Anda di halaman 1dari 18

POSYANDU

GENTHIA AYU PUTRI 19340005


MAULDIENE C. KESUMA 19340008
TRI WAHYUNI 19340017
pengertian
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata
tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di
masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam penyelenggaraan
Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi
kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk
datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
kegiatan utama pelayanan posyandu
1.kesehatan ibu dan anak;
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) atau pil besi, minimal 3 kali
Imunisasi TT
Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan
2.keluarga berencana
Pemberian alat kontrasepsi berupa pil atau kondom
3.Imunisasi
Bayi hepatitis sebanyak 4 kali
BCG sebanyak 1 kali
Polio sebanyak 4 kali
Campak sebanyak 1 kali
4.Gizi
Pemantauan Pertumbuhan melalui Penimbangan Bulanan
Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada bulan Vitamin A, yaitu Februari dan Agustus
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
5.Pencegahan dan Penanggulangan diare.
Pemberian oralit dan pengobatan medis
kegiatan pengembangan pel. posyandu
Kegiatan Pengembangan/pilihan :
• Bina Keluarga Balita (BKB)
• Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
• Bina Keluarga Lansia (BKL)
• Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
• Penyuluhan dan konseling seputar permasalahan reproduksi dan kekersan dalam rumah tangga
• Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
• berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Semua kegiatan posyandu tersebut ditujukan pada anggota masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan dasar yang ada di Posyandu terutama bayi dan anak balita, ibu hamil, ibu nifas
dan ibu menyusui, pasangan usia subur, pengasuh anak.
manfaat posyandu
Bagi Masyarakat
1.Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi
ibu, bayi dan anak balita
2.Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk
3.Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A
4.Bayi memperoleh imunisasi lengkap
5.Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe)
serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
6.Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe)
7.Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak
8.Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibi hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas
9.Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi dan anak
balita.
manfaat posyandu
Bagi Kader

1.Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengakap


2.Ikut berperan secaar nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu
3.Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan
4.Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu
penyelenggaraan posyandu
• Waktu Penyelenggaraan
Penyelenggaraan posyandu pada hakekatnya dilaksanakandalam satu bualan kegiatan,
baik pada hari buka posyandu sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan
waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka
posyandu dapat lebih dari sau kali dalam sebulan.

• Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah
dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut bisa di salah-satu rumah
warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RT/RW/dusun. Salah satu atau
tempat khususnya yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang dapa disebut
dengan nama “Wisma Posyandu.
penyelenggaraan kegiatan

Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader posyandu


dengan bimbingan teknis dari puskesmas dengan sector terkait. Jumlah
minimal kader untuk setiap posyandu adalah lima orang. Jumlah ini sesuai
dengan jumpah kegiatan utama yang dilaksanakan oleh posyandu, yakni
yang mengacu pada system lima meja, adapun yang dimaksud dengan
system lima meja disini yaitu menunjukan pada jumlah dan jenis pelayanan,
yang masing-masing pelaksanaan dilaksanakan secara terpisah, guna
meminimalisir salah penafsiran tentang system lima meja, maka istilah lima
meja diganti dengan langkah pelayanan, pelayanan yang dilaksanakan pada
setiap langkah dan para penanggungjawab pelaksanaannya, secara
sederhana dapat diuraykan sebagai berikut.
contoh
La Pel Pel

Langkah Pelayanan Pelaksana


ng ay ak
ka an sa
h an na

Per Pe Ka
ta nd der
ma aft

Pertama Pendaftaran
ara

Kader
n

Ke Pe Ka
du ni der
a mb

Kedua Penimbangan Kader


an
ga
n

Ke Pe Ka
tig ngi der
a sia

Ketiga Pengisian KMS Kader


n
K
M
S

Ke Pe Ka
em ny der

Keempat Penyuluhan Kader


pat ulu
ha
n

Ke Pel Pet
limay ug
a an as

Kelima Pelayanan kesehatan Petugas kesehatan dan sectorterkait


an ke
ke se
se hat
hat an
an da
n
sec

bersama kader
tor
ter
kai
t
ber
sa
ma
ka
der
pembentukan kader
Langkah-langkah pembentukan Posyandu.
Mempersiapkan para petugas/aparat sehingga bersedia dan memiliki
1.kemampuan mengelola serta membina Posyandu. Mempersiapkan masyarakat,
khususnya tokoh masyarakat sehingga
2.bersedia mendukung penyelenggaraan Posyandu. Melakukan Survei Mawas Diri
(SMD) agar masyarakat mempunyai rasa
3.memiliki, melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi yang
dimiliki.
4.Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapatkan dukungan
dari tokoh masyarakat.
5.Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemilihan
pengurus dan kader, orientasi pengurus dan pelatihan kader Posyandu, pembentukan
dan peresmian Posyandu, serta penyelengaraan dan pemantauan kegiatan Posyandu.
peran kader
Kader kesehatan atau Posyandu, menurut Depkes RI (2003) adalah anggota
masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja
bersama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela. Sementara
menurut WHO (1998) merupakan laki- laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat
dan dilatih untuk menangani, masalah-masalah kesehatan perorangan maupun
yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan.
Menurut Depkes RI (2003), terdapat beberapa syarat menjadi Kader, antara lain:
1.Dipilih dari dan oleh masyarakat setempat
2.Bersedia dan mampu bekerja bersama masyarakat secara sukarela
3.Bisa membaca dan menulis huruf latin
4.Sabar dan memahami usia lanjut
peran kader
Menurut WHO (1993) kader diatas merupakan salah satu unsur yang memiliki
peranan penting dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sedangkan
menurut Depkes RI (2003), berbagai peran kader, khususnya pada kegiatan
Posyandu, antara lain:
1.Melakukan pendekatan kepada aparat pemerintah dan tokoh masyarakat:
2.Melakukan Survey Mawas Diri (SMD) bersama petugas yang antara lain
untuk melakukan kegiatan pendataan sasaran, pemetaan, serta mengenal
masalah dan potensi.
3.Melaksanakan musyawarah bersama masyarakat setempat untuk membahas
hasil SMD, menyusun rencana kegiatan, pembagian tugas, dan jadwal kegiatan
peran kader posyandu
Sedangkan peranan kader dalam penyelenggaraan posyandu, antara lain:
1.Memberitahukan hari dan jam buka posyandu kepada masyarakat
2.Menyiapkan peralatan untuk penyelenggaraan posyandu sebelum pelaksanaan
Posyandu (buku catatan, KMS, alat peraga)
3.Melakukan pendaftaran bayi, balita, ibu hamil, dan ibu usia subur yang hadir di
posyandu.
4.Melakukan penimbangan bayi dan balita.
5.Mencatat hasil penimbangan pada KMS.
6.Melakukan penyuluhan perorangan kapada ibu-ibu dimeja IV.
7.Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan penyuluhan khususnya pada bumil,
ibu yang mempunyai bayi/balita, pasangan usia subur,
sebelum hari buka posyandu
1.Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
2.Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui pertemuan warga
setempat atau surat edaran.
3.Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran, penimbangan, pencatatan,
penyuluhan, pemberian makanan tambahan, serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh
kader.
4.. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait dengan jenis
layanan yang akan diselenggarakan.
NOTE: Jenis kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Posyandu sebelumnya atau
rencana kegiatan yang telah ditetapkan berikutnya.
5.Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. Bahan-bahan
penyuluhan sesuai permasalahan yang di dihadapi para orangtua serta disesuaikan dengan
metode penyuluhan, misalnya: menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin melakukan
demo masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset atau CD, KMS, buku KIA, sarana
stimulasi balita.
6.Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu
saat hari buka posyandu
1.Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan sasaran
lainnya.
2.Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak pada Posyandu, dilakukan
penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak,
pemantauan status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan orangtua tentang pola asuh yang
dilakukan pada anak, pemantauan tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
3.Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil pengukuran dan pemantauan
kondisi anak balita.
4.Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini, kader bisa memberikan
layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok dan demonstrasi dengan orangtua/keluarga anak
balita.
5.Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada anaknya, dengan
menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
6.Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu dan minta mereka
untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya.
7.Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader apabila ada permasalahan terkait
dengan anak balitanya.
Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu
sesudah hari buka posyandu
1)Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu, anak
yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk rawat jalan, dan lain- lain.
2)Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan dalam rangka
meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat keluarga, membuat tempat bermain anak
yang aman dan nyaman. Selain itu, memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
3)Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk menyampaikan
hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan agar Posyandu terus berjalan dengan
baik.
4)Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk membahas kegiatan
Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan sebagai bahan menyusun rencana tindak lanjut
kegiatan berikutnya.
5).Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah system pencatatan data atau
informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan di Posyandu. Manfaat SIP adalah sebagai
panduan bagi kader untuk memahami permasalahan yang ada, sehingga dapat
mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
lanjutan...
6.Format SIP meliputi;
•catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil,
melahirkan,nifas;
•catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jenis
kegiatan yang tepat dan sesuai
•catatan pemberian vitamin A, pemberian oralit, pemberian tablet
tambah darah bagi ibu hamil, tanggal dan status pemberian
imunisasi;
•catatan wanita usia subur, pasangan usia subur, jumlah rumah
tangga, jumlah ibu hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu hamil,
risiko kehamilan, rencana penolong persalinan, tabulin, ambulan
desa, calon donor darah yang ada di wilayah kerja Posyandu.
TERIMAKASIH....

Anda mungkin juga menyukai