PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Departemen kesehatan itu sendiri telah mengeluarkan beberapa program kesehatan untuk
upaya itu. Salah satunya ialah dibentuk desa siaga yang didalamnya terdapat Poskesdes (Pos
kesehatan Desa). Untuk tenaga yang ada dalam Poskesdes itu sendiri ialah tenaga kesehatan
yaitu 1 orang bidan dan tenaga masyarakat yaitu 2 orang kader.
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan masyarakat itu
sendiri, departemen Kesehatan membuat program pelatihan untuk kader kesehatan agar kader-
kader kesehatan didesa siaga nantinya mempunyai pengetahuan yang lebih. Dengan harapan
kader dapat menggerakkkan dan memperdayakan masayarakat agar tercipta masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat terutama pada Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) guna mencapai
penurunan AKI dan AKB di Indonesia.
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang
melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kader?
2. Apa saja peran dan fungsi kader?
3. Bagaimana cara pembentukan kader?
4. Apa saja syarat untuk menjadi kader?
5. Bagaimana strategi Untuk Menarik Minat Menjadi Kader?
6. Bagaimana strategi Menjaga Eksistensi Kader?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kader
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi kader
3. Untuk mengetahui cara pembentukan kader
4. Untuk mengetahui syarat-syarat untuk menjadi kader
5. Untuk mengetahui strategi untuk menarik minat menjadi kader
6. Untuk mengetahui strategi menjaga eksistensi kader
BAB II
PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat
dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat
untuk berkerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan
kesehatan (WHO, 1995)
Para kader kesehatan yang bekerja di pedesaan membutuhkan pembinaan/pelatihan
dalam rangka menghadapi tugas-tugas mereka dan masalah yang dihadapinya. Adapun hal-hal
yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah:
1. Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin ditenaga kesehatan ( promosi bidan siaga)
2. Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya.
3. Penyuluhan gzi dan keluarga berencana
4. Pencatatan kelahiran dan kematian bayi atau ibu
5. Promosi tabulin, donor darah berjalan, ambulan desa, suami siaga, satgas gerakan sayang ibu.
3.2. Saran
Kita sebaiknya mengetahui upaya pembinaan kader dan pembinaan peran serta
masyarakat agar nantinya kita bisa melakukan mitra dengan kader (masyarakat) dalam
menjalankan tugas kita sebagai petugas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Karwati, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas. Jakarta: Trans Info Media.
Meilani, Niken, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Runjati. 2010. Asuhan kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.