Mengajar Fisika
Dosen Pembimbing:
Dr. Mustika Wati, M. Sc
Oleh:
Kelompok 1
Diyara Berliana Pratiwi (1910121120013)
Nor Aulida Rahmi (1910121220011)
Mazda Rezki (1910121220017)
Tujuan
Pembahasan
01 02
Menjelaskan Fungsi Penilaian. Menjelaskan Penilaian Formatif
03 04
Menjelaskan Penilaian Menjelaskan Prosedur Evaluasi
Sumatif
Pengertian Penilaian
• Anthony J. Nitko (1996 : 4) menjelaskan “assessment is a broad term deined
as a process for obtaining information that is used for making decisions about
students, curricula and programs, and educational policy”. (Penilaian
adalah suatu proses untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan tentang peserta didik, kurikulum, program, dan
kebijakan pendidikan).
Fungsi sumatif,
Fungsi formatif, Fungsi diagnostik, yaitu Fungsi penempatan,
yaitu untuk menentukan
yaitu untuk memberikan untuk memahami latar yaitu untuk menempatkan
nilai (angka) kemajuan/hasil
umpan balik (feedback) belakang (psikologis, fisik peserta didik dalam situasi
belajar peserta didik dalam
kepada guru sebagai dasar dan lingkungan) peserta pembelajaran yang tepat
mata pelajaran tertentu,
untuk memperbaiki proses didik yang mengalami (misalnya dalam
sebagai bahan untuk
pembelajaran dan kesulitan belajar, dimana penentuan program
memberikan laporan kepada
mengadakan program hasilnya dapat digunakan spesialisasi) sesuai dengan
berbagai pihak, penentuan
remedial bagi peserta sebagai dasar dalam tingkat kemampuan
kenaikan kelas dan
didik. memecahkan kesulitan peserta didik.
penentuan lulus-tidaknya
kesulitan tersebut.
peserta didik.
Pengertian Penilaian Formatif
(formative assessment)
• Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar
peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan
balikan (feedback) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan,
sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi
lebih baik.
• Pertama, pelajaran berikutnya harus mempunyai hubungan dengan pelajaran yang sudah
ditempuhnya.
• Kedua, pelajaran berikutnya masih berhubungan dengan karakteristik peserta didik.
• Ketiga, dapat dipergunakan untuk menentukan bahan pelajaran berikutnya.
• Keempat, sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan urutan (sequence) dan ruang
lingkup (scope) materi pelajaran, termasuk metode, media dan sumber belajar yang
dipergunakan dalam serangkaian kegiatan pembelajaran.
Pengertian Evaluasi
• Bloom dalam Silverius (19914) mengemukakan bahwa evaluasi sebagaimana kita lihat adalah
pengumpulan kenyataan secara sistimatis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya
terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri
pribadi siswa.
• Sudjana (1989: 3), menyatakan bahwa: Evaluasi merupakan suatu proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian
nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment.
• Arikunto (1999) juga mengemukakan pendapat tentang evaluasi yaitu: mengukur dan menilai.
Mengukur diartikan membandingkan sesuatu dengan sesuatu ukuran. Pengukuran bersifat
kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
atau buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
Prinsip Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian, hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip penilaian
sehingga penilaian yang dilakukan dapat memenuhi ketentuan yang berlaku.
Menurut (Sudjana, 1989) berpendapat prinsip penilaian antara lain:
a) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas
abilitas yang dinilai, materi penilaian, alat penilaian dan interpretasi hasil
penilaian;
b) Penilaian hasil belajar hendaklah bagian integral dari PBM;
c) Agar diperoleh hasil belajar yang objektif, penilaian hendaklah menggunakan
berbagai alat dan sifatnya komprehensif; dan
d) Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjut.
Prosedur Evaluasi
Sudjana (1989) berpendapat bahwa prosedur evaluasi tersebut meliputi, antara lain:
a) Merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran sehingga dapat memberikan arah
terhadap penyusunan alat penilaian;
b) Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum, karena penguasaan materi
pengajaran merupakan isi dari sasaran penilaian hasil belajar;
c) Menyusun alat penilaian baik tes maupun nontes. Dalam penyusunan alat penilaian
hendaklah memperhatikan kaidah penulisan soal;
d) Menggunakan hasil penilaian sesuai tujuan penilaian.