Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH MASUKNYA

AGAMA HINDU DI
INDONESIA
KELOMPOK 4 X MULTIMEDIA 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
- Muhammad Rafidz Akram
- La Ode Raditya Sambaga
- Irzal ikhsan Nur Ali
- Radya Septira ramadhan Tzy
- Sanna Hani Putri Agung
- Sarah Amalia Putri
- ASAL USUL AGAMA HINDU
• Asal usul agama hindu dimulai dari masuknya bangsa arya ke india sejak
tahun 1500 SM. Dari masuknya agama arya ke Indonesia membawa
perubahan besar dalam tata kehidupan masyarakat di india.perubahan
terjadi karena bangsa arya mengadakan integrasi kebudayaan dengan
bangsa Dravida sehingga dari situ  lahirlah agama hindu.
• Selain itu bangsa arya juga menulis kitab-kitab weda sebagai keyakinan
dan kepercayaan dari agama hindu, misalnya kitab suci seperti Reg
Weda,Sama Weda,Yayur Weda dan Atharwa Weda. 
• Asal-usul agama hindu didasarkan juga pada corak kehidupan masyarakat
hindu yang berkeyakinan terhadap kepercayaan pada dewa-dewa yang
mengatur corak kehidupan pada mereka masing-masing.dari corak
kehidupan masyarakat tersebut dapat dibedakan menjadi (4) kasta.
ADA 4 KASTA DIDALAM AGAMA HINDU, DIANTARANYA :

• kasta Brahmana'(yakni kasta Keagamaaan), yang terdiri dari para


pendeta
• kasta Ksatria'(yakni kasta pemerintahan),yang terdiri dari para raja
juga keluarganya,para bangsawan dan para prajurit
• kasta Waisya'(yakni kasta pertanian dan perdagangan),yang terdiri dari
para pengusaha,para pedagang,dan juga para petani
• kasta Sudra'(yakni kasta kaum pekerja keras), yang terdiri dari para
pelayan, pekerja keras, juga rakyat jelata.
- Sejarah dan bukti Agama Hindu di bumi Nusantara
• Berdasarkan catatan sejarah, masuknya agama Hindu ke Indonesia
diperkirakan terjadi sekitar awal abad ke-4 dan diketahui berasal dari India.
Hal itu ditandai dengan berdirinya kerajaraan Kutai dan Tarumanegara yang
bercorak Hindu. Selain juga dibuktikan dari beberapa prasasti yang ditemukan
yang berasal dari Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat yang menggunakan
tulisan Pallawa, tulisan asli India.
• Kala itu, masuknya agama Hindu ke Indonesia juga dipertegas dengan adanya
bukti tertulis atau dari benda-benda purbakala. Misalnya saja ditemukannya
tujuh buah Yupa peninggalan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Terdapat
keterangan dari tujuh buah Yupa itu yang menyebutkan perihal kehidupan
keagamaan pada waktu itu bahwa: “Yupa itu didirikan untuk memperingati
dan melaksanakan yadnya oleh Mulawarman”.
• Lalu, keterangan lainnya menyebutkan bahwa raja Mulawarman melakukan
yadnya pada suatu tempat suci untuk memuja dewa Siwa. Tempat itu disebut
dengan “Vaprakeswara”.
• Kehadiran agama Hindu ke Indonesia sekaligus juga menandai pergeseran besar
dengan berakhirnya zaman prasejarah Indonesia. Peralihan zaman prasejarah
misalnya saja mulai dikenalnya tulisan yang dibuktikan dari sejumlah prasasti yang
ditemukan. Lalu, adanya perubahan dari religi kuno ke dalam kehidupan beragama
yang memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan kitab Suci Veda dan juga munculnya
kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah.
• Selain Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat,
ada pula Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah yang termasuk di antara Kerajaan
Hindu awal yang didirikan di wilayah Nusantara. Beberapa kerajaan Hindu kuno
Nusantara yang menonjol adalah Mataram, yang terkenal karena membangun Candi
Prambanan yang megah, diikuti oleh Kerajaan Kediri dan Singhasari.
• Sejak itu agama Hindu bersama dengan Buddhisme menyebar di seluruh nusantara
dan mencapai puncak pengaruhnya pada abad ke-14. Kerajaan yang terakhir dan
terbesar di antara kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha Jawa, Majapahit, menyebarkan
pengaruhnya di seluruh kepulauan Nusantara.
- Teori Teori Masuknya agama Hindu di indonesia

1. Teori Ksatria
• Teori ini dikemukakan oleh C.C. Berg dan Mookerji. Para pendukung teori
ksatria beranggapan bahwa agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh para
ksatria, yakni golongan bangsawan dan prajurit perang.
• Saat itu persoalan politik terus berlangsung di India sehingga mengakibatkan
beberapa pihak yang kalah dalam peperangan terdesak. Para ksatria yang
kalah akhirnya mencari tempat lain sebagai pelarian, salah satunya ke
wilayah nusantara.
• Di Indonesia mereka kemudian mendirikan koloni dan kerajaan-kerajaan
barunya yang bercorak Hindu dan Buddha. Mereka-lah yang kemudian
menjadi nenek moyang dinasti-dinasti Hindu-Buddha di Indonesia.
• 2. Teori Waisya

• Teori ini dicetuskan oleh N.J. Krom. Menurutnya kebudayaan India


masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta Waisya, terutama para
pedagang. Kaum Waisya yang berdagang ke Nusantara berlayar
mengikuti angin. Jika angin tidak memungkinkan untuk kembali,
mereka akan menetap sementara waktu.
• Para pedagang juga menjalin hubungan baik dengan para penguasa
pribumi agar perdagangan berjalan lancar. Dalam proses itulah terjadi
komunikasi dan secara perlahan para pedagang turut menyebarkan
budaya dan agama Hindu ke tengah-tengah masyarakat.
• 3. Teori Brahmana
• Menurut teori ini para brahmana seperti ahli ulama, ahli hukum, ahli kitab
suci, serta sarjana sastra dan filsafat berperan membawa kebudayaan India
ke Indonesia.
• Menurut Van Leur, para penguasa mengundang para brahmana dari India
untuk dapat bertemu dengan orang-orang India yang memiliki taraf yang
sama dan untuk meningkatkan kondisi negerinya. Dalam proses interaksi
tersebut, para brahmana memperkenalkan kebudayaan yang berasal dari
golongan mereka (brahmana).
• Ini didasarkan pada peninggalan kerajaan bercorak Hindu-Buddha,
terutama prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf
Palawa. Di India, bahasa Sansakerta hanya digunakan dalam kitab suci dan
upacara keagamaan. Hanya golongan Brahmana yang menguasai
penggunaan bahasa tersebut.
• 4. Teori sudra
• Teori ini dikemukakan oleh van Faber. Teori Sudra beranggapan
bahwa agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh golongan Sudra
atau budak yang datang ke Indonesia untuk memperbaiki taraf
hidupnya.
• Mereka menetap dan terjadilah asimilasi dan akulturasi dengan
penduduk sekitar. Lambat laun masyarakat yang pada awalnya
memeluk Animisme dan Dinamisme berganti memeluk agama Hindu
atau Buddha.
5. Teori Arus balik
• Menurut F.D.K. Bosch, masyarakat Indonesia tidak hanya menerima
pengetahuan agama dari orang asing yang datang. Kebudayaan Hindu
yang masuk ke Indonesia itu adalah atas inisiatif dari bangsa Indonesia
sendiri.
• Sebab banyak orang dari Nusantara yang sengaja datang ke India
untuk berziarah dan belajar agama Hindu-Buddha. Setelah kembali ke
Nusantara mereka lalu menyebarkan ajaran yang mereka dapatkan.
Prof. Dr. Sutjipto Wiljo Suparto mengemukakan bahwa raja-raja yang
tercantum dalam prasasti bukanlah orang India, melainkan orang
Indonesia sendiri.
TEMPAT IBADAH AGAMA HINDU DAN HARI RAYA UMAT HINDU

• Apa nama tempat ibadah umat Hindu?


• Perlu diketahui, tempat ibadah Hindu yaitu Pura. Ya, Pura menjadi tempat ibadah umat Hindu gun
melakulan persembahyangan kepada Hyang Widhi Wasa dan segala prabhawa-Nya serta Atma
Sidha Dewata.
• Apa Saja hari raya Umat Hindu
• Umat Hindu tidak memiliki hari raya internasional yang dirayakan serentak dari berbagai negara.
Ajaran Hindu bersifat spiritual, bahkan kitab suci Weda tidak mengatur terkait perayaan hari besar
tersebut.
• Hari-hari besar perayaan umat Hindu dilaksanakan sebagai perayaan dari kebijaksanaan lokal atau
peringatan terkait peristiwa lokal yang terjadi. Hari-hari raya lokal umat Hindu di antaranya
terdapat Galungan, Kuningan, Saraswati (Bali), Kasodo (Tengger), dan Nyepi (Nusantara).

Anda mungkin juga menyukai