Danau Kaolin adalah saksi bisu kekayaan tambang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Danau ini terbentuk dari ceruk besar bekas penggalian kaolin yang dieksploitasi
besarbesaran. Kubangan itulah yang kemudian menjadi danau nan mempesona. Danau
Kaolin semakin mempesona ketika berpadu dengan air yang berwarna biru toska. Air
yang tertampung di dalam lubang-lubang bekas pertambangan kaolin diperkirakan
berasal dari air hujan dan mata air yang berada di dasar bekas lubang galian
pertambangan.
Danau Kaolin, yang disebut warga Danau Airbara, berisikan air berwarna biru toska dan
dikelilingi oleh batuan kapur berwarna putih. Air danau ini berwarna biru toska karena
pantulan sinar matahari ke dasar danau yang berdinding tanah kaolin. Bukan hanya biru,
sisi lain danau turut memantulkan warna kehijauan. Jadi, bisa dikatakan danau ini
memiliki dua warna berbeda sekaligus, biru dan hijau. Jika dilihat dari atas, Danau Kaolin
semakin memancarkan keindahan yang alami. Kaolin sendiri adalah sejenis mineral tanah
liat yang mengandung aluminium silikat. Material ini biasa dijadikan salah satu bahan
untuk membuat porselen, kain, kertas, pasta gigi, hingga kosmetik. Daratan sekitar danau
kaolin berwarna putih, karena mengandung mineral.
Mengunjungi Danau Kaolin sebaiknya pada pagi atau sore. Sebab, suhu di kawasan ini
sangat panas ketika siang hari. Selain di Kolong Biru Nibung Koba Pulau Bangka, Danau
Kaolin juga terdapat di Pulau Belitung. Salah satu yang paling terkenal yakni di Desa Air
Raya Tanjungpandan. Keunikan Danau Kaolin Air Raya, airnya berwarna biru muda dan
dikelilingi daratan berwarna putih. Paduan warna yang menakjubkan untuk diabadikan
dengan lensa kamera. Panorama di Danau Kaolin Air Raya akan mengingatkan pada
Kawah Putih Ciwidey, Bandung. Bedanya, bau belerang yang menyengat tidak menguar
dari danau.
Pantai