Anda di halaman 1dari 9

Penyediaan Air

Saat Bencana
Kelompok 3
Juwairiyah Dzakiyyah
Siti Umayyah
Muhammad Iqmal
Wiwit Indrawati
Shafa Syalsalia Sutedi
1. KOORDINASI PENGADAAN AIR BERSIH SAAT
DARURAT BENCANA

Pada tahap awal kejadian bencana atau awal pengungsian ketersediaan air bersih merupakan hal kritis dan
sangat penting mendapat perhatian yang intensif. Tanpa ketersedian air dan berikut sarana distribusi
penggunaannya akan sangat berdampak terhadap kebersihan dan akan meningkatnya risiko kejadian dan
penularan penyakit, seperti diare, typhus, scabies dan penyakit menular lainnya khususnya akibat faktor
lingkungan yang buruk. Cara yang paling mudah untuk mencegah kontaminasi terhadap sumber air adalah
dengan membangun pagar di lokasi sumber atau pun dipasang papan pengumuman yang berisi informasi
tentang pentingnya menjaga sumber air tersebut.
● Jika lokasi pengungsian jauh dari sumber air alam seperti sumur dan lainnya, maka yang
diperlukan saat bencana adalah upaya pengangkutan dengan kendaraan yang sesuai
seperti Mobil Tangki Air, ataupun Mobil dengan wadah-wadah yang memadai seperti
drum ataupun tendon berukuran besar.
● Pemenuhan kebutuhan air di pengungsian dapat juga dilakukan dengan cara pengolahan
air menggunakan alat penyuling air ( water purifier / water treatment plant ) dengan
sumber air permukaan. Air permukaan diperlukan proses penyedotan menggunakan
pompa terlebih dahulu. Pendistribusian air yang berasal dari sumber air permukaan
(sungai dan danau) diperlukan alat untuk dilakukan pemompaan guna menaikan air kealat
pengolahan serta di alirkan menuju tangki penampungan serta pendistribusian ke lokasi
pengungsian.
2. PERBAIKAN DAN PENGAWASAN
KUALITAS AIR BERSIH DAN
SARANANYA
Pada situasi darurat bencana khususnya di lokasi tempat
pengungsian pada umumnya kondisi kebutuhan air ideal
akan sulit terpenuhi sesuai dengan standar minimal
persyaratan kesehatan
Upaya-upaya perbaikan kualitas Air

01 02 03
Membuang ataupun Dilakukan perbaikan kualitas air Melakukan anti hama
menyingkirkan bahan pencemar dengan penjernihan secara cepat /desinfektan terhdap air yang
yang ada di sumber air tersebut apabila tingkat kekeruhan air ada menggunakan bahan-bahan
pada sumbernya tersebut tinggi desinfektan

04 05
Melakukan pemeriksaan kadar sisa khlor Melakukan pemeriksaan kualitas air secara
bila mana air tersebut berasal dari air yang berkala pada sumber-sumber air ataupun
diangkut dari mata air seperti oleh tangki depot-depot seperti kran umum pada sistim
air PDAM distribusi
Upaya perbaikan air yang tidak memenuhi persyaratan

2. Desinfeksi
1. Penjernihan air Air
Dengan menggunakan tawas dan Poly Proses nya dilakukkan
Alumunium Chlorida (PAC) dengan menggunkan kaporit
dan Aqua tablet
Pengawasan Kualitas Air

01 02 03
Pada Awal Distribusi Air Pada Distribusi air tahap Pada akhir distribusi air
(bakteriologis, kekeruhan, penyaluran seperti seperti di tangki
pH, dan kadar khlor) menggunakan alat angkut penampungan air, bila air
yaitu mobil tangki air perlu tidak mengandung sisa khlor
dilakukan pemeriksaan kadar lagi perlu dilakukan
sisa khlor pemeriksaan coliform
3. STANDAR
KEBUTUHAN AIR
BERSIH
Kebutuhan PADA
air bersih yang harus disediakan untuk semua korban
PENGUNGSI
bencana adalah kapasitas dan volume air dengan standar
kebutuhannya berkisar 15 sampai dengan 20 liter/orang/hari.
Bagi fasilitas pelayanan kesehatan untuk kepentingan pelayanan
dan pertolongan untuk korban dan pengungsi bencana kapasitas
dan volume yang harus disediakan setingkat Pusat Pelayanan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit minimal 50
liter/orang/hari, ditambah lagi untuk petugas pelayanan dan tenaga
penyelamatan guna mengantisipasi efek dan risiko buruk dari
risiko penyakit yang timbul.
THANK
YOU
FOR
ATTENTI
ON

Anda mungkin juga menyukai