Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S DENGAN


DIAGNOSA MEDIS
PNEUMONIA

BANGSAL KIRANA
Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena
angka kematiannya tinggi, tidak saja di negara berkembang tetapi
juga di negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara-
negara Eropa lainnya. Sebenarnya pneumonia bukan penyakit
tunggal. Penyebabnya bisa bermacam-macam dan diketahui ada
30 sumber infeksi dengan sumber utama bakteri, virus,
mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia maupun partikel
(Hartadi, 2013). Pneumonia sebenarnya bukan penyakit baru.
Tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu
di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini bisa
dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun kemudian kombinasi
pneumonia dan influenza kembali merajalela (Pdpersi, 2012).
Prevalensi penderita Pneumonia di bangsal kirana dari bulan
JANUARI-MEI 2018 sebanyak 10 penderita.
Apa itu pneumonia ???
Pneumonia adalah salah satu bentuk infeksi saluran napas
bawah akut yang tersering. Pneumonia merupakan peradangan
yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorus dan alveoli,
serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat (Dahlan, 2007).

Sebagian besar pneumonia disebabklan oleh


mikroorganisme dan sebagian kecil disebabkan oleh hal
lain seperti aspirasi dan radiasi. Di negara berkembang,
pneumonis terutama disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang
sering menyebabkan pneumonia adalah Steptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenza dan Staphylococcus
aureus (Said, 2008).
Klasifikasi
Community Acquired
Pneumonia (CAP) Hospital Acquired Ventilator Aciated
Pneumonia (HAP) Pneumonia (VAP)
Dimulai sebagai
pernapasan umum dan bias Penyakit ini dikenal Pneumonia yang didapat
berkembang menjadi sebagai pneumonia setelah 48 jam sampai
pneumonia. CAP nosocomial yaitu dengan 72 jam sesudah
merupakan pneumonia pneumonia yang pasien masuk rumah
yang menular pada diperoleh selama atau sakit.
seseorang yang tidak sesudah sakit dan
didapat dari rumah sakit. menjalani rawat inap di
Steptococcus pneumoniae rumah sakit, atau secara
merupakan organisme prosedur dimulai pada 72
penyebab pada umumnya. jam sesudah masuk
Tipe pneumonia ini rumah sakit.
biasanya menyerang anak-
anak dan lansia.
FAKTOR RESIKO PNEUMONIA
Peminum alkohol

Pasien gagal jantung

Pasien diabetes mellitus

Perokok

Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)

Pasien dengan gangguan system kekebalan karena obat


tertentu

Pasien dengan gangguan system kekebalan tubuh,


misalnya HIV/AIDS
ETIOLOGI PNEUMONIA
BAKTERI

VIRUS

JAMUR
PATOFISIOLOGI PNEUMONIA

Patofisologi PNEUMONIA.pdf
MANIFESTASI KLINIS
SINDROM TIPIKAL

SINDROM APIKAL

ASPIRASI

HEMATOGEN
KOMPLIKASI
1. Abses paru
2. Efusi pleura
3. Empisema
4. Gagal napas
5. Perikarditis
6. Meningitis
7. Atelektasis
8. Hipotensi
9. Delirium
10. Asidosis metabolic
11. Dehidrasi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Foto rontgen dada
2. Analisis Gas Darah dan Pulse Oximetry
3. Pewarnaan gram / culture sputum dan darah
4. Pemeriksaan Darah Lengkap
5. Tes Serologi
6. LED mungkin meningkat
7. Pemeriksaan fungsi paru
8. Elektrolit
9. Bilirubin mungkin meningkat
Pada tanggal 4 MEI 2018 jam 13.00 pasien datang ke Poli
penyakit dalam RS dr. Soetarto dengan keluhan lemas dan
mual. Dokter menyarankan pasien untuk rawat inap, pasien
dibawa ke bangsal kirana kelas III pada pukul 13.00 dengan
kondisi pasien mengeluh bahwa badan terasa lemas, nafsu
makan menurun, mual, pusing dan terasa sesak. Pada saat
sampai di bangsal kondisi pasien ku lemah, composmentis GCS
E4M6V5.
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. S
b. Tanggal lahir : 31 Desember 1936
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. No RM : 00 49 13
f. Alamat : Iromejan Yogyakarta
g. Diagnosa Medis : Pneumonia, sepsis, dyspepsi
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
h. Nama : Tn. S
i. Pekerjaan : Wiraswasta
j. Alamat : Iromejan Yogyakarta
k. Hubungan dengan pasien : Anak kandung
1. KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN
Pasien mengatakan badan terasa lemas, nafsu makan
berkurang, terasa mual, pusing dan terasa sesak nafas.
2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
a) Alasan masuk RS
Pasien datang dari rumah ke Poli penyakit dalam RS dr.
Setarto dengan keluhan badan lemas, nafsu makan menurun serta
terasa mual
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sudah 10 tahun
yang lalu pasien merasa keadaannya membaik dan pasien tidak
pernah cek rutin ke pelayanan kesehatan.
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum
Kesadaran : lemah, Composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 100/70mmHg S : 36,7 C
N : 92 kali/menit RR : 22 kali/menit
• THORAK
Inspeksi : dada simetris, tidak ada lesi
Auskultasi : suara nafas ronkhi
Perkusi : hipersonor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
• JANTUNG
Inspeksi : tidak ada lesi
Perkusi : Suara redup
Auskultasi : Suara S1 dan S2 regular
• ABDOMEN
Inspeksi : tidak ada lesi
Auskultasi : terdapat bising usus 11 kali/menit
Perkusi : terdengar suara tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
• EKSTERMITAS : kedua tangan dan kaki dapat
digerakkan, kekuatan otot 5 akan 5 tetapi
5 5
lemah
1. POLA NUTRISI
• Sebelum Sakit : keluarga pasien mengatakan makan sehari 2-3 kali
porsi sedang dengan nasi lauk sayur, dalam sehari minum ± 3-5
gelas berupa air putih dan teh.
• Selama Sakit : keluarga pasien mengatakan makan sehari 3 kali
tetapi dengan porsi sedikit (1-3 sendok) dengan bubur lauk sayur,
dalam sehari hanya minum ± 2 gelas berupa air putih dan teh.
2. POLA ELIMINASI
• Sebelum Sakit : keluarga pasien mengatakan BAB teratur setiap
hari pada pagi hari. Bentuk lunak berwarna kuning kecoklatan.
BAK lancar ± sebanyak 4-5 kali bewarna kuning berbau khas.
• Selama Sakit : keluarga pasien mengatakan BAB teratur setiap hari
pada pagi hari. Bentuk lunak berwarna kuning kecoklatan. BAK
lancar ± sebanyak 3-4 kali berwarna kuning berbau khas, pasien
menggunakan pampers
3. POLA AKTIVITAS
• Sebelum Sakit : keluarga pasien mengatakan dalam sehari-hari
beberapa aktivitas perlu bantuan anaknya, pasien tidak
menggunakan alat bantu jalan
• Selama Sakit : keluarga pasien mengatakan selama sakit aktivitas
pasien dibantu total oleh keluarga seperti mandi, menggunakan
pakaian dll.
4. KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
• Sebelum Sakit : keluarga pasien mengatakan pasien sebelum sakit
sehari-hari lebih banyak untuk istirahat, tidur dari pukul 22.00-
04.00
• Selama Sakit : keluarga pasien mengatakan selama sakit
diperbanyak untuk istirahat.
5. PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pasien dan keluarga mengetahui bahwa pasien memiliki
penyakit jantung akan tetapi pihak keluarga dan pasien setelah
mengetahui idak pernah ke pelayanan kesehatan untuk mengecek
kesehatan pasien.
6. POLA HUBUNGAN
Pasien tinggal dengan anaknya
7. KOPING DAN TOLERANSI
Pengambilan keputusan dalam menjalankan tindakan dilakukan
oleh pihak keluarga, terutama anak pasien.
8. PERSEPSI KESEHATAN
Pasien dan keluarga mengerti bahwa pasien memiliki penyakit
jantung akan tetapi tidak pernah diperiksa ke pelayanan kesehatan.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Nama Tes Hasil Nilai Rujukan Unit Metode
Hematologi
Hemoglobin 12.5 12-14 g/dL Cyanmet
Hematokrit 36.7* 37-43 % Impedance
Lekosit 13700* 4.000-10.000 ribu/mm3 Impedance
Trombosit 386000 150.000-450.000 Ribu/uL Impedance
Eritrosit 4.68* 4.0-4.5 Ribu/uL Impedance
Index
MCV 78.5* 80.0-99.0 fL Kalkulasi
MCH 26.7 26.5-33.5 Pg Kalkulasi
MCHC 34.0 32.0-36.0 % Kalkulasi
Differential
Segmen 74.9 40-80 % Impedance
Limfosit 10.6* 20-40 % Impedance
MID% 14.5* 1-10 % Impedance
KIMIA KLINIK
Gula Darah
Glukosa Darah Puasa 129* 75-115 Mg/dL Hexokinase
Fungsi Ginjal
Ureum 35 0-40 Mg/dL Urease
Kreatinin 0.74 0.5-1.3 Mg/dL Jaffe
Fungsi Liver
AST (SGOT) 25 < 31 U/L IFCC
ALT (SGPT) 26 <= 34 U/L IFCC
2. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Hasil : Thorax AP, Asimetris,
pleuropneumonia dextra, cor ta valid dinilai
3. PEMERIKSAAN EKG
Hasil : OMI anterior
TERAPI OBAT
Tgl/jam Nama Obat Cara Pemberian Frekuensi
4 Mei 2018/14.00 Inf RL IV 20 tpm
Ceftriaxone IV 1 gr/12 jam
Omeprazole IV 40 mg/24 jam
ANALISA DATA
Data Masalah Penyebab
DS: Ketidakefektifan bersihan Bronkospasme
- Pasien mengatakan sesak jalan nafas
nafas,
- Pasien mengatakan badan
terasa lemas
DO:
- KU : lemah, Composmentis
- Terdapat suara nafas
tambahan ronkhi
- TD : 100/70mmHg
- S : 36,7 C
- N : 92 kali/menit
- RR : 22 kali/menit
- Hasil pemeriksaan
Radiologi : Thorax AP,
Asimetris, pleuropneumonia
dextra, cor ta valid dinilai
Data Masalah Penyebab
DS: Intoleransi aktivitas Kelemahan Umum
- Pasien mengatakan badannya
lemas
- Pasien mengatakan terasa letih
bila banyak beraktifitas seperti
berjalan
- Pasien mengatakan sesak nafas
bila banyak beraktifitas
- Pasien menagatakan mual
DO:
- KU : lemah, Composmentis
- Terdapat suara nafas tambahan
ronkhi
- TD : 100/70mmHg
- S : 36,7 C
- N : 92 kali/menit
- RR : 22 kali/menit
- Hasil Pemeriksaan EKG: OMI
anterior
DATA MASALAH PENYEBAB
DS : Penurunan Curah Jantung Perubahan Frekuensi/
- Keluarga pasien irama Jantung
mengatakan pasien
memiliki riwayat penyakit
janting 10 tahun yang lalu
pasien merasa keadaannya
membaik dan tidak pernah
cek rutin ke pelayanan
kesehatan.
DO :
- KU : lemah, Composmentis
- Terdapat suara nafas
tambahan ronkhi
- TD : 100/70mmHg
- S : 36,7 C
- N : 92 kali/menit
- RR : 22 kali/menit
- Hasil Pemeriksaan EKG:
OMI anterior
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme
ditandai dengan Pasien mengatakan sesak nafas, Pasien mengatakan badan terasa
lemas, KU : lemah, Composmentis, Terdapat suara nafas tambahan ronkhi, TD :
100/70mmHg, S : 36,7 C, N : 92 kali/menit, RR : 22 kali/menit, Hasil
pemeriksaan Radiologi : Thorax AP, Asimetris, pleuropneumonia dextra, cor ta
valid dinilai
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Kelemahan Umum ditandai dengan
Pasien mengatakan badannya lemas, Pasien mengatakan terasa letih bila banyak
beraktifitas seperti berjalan, Pasien mengatakan sesak nafas bila banyak
beraktifitas, pasien mengatakan mual, KU : lemah, Composmentis, Terdapat
suara nafas tambahan ronkhi , TD : 100/70mmHg, S : 36,7 C, N : 92 kali/menit,
RR : 22 kali/menit, Hasil Pemeriksaan EKG: OMI anterior
3. Penurunan Curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi/irama
jantung ditandai dengan Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat
penyakit janting 10 tahun yang lalu pasien merasa keadaannya membaik dan
tidak pernah cek rutin ke pelayanan kesehatan, KU : lemah, Composmentis,
Terdapat suara nafas tambahan ronkhi , TD : 100/70mmHg, S : 36,7 C, N : 92
kali/menit, RR : 22 kali/menit, Hasil Pemeriksaan EKG: OMI anterior
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi Tanda-
bersihan jalan nafas keperawatan selama tanda Vital pasien
berhubungan dengan 3x24 jam bersihan jalan (Tekanan darah,
bronkospasme nafas kembali efektif Nadi, Respirasi,
dengan kriteria hasil : suhu)
1. Tidak ada kesulitan 2. Atur posisi pasien
bernafas yang nyaman (semi
2. Bunyi nafas normal fowler)
3. Anjurkan masukan
cairan sesuai
toleransi jantung
4. Anjurkan untuk
minum yang hangat
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi Tanda-tanda
berhubungan dengan keperawatan selama 3x 24 vital pasien
Kelemahan Umum jam pasien dapat 2. Anjurkan pasien untuk
beraktifitas secara adekuat banyak beristirahat
dengan kriteria hasil: 3. Monitor intake nurtisi
1. Tanda-tanda vital dalam untuk memasukkan
batas normal kecukupan energi
2. Saturasi oksigen dalam
batas normal
3. Mampu mengubah gaya
hidup sesuai tingkatan
energinya
4. Memelihara nutrisi
yang adekuat
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Penurunan Curah Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi tanda-
jantung berhubungan keperawatan selama tanda vital pasien
dengan perubahan 3x24 jam penurunan dan suara nafas
Frekuensi/Irama Jantung curah jantung trtasi pasien
dengan kriteria hasil : 2. Observasi adanya
1. Tanda-tanda vital nyeri dada
dalam batas normal (intensitas, lokasi,
2. Dapat mentoleransi durasi)
aktivitas, tidak ada 3. Anjurkan pasien
keluhan untuk membatasi
3. Tidak ada edema aktivitas/atur
paru istirahat pasien untuk
4. Tidak ada penurunan menghindari
kesadaran kelelahan
4. Monitor balance
cairan
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI.docx
SARAN
1. SOP membawa jenazah dari bangsal ke kamar jenazah
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai