Anda di halaman 1dari 55

PEMENUHAN

KEBUTUHAN
ELIMINASI FEKAL

2010 Oleh : Noor Diani, S.Kep., Ners


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu :
 Mereview anatomi fisiologi sistem pencernaan

 Menjelaskan Proses terjadinya defekasi

 Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi

eliminasi fecal
 Menjelaskan Masalah umum dalam eliminasi fecal
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN

Saluran gastrointestinal adalah sebuah rentetan saluran


membran mukosa.

Tujuan Organ ini adalah untuk mengabsorpsi cairan dan


nutrisi, menyiapkan makanan untuk absorpsi dan
digunakan oleh sel-sel tubuh, dan merupakan tempat feses
sementara.
A. MULUT
Saluran pencernaan merubah zat-zat makanan secara
mekanik dan kimiawi. Gigi mengunyah makanan
memecahnya menjadi ukuran tertentu untuk ditelan.

Sekresi saliva mengandung enzim seperti : ptialin yang


memulai mencerna elemen makanan tertentu. Saliva
mencairkan dan melembutkan bolus makanan yang ada
di mulut agar lebih mudah ditelan.
B. ESOPHAGUS
Ketika makanan memasuki esophagus bagian
atas ia berjalan melewati spinkter esophagus
bagian atas dimana ada sebuah otot sirkular
yang mencegah udara masuk ke esophagus
dan makanan dari refluks ke tenggorokan.
.
C. LAMBUNG
Dalam lambung, makanan disimpan sementara dan
dipecahkan secara mekanik dan kimiawi untuk
pencernaan dan absorpsi.
Lambung mensekresi HCl, mukus, enzim pepsi, dan faktor
intrinsik. Konsentrasi HCl mempengaruhi keasaman
lambung dan keseimbangan asam dalam tubuh.
D. USUS HALUS

Usus halus merupakan suatu saluran yagn diameternya 2,5


cm dan panjangnya 6 m. Terdiri dari 3 bagian :
duodenum, jejenum, ileum.
E. USUS BESAR
Bagian bawah dari saluran gastrointestinal
adalah usus besar (kolon) karena
diameternya lebih besar dari usus halus.
Usus besar terbagi atas caecum, kolon, dan
rektum. Ini adalah Organ penting dari
eliminasi b.a.b
PROSES TERJADINYA
DEFEKASI
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum.
Frekwensi defekasi pada setiap orang sangat bervariasi dari beberapa
kali perhari sampai 2 atau 3 kali perminggu.
Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika gelombang
peristaltik mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rektum, saraf
sensoris dalam rektum dirangsang dan individu menjadi sadar
terhadap kebutuhan untuk defekasi
PROSES TERJADINYA
DEFEKASI
Dua refleks defekasi yaitu
a.Refleks defekasi instrinsik

b.Refleks defekasi parasimpatis


PROSES TERJADINYA
DEFEKASI
Susunan feses terdiri dari :
a. Bakteri yang umumnya sudah mati

b.Lepasan epitelium dari usus

c. Sejumlah kecil zat nitrogen terutama musin (mucus)

d.Garam terutama kalsium fosfat

e. Sedikit zat besi dari selulosa

f. Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan air (100 ml)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ELIMINASI FECAL
a. Umur g. Obat-obatan (medikasi)
b. Diet h. Prosedur diagnostik
c. Cairan (fluid) i. Anastesi dan pembedahan
j. Nyeri
d. Tonus otot/ Aktifitas
fisik k. Iritan
l. Gangguan syaraf sensorik
e. Faktor psikologi
dan motorik
f. Gaya hidup m. kehamilan
MASALAH UMUM DALAM ELIMINASI
FECAL
a. Konstipasi
b. Impaksi feses
c. Diare
d. Fecal inkontinentia
e. Flatulence
f. Hemorhoid
a. Konstipasi
Konstipasi berhubungan dengan jalan yang kecil,
kering, kotoran yang keras, atau tidak ada lewatnya
kotoran di usus untuk beberapa waktu. Ini terjadi
ketika pergerakan feses melalui usus besar lambat, hal
ini ditambah lagi dengan reabsorbsi cairan di usus
besar. Konstipasi berhubungan dengan pengosongan
kotoran yang sulit dan meningkatnya usaha atau
tegangan dari otot-otot volunter pada proses defekasi
a. Konstipasi
Penyebab konstipasi :
1) Kebiasaan buang air besar (b.a.b) yang tidak teratur.
2) Penggunaan laxative yang berlebihan
3) Peningkatan stres psikologi
4) Ketidaksesuaian diet
5) Obat-obatan
6) Latihan yang tidak cukup
7) Umur
8) Proses penyakit
b. Impaksi Feses (tertahannya feses)

Impaksi feses dapat didefinisikan


sebagai suatu massa atau
kumpulan yang mengeras, feses
seperti dempul pada lipatan
rektum.
•DIARE

b. Impaksi Feses (tertahannya feses)

Penyebab impaksi feses : kebiasaan buang air besar


yang jarang dan konstipasi, obat-obat tertentu,
Barium digunakan pada pemeriksaan radiologi ,
pada orang yang lebih tua (faktor-faktornya :
asupan cairan yang kurang, diet yang kurang serat,
rendahnya aktivitas, melemahnya tonus otot).
c. Diare
Diare berhubungan dengan pengeluaran
feses yang cair dan meningkatnya
frekuensi dari proses defekasi. dikatakan
diare jika kotoran tidak berbentuk dan
cair sekali.
Penyebab yang sering menyebabkan diare
 
PENYEBAB RESPON FISIOLOGI
Stres psikologi Peningkatan pergerakan intestinal dan sekresi mucus

Obat-obatan Inflamasi dan infeksi pada mukosa mengarah pada


Antibiotik pertunbuhan yang berlebih dari mikroOrganisme yang normal
Zat besi pada intestinal
Zat katartik Iritasi pada mukosa intestinal
Iritasi pada mukosa intestinal
Alergi pada makanan atau minuman Pencernaan makan dan minuman yang inkomplit
Intoleransi pada makanan atau
Peningkatan pergerakan intestinal dan sekresi mucus
minuman
Penyakit pada kolon
Mengurangi absorpsi cairan
Sindrom malabsorpsi
Inflamasi mukosa sering mengarah pada bentuk luka
Penyakit Chorion
d. Fecal Inkontinen
Inkontinen berhubungan dengan
berkurangnya kemampuan
voluntar untuk mengontrol feses
dan keluarnya gas melalui spinkter
ani
d. Fecal Inkontinen
Secara umum berhubungan terganggunya fungsi
spinkter ani atau suplai syarafnya, seperti :
 beberapa penyakit neuromuskular,

 trauma sumsum tulang belakang,

 dan tumor pada otot spinkter ani external.


e. Flatulence
Udara atau gas di
saluran gastrointestinal
disebut flatus.
e. Flatulence
Ada 3 sebab utama flatus :
1. Kerja dari bakteri dalam chyme di usus besar
2. Udara yang tertelan
3. Gas yang berdifusi dari pembuluh darah ke
dalam intestinal
f. Hemorhoid
Hemorhoid sering juga disebut wasir, yaitu
adanya pelebaran pembuluh darah vena di
anus, dapat terjadi secara internal dan
eksternal.
f. Hemorhoid
Internal terjadi pada canal anus, dimana venanya berada.
Eksternal hemorhoid prolapsus melalui pembukaan anus dan
dapat dilihat di sana. Hemorhoid dapat terjadi dari dampak
meningkatnya tekanan pada daerah anus, sering terjadi
karena konstipasi kronik, peregangan selama defekasi,
kehamilan dan obesitas.
ASUHAN KEPERAWATAN
Berdasarkan Diagnosa Keperawatan NANDA 2009-2011, NIC ,5th NOC 4th
NANDA-NURSING
DIAGNOSES
DOMAIN 3 : Eliminasi dan Pertukaran
CLASS 2 : Fungsi Gastrointestinal
1. Incontinensi Fekal/ Bowel (00014)
2. Konstipasi (00011)
3. Konstipasi yang Dirasakan (00012)
4. Risiko Konstipasi (00015)
5. Diarrhea (00013)
6. Dysfungsi Pergerakan Gastrointestinal (00196)
7. Risiko Dysfungsi Pergerakan Gastrointestinal(00197)
Incontinensi Bowel/ Fekal
(00014)
DEFINITION : Berubahnya kebiasaan BAB normal dengan karakteristik pengeluaran tidak
sengajanya kotoran/ feses
DEFINING CHARACTERICTICS :
Menggiringnya/ menetes terus menerus feses yang Kurang perhatian terhadap keinginan kuat untuk
lunak defekasi
Feses berbau Mengenali penuhnya rectal tetapi
Feses menodai selimut ketidakmampuan mengutarakan mengeluarkan
Feses menodai pakaian feses berbentuk
Ketidakmampuan menunda untuk BAB Kulit perianal memerah/ peradangan
Ketidakmampuan mengenali keinginan untuk Self-report of inability to recognize rectal fullness
BAB Urgensi/ keinginan kuat untuk buang air besar
Incontinensi Bowel/ Fekal (00014)
REALTED FACTORS/ BERHUBUNGAN DENGAN :
Ketidaknormalan ketinggian tekanan Ketidaksempurnanya pengosongan fekal
abdominal Penyalahgunaan laxatif
Ketidaknormalan ketinggian tekanan/ Kehilangan daya kontrol sphincter rectal
intestinal Kerusakan syaraf lower motor
Diarrhea kronis Pengobatan
Lesi/ perlukaan coloretal Ketidaknormalan sphincter rectal
Kebiasaan ber-diet Impaction/ feses dalam rectum
Faktor lingkungan (misal : tidak dapat Stress
mencapai kamar mandi) Penurunan perawatan diri : Toileting
Penurunan kesuluran tonus otot Kerusakan syaraf upper motor
Immobilisasi
Kelemahan kognisi
Kelemahan daya tampung
Konstipasi (00011)
DEFINITION : Berkurangnya frekuensi normal defekasi disertai susahnya atau tidak selesainya pengeluaran feses dan/ atau
terlalu seringnya susah defekasi, feses kering
DEFINING CHARACTERICTICS :
Nyeri abdomen Keras, feses berbentuk
Kelembutan abdomen dengan adanya kejelasan hambatan otot Suara usus/ isi perut hiperaktif
Kelembutan abdomen tanpa adanya kejelasan hambatan otot Suara usus/ isi perut hipoaktif
Anoreksia Peningkatan tekanan abdomen
Ketidakkhasan tampilan pada usia dewasa lebih tua (misal : Ketidaksanggupan mencerna/ salah cerna
perubahan status mental, inkontinesia urin, jatuh yang tak dapat Nausea/ mual
dijelaskan, peningkatan temperatur tubuh) Feses mengeluarkan cairan/ liquid (berumpur)
Borborygmi/ Palpasi abdomen terasa ada massa
Darah merah terang bercampur feses Palpasi rektal terasa ada massa
Perubahan pola defekasi Adanya perlunakan, di rektum feses seperti pasta
Penurunan frekuensi Perkusi abdomen terdengar dullness/ suara tumpul
Penurunan volume feses Nyeri saat defekasi
Distensi abdomen Flatus yang hebat
Merasakan penuh di rektal Penegangan saat defekasi
Merasakan tekanan/ dorongan di rektal Ketidakmampuan untuk mengeluarkan feses
Kelelahan/ keletihan menyeluruh Muntah
Konstipasi (00011)
REALTED FACTORS/ BERHUBUNGAN DENGAN :
Fungsional : Mekanik :
Kelemahan otot abdomen Ketidakseimbangan elektrolit
Kebiasaan penyangkalan Hemoroid
Kebiasaan mengabaikan keinginan/ dorongan Penyakit hirschsprung’s
untuk defekasi Kerusakan/ gangguan neurologis
Ketidakmampuan toileting (misal : ketepatan Obesitas
waktu, posisi saat defekasi, privasi/ pribadi) Obstruksi/ kesukaran defekasi paska operasi
Kebiasaan defekasi yang takteratur Kehamilan
Ketidakcukupan kegiatan fisik Pembesaran prostat
Perubahan lingkungan yang baru Abses rektal
Fisure anus pada rektal
Psikologis : Striktur/ penyempitan anus pada rektal
Depressi Turunnya/ prolapsus rektal
Stres emosional Ulkus rektal
Kekacauan mental Rectocele
Tumor
Konstipasi (00011)
REALTED FACTORS/ BERHUBUNGAN DENGAN :
Farmakologis : Fisiologis :
Antasida mengandung alumunium Perubahan pola makan
Antikolinergik Perubahan makanan kebiasaan
Antikonvulsan/ antikejang Penurunan motilitas/ pergerakan saluran cerna
Antidepresan Dehidrasi
Agen antilipemik/ antilemak Ketidakmampuan pertumbuhan gigi
Garam bismuth Ketidakmampuan membersihkan mulut
Kalsium karbonat Ketidakcukupan masukan makanan berserat/ fiber
Kalsium saluran bloker Ketidakcukupan masukan minuman
Diuretik/ peluruh kencing Kebiasaan makanan yang rendah
Garan besi
Kelebihan laksatif/ peluruh feses
Agen anti bengkak non steroid
Opiat
Fenotiazid
Sedatif
Sympatomimetik
Konstipasi yang Dirasakan (00012)
DEFINITION : Diagnosis sendiri tentang konstipasi dan penyalahgunaan
laksatif, enema, dan atau supposutoria untuk memastikan pergerakan usus
sehari-hari
DEFINING CHARACTERICTICS :
Mengharapkan pergerakan usus sehari- Kelebihan penggunaan laksatif
hari Kelebihan penggunaan enema
Mengharapkan pengeluaran feses Kelebihan penggunaan supposutoria
diwaktu yang sama tiap hari
REALTED FACTORS/ BERHUBUNGAN DENGAN :
Keyakinan budaya sehat Kesalahan penilaian
Keyakinan kesehatan keluarga Kerusakan/ gangguan proses berfikir
Resiko Konstipasi (00015)
DEFINITION : Resiko berkurangnya frekuensi normal defekasi disertai susahnya atau tidak selesainya pengeluaran feses dan/
atau terlalu seringnya susah defekasi, feses kering
RISK FACTORS/ FAKTOR RESIKO :
Fungsional : Mekanik :
Kebiasaan penyangkalan keinginan/ dorongan untuk defekasi Ketidakseimbangan elektrolit
Kebiasaan mengabaikan keinginan/ dorongan untuk defekasi Hemoroid
Perubahan lingkungan yang baru Penyakit hirschsprung’s
Ketidakmampuan toileting (misal : ketepatan waktu, posisi saat Kerusakan/ gangguan neurologis
defekasi, privasi/ pribadi) Obesitas
Kebiasaan defekasi yang takteratur Obstruksi/ kesukaran defekasi paska operasi
Ketidakcukupan kegiatan fisik Kehamilan
Kelemahan otot abdomen Pembesaran prostat
Abses rektal
Psikologis : Fisure anus pada rektal
Depressi Striktur/ penyempitan anus pada rektal
Stres emosional Turunnya/ prolapsus rektal
Kekacauan mental Ulkus rektal
Rectocele
Tumor
Resiko Konstipasi (00015)
RISK FACTORS/ FAKTOR RESIKO :
Farmakologis : Fisiologis :
Antasida mengandung alumunium Perubahan pola makan
Antikolinergik Perubahan makanan kebiasaan
Antikonvulsan/ antikejang Penurunan motilitas/ pergerakan saluran cerna
Antidepresan Dehidrasi
Agen antilipemik/ antilemak Ketidakmampuan pertumbuhan gigi
Garam bismuth Ketidakmampuan membersihkan mulut
Kalsium karbonat Ketidakcukupan masukan makanan berserat/ fiber
Kalsium saluran bloker Ketidakcukupan masukan minuman
Diuretik/ peluruh kencing Kebiasaan makanan yang rendah
Garan besi
Kelebihan laksatif/ peluruh feses
Agen anti bengkak non steroid
Opiat
Fenotiazid
Sedatif
Sympatomimetik
Diarrhea (00013)
DEFINITION : Melintas bebas, feses tak berbentuk
DEFINING CHARACTERICTICS :
Nyeri abdomen Keram
Paling sedikit tiga kali feses berbentuk cair perhari Suara usus hiperaktif
Urgency
REALTED FACTORS/ BERHUBUNGAN DENGAN :
Psikologis : Situasional :
Ansietas Efek samping pengobatan
Tingkat stress yang tinggi Penyalahgunaan alkohol
Kontaminasi
Fisiologis : Penyalahgunaan laksatif
Proses infeksi Radiasi
Pembengkakan/ peradangan Toksin
Iritasi Bepergian
Malabsorpsi Pemberian makan lewat selang/ NGT-OGT
Parasit
Dysfungsi Pergerakan Gastrointestinal
(00196)
DEFINITION : Peningkatan, penurunan, ketidakefektifan, atau berkurangnya aktifitas peristaltik dalam sistem gastrointestinal
DEFINING CHARACTERICTICS :
(Adanya) Flatus yang hebat Diare
Keram pada abdomen Feses kering
Distensi/ kembung pada abdomen Susah pengeluaran fesessi
Nyeri abdomen Keras feses
Pengosongan lambung yang dipercepat Peningkatan sisa lambung
Sisa lambung berwarna empedu Nausea/ mual
Perubahan suara usus (misal : ada, hipoaktif, hipeaktif) Regurgitas
Muntah
REALTED FACTORS/ BERHUBUNGAN DENGAN :
Lanjut usia Malnutrisi
Ansietas Agen obat-obatan (misal : narkotik/ opiat, laksatif, antibiotik,
Pemberian makan lewat NGT anastesi)
Intoleransi makanan (misal : gluten, laktose) Prematur
Immolisasi Gaya hidup sedentari/ banyak duduk
Kontaminasi pencernaan (misal : makanan, minuman) Pembedahan
Risiko Dysfungsi Pergerakan Gastrointestinal
(00197)
DEFINITION : Resiko peningkatan, penurunan, ketidakefektifan, atau berkurangnya
aktifitas peristaltik dalam sistem gastrointestinal
RISK FACTORS/ FAKTOR-FAKTOR RESIKO :
Pembedahan abdomen Immolisasi
Lanjut usia Infeksi (misal : bakteri, parasit, virus)
Ansietas Agen obat-obatan (misal : narkotik/ opiat,
Perubahan makanan laksatif, antibiotik, proton pump inhibator)
Perubahan minuman Prematur
Penurunan sirkulasi gastrointestial Gaya hidup sedentari/ banyak duduk
Diabetes mellitus Stress
Intoleransi makanan (misal : gluten, laktose) Pengolahan makanan yang tidak bersih
Penyakit gastroesofageal refluks (GERD)
NURSING OUTCOMES
CLASSIFICATION
(NOC)
Incontinensia Fekal
DEFINITION : Berubahnya kebiasaan BAB normal dengan karakteristik pengeluaran
tidak sengajanya kotoran/ feses
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Kontinensia fecal Integritas kulit : Kulit dan membrane
Eliminasi fecal mukosa
ADDITIONAL ASSOCIATED OUTCOMES/ PENAMBAHAN HASIL YANG
DIINGINKAN :
Tingkat kebingungan yang akut Status nutritional : Masukan makanan dan
Pengetahuan/ kesadaran minuman
Kelebiihan cairan yang parah Perawatan diri Ostomy
Fungsi gastrointestinal Perawatan diri : Hygiene
Memahami : Perawatan Ostomy Perawatan diri : Toileting
Status neurologis : Fungsi spinal sensory/
Konstipasi
DEFINITION : Berkurangnya frekuensi normal defekasi disertai susahnya atau tidak
selesainya pengeluaran feses dan/ atau terlalu seringnya susah defekasi, feses kering
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Eliminasi fekal Mual dan parahnya muntah
Fungsi gastrointestinal Kontrol gejala
Hidrasi
ADDITIONAL ASSOCIATED OUTCOMES/ PENAMBAHAN HASIL YANG DIINGINKAN :
Perilaku yang taat : Diet yang sehat Mobilisasi
(Adanya) Nafsu makan Status nutritional : Masukan makanan dan
Perilaku patuh : Diet yang sesuai minuman
Tingkat yang tidaknyaman Perawatan diri : Pengobatan non-parenteral
Reaksi obat-obatan Perawatan diri : Toileting
Konstipasi yang Dirasakan
DEFINITION : Diagnosis sendiri tentang konstipasi dan penyalahgunaan laksatif,
enema, dan atau supposutoria untuk memastikan pergerakan usus sehari-hari
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Eliminasi fekal Keyakinan akan (ke)sehat(an)
Fungsi gastrointestinal Memahami : Perilaku sehat
ADDITIONAL ASSOCIATED OUTCOMES/ PENAMBAHAN HASIL YANG DIINGINKAN :
Perilaku yang taat Memahami : Perawatan ostomy
Perilaku yang taat : Diet yang sehat Efek pengobatan
Perilaku patuh : Diet yang sesuai Mobilisasi
Keyakinan akan sehat : Mengamati ancaman Status nutrisi : Masukan makanan dan minuman
Hidrasi Perilaku perawatan : Penyakit atau perlukaan
Resiko Konstipasi
DEFINITION : Resiko berkurangnya frekuensi normal defekasi disertai susahnya atau tidak
selesainya pengeluaran feses dan/ atau terlalu seringnya susah defekasi, feses kering
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Perilaku yang taat : Diet yang sehat Mobilisasi
(Adanya) Nafsu makan Status nutrisi : Masukan makanan dan minuman
Eliminasi fekal Kontrol resiko
Perilaku patuh : Diet yang sesuai Menemukan resiko
Fungsi gastrointestinal Perawatan diri : Pengobatan non-parenteral
Hidrasi Perawatan diri : Toileting
Konsekuensi immobilisasi : Fisiologis Kontrol gejala
Memahami : Pengobatan Perilaku perawatan : Penyakit atau perlukaan
Efek pengobatan
Diarrhea
DEFINITION : Melintas bebas, feses tak berbentuk
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Inkontinensi fekal Fungsi gastrointestinal
Eliminasi fekal Hidrasi
Keseimbangan elektrolit dan asam/ basa Perawatan diri ostomy
Keseimbangan cairan Keparahan gejala
ADDITIONAL ASSOCIATED OUTCOMES/ PENAMBAHAN HASIL YANG DIINGINKAN :
Perilaku yang taat : Diet yang sehat Kontrol resiko : Penggunaan alkohol
Tingkat Ansietas Kontrol resiko : Penggunaan obat-obatan
Kontrol-diri ansietas Kontrol resiko : Proses infeksi
Perilaku patuh : Diet yang sesuai Perawatan diri : Pengobatan non-parenteral
Keparahan infeksi Tingkat stress
Efek pengobatan Tingkat gejala
Status nutrisi : Nilai biokimia Perilaku perawatan : Penyakit atau perlukaan
Status nutrisi : Masukan makanan dan minuman
Kecepatan Meningkatkan Keseimbangan
Cairan
DEFINITION : Suatu pola keseimbangan diantara volume cairan dan komposisi kimia cairan
tubuh yang cukup bagi memenuhi kebutuhan fisik dan dapat membuat memperkuat tubuh
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Keseimbangan cairan Fungsi ginjal
Hidrasi Status nutrisi : Masukan makanan dan minuman
ADDITIONAL ASSOCIATED OUTCOMES/ PENAMBAHAN HASIL YANG DIINGINKAN :
(Adanya) Nafsu makan Keparahan mual dan muntah
Keberhasilan/efektifnya pompaan jantung Thermoregulation
Status kardiopulmoner Thermoregulation : Bayi baru lahir
Perilaku patuh : Diet yang sesuai Tanda-tanda vital
Fungsi gastrointestinal Berat badan : Massa tubuh
Perilaku mencari (dukungan) kesehatan
Kekurangan Volume Cairan
DEFINITION : Berkurangnya cairan intravaskular, interstitial, dan/ atau intrasellular. Ini mengarah ke
dehydrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan sodium/ natrium.
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Tingkat kebingungan akut Fungsi ginjal
Keseimbangan cairan Thermoregulation
Hidrasi Thermoregulation : Bayi baru lahir
Tanda-tanda vital
ADDITIONAL ASSOCIATED OUTCOMES/ PENAMBAHAN HASIL YANG DIINGINKAN :
Tingkat agitasi/ desakan Kognisi/ kesadaran
(Adanya) Nafsu makan Fungsi gastrointestinal
Keparahan kehilangan darah Memahaminya : Pengobatan
Eliminasi fekal Keparahan mual dan muntah
Keseimbangan minuman ASI : Infant Status nutrisi : Masukan makanan dan minuman
Pemeliharaan/ perawatan minuman ASI Integritas kulit : Kulit dan membrane mukosa
Penyembuhan luka bakar Eliminasi urine
Kesembuhan luka bakar
Kelebihan Volume Cairan
DEFINITION : Peningkatan retensi cairan isotonic
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
Status cardiopulmoner Status pernafasan
Keseimbangan cairan Tanda-tanda vital
Keparahan kelebihan cairan Berat badan : Massa tubuh
Fungsi ginjal
ADDITIONAL ASSOCIATED OUTCOMES/ PENAMBAHAN HASIL YANG DIINGINKAN :
Keefektifan pompa jantung Memahaminya : Pengaturan perawatan
Perilaku patuh : Diet yang sesuai Status nutrisi : Masukan makanan dan minuman
Keseimbangan elektrolit dan asam/ basa Status pernafasan : Pertukaran gas
Memahaminya : Manajemen gagal jantung Perawatan-diri : Pengobatan parenteral/ via
kongestif/ congestive heart failure NGT/OGT
Memahaminya : Proses penyakit Eliminasi urine
Memahaminya : Manajemen hypertensi
Resiko Kekurangan Volume Cairan
DEFINITION : Resiko mengalami dehidrasi vaskular, sellular, atau intrasellular
SUGGESTED OUTCOMES/ HASIL YANG DIINGINKAN :
(Adanya) Nafsu makan Memahaminya : Pengobatan
Keparahan kehilangan darah Memahaminya : Pengaturan perawatan
Eliminasi fekal Efek pengobatan
Keseimbangan minuman ASI : Infant Keparahan mual dan muntah
Pemeliharaan/ perawatan minuman ASI Status nutrisi : Masukan makanan dan minuman
Penyembuhan luka bakar Penuaan fisik
Kesembuhan luka bakar Paska prosedur penyembuhan
Keberhasilan/efektifnya pompaan jantung Kontrol resiko
Status kardiopulmoner Kontrol resiko : Hypertermia
Keseimbangan elektrolit dan asam/ basa Penemuan resiko
Keseimbangan cairan Status perawatan-diri
Keparahaihan cairan Thermoregulation
Fungsi gastrointestinal Thermoregulation : Bayi baru lahir
Hidrasi Eliminasi urine
Fungsi ginjal Tanda-tanda vital
Memahaminya : Manajemen gagal jantung kongestif/ congestive heart failure Penyembuhan luka : Perbaikan sekunder
Memahaminya : Proses penyakit
Memahaminya : Perilaku sehat
Memahaminya : Manajemen hypertensi
Eliminasi fecal 0500
DEFINITION : Kontrol pengeluaran fese dari usus
INDIKATOR SKALA
Memberitahukan/ mengakui adanya dorongan untuk defekasi 1) Never demonstrated (tak pernah mendemostrasikan)
Memelihara perkiraan pola pengeluaran feses 2) Rarely demonstrated (jarang mendemostrasikan)
Memelihara kontrol pengeluaran feses 3) Sometimes demonstrated (kadang-kadang mendemostrasikan)
Pengeluaran feses kurang lebih 3 kali sehari 4) Often demonstrated (seringkali mendemostrasikan)
Tonus sphincter yang mampu mengontrol defekasi 5) Consistently demonstrated (konsisten mendemostrasikan)
Berfungsinya persyarafan sphincter
Respon dorongan cara tepat waktu
Menemukan/ mengejar toilet diantara dorongan keinginan dan
pegeluaan feses
Memelihara lingkungan bebas hambatan pada kakus umum
Memadainya pencernaan sejumlah cairan/ minuman
Memadainya pencernaan sejumlah serat/ fiber
Menggambarkan hubungan makanan yang masuk hingga
konsistensi feses
Memonitor jumlah dan konsistensi feses
Kebebasan menggunakan toilet
Eliminasi fecal 0500

INDIKATOR SKALA
Diare 1) Consistently demonstrated (konsisten
Konstipasi mendemostrasikan)
Kelebihan penggunaan laxatif 2) Often demonstrated (seringkali
Kelebihan penggunaan enema mendemostrasikan)
Mengotori pakaian selama pagi hari 3) Sometimes demonstrated (kadang-kadang
Mengotori pakaian dan tempat tidur selama malam mendemostrasikan)
hari 4) Rarely demonstrated (jarang
mendemostrasikan)
5) Never demonstrated (tak pernah
mendemostrasikan)
NURSING
INTERVENTIONS
CLASSIFICATION (NIC)
Incontinensia Fekal
DEFINITION : Salah satu perubahan kebiasaan seseorang dalam BAB dengan karakteristik pengeluaran
tidak sengajanya kotoran/ feses
SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM RESOLUTION :
Inkontinensi fekal Manajemen diare
Inkontinensi fekal : Encopresis Manajemen prolapsus rektal
Irigasi pengeluaran feses Bantuan perawatan-diri : Toileting
Manajemen pengeluaran feses Perawatan perineal
Bowel training
ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS :
Mandi Terapi latihan : Ambulasi
Dukungan emosional Manajemen nutrisi
Manajemen lingkungan Pengawasan/ pengamatan kulit
Mengenalkan latihan
Manajemen Lingkungan/ Environmental
Management 6480
 Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien.
 Mengenali keamanan yang dibutuhkan pasien, berdasarkan tingkat
fungsi fisik dan pengetahuan dan riwayat perilaku.
 Jauhkan dari lingkungan yang beresiko (mis. permadani yang mudah
dilepas dan kecil, perabotan yang mudah dipindahkan)
 Jauhkan benda-benda yang berbahaya dari lingkungan.
 Tersedianya perlindungan dengan sisi pagar didinding.
 Temani pasien saat beraktivitas di ruangan.
 Sediakan tempat tidur yang bisa ditinggikan dan direndahkan
@Hak cipta hanyalah milik Allah,
Dianjurkan untuk disebarluaskan sebagai amal
jariah

Anda mungkin juga menyukai