TINGGI
2. FAKTOR
4. FAKTOR B.ETIOLOGI KEHAMILAN :
LINGKUNGAN :
RADIASI,ZAT HIDRAMNION,
BERACUN KEH.GANDA,
PERD.ANTEPARTUM,
KOMPLIKASI( PEB,
KPD)
Hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan pembulu
h darah, yang mengakibatkan metabolik anerobik, meningka
tkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan
berlanjut dengan kematian.
B. MEKANISME KEHILANGAN PANAS PADA BAYI
1. Radiasi : dari objek ke panas bayi
Contoh: timbang bayi dingin tanpa alas
2. Evaporasi: karena menguap cairan yang melekat pada
kulit
Contoh: air ketuban bayi baru lahir, tidak cepat
dikeringkan
3. Konduksi: panas tubuh diambil dari suatu
permukaan yang melekat di tubuh
Contoh: pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti
4. Konveksi: penguapan dari tubuh ke udara
Contoh: angin disekitar tubuh bayi baru lahir.
C. ETIOLOGI
a. Jaringan lemak subkutan tipis.
b. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan
besar.
c. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
d. Bayi baru lahir tidak ada respon shivering (menggigil) pada
reaksi kedinginan.
e. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi
yang berisiko tinggi mengalami hipotermia.
f. Bayi dipisahkan dari ibunya segera mungkin setelah lahir.
g. Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur.
h. Tempat melahirkan yang dingin.
i. Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis, sindrom
dengan pernapasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.
D. TANDA DAN GEJALA
1) Hipotermi Ringan
a.Bayi tidak mau minum
b.Bayi tampak lesu atau mengantuk saja
c.Tubuh bayi teraba dingin
d.Dalam keadaan berat,denyut jantung bayi m
enurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklere
ma)
2).Tanda-tanda hipotermia sedang (Stres dingin)
a.Aktivitas berkurang, letargis
b.Tangisan lemah
c. Kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata)
d.Kemampuan menghisap lemah
e.Kaki teraba dingin
3).Tanda-tanda hipotermia berat (Cedera dingin)
a.Sama dengan hipotermia sedang
b.Bibir dan kuku kebiruan
c.Pernafasan lambat
d.Pernafasan tidak teratur
e.Bunyi jantung lambat
f.Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosis
metabolik
Lanjutan…
4).Tanda-tanda stadium lanjut hipotermia
a. Muka, ujung kaki dan tangan berwarma
merah terang
b. Bagian tubuh lainnya pucat
c. Kulit mengeras merah dan timbul edema
terutama pada punggung, kaki dan tangan
(sklerema).
E. PENANGANAN
a. Bayi yang mengalami hipotermia biasanya mudah sekali
meninggal. Tindakan yang harus dilakukan adalah segera
menghangatkan bayi di dalam inkubator atau melalui
penyinaran lampu. Penyinaran di inkubator menggunakan
lampu 60 wat dengan jarak minimal 60 cm dari bayi dan juga
penghangatan kembali dengan metode yang sesuai (dalam
incubator pemanasan perlahan 0.5-1ºC /Jam).
b. Metode kangguru kontak kulit antara ibu dan bayi yang
berlangsung sejak dini secara terus menerus dan
berkesinambungan kalau mungkin selama 24 jam. Bayi
diletakkan diantara kedua payudara ibu dengan posisi
tegak/vertikal saat ibu berdiri dan duduk atau tengkurap/miring
saat ibu berbaring/tidur. Bayi mengenakan penutup kepala,
baju ibu berfungsi sebagai penutup badan bayi.
c. Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau
kain hangat yang disetrika terlebih dahulu, yang
digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu.
Lakukanlah berulang kali sampai tubuh bayi hangat.
d. Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia,
sehingga bayi harus diberi ASI sedikit-sedikit
sesering mungkin. Bila bayi tidak menghisap, diberi
infus glukosa 10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari.
e. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu
tubuh bayi stabil. Untuk mencegah
terjadinya serangan dingin,ibu/keluarga dan penolon
g persalinan harus menunda memandikan bayi.
f. Prinsip Dasar Untuk Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir
1) setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuk yang kering
dan bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu).
Mengeringkan tubuh bayi harus dilakukan dengan cepat.dimulai dari
kepala kemudian seluruh tubuh bayi. Handuk yang basah harus diganti
dengan handuk lain yang kering dan hangat.
2) Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut,diberi tepi
atau tutup kepala,kaos tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan
telungkup di atas dada ibu untuk mendapat kehangatan.
3) Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar dapat
merangsang rooting refleks dan bayi mendapat kalori.
4) Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada
waktu merujuk.
5) Memberikan penghangatan pada bayi baru lahir secara mandiri.
6) Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan.
7) Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
SUHU INKUBATOR MENURUT BB
DAN UMUR BAYI
BERAT BAYI SUHU INKUBATOR (°C)