Anda di halaman 1dari 48

MIKROBIOLOGI:

MIKROBIOLOGI:
Protozoa,
Protozoa, Fungi,
Fungi, Algae
Algae

Wiwit Probowati, S.Si.


M.Biotech.
ialah ilmu yang mempelajari tentang jasad
hidup untuk sementara atau menetap pada/ di
dalam jasad hidup lain dengan maksud
mengambil sebagian atau seluruh makanan dari
jasad tersebut. (parasitos= jasad yang
mengambil makanan; logos= ilmu)
1. Zooparasit
a. Protozoa protozoologi kedokteran
b. Metazoa
1. Helminthes helmintologi kedokteran
2. Arthropoda  entomologi kedokteran
2. Fitoparasit
a. Bakteri
b. Fungus (jamur)
3. Spirochaeta dan Virus
 Nematoda
◦ Nematoda usus (soil transmitted helmints)
 Co. Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale,
Necator americanus, Trichuris trichiura
◦ Nematoda usus (non soil transmitted helmints)
 Co. Enterobius vermicularis
◦ Nematoda jaringan
 Co. Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori
 Trematoda
Co. Fasciolopsis buski, Fasciola hepatica, Schistosoma
mansoni, Schistosoma japonicum
 Cestoda
Co. Tenia saginata, Taenia solium
 Plasmodium sp
 Toxoplasma gondii
 Trichomonas vaginalis
 Ukuran: cacing jantan 10-30 cm,
cacing betina 22-35 cm
 Penyakit o/k cacing yang terbanyak
 Edukasi
 Memperbaiki sanitasi terutama pembuangan

feses
 Mencuci tangan sebelum makan
 Pada stadium larva
◦ gejala ringan di hati
◦ di paru-paru  sindrom Loeffler (demam, sesak
nafas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks
terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu)
 Pada stadium dewasa
◦ tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare,
konstipasi, dan mual.
◦ Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat
menyebabkan kolik atau ikterus.
 Diagnosis
Ditemukannya telur pada tinja pasien atau ditemukan
cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.
 Hookworm
 Cacing tambang
 Sekitar ¼ penduduk dunia

terinfeksi cacing tambang


 Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam
tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram
selama 1-2 hari.
 Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di
dalam tanah.
Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki
diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia,
karena larva bisa menembus kulit.
 Larva sampai ke paru-paru melalui pembuluh getah
bening dan aliran darah. Lalu larva naik ke saluran
pernafasan dan tertelan.
 Sekitar 1 minggu setelah masuk melalui kulit, larva akan
sampai di usus. Larva menancapkan dirinya dengan kait
di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian
atas dan mengisap darah.
Gejala Klinik & Diagnosis
 Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa
muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
 Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi
akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru.
 Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian
atas.
 Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar
protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.
 Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa
menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan
pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.
 Ditemukan telur cacing dalam tinja penderita

Pengobatan
 Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi.
Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.

Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang.
Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.
 Edukasi
 Memperbaiki sanitasi terutama pembuangan

feses
 Menggunakan sepatu/ alas kaki
 = Oxyuris vermicularis
 Cacing kremi
 Transmisi: menelan telur cacing yang

infeksius
 Telur bisa bertahan sampai 3 minggu
 1/3 kasus asimptomatik
 GATAL!! terutama malam hari
 Gejala tidak khas: hilang nafsu makan,berat
badan turun, iritabilitas, dll.

Diagnosis:
Ditemukannya telur cacing pada anus [memakai
selotip yang ditempelkan pada permukaan
anus dan dilihat dibawah mikroskop (Scotch
tape)]
Jarang ditemukan telur pada feses
 Kebersihan personal
 Tidak memanjangkan kuku
 Mencuci tangan dengan baik terutama setelah

defekasi dan sebelum makan


 Mengganti sprei
 Pengobatan seluruh anggota keluarga
 Pyrantel pamoate dosis tunggal 10 mg/kg
 levamisole dosis tunggal 2.5 mg/kg
 mebendazole dosis tunggal 500 mg
 albendazole dosis tunggal 400 mg.sup
 Wuchereria bancrofti
 Brugia malayi
 Brugia timori

 Menyebabkan limfatic filariasis  penyakit


kaki gajah (elephantiasis)
90 % oleh Wuchereria bancrofti
 Manusia: host definitif
 Host intermediate: nyamuk
 Parasit dewasa berada dalam jaringan limfatik
 Larva tingkat 1 disebut sebagai mikrofilaria
dan berada dalam sirkulasi
 Nocturnal periodicity (siang hari berada pada
vena dalam dan pada malam hari beredar di
perifer)
 Mikrofilaria dalam darah dihisap oleh nyamuk
 Mikrofilaria menjadi larva motil dalam tubuh
nyamuk
 Bergantung pada sistem imun dan respon
inflamatorik dari host
 Setelah infeksi, cacing akan matang dalam 6-

8 bulan
 Cacing jantan dan betina akan kawin dan

melepaskan mikrofilaria (dilepaskan sampai


10 tahun)
1. Fase asimptomatik – tidak ada gejala
2. Fase inflamasi (akut) – limfedema, demam,
infeksi kulit, limfonodi nyeri, orchitis,
epididymitis
3. Fase obstruktif (kronik) – varises limfe,
hidrokel, chyluria, elephantiasis
 Preparat hapus darah menemukan
microfilaria
 Cacing mati bisa terlihat pada X-ray
 Diethylcarbamazine, ivermectin, atau
albendazole
 Fase kronik: operasi

Kontrol:
Kontrol nyamuk, repelant, bednet
 Plasmodium falciparum
- malaria tropika, paling berat
 Plasmodium vivax
- malaria tertiana
 Plasmodium ovale
- Mirip malaria tertiana
 Plasmodium malariae
- malaria quartana
 Nyamuk anopeheles yang mengandung
sporozoit plasmodium menggigit manusia
 Sporozoit memasuki peredaran darah menuju
hati  menginfeksi sel hati  merozoit
 Sel hati pecah merozoit keluar ke peredarah
darah dan menginfeksi sel darah merah 
kemudian menjadi tropozoit  schizont 
merozoit
 Sel darah merah pecah  merozoit keluar
(DEMAM) dan menginfeksi sel darah merah lain
 Beberapa merozoit ada yang membentuk
gametosit digigit nyamuk dan kemudian
reproduksi seksual dan menghasilkan
sporozoit
 demam, panas dingin, menggigil dan keringat
dingin
 Nyeri sendi, mual, muntah
 Anemia karena hemolisis
 Splenomegali
 Hemoglobinuria, kerusakan retina, kejang (malaria
serebral)
 Gejala klasik: demam siklik dimulai dari kedinginan
 menggigil  panas  berkeringat (4-6 jam)
◦ Terjadi setiap dua hari sekali pada P.vivax dan P.ovale dan
tiga hari sekali untuk P.malariae
 Gejala khas
 Sediaan mikroskopis darah

◦ Preparat darah tebal


◦ Preparat darah tipis
 Obat profilaksis saat bepergian ke daerah
endemis malaria
 Kontrol vektor
 Pencegahan gigitan nyamuk: repelant,

kelambu (insecticide-treated bed net)


 Terapi spesifik dengan obat antimalaria
◦ ACT (Artemisinine-based Combination Therapy)
◦ Chloroquin
◦ Primakuin, dll
 Terapi suportif (perawatan umum dan
pengobatan simptomatik)
 Taenia saginata & Taenia solium

Cara penularan:
- Manusia memakan
daging sapi/ babi
yangtidak dimasak
sampai matang
 Schistosoma japonicum  schistosoma japonicum
 Indonesia  danau Lindu dan Napu, Sulteng
Cara penularan:
Cercaria melakukan
penetrasi pada kulit
Cara pencegahan:
?
 Penyebab disentri amuba dan abses hepar yang
disebabkan oleh amuba
Cara penularan:
Manusia menelan kista pada
makanan atau air yang
terkontaminasi
Cara pencegahan:
- Kista mati dengan
pemanasan  makan
makanan yang dimasak
dengan baik dan minum air
matang
- Jaga kebersihan
 Pada pasien immunocompromised/ wanita hamil bisa
serius dan kadangkala fatal (encephalitis, defisit
neurologis, menginfeksi jantung, hepar, dan mata)

Cara penularan:
-Memakan dagiing yang

mengandung kista toxoplasma


yang tidak dimasak matang
- memakan kista toxoplasma (tinja

kucing)
- meminum air yang

terkontaminasi toxoplasma
- transplasenta
-Menerima transplantasi organ
KINGDOM FUNGI
1. Eukariotik (memiliki inti sel)
2. Umumnya multiseluler, ada juga
yang uniseluler.
3. Reproduksi dengan
pembentukkan spora

4. Tubuh disusun oleh benang –


benang yang disebut hifa. Hifa –
hifa bersatu membentuk miselium.
Ada pula yang miseliumnya
berkembang membentuk tubuh
buah.
5. Habitat di tempat yang lembab.
Badan Buah

Sel
Hifa Penghasil
Spora

Miselium
1. Saprofit.
Menguraikan sisa bagian makhluk hidup yang sudah mati.

2. Parasit.
Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup.

3. Simbiosis.
Hidup bersama makhluk hidup lainnya.

Cacing
Nematoda
Malang

Hifa

Lichen, Simbiosis Jamur dengan Algae Jamur Parasit


 Peranan  Peran Merugikan
Menguntungkan 1. Menyebabkan
1. Sebagai pengurai. penyakit pada
2. Dapat dikonsumsi. manusia.
3. Menghasilkan obat- 2. Menyebabkan
obatan. kerusakan pada
4. Dapat meningkatkan tanaman.
kesuburan tanaman.
 Contoh jamur yang  Contoh jamur yang
mengguntungkan : merugikan :
1. 1.
2. 2.
3.
3.

Anda mungkin juga menyukai