Anda di halaman 1dari 25

ROM ( RANGE OF

MOTION
KELAS CALLISTO
ROM

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang


dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter &
Perry, 2005). 
Garis Potongan Pada Tubuh
Menurut Bidang Anatomi
Tujuan ROM
 Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
 Mencegah kekakuan pada sendi
 Mencegah menurunnya massa otot atau atrofi

Manfaat ROM
 Gerakan tubuh yang teratur dapat meningkatkan kesegaran tubuh
 Memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh
 Mempertahankan dan memelihara kekuatan otot
 Merangsang sirkulasi darah
 Mencegah kelainan bentuk.
Jenis – Jenis ROM

1. ROM Aktif gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan


menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif).
2. ROM Pasif, yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang
lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan
persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif).
Macam-macam gerakan ROM
 Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
 Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.
 Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.
 Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.
 Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.
 Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.
 Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar,
bergerak membentuk sudut persendian.
 Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam
bergerak membentuk sudut persendian.
 Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan
tangan bergerak ke bawah.
 Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan
tangan bergerak ke atas.
 Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
tangan pada tangan yang sama.
Sendi Yang Digerakan

 ROM Aktif
Seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki
oleh klien sendri secara aktif.
 ROM Pasif
Seluruh persendian tubuh atau hanya pada
ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu
melaksanakannya secara mandiri.
Indikasi , Kontra Indikasi,
dan Attention
 Indikasi
 Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
 Kelemahan otot
 Fase rehabilitasi fisik
 Klien dengan tirah baring lama
 Kontra Indikasi
- Trombus/emboli pada pembuluh darah
- Kelainan sendi atau tulang
- Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung
 Attention
- Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah
latihan
- Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien
- Ulangi gerakan sebanyak 3 kali
Gerakan ROM Berdasarkan Bagian Tubuh

A. Leher
1. Fleksi   : menggerakkan dagu menempel ke dada.
2. Ekstensi : mengembalikan kepala ke posisi tegak.
3. Hiperekstensi : menekuk kepala ke belakang sejauh
mungkin.
4. Fleksi lateral  : memiringkan kepala sejauh mungkin
kearah setiap bahu.
5. Rotasi  : memutar kepala sejauh mungkin ke arah
setiap  bahu.
B. Bahu
1. Fleksi     : menaikkan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan  ke posisi
diatas kepala.
2. Ekstensi   : mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.
3. Hiperekstensi  : menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku tetap lurus.
4. Abduksi     : menaikkan lengan ke posisi samping diatas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala
5. Adduksi   : menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin.
6. Rotasi dalam   : dengan siku fleksi, memutar bahu dengan menggerakkan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang
7. Rotasi luar   : dengan siku fleksi, menggerakkan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala.
8. Sirkumduksi    : menggerakan lengan dengan gerakan penuh.
C. SIKU

 Fleksi: menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar
bahu.
 Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan lengan.

D. LENGAN BAWAH
 Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga
telapak tangan menghadap ke atas
 Pronasi : memutar lengan bawah sehingga telapak
tangan menghadap ke bawah
E. Pergelangan Tangan

1. Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian


dalam lengan bawah
2. Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari-jari,
tangan dan lengan bawah berada dalam arah yang
sama
3. Hiperekstensi : membawa permukaan tangan
dorsal ke belakang sejauh .mungkin.
4. Abduksi : menekuk pergelangan tangan miring ke ibu
jari
5. Adduksi : menekuk pergelangan tangan miring ke
arah lima jari
F. Jari-Jari Tangan

1. Fleksi      : membuat genggaman


2. Ekstensi   : meluruskan jari-jari tangan
3. Hiperekstensi  : menggerakkan jari-jari tangan ke
belakang sejauh mungkin 
4. Abduksi   : meregangkan jari-jari tangan yang satu
dengan yang lain
5. Adduksi     : merapatkan kembali jari-jari tangan
G. Ibu Jari

 Oposisi      :  menyentuhkan ibu


jari ke setiap jari-jari tangan
pada  tangan yang sama.
H. Pinggul

1. Fleksi : menggerakkan tungkai ke depan dan ke atas


2. Ekstensi  : menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain 
3. Hiperekstensi   : menggerakkan tungkai ke belakang tubuh
4. Abduksi   : menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh
5. Adduksi   : menggerakkan kembali tungkai ke posisi medial dan
melebihi jika mungkin
6. Rotasi dalam   : memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain
7. Rotasi luar    : memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain
8. Sirkumduksi   : menggerakkan tungkai memutar
I. KAKI
1. Inversi / supinasi   : memutar telapak kaki ke samping
dalam (medial)
2. Eversi / pronasi    : memutar telapak kaki ke samping luar
(lateral)

J. JARI – JARI KAKI


3. Fleksi     : melengkungkan jari-jari kaki ke bawah
4. Ekstensi   : meluruskan jari-jari kaki
5. Abduksi   : merenggangkan jari-jari kaki satu dengan
yang lain
6. Adduksi   : merapatkan kembali bersama-sama.
Contoh Latihan ROM Pasif Pada
Pasien Post Operasi Fraktur Femur

Latihan ROM pasif yaitu dengan cara atur posisi


pasien terlentang gerakan yang dapat dilakukan
1. rotasikan kedua pergelangan kaki
2. Dorsofleksi dan flantar fleksi
3. Fleksi dan ekstensi lutut
4. mengangkat kedua telapak kaki klien secara tegak
lurus dari permukaan tempat tidur
Lakukan langkah ini secara bergantian.
ROM aktif post operasi
fraktur femur
1. Latihan rentang gerak sendi merupakan hal sangat penting
bagi pasien sehingga setelah operasi fraktur femur
2. hari ke 2-3 latihan aktif (ROM) yang di bantu dapat dimulai
dari bidang anatomi yang normal,
3. hari ke 4 berjalanlah pada cara berjalan tiga titik dengan kruk
axilla.

Gaya Berjalan 3 titik


 Kedua kayu penopang dan kaki yang tidak boleh
menyangga dimajukan, kemudian menyusul kaki yang
sehat.
 Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan kemuka
lagi dan pola tadi diulang lagi
JURNAL PENELITIAN
PENGARUH LATIHAN ROM TERHADAP GERAK SENDI
EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR
HUMERUS.

Latar belakang
Fraktur adalah kondisi diskontinuitas susunan tulang
trauma maupun tidak langsung yang diakibatkan benturan
langsung jika mengenai tulang juga dapat diakibatkan oleh
adanya kompresi berulang dan fraktur.
Problematik yang muncul pada post operasi fraktur
ditunjukan dengan adanya nyeri diam, nyeri gerak dan
nyeri tekan, timbulnya odema (pembengkakan),
keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS), serta deformitas
adalah dugaan adanya fraktur setelah timbul
Hasil Pembahasaan

Hasil penelitian terdapat 1 responden (16,67%)


dengan derajat gerak sendi minimal sebelum
dilakukan tindakan ROM sebesar 110º. Responden
dalam penelitian ini maksimal sampai pada derajat
mampu menggerakkan sendi, mengetahui luas atau
jarak yang bisa dicapai oleh suatu persendian saat
sendi bergerak, baik secara aktif maupun pasif.
Sesudah dilakukan latihan ROM, ada peningkatan
derajat gerak sendi pada pasien. Luas atau jarak
maksimal yang bisa dicapai persendian saat
bergerak adalah 180º hingga lengan membuka total
atau gerakan maksimal saat ekstensi.
Latihan beberapa kali dalam sehari dapat mencegah terjadinya
penurunan fleksibilitas sendi dan kekakuan sendi. Sesudah dilakukan
latihan ROM, 6 responden mengalami peningkatan derajat gerak sendi
10º-25º.
Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan derajat gerak sendi
sebelum dan sesudah latihan ROM termasuk signifikan ρ value = 0,026 (<
0,05) yaitu ada perbedaan yang bermakna. Bila Z< Z (-2,232 < 1,645)
dengan ρ value 0,026 < 0,05 maka Ha diterima yang berarti kesimpulan
dari hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan derajat gerak sendi yang
signifikan sebelum dan sesudah latihan ROM.
Kesimpulan Isi Jurnal

Latihan ROM dapat mempertahankan mobilitas


sendi & jaringan lunak yg akan meminimalisir terjadinya
kontraktur. Efek lain dari latihan ROM diantaranya
meningkatkan elastisitas mekanik otot, vaskularisasi
sirkulasi, membantu mempertahankan kesadaran gerak
pasien dan membantu menurunkan nyeri.
Manfaat dilakukan nya ROM yaitu: Gerakan tubuh
yang teratur dapat meningkatkan kesegaran tubuh,
Memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh,
Mempertahankan dan memelihara kekuatan otot,
Merangsang sirkulasi darah, Mencegah kelainan bentuk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai