0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan7 halaman
Dokumen ini membahas beberapa kuliner khas Lampung seperti nyeruit, gulai taboh, satai ikan tuhuk, umbu, engkak, dan sekubal. Nyeruit adalah tradisi makan bersama sambal seruit yang pernah diikuti 4937 orang di Lampung. Gulai taboh menggunakan ikan laut atau mujair asap. Satai ikan tuhuk menggunakan ikan biru samudera dengan daging tebal dan lembut.
Dokumen ini membahas beberapa kuliner khas Lampung seperti nyeruit, gulai taboh, satai ikan tuhuk, umbu, engkak, dan sekubal. Nyeruit adalah tradisi makan bersama sambal seruit yang pernah diikuti 4937 orang di Lampung. Gulai taboh menggunakan ikan laut atau mujair asap. Satai ikan tuhuk menggunakan ikan biru samudera dengan daging tebal dan lembut.
Dokumen ini membahas beberapa kuliner khas Lampung seperti nyeruit, gulai taboh, satai ikan tuhuk, umbu, engkak, dan sekubal. Nyeruit adalah tradisi makan bersama sambal seruit yang pernah diikuti 4937 orang di Lampung. Gulai taboh menggunakan ikan laut atau mujair asap. Satai ikan tuhuk menggunakan ikan biru samudera dengan daging tebal dan lembut.
LAMPUNG K E L A S K E B H I N E K A A N # 11 SER UI T
• Pada 2011, Museum Rekor
Indonesia mencatat sebanyak 4.937 orang mengikuti tradisi nyeruit dalam acara makan bersama di lapangan Enggal, BAndar Lampung sehingga memecahkan rekor menyeruit dengan peserta terbanyak. Nyeruit merupakan sebutan untuk menggambarkan kegiatan masyarakat saat menyantap bersama-sama sambal seruit. Proses menyantap inilah yang unik dari nyeruit. Masyarakat Lampung yang pada dasarnya senang berkumpul dan bersilaturahmi, memanfaatkan seruit sebagai makanan yang disantap saat berkumpul bersama- sama. GULAI TABOH
• Gulai Taboh diolah dengan bahan
utama ikan laut atau ikan sungai. Ikan sungai yang digunakan biasanya adalah mujair yang sebelumnya telah diasap semalaman atau disebut iwa tapa semalam. SATAI IKAN TUHUK
• Masyarakat yang bermukim di Pesisir Barat Lampung
sangat mengenal ikan blue marline atau biasa disebut ikan tuhuk. Ikan tersebut merupakan ikan perairan laut dalam Samudera Hindia yang biasa ditangkap oleh nelayan sekitar. Daging ikan tuhuk sangat khas, berbeda dengan ikan laut lainnya. Ikan ini berdaging tebal, manis, dan lembut. Bila diolah, tekstur dagingnya mirip dengan daging ayam. Tidak heran bila berbagai masakan berbahan dasar daging ikan ini menjadi primadona masyarakat, bahkan turis dari mancanegara. UMBU
• Umbu merupakan sebuah makanan
yang menggunakan bahan utamanya rotan muda. Dalam proses pembuatannya, rotan ini akan direbus sampai lunak. Umbu ini sering dijadikan sebagai bahan dasar sayur seperti oseng ataupun juga bisa dihidangkan dalam bentuk makanan lalapan. ENGKAK
• Engkak merupakan makanan yang memiliki rasa yang
cukup manis. Bahan utama untuk pembuatan engkak ialah telur dan mentega yang dihaluskan menjadi tekstur yang sangat lembek. Engkak ini sangat cocok disantap sebagai makanan ringan dan juga sarapan. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan engkak ialah gula pasir, tepung ketan putih, telur ayam, susu kental manis, santan serta mentega. SEKUBAL
• Sekubal atau juga disebut kue
segumpal ini merupakan salah satu jenis makanan khas dari Lampung yang sangat mudah untuk ditemui saat bulan Ramadhan. Makanan asli dari kota Lampung ini terbuat dari santan dan beras ketan. Kue segumpal biasanya disajikan saat ada perayaan adat dan juga saat berbuka puasa. Memasak sekubal membutuhkan ketelatenan dan kesabaran karena proses pembuatan sekubal membutuhkan waktu delapan sampai sepuluh jam.