0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan9 halaman
Laporan ini memberikan ringkasan metode penyusunan laporan arus kas secara langsung dan tidak langsung. Metode langsung mengklasifikasikan transaksi berdasarkan buku kas dan bank, sedangkan metode tidak langsung menyesuaikan perubahan pos-pos neraca dan laba rugi. Kedua metode dijelaskan beserta contoh penerapannya pada laporan arus kas perusahaan.
Laporan ini memberikan ringkasan metode penyusunan laporan arus kas secara langsung dan tidak langsung. Metode langsung mengklasifikasikan transaksi berdasarkan buku kas dan bank, sedangkan metode tidak langsung menyesuaikan perubahan pos-pos neraca dan laba rugi. Kedua metode dijelaskan beserta contoh penerapannya pada laporan arus kas perusahaan.
Laporan ini memberikan ringkasan metode penyusunan laporan arus kas secara langsung dan tidak langsung. Metode langsung mengklasifikasikan transaksi berdasarkan buku kas dan bank, sedangkan metode tidak langsung menyesuaikan perubahan pos-pos neraca dan laba rugi. Kedua metode dijelaskan beserta contoh penerapannya pada laporan arus kas perusahaan.
2. ARIF FIRMANSYAH (B.231.20.0246) 3. HERNANTA DAVA MARIZKI (B.241.20.0026) DAFTAR PUSTAKA • E. Kieso, Donald, Jerry J, Weygant and Terry D, Warfield (2011). Internediate Accounting, Edisi 12. Jakarta:Erlangga • Martani,Dwi,Dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Buku 2, Jakarta:Salemba Empat. KOMENTAR PRIBADI ARIF FIRMANSYAH ELA PUTRI AGUS HERMAWANTI (B.231.20.0246) (B.231.20.0244) KOMENTAR PRIBADI
• HERNANTA DAVA MARIZKI (B.241.20.0026)
Setiap perusahaan memiliki laporan arus kas. Biasanya, laporan tersebut mencatat sejumlah transaksi yang terjadi baik pengeluaran maupun pendapatan. Laporan ini biasanya disusun secara berurutan dan sistematis. Selain itu, ada manfaat lainnya yang bisa didapat dari adanya laporan tersebut. Manfaatnya tidak hanya untuk memberikan informasi terkait kondisi perusahaan, masih banyak manfaat yang bisa didapat melalui laporan arus kas. Berikut manfaat-manfaat yang bisa kita dapat dengan membuat laporan uang kas : • Melihat kemampuan perusahaan dalam aspek operasional • Mengetahui laba bersih • Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas POKOK BAHASAN Tahapan metode langsung laporan arus kas Penyusunan laporan arus kas metode langsung dilakukan berdasarkan buku kas / bank pada dasarnya hanya mencantumkan jumlah total penerimaan dan pembayaran kas selama periode berjalan. Hasil laporan arus kas dengan metode langsung lebih mudah dipahami karena data-data yang disajikan sudah dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya (operasi, investasi, dan pembiayaan). Adapun akun beban penyusutan, beban deplesi, beban amortisasi, laba dan rugi, dan utang dikeluarkan dari komponen aktivitas operasi. Dalam membuat laporan arus metode langsung, setidaknya beberapa tahap yang perlu Anda lakukan seperti berikut. • Pemeriksaan silang antara buku bank, buku kas kecil, rekening koran, dan bonggol check. • Hapus seluruh transaksi silang antar-buku kas. • Klasifikasikan seluruh jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen laporan arus kas. Contoh transaksi metode langsung laporan arus kas CV. Bina Insani Laporan Arus Kas (Metode Langsung)
Aktivitas Operasi Penerimaan Kas dari 16. Penggunaan Jasa (Customer) 5.500.000 Pembayaran kas Ke 17. Vendor (2.900.000) 18. Operasi Perusahaan (204.000) Kas Diterima dari Aktivitas Operasi 2.396.000 Tahapan metode tidak langsung laporan arus kas 1. Menyiapkan Data Laporan Laba Rugi Usaha 2. Menyiapkan Laporan Neraca Periode Berjalan 3. Membandingkan Kedua Laporan Neraca 4. Menyusun Laporan Arus Kas CV. Bina Insani Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Periode yang berakhir, 31 Desember 2019 Aktivitas Operasi 1. Pendapatan Bersih 1.500.000 2. Kenaikan Piutang (50.000) 3. Kenaikan Utang Usaha 500.000 4. Kenaikan Utang Karyawan 230.000 5. Kenaikan Utang Pajak 650.000 6. Keuntungan dari Penjualan Perlengkapan (50.000) 8. Keuntungan dari Penjualan Tanah (500.000) 10. Beban Amortisasi Paten 21.000 12. Beban Depresiasi Kendaraan 60.000 14. Beban Depresiasi Gedung 35.000 Kas Diterima dari Aktivitas Operasi 2.396.000 Aktivitas Investasi 15. Penjualan Perlengkapan 65.000 16. Pembelian Perlengkapan (17.000) 17. Penjualan Tanah 1.300.000 18. Pembelian Tanah (1.400.000) 19. Pembelian Kendaraan (50.000) 12. Pembelian Gedung (200.000) Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (302.000) Aktivitas Pendanaan 13. Pembayaran Dividen (2.425.000) 14. Penerbitan Saham Biasa 450.000 Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (1.975.000) Kas (1 Januari 2019) 200.000