Bahan Presentasi Kss Ensephalitis
Bahan Presentasi Kss Ensephalitis
kejang.
CH.3 Riwayat Sosial
1. faktor sosial ekonomi
Pekerjaan Bapak buruh harian ternak yang digaji
waktu panen/per 35 hari sebesar Rp 2jt dan ibu
tidak bekerja
2. Situasi rumah, terletak di dusun bangket gawah
desa batu tulis
Masalah dengan kluarga –
Dukungan sosial, pasien peserta KIS gratis
Letak geografis rumah terletak di pinggir sawah
B. Riwayat Makan (Food History)
Dilakukan penilaian pola makan dengan ffq dengan
hasil: kategori menurut Suharjo et al(1998)
Makanan Frekwensi Kategori
nasi 2-3 x/hari sering
roti 1x/minggu jarang
kentang 2 x/minggu kadang
telur 2-3 x/minggu biasa
Ikan tongkol 2-3 x/ minggu biasa
daging 1 x/minggu jarang
ayam 2x/minggu kadang
Tahu/tempe 3x/minggu kadang
Sayur(kc 1x/hari sering
pjg,kelor,wortel,bay
am, buncis
Sambungan tabel
sa
Makanan Frekwensi Kategori
Buah 1x/hari sering
Snack dengan MSG 2x/hari
Hasil wawancara juga di dapatkan
bahwa porsi makan anak juga tergolong sedikit
menurut ibu, nasi sekali makan 4-5 sendok makan,
laukhewani/nabati juga hanya sedikit. Dan anak kalau
makan belum pernah menu lengakap. Ibu tidak pernah
mencoba memberi karena anak menolak dan kalau
dipaksa sering menangis dan susah ditenangkan.
Hasil recall sebelum MRS (ting,konsumsi)
Menurit Depkes RI tahun 1996
Interpret Energi Protein Lemak KH Fe Vit.C
asi (kkal) gram gram gram mg mg
Asupan 774 17 29.4 28 3.3 12
Kebutuha 1135 34 32 179 7 42
n
%TK 68 50 92 16 47 27
Kategori Def.ting. Def.ting. Normal Def.ting. De.ting De.ting
berat berat berat berat berat
Adapun hasil analisa konsumsi pasien di rumah
sakit
Pengertian Gejala
Kondisi ketika tubuh Pucat, lemahnya tubuh
kekurangan sel darah dan otot, sering
berkeringat, kaki &
merah yg sehat atau
tangan dingin, tumbuh
ketika sel darah merah kembang melambat, nafsu
tidah berfungssi makan turun, nafas cepat,
dengan baik ggn perilaku, sring
Organ tubuh tdk ckp mengalami infeksi, kuku
rapuh.
BAB III Diagnosa & Intervensi
A. Diagnosa
NI 2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan
dengan nafsu makan yang kurang ditandai dengan tingkat
konsumsi energi 68%, protein 50% dan KH 16%
NI 2.11 daya terima makanan yang terbatas berkaitan dengan
penurunan kesadaran ditandai dengan asupan 33% dari SPM 80%
NI 5.10 asupan mineral fe tidak adekuat berkaitan dengan asupan
fe yang kurang ditandai denga HB 9.65 gr/dl
NC 1.1 gangguan menelan berkaitan dengan penyakit yang
diderita ditandai dengan tidak bisa makan dengan oral.
NB 1.1 Kurangnya pengetahuan ibu terkait makanan seimbang
ditandai dengan asupan yang tidak bervariasi.
B. Rencana Intervensi
1. Terapi Gizi Medis
Tujuan:
Meningkatkan asupan
Meningkatkan pengetahuan ibu pasien tentang gizi
seimbang
Meningkatkan kadar hemoglobin menjadi normal
Memotivasi ibu untuk siap menjalankan perubahan
prilaku dalam menyiapkan makanan dan konsisten
menjalankan prinsip diet untuk anaknya.
Macam diit Syatat Diit
ETPT
Bentuk makanan Energi diberikan 1135
Cair kkal
Rute pemberian Protein 2.5 g/kkBB
NGT
Prinsip
Lemak 25% dari E.
Diberikan bertahap sesuai total
dengan kondisi pasien KH 63 % dari total E
Kandungan energy minimal
1 k kal/ml.
Fe 7 mg
Diberikan dalam porsi kecil Vitamin C 37 mg
dan sering 6-8 kali sehari
Tidak merangsang
Peritungan kebutuhan dengan rumus Scofied
BMR = 756
TEE = 756 x 1.5% (untuk tumbuh kejar)
= 1135 kkal
Protein 34 g
Lemak 32 g
KH 179 g
Fe 7
Vit. C 37
2. Edukasi/konseling
Tujuan :
Menjelaskan kepada keluarga pasien ttg diit yang
diberikan
Meningkatkan pengetahuan ibu tentng gizi
seimbang.
Metode : ceramah
Media : buku, leflet
Waktu : tanggal 2,4 November 2021
Materi: pemberian diit dan gizi seimbang
3. Kolaborasi Utama
1. Dengan dokter SP.A
2. Perawat
3. Laboratorium
4. Fisio Terapi
C. Inplementasi
1. Pemberian makanan/diet
Hari/tanggal Bentuk Volume Frekuensi Rute
(cc) (kali) pemberian
Rabu, Cair 60 8 NGT
3/11/2021
Kamis, Cair 90 8 NGT
4/11/2021
Jumat, Cair 90 8 NGT
5/11/2021
2. Pemberian eduksi/konseling
Dilakukan edukasi/konseling 2 kali
Tanggal 2 dan 4 November 2021
3. Kolaborasi utama
pemberian obat oleh dokter
Ceftriaxon 3 x 550 mg/hari (antibiotik)
Pct 3 x 120 mg ( penurun demam, nyeri)
Dexamethasone 3 x 2.5 mg (anti radang)
Phenitoin 2 x 25 mg (utk kejang)
Citicolin 2 x 10 mg (suplemen utk meningkatkan aliran
darah dan kons O2 k otak, mengurangi jaringan yg
rusak/mempertahankan/mengurangi jaringan yg rusak.
Piracetam 3 x 10 mg (mengatasi penurunan fungsi
koognitif, juga utk gangguan gerak tertntu
Dilakukan Fisioterapi
1. tanggal 4 November 2021
2. tanggal 6 November 2021
Keluarga asien diajarkan untuk melakukan terapi
sederhana sambil duduk supaya otot otot tetap
dilatih agar tidak kaku
BAB IV Monitoring & Evaluasi
Parameter Monitoring & evalusi
Aupan makana Asupan >80%
Biokimia Melihat hasil lab
Antropomentri Perkembaangan Tb dan
BB
Fisik klinis TD,nadi,suhu,RR,SPo2
Fisik/ derajat sadar
BAB V Pembahasan
Hasil monitoring
kategori I II III Waktu