Anda di halaman 1dari 9

TPP

(TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI)


PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR
NOMOR 26 TAHUN 2021

TENTANG
PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2021
Tambahan Penghasilan Pegawai
Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat TPP adalah
tambahan penghasilan yang diberikan kepada
Aparatur Sipil Negara di lingkup Pemerintah
Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PRINSIP PEMBERIAN TPP
Pemberian TPP dilakukan berdasarkan prinsip:
a. kepastian hukum dimaksudkan bahwa pemberian TPP mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatutan, dan keadilan;
b. akuntabel dimaksudkan bahwa TPP dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. proporsionalitas dimaksudkan pemberian TPP mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
pegawai;
d. efektif dan efisien dimaksudkan bahwa pemberian TPP sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu
sesuai dengan perencanaan kinerja yang ditetapkan;
e. keadilan dan kesetaraan dimaksudkan bahwa pemberian TPP harus mencerminkan rasa keadilan dan
kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai pegawai ASN;
f. kesejahteraan dimaksudkan bahwa pemberian TPP diarahkan untuk menjamin kesejahteraan pegawai ASN;
dan
g. optimalisasi dimaksudkan bahwa pemberian TPP sebagai hasil optimalisasi pagu anggaran belanja
Pemerintah Daerah.
KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN
PENGHASILAN PEGAWAI
1. ASN di lingkungan Pemerintah Daerah selain diberikan penghasilan
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan, diberikan TPP
setiap bulan.
2. TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan berdasarkan
kriteria:
a. beban kerja;
b. prestasi kerja;
c. tempat bertugas;
d. kondisi kerja; dan
e. kelangkaan profesi.
(1) Pemberian TPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), dikecualikan bagi ASN yang:
a. diperbantukan/dipekerjakan pada instansi lain;
b. ditugaskan sebagai penjabat kepala desa;
c. bertugas sebagai tenaga pendidikan dan kependidikan yang menerima tunjangan profesi dan tunjangan khusus guru;
d. diberhentikan sementara dari jabatan karena ditahan oleh pihak yang berwajib sampai dengan putusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. diberhentikan dan sedang mengajukan banding administratif kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian serta tidak
diizinkan masuk kerja atau mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara;
f. tugas belajar;
g. sedang menjalani Cuti Besar atau Cuti di luar tanggungan Negara;
h. sedang menjalani masa persiapan pensiun;
i. pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) hari kerja dalam bulan berkenaan baik
berturut-turut maupun tidak berturut-turut;
j. pegawai ASN yang menerima tunjangan tambahan penghasilan atau sejenisnya; dan
k. pegawai ASN pada RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka dan Jabatan fungsional Dokter pada Puskesmas yang
telah menerima honorarium sebagai tambahan penghasilan atau sejenisnya.

(2) TPP bagi Pegawai ASN pindahan dari daerah lain atau instansi vertikal diberikan kepada
yang bersangkutan setelah 2 (dua) bulan terhitung mulai tanggal Surat Keputusan Penempatan
diterbitkan dan/atau telah melaksanakan tugas.
PENETAPAN BESARAN TAMBAHAN
PENGHASILAN PEGAWAI
(1) Penetapan besaran TPP dihitung berdasarkan parameter sebagai
berikut:
a. kelas jabatan;
b. indeks kapasitas fiskal daerah;
c. indeks kemahalan konstruksi; dan
d. indeks penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Pembayaran
(1) Pembayaran TPP dihitung setiap bulan berdasarkan nilai SKP bulanan dan rekapitulasi daftar hadir bulanan.
(2) Pembayaran TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan proporsi sebagai berikut:
a. 60% (enam puluh persen) dari besaran penilaian SKP bulanan; dan
b. 40% (empat puluh persen) dari kehadiran ASN.
(3) Pembayaran TPP sebagaimana pada ayat (2) huruf a, dihitung berdasarkan capaian kinerja dengan kategori
sebagai berikut:
a. nilai 91 (sembilan puluh satu) sampai dengan 100 (seratus) kategori sangat baik dibayar 100% (seratus
persen);
b. nilai 76 (tujuh puluh enam) sampai dengan 90 (sembilan puluh) kategori baik dibayar 100% (seratus persen);
c. nilai 61 (enam puluh satu) sampai dengan 75,99 (tujuh puluh lima koma sembilan puluh sembilan) kategori
cukup dibayar 75% (tujuh puluh lima persen);
d. nilai 51 (lima puluh satu) sampai dengan 60,99 (enam puluh koma sembilan puluh sembilan) kategori kurang
dibayar 50% (lima puluh persen); dan
e. nilai 0 (nol) sampai dengan 50,99 (lima puluh koma sembilan puluh sembilan) kategori buruk tidak dibayarkan.

Anda mungkin juga menyukai