupakan KJA di waduk.
kegiatan ekonomi penting bagi masyarakat Banyaknya KJA mengakibatkan endapan sisa
sehingga terus berkembang sejak tahun 1990 an pakan ikan yang memicu perkembangan eceng
dimana hanya beberapa petani ikan yang gondok, dan berimplikasi pada munculnya
mengusahakan budidaya KJA. Pada tahun 2014 eksternalitas negatif atau kerugian, berupa
kondisi Waduk Darma jumlah pemilik KJA penurunan produksi perikanan, mengganggu
masih ideal yaitu sebanyak 20 orang dengan 230 saluran irigasi, menyumbat saluran PDAM dan
unit keramba, namun pada tahun 2015 pemilik terganggunya perjalanan perahu wisata.
KJA mulai terjadi peningkatan menjadi 60 orang 1. Penurunan Produksi Perikanan
dengan 1.300 unit keramba hingga saat ini Nilai kerugian dari sektor perikanan yaitu
terdapat sekitar 211 pemilik KJA dengan jumlah terjadinya penurunan produksi yaitu KJA
2.614 unit atau 10.456 petak (KPWD. 2017). kehilangan hasil sebesar 1.010.988 kg/tahun
Menurut Soemarwoto (1991), menerangkan (16,6%). Sedangkan NPU kehilangan hasil
bahwa luas areal perairan waduk yang aman sebesar 5.275 kg/tahun (10%). Hal tersebut juga
untuk kegiatan budidaya ikan di KJA adalah 1% mengakibatkan terjadinya penurunan
dari luas seluruh perairan waduk. Waduk Darma pendapatan perikanan pada tahun 2014 dari
dengan luas 425 diperoleh jumlah petak keramba Rp.388.688.105.398/tahun menjadi
yang ideal adalah 1.180 petak keramba, namun Rp.307.990.592.850/tahun pada tahun 2016 atau
saat ini telah mencapai 10.456 petak keramba penurunan Rp.80.677.512.548/tahun (20,7%).
Tabel 5. Estimasi nilai kerugian ekternalitas negatif terhadap penurunan produksi perikanan tahun
2014 dan 2016
Nilai
No Uraian Satuan Kerugian
2014 2016
A Keramba Jaring Apung (KJA)
Jumlah responden pemilik KJA (a) orang 43 43 -
Jumlah petak responden KJA (b) petak 2.146 2.146 -
Produksi Ikan Mas (c) kg 4.088.844 3.407.370 -681.474
Poduksi Ikan Nila (d) kg 1.977.084 1.647.570 -329.514
Total hasil produksi responden per
Kg 6.065.928 5.054.940 -1.010.988
tahun (e = c + d)
Harga pasar Ikan Mas (f) Rp/kg 28.000 30.000 2.000
Harga pasar Ikan Nila (g) Rp/kg 23.000 25.000 2.000
Total rata-rata Penerimaan KJA
responden per tahun (h = (c x f) + Rp/tahun 159.960.564.000 143.410.350.000 -16.550.214.000
(d x g))
Total rata-rata biaya produksi KJA
Rp/tahun 80.285.167.500 80.285.167.500 -
responden per tahun (i)
Total rata-rata pendapatan KJA
Rp/tahun 79.675.396.500 63.125.182.500 -16.550.214.000
responden per tahun (j = h - i)
Pendapatan KJA responden dibagi Rp/petak
37.127.398 29.415.276 -7.712.122
jumlah petak responden (k = j/b) /tahun
Jumlah seluruh petak KJA di Waduk
petak 10.456 10.456 -
Darma (l)
Nilai Ekonomi KJA (m = k x l) Rp/tahun 388.204.075.398 307.566.126.850 -80.637.948.548
21
Dindin Syawaludin Pratama, Yusman Syaukat, Meti Ekayani Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
Tabel 5, berdasarkan hasil wawancara dengan pertumbuhan eceng gondok yang telah
para petani KJA dan nelayan NPU di lapangan menutupi areal waduk tersebut menyebabkan
bahwa harga pasar dan jumlah produksi ikan eksternalitas negatif di Waduk Darma yaitu
terjadi peningkatan yaitu pada tahun 2014 dan mempercepat pengurangan kandungan udara di
2016, namun khusus untuk biaya produksi baik dalam air dan mengurangi jumlah nutrient yang
KJA maupun NPU tidak mengalami perubahan. sangat diperlukan oleh ikan sehingga dengan
Hal ini, karena pada budidaya KJA penggunaan keadaan tersebut menyebabkan banyaknya ikan
kolam keramba saat ini merupakan pembuatan yang mati di Waduk Darma.
pada tahun 2014 yang lalu, sedangkan plastik
kemasan, oksigen untuk kemasan, pakan dan 2. Penurunan Debit Air Irigasi
obat ikan, serta alat pendukung lainnya antara Penurunan debit air pada saluran irigasi
tahun 2014 dan 2016 tidak mengalami kenaikan Waduk Darma saat sebelum dan sesudah
harga. Berkaitan dengan biaya transportasi terjadinya eksternalitas cukup berpengaruh
bahwa dikeahui hasil panen ikan KJA dan NPU terhadap produktivitas padi, hal ini karena
langsung dibeli oleh pengepul dan diambil di tersumbatnya saluran irigasi yang disebabkan
lokasi sekitar waduk, sehingga biaya untuk oleh eceng gondok. Pada tahun 2014 yang lalu
transportasi tidak dikeluarkan oleh petani dan saat sebelum terjadi eksternalitas diketahui
nelayan. kondisi sawah tercukupi pasokan air setiap
Budidaya perikanan di Waduk Darma saat ini tahunnya yaitu dengan debit air 1,2
menjadi mata pencaharian pokok masyarakat liter/detik/hektar sehingga hasil panen padi
Desa Jagara dan sekitarnya baik menjadi petani dapat sesuai target yaitu 6 ton/ha/musim tanam,
ikan keramba jaring apung (KJA) atau nelayan namun pada tahun 2016 setelah terjadi
perairan umum (NPU). Kondisi saat ini usaha eksternalitas terjadi penurunan pasokan air
KJA di Waduk Darma telah melebihi kapasitas menjadi 0,6 liter/detik/hektar dengan
yang ideal maka akan memicu pertumbuhan produktivitas padi menjadi 5,2 ton/ha/musim
eceng gondok yang sangat cepat. Keadaan ini tanam (DPUPR, 2017).
dipengaruhi pula oleh perilaku petani dalam Selain terjadi penyumbatan setiap musim
pemberian pakan ikan yang berlebihan. Dengan tanamnya, dalam upaya pembersihan saluran
22
Vol. 4 No. 1, April 2017 Estimasi Nilai Ekonomi dan Eksternalitas Negatif Pemanfaatan Waduk Darma
irigasi setiap tahunnya pada bulan Oktober Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
selama 14 hari dilakukan pengeringan total yang Rakyat. Estimasi Penurunan debit air irigasi
dilakukan oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung, Waduk Darma (Tabel 6).
Berdasarkan Tabel 6 bahwa hasil perhitungan pendapatan PDAM Tirta Kamuning Kabupaten
diketahui produksi padi mengalami penurunan Kuningan.
dari tahun 2014 yaitu dari 297.304 ton/tahun Penurunan debit air pada saluran air baku
menjadi 258.525 ton/tahun (13%) sedangkan PDAM saat sebelum dan sesudah terjadinya
penurunan pendapatan pada tahun 2014 yang eksternalitas cukup berpengaruh terhadap
lalu dari Rp.920.086.696.224/tahun menjadi pendapatan yag diperoleh oleh PDAM, hal ini
Rp.831.866.983.546/tahun pada tahun 2016 akibat penyumbatan saluran PDAM yang
dengan nilai penurunan sebesar disebabkan oleh eceng gondok. Pada tahun 2014
Rp.88.219.712.679/tahun (10%). yang lalu saat sebelum terjadi eksternalitas
diketahui kondisi debit air baku PDAM sebesar
3. Penurunan Debit Air Bersih (PDAM) 523 liter/detik sehingga total pendapatan dapat
Kerugian selanjutnya adalah kehilangan mencapai Rp.2.879.956.854/tahun, namun pada
pendapatan harian Perusahaan Daerah Air tahun 2016 setelah terjadi eksternalitas setiap
Minum Tirta Kemuning Kabupaten Kuningan tahun pada bulan Oktober terjadi pengeringan
akibat adanya eksternalitas negatif yang ada di total selama 14 yang mengakibatkan hilangnya
Waduk Darma. Pertumbuhan eceng gondok pendapatan sebesar Rp.110.464.099/tahun, hal
mengakibatkan saluran air tersumbat sehingga ini akibat dari PDAM Tirta Kamuning sama
dapat mengurangi kuantitas air waduk untuk sekali tidak menjual dan mensuplai air bersih
menyuplai air bersih, hal ini dapat mengurangi kepada masyarakat. Setelah terjadi eksternalitas
23
Dindin Syawaludin Pratama, Yusman Syaukat, Meti Ekayani Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
maka penurunan pendapatan total PDAM 2017). Estimasi pendapatan yang hilang (Loss of
menjadi Rp.2.769.492.755/tahun (PDAMTK Earning) (Tabel 7).
Berdasarkan Tabel 8 bahwa data yang yaitu Desa Jagara dan Objek Wisata Waduk
diperoleh di lapangan menjelaskan bahwa eceng Darma. Lama hari tidak bekerja perahu wisata
gondok yang kini memenuhi tepi genangan ini bukan karena hari libur atau istirahat dari
waduk berasal dari sisi barat yang pindah para pemilik perahu wisata, namun karena
terbawa angin, hal inilah yang memperparah disebabkan terhalangnya trip/perjalanan perahu
jumlah eceng gondok dibagian timur waduk wisata oleh eceng gondok. Hal ini menyebabkan
24
Vol. 4 No. 1, April 2017 Estimasi Nilai Ekonomi dan Eksternalitas Negatif Pemanfaatan Waduk Darma
para pemilik harus bersama sama bergotong perikanan, irigasi, air baku dan pariwisata.
royong membersihkan eceng gondok dan Pemanfaatan sektor perikanan saat ini dengan
membuangnya, dengan jadwal pembersihan jumlah KJA yang telah melebihi daya dukung
eceng gondok yaitu rata-rata 3 hari perbulan. kawasan, hal ini memicu pertumbuhan eceng
gondok yang menimbulkan masalah ekternalitas
C. Perbandingan Nilai Manfaat dan Nilai negatif dan telah menganggu keberlangsungan
Kerugian serta keberadaan Waduk Darma.
Waduk Darma saat ini telah dimanfaatkan
oleh berbagai kegiatan ekonomi antara lain
Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa nilai kembali kepada kondisi ideal yang sesuai dengan
manfaat dan nilai kerugian secara umum yang daya dukung kawasan.
tertinggi dialami oleh petani sawah pemanfaat air
irigasi, namun apabila kita perhatikan nilai dari IV. ANALISIS DAN ALTERNATIF
masing masing pemanfaat Waduk Darma maka SOLUSI/ PENANGANAN
pemanfaat perikananlah yang mengalami Jumlah keramba jaring apung (KJA) di
kerugian tertinggi dari adanya eksternalitas Waduk Darma pada saat ini telah melebihi
negatif (26,23%). kapasitas dari jumlah ideal yang telah dianjurkan
Hal ini menggambarkan kerugian yang cukup oleh pemerintah. Berdasarkan penjelasan dari
besar pada pemanfaatan perikanan KJA Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
sehingga semestinya arah kebijakan dengan Kabupaten Kuningan bahwa pemberian pakan
melakukan penataan KJA yang melibatkan dengan jumlah KJA yang telah berlebihan
berbagai stakeholder terkait. Penataan ini tersebut akan berdampak kepada prilaku
dilakukan untuk mewujudkan Waduk Darma pemberian pakan sehari-hari.
25
Dindin Syawaludin Pratama, Yusman Syaukat, Meti Ekayani Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
Tabel 10. Perbandingan nilai manfaat dan nilai kerugian perikanan dengan adanya eceng gondok di
Waduk Darma
No Keterangan Satuan Eksisting Ideal Selisih %
1 Nilai Manfaat per petak (a) Rp/petak 29.415.276 29.415.276 - -
Jumlah KJA (b) petak 10.456 1.180 -9.276 -88,71
Nilai Manfaat Ekonomi KJA (c= a x b) Rp/tahun 307.566.126.850 34.710.025.792 -272.856.101.058 -88,71
2 Nilai Kerugian adanya eceng gondok
Nilai Kerugian Perikanan (d) Rp/tahun 80.677.512.548 - -80.677.512.548
Nilai Kerugian Irigasi (e) Rp/tahun 88.219.712.679 - -88.219.712.679
Nilai Kerugian PDAM (f) Rp/tahun 110.464.099 - -110.464.099
Nilai Kerugian Perahu Wisata (g) Rp/tahun 40.680.000 - -40.680.000
Jumlah (h= d + e + f +g) Rp/tahun 169.048.369.326 - -169.048.369.326
Jumlah Total (i= c - h) Rp/tahun 138.517.757.524 34.710.025.792 -103.807.731.732 -74,94
3 Nilai kerugian yang bisa dihindari
Nilai Kerugian Perikanan yang bisa
Rp/tahun - 80.677.512.548 80.677.512.548
dihindari (j)
Nilai Kerugian Irigasi yang bisa dihindari
Rp/tahun - 88.219.712.679 88.219.712.679
(k)
Nilai Kerugian PDAM yang bisa dihindari
Rp/tahun - 110.464.099 110.464.099
(l)
Nilai Kerugian Perahu Wisata yang bisa
Rp/tahun - 40.680.000 40.680.000
dihindari (m)
Jumlah (n= j + k + l + m) Rp/tahun - 169.048.369.326 169.048.369.326
Jumlah Total (o = i + n) Rp/tahun 138.517.757.524 203.758.395.118 65.240.637.594 47,10
Berdasarkan Tabel 10 bahwa nilai manfaat bertujuan untuk menekan pemberian pakan ikan
ekonomi dari KJA pada kondisi eksisting lebih yang berlebih, hal ini akan berdampak kepada
besar dibandingkan kondisi KJA yang ideal. berkurangnya endapan/timbunan sisa pakan
Adapun nilai kerugian yang disebabkan eceng ikan sehingga dapat mengendalikan
gondok saat ini cukup tinggi mencapai lebih dari pertumbuhan eceng gondok.
Rp.169 miliar. Apabila kita ingin mengembalikan Adapun mekanisme dalam upaya untuk
kondisi Waduk Darma kembali pada kondisi membatasi jumlah KJA berdasarkan pertemuan
ideal sesuai daya dukung kawasan maka terjadi dengan pihak pemerintah, perwakilan petani
penurunan nilai manfaat dari KJA sebesar ikan, dan masyarakat di sekitar Waduk Darma,
88,71%, hal ini dapat meningkatkan nilai antara lain 1) adanya kepemilikan surat ijin, 2)
manfaat total pemanfaatan waduk sebesar KJA yang tidak digunakan akan diangkut
47,10% yaitu dari sektor perikanan, air irigasi, air petugas, 3) kuota ijin usaha maksimal
baku PDAM dan perahu wisata Sehingga kepemilikan petak keramba (transferable quota)
dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi sesuai daya dukung kawasan, 4) adanya aturan
kerugian dari adanya eceng gondok di Waduk yang memperbolehkan ijin usaha berdasarkan
Darma maka pemerintah perlu membatasi kuota yang dapat dipindahtangan/
jumlah keramba jaring apung (KJA) yang diperjualbelikan (transfer permit) namun tetap
26
Vol. 4 No. 1, April 2017 Estimasi Nilai Ekonomi dan Eksternalitas Negatif Pemanfaatan Waduk Darma
27