Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“TENTANG AGAMA HINDU”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

Nama Kelompok :

1. Naylesya Anggrid Alawiyah


2. Siti Aisyah
3. Lola Erlinda
4. Nazwa Melia Putra
5. Nadia Jeanny
6. Qoimatus Sa’diah
7. Rini Chairunnisa
8. Dhea Saputri
1. Agama Hindu Masuk Ke Indonesia
Awalnya Agama Hindu masuk di Indonesia pada 78 Masehi. Agama
Hindu yang masuk ke Indonesia berasal dari bangsa India yang datang ke
Indonesia untuk berdagang. Tidak hanya melalui perdagangan, bangsa India juga
membawa agama Hindu melalui pernikahan dengan kaum pribumi. Agama
Hindu semakin berkembang seiring dengan berdirinya kerajaan-kerajaan bercorak
agama Hindu. Kerajaan Hindu yang pertama kali berdiri di Nusantara
yakni Kerajaan Kutai yang berpusat di Kalimantan Timur. Selain di
Kalimantan, kerajaan Hindu juga berdiri di pulau Jawa, seperti Kerajaan
Tarumanegara yang berpusat di Jawa Barat serta Kerajaan Kediri, Kerajaan
Singosari, dan Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur. Masuknya
agama Hindu di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Orang-orang
awalnya memiliki kepercayaan animisme dan vitalitas lalu mereka belajar dan
memilih masuk agama Hindu. Perkembangan ajaran Hindu tidak terlepas dari
berdirinya kerajaan-kerajaan bergaya Hindu yang telah mempengaruhi kehidupan
masyarakat di segala bidang.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayar
an internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan
negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia,
yaitudalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan
para ahl itentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.
- Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam
upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat und
angan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upaca
ra-upacarakeagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
- Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya
Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa
lampau di India sering
terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang k
alah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya,
diantara merekaa d a   p u l a   y a n g   s a m p a i   k e   w i l a y a h   I n d o n e s i a .   M e r
e k a   i n i l a h   y a n g   k e m u d i a n  berusaha mendirikan koloni-koloni
baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat
itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch a
dalahsalah seorang pendukung hipotesis ksatria.

- Hipotesis Waisya

M e n u r u t   p a r a   p e n d u k u n g   h i p o t e s i s   w a i s y a ,   k a u m   w a i s y a   y a n g 
berasal darik e l o m p o k   p e d a g a n g   t e l a h   b e r p e r a n   d a l a m   m
e n y e b a r k a n   b u d a y a   H i n d u   k e  Nusantara. Para pedagang
banyak berhubungan dengan para penguasa besertarakyatnya. Jalinan
hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya
proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung
dari hipotesiswaisya

- Hipotesis Sudra

Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang


tejadi di India
telahm e n y e b a b k a n   g o l o n g a n   s u d r a   m e n j a d i   o r a n g   b u a n g
a n .   M e r e k a   k e m u d i a n meninggalkan India dengan mengikuti kaum
waisya. Dengan jumlah yang besar,diduga golongan sudralah yang
memberi andil dalam penyebaran budaya Hinduke Nusantara.

- Teori Arus Balik 
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda
di wilayah Indonesiay a n g   b e l a j a r   a g a m a   H i n d u   d a n   B u d d
h a   k e   I n d i a .   D i   p e r a n t a u a n   m e r e k a mendirikan organisasi
yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang
banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini dise
butTeori Arus Balik.Pada umumnya para ahli cenderung kepada
pendapat yang menyatakan bahwamasuknya budaya Hindu ke Indonesia
itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti
tertua pengaruh budaya India di Indonesia
adalah penemuan arca perunggu
Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihatdari bentuknya, arca
ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuatdi Amarawati
(India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut
merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suc
i agama Buddha.Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua
dalam bahasa Sanskerta danMalayu kuno. Berita yang disampaikan
prasasti-prasasti itu memberi petunjuk  bahwa budaya Hindu menyebar
di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi
2. Bukti masuknya agama Hindu ke Indonesia, yaitu:
Ditemukannya peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu seperti
prasasti, arca dan candi,Dikenalnya tradisi ngaben, Ditemukannya pure-pure
sebagai tempat pemujaan kepada Dewa, Mengenal sistem kasta, Mengenal
macam-macam Dewa.

Selain itu B u k t i - b u k t i   P r o s e s Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-


Buddha dari India telah mengubahdan menambah khasanah budaya Indonesia
dalam beberapa aspek kehidupan:

- A g a m a
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indone
s i a   t e l a h   m e n g a n u t kepercayaan animisme dan dinamisme. 
M a s y a r a k a t   m u l a i   m e n e r i m a   s i s t e m kepercayaan baru, yaitu
agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-
o r a n g   I n d i a .   B u d a y a   b a r u   t e r s e b u t   m e m b a w a   p e r u b a h a n 
p a d a   k e h i d u p a n keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, 
u p a c a r a - u p a c a r a   p e m u j a a n ,   d a n  bentuk tempat peribadatan.

- P e m e r i n t a h a n Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh


orang-orang India. Dalam sistemini kelompok-
kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayahyang
luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk
kekuasaankerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti
Kutai, Tarumanegara,dan Sriwijaya.
- Arsitektur

Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak.


Tradisitersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami
pembuatan
bangunanc a n d i .   J i k a   k i t a   m e m p e r h a t i k a n   C a n d i   B o r o
b u d u r ,   a k a n   t e r l i h a t   b a h w a  bangunannya berbentuk limas
yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-
Indonesia.

- B a h a s a

Kerajaan Hindu di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti
yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbah
a s a   S a n s k e r t a .   D a l a m  perkembangan selanjutnya bahkan hingga
saat ini, bahasa Indonesia memperkayadiri dengan bahasa Sanskerta itu.
Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yangmerupakan hasil
serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa
Dharma,Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan
sebagainya.

- S a s t r a

Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan


besardalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah 
kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para
pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra
yang muncul di Indonesia adalah:
a. A r j u n a w i w a h a : k a r y a   M p u   K a n w a

b.Sutasoma : karya Mpu Tantular

c. N e g a r a kertagama :karya Mpu Prapanca

3. Inti Ajaran Agama Hindu

Dikonsepkan kedalam “Tiga Kerangka Dasar” dan “Panca Sradha”. Tiga


kerangka dasar tersebut terdiri dari :

- Tattwa (Filsafat) : Ajaran Hindu kaya akan Tattwa atau dalam ilmu modern
disebut filsafat , secara khusus filsafat disebut Darsana. Dalam
perkembangan agama Hindu atau kebudayaan veda terdapat Sembilan
cabang filsafat yang disebut Nawa Darsana. Pada masa Upanishad , akhirnya
filsafat dalam kebudayaan veda dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu astika
(kelompok yang mengakui veda sebagai ajaran tertinggi) dan nastika
( kelompok yang tidak mengakui Veda ajaran tertinggi ). Terdapat enam
cabang filsafat yang mengakui veda yang disebut Sad Darsana (Saṁkhya,
Yoga, Mimamsa, Nyaya, Vaisiseka, dan Vedanta ) dan tiga cabang filsafat
yang menentang veda yaitu Jaina, Carvaka dan Budha (agama Budha).

- Susila : Secara harfiah susila diartikan sebagai etika . hal-hal yang


tekandung yang dikelompokan kedalam susila memuat tata aturan kehidupan
bermasyarakat yang pada intinya membahas perihal hukum agama. Mulai
dari hukum dalam kehidupan sehari-sehari hingga hukum pidana ( Kantaka
Sodhana ) dan hukum perdata ( Dharmasthiya ).

- Upacara : Yang dimaksud upacara dalam agama Hindu adalah ritual


keagamaan , sarana ritual keagamaan disebut Upakara , upakara di Bali
disebut Banten. Upacara ini dapat dikelompok kedalam beberapa bentuk
korban suci ( Yajna ) yang disebut Panca Yadnya ( Panca Maha Yadnya ).
Ada banyak jenis panca Yadnya tergantung dari kitab mana uraian dari panca
yadnya tersebut, artinya meskipun Panca Yadnya sama-sama terdiri dari lima
jenis yadnya namun bagian-bagian yang disebutkan berbeda-beda masing –
masing uraian kitab suci Smrti.

Selain tiga kerangka dasar agama Hindu, ajaran hindu berlandaskan pada
lima keyakinan yang disebut Panca Sradha ( lima dasar keyakinan umat
Hindu ) yang melitputi : Widhi Tattwa, keyakinan terhadap Tuhan (Brahman).
Atma Tattwa, keyakinan terhadap Atman (Roh). Karmaphala Tattwa,
keyakinan pada Karmaphala (hukum sebab-akibat). Punarbawa Tattwa,
keyakinan pada kelahiran kembali (reinkarnasi) dan Moksa Tattwa, keyakinan
akan bersatunya Atman dengan Brahman.
4. Kepercayaan Agama Hindu
Kepercayaan atas 5 (limma) hal yang disebut Panca Srada :

1. Percaya dengan adanya Tuhan Yang Tunggal, Sumber segala sumber,


Pencipta alam Semesta dan segala isinya, serta kemana alam semesta dan
segala isinya akan menuju (praline).
2. Percaya dengan adanya roh yang menghidupi setiap makhluk hidup, dan roh
ini bersifat kekal sebagai bagian dari percikan Brahman.
3. Percaya dengan Hukum sebab akibat yang berjalan secara otomatis bahwa
perbuatan baik akan mendapatkan hasil yang baik, sebaliknya perbuatan
yang buruk akan menghasilkan hal yang buruk.
4. Percaya dengan kelahiran yang berulang-ulang atau reinkarnasi sehingga
agama Hindu tidak mempercayai adanya pengadilan terakhir. Setiap orang di
adili sesuai dengan siklusnya masing-masing.
5. Percaya dengan adanya penyatuan kembali antara Atma dengan Brahman
setelah melalui proses kelahiran berulang-ulang dengan perbuatan baik.
Moksa adalah kedamaian abadi, kebahagiaan yang tidak bisa dipikirkan. Jadi,
tujuan umat Hindu adalah mendapatkan kebahagiaan abadi, bukan mengejar
hal-hal yang sifatnya duniawi.

Sepanjang  seseorang memeprcayai dan meyakini kelima kepercayaan dasar


tersebut, maka dia adaah penganut agama Hindu, walaupaun karena alasan
praktis dan politis di KTP-nya tertulis bukan Hindu.

Anda mungkin juga menyukai