Anda di halaman 1dari 11

SANITASI TOTAL

BERBASIS MASYARAKAT
NAMA KELOMPOK
Juwairiyah Dzakiyyah Tegar Kresna
(201011011) (201011025)

3 4
Gloria Freicellina Oroh Virda Alvika
(201011009)
2 5 (201011027)

Dayang Siska Wafida Maufirrotur Rachma

6
1

(201011004) (191011016)
Tidak buang air besar sembarangan
01
Mencuci tangan pakai sabun
02
Kondisi Sanitasi Total Mengelola air minum dan makanan yang
adalah kondisi ketika 03 aman
suatu komunitas:

Mengelola sampah dengan aman


04
Mengelola limbah cair dengan aman
04
Berbasis Masyarakat adalah kondisi yang menempatkan
masyarakat sebagai pengambil keputusan dan penanggungjawab
dalam rangka menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat
untuk memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan
kualitas hidup, kemandirian, kesejahteraan, serta menjamin
keberlanjutannya.
Kebijakan dan Strategi STBM
KEBIJAKAN
Pada tahun 2008 pemerintah menetapkan kebijakan nasional Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 852/MENKES/SK/IX/2008. Pada tahun 2014,
Kepmenkes tersebut disesuaikan dan diganti dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 3 Tahun 2014 tentang STBM. Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan
sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Pendekatan STBM memiliki indikator outcome dan indikator output.
Strategi
Strategi STBM untuk mencapai kondisi sanitais total yang
memiliki 3 strategi, yaitu : penciptaan lingkungan yang
kondusif (enabling environment), peningkatan kebutuhan
sanitasi (demand creation), peningkatan penyediaan akses
sanitasi (supply improvement). Ketiga komponen sanitasi
total tersebut yang menjadi landasan strategi pelaksanaan
untuk pencapaian lima pilar STBM, yaitu stop buang air besar
sembarangan (SBS), cuci tangan pakai sabun (CTPS),
pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga (PAMM-
RT), pengamanan sampah rumah tangga (PS-RT), dan
pengamanan limbah cair rumah tangga (PLC-RY).
Konsep dasar
pendekatan STBM

Konsep STBM diadopsi dari konsep


Community Led Total Sanitation (CLTS) yang
telah disesuaikan dengan konteks dan
kebutuhan di Indonesia. CLTS adalah sebuah
pendekatan dalam pembangunan sanitasi
pedesaan dan mulai berkembang pada tahun
2001. Dasar dari CLTS adalah tiga pilar utama
PRA, yaitu : attitude and behaviour change
(perubahan perilaku dan kebiasaan), sharing
(berbagi), dan method (metode).
Prinsip-Prinsip STBM
Tanpa subsidi

2 Totalitas seluruh komponen


masyarakat

Masyarakat sebagai pemimpin 3

Tidak menggurui/ memaksa


Pemberdayaan Masyarakat dalam STBM

1 2 3 4

Diawali dengan Memfasilitasi Dari tahu Dan dari mau menjadi


menjadi mau
pemberian informasi masyarakat agar dapat (aspke sikap mampu melaksanakan
kepada masyarakat beruba dari tidak tahu atau attitude) perilaku yang
(individu, keluarga, menjadi tahu atau diperkenalkan (aspek
kelompok) secara sadar (aspek tindakan atau practice).
terus-menerus dan pengetahuan atau
berkesinambungan knowledge).
mengikuti
Kesimpulan
Kebijakan nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) melalui Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.
852/MENKES/SK/IX/2008.
Strategi STBM untuk mencapai kondisi sanitais total
yang memiliki 3 strategi, yaitu : penciptaan
lingkungan yang kondusif (enabling environment),
peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation),
peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply
improvement).
Pemberdayaan masyarakat didefiniskan sebagai
segala upaya fasilitas yang bersifat non-instruktif,
guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat, agar ammpu mengidentifikasi masalah
yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan,
dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai