Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 3 KELAS IBU BALITA

NAMA KELOMPOK
1. Dwi Puspita Sari (19340003)
2. Mayang Novita Sari (19240009)
3. Ria Aniska (19340012)
4. Syita Aisyah Suryani
(19340016)

Nama Dosen
Ratna Dwi Putri, SST.,M.Kes
MT Askep Komunitas
2.1 PENGERTIAN KELAS IBU BALITA

Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu mempunyai anak berusia antara 0 sampai 5 tahun
secara bersama-sama berdiskusi , tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan
kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator
dengan menggunakan buku KIA

TUJUAN KELAS IBU BALITA


Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku KIA dalam
mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal

Tujuan Khusus :
Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi
Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada Balita
Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan
stimulasi
perkembangan Balita
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan mencuci tangan yang
benar
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan perawatan
balita.
Kelas ibu balita diselenggarakan secara partisipatif artinya para ibu tidak diposisikan hanya
menerima informasi karena posisi pasif cenderung tidak efektif dalam merubah perilaku. Oleh
karena itu kelas ibu balita dirancang dengan metode belajar partisipatoris, dimana si ibu tidak
dipandang sebagai murid melainkan sebagai warga belajar. Dalam prakteknya para ibu didorong
untuk belajar dari pengalaman sesama, sementara fasilitator berperan sebagai pengarah kepada
pengetahuan yang benar.
3. KEGIATAN KELAS IBU BALITA

PERSIAPAN KEGIATAN

Pertemuan persiapan
Peserta
Peserta kelas ibu balita adalah kelompok belajar ibu-ibu yang mempunyai anak usia antara 0-5 th
dengan pengelompokan 0-1 th, 1-2 th, 2-5 th. Peserta kelompok belajar terbatas, paling banyak
15 orang

Fasilitator dan narasumber


Fasilitator kelas ibu balita adalah bidan/perawat/tenaga kesehatan lainnya yang mendapat
pelatihan fasilitator kelas ibu balita

Narasumber adalah tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian bidang tertentu, misalnya di
bidang gizi, gigi, PAUD, penyakit menular dan sebagainya.

4. PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA

Persiapan
Identifikasi sasaran: Mendata semua sasaran balita 0-5 th dan mengelompokkkannya jadi
kelompok usia 0-1 th, 1-2 th, 2-5 tahun

Mempersiapkan tempat dan sarana belajar: Tempat belajar sebaiknya tidak jauh dari rumah
warga belajar dan ada sarana antara lain, kursi, tikar, karpet, alat peraga, dan alat-alat
praktek/demo, APE, alat tulis menulis, buku KIA, lembar balik kelas ibu balita
Mempersiapkan materi

Kelompok A (5 Modul): Pemberian ASI secara eksklusif, Pemberian imunisasi pada bayi,
Pemberian MP-ASI usia 6-12 bulan, Tumbuh kembang bayi, Penyakit terbanyak pada bayi.

Kelompok B (5 Modul): Perawatan gigi anak, Pemberian MP-ASI, Tumbuh kembang anak,
Penyakit pada anak, Permainan Anak

Kelompok C (6 M0dul): Tumbuh kembang, Pencegahan kecelakaan, Gizi seimbang, Penyakit


pada anak, Obat pertolongan pertama, Perilaku hidup bersih dan sehat

Mengundang ibu yang mempunyai anak yang berusia antara 0-5 tahun
Mempersiapkan tim fasilitator dan narasumber
Menyusun rencana anggaran

2.5 PENYELENGGARAAN KELAS IBU BALITA

Jarak pertemuan
Kelompok A (usia 0-1 th) 2x pertemuan dengan jarak pertemuan 1-3 bulan
Kelompok B (usia 1-2 th) 2x pertemuan dengan jarak 3-6 bulan
Kelompok C (usia 2-5 th) 2x pertemuan dengan jarak 6 bl-1 th
Pindah ke kelompok beriktnya sesuai dengan usia balita
Jarak pertemuan kelas ibu balita dapat disesuaikan dengan kesepakatan masing-masing wilayah.
Konsep pelaksanaan Kelas Ibu Balita

Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.


Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu partisipatif interaktif,
ceramah, tanya jawab, peragaan/praktek, curah pendapat, penugasan dan simulasi.
Materi: buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh kembang anak) dan alat-
alat bantu lain.
Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/masalah kesehatan di tempat tersebut.
Agar efektif, Kelas Ibu Balita dapat diintegrasikan dengan kegiatan terkait yang ada di
masyarakat, misalnya Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
atau kegiatan Desa lainnya.
Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh-tokoh agama dan
masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun. Tiap kelas dibagi berdasarkan
kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun. Jumlah peserta idealnya maksimal 15
orang/kelas.
Fasilitator/pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang telah dilatih menjadi fasilitator Kelas Ibu
Balita atau yang telah menjalani on the job training Kelas Ibu Balita.
Narasumber: Narasumber diperlukan untuk memberi input tentang topik tertentu. Narasumber
merupakan tenaga kesehatan dalam bidang spesifik tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan,
perawat, perawat gigi, Kader PAUD, dll.
Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu/bapak/keluarga, bisa pagi atau sore hari. Lama kegiatan
20-60 menit atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara fasilitator dengan
peserta.
Tempat fleksibel: bisa di Balai Desa, Dusun, memakai salah satu rumah warga, Posyandu,
Puskesmas, RB, RS, dll.

Anda mungkin juga menyukai